Curhat Session

Galang POV

Saya masih tidak habis pikir kenapa Aluna bisa suka sama saya? Hal apa yang saya miliki sampai gadis manis seperti Aluna bisa-bisanya nembak saya duluan. Jangan-jangan dia lagi lupa ingatan, kepentok pintu mungkin kepalanya. Aah..saya harus mengkonsultasikan hal ini pada ahlinya. Barangkali Kemal punya jalan keluar untuk kebingungan yang saya rasakan saat ini.

Dengan kekuatan penuh saya menggeber si jalu menuju rumah Kemal. Hal ini harus segera dituntaskan, rasanya saya bisa sembelit kalau lama-lama memikirkannya sendirian.

Setelah sampai di depan gerbang rumah Kemal, saya langsung berteriak-teriak memanggil sahabat saya ini. Semoga saja dia ada di rumah. Mamanya Kemal keluar sambil mengenakan daster kebesaran kaum ibu dan rambut yang terikat asal saja. Benar-benar cerminan ibu rumah tangga sejati. Hahaha

" Salam atuh Galang kalau datang teh, bukan teriak-teriak gitu." Tante Ani, Mamanya Kemal bersungut-sungut sambil membuka pintu gerbang rumahnya untuk saya. Saya cuma nyengir.

" Assalamualaikum..hehehe..maaf tante, kebiasaan."

" Waalaikumsalam, Tuh si Kemal nya lagi tapa di kamar. Pulang sekolah langsung nyungsep. Pusing katanya habis ulangan." jelas tante Ani.

" Galang langsung ke kamar ya."

" Ya..sok. Kalau pada laper mah makan dulu aja. Tuh barusan tante habis masak ayam."

Tante Ani memang te-o-pe. Dari dulu sejak masih SMP, tante Ani ini selalu menyuguhi saya dengan masakan enak buatannya bila main ke rumahnya. Jadilah saya sering berkunjung kesini dan betah berlama-lama. Meski sebenarnya masakan ibu tak kalah enak.

Saya langsung menerobos masuk kamar Kemal. Si Kemal langsung kaget melihat kedatangan saya yang grasak-grusuk.

" Ketok heula mun asup kamar teh. Kumaha mun urang keur buligir?" (ketok dulu kalau masuk kamar tuh, gimana kalau saya lagi telanjang). Kemal bersungut-sungut. Saya gak peduli dan langsung mengambil posisi enak untuk curhat.

" Urang rek curhat, Mal ". (saya mau curhat, Mal) ucapku sambil duduk bersila di depan Kemal.

" Naon? Maneh kanyahoan sok maledogan tangkal buah na Mang Ujang." (Apa? kamu ketahuan suka nyolongin pohon mangga Mang Ujang?) tanya Kemal ngaco.

" Iih..lain. Lain eta. Ini soal Aluna." ( Iih..bukan. Bukan itu.)

" Aluna? kenapa dia? nembak maneh (kamu)?" tanya Kemal. Tebak-tebakannya jitu.

" Heu-euh." Kemal langsung terperanjat.

" Bohong maneh, Lang." Kemal masih tak percaya dengan hal yang saya ucapkan.

" Urang ge teu percaya awalna mah, Mal. Asli na..! (saya juga gak percaya awalnya, Mal. Serius nya..!). Masa sih seorang Luna yang cantik bak model majalah remaja bisa nembak saya segitu gamblangnya."

" Serius Lang?" Kemal masih ingin menganggap bahwa dia salah dengar.

" Serius, Mal. Tadi di taman deket sekolah, si Luna ngajak papanggih (ketemu). Terus bilang dengan pede dan gamblangnya. Galaang, Luna suka sama Galang. Luna ingin punya hubungan yang lebih. Gitu ceunah? Edan teu?"

Si Kemal megap-megap. Merasa tak terima kenapa Aluna bisa sebuta itu suka sama saya.

" Maneh dudukun dimana? Urang milu lah" ( kamu berdukun dimana? saya ikut lah). Saya mengeplak kepala Kemal. Kadang kepala Kemal ini memang butuh di keplak sekali-kali agar pikiran nya bisa positif.

" Dosa, nyiing dudukun mah." ucap saya kesal.

" Naha atuh ? Da gak masuk akal atuh Lang, saha maneh bisa di tembak ku si Luna?" (siapa kamu? bisa di tembak sama Luna).

" Saya Galang Pratama Putra, anak Pak Haji Ramlan dan Bu hajah Mirna." Dan saya pun terbahak setelah itu.

" Lain eta, nyet." (bukan itu, nyet.) Kemal menoyor kepala saya.

" Tapi urang can ngasih jawaban sih. Masih bingung euy." jawab saya pura-pura berpikir.

" Aahh belagu...sok ganteng pisan, nyet. Pake dipikir-pikir segala. Geus tarimaa (udah terimaa)..."

" Eehh..lain kitu, Mal. Bagi urang mah bobogohan (pacaran) teh gede modal. Emangnya ngajak anak orang jalan tuh gak pake modal? Ngajak nonton, makan-makan, beli hadiah. Make duit, Mal. Lain make daun."

jelas saya berapi-api. Si Kemal manggut-manggut.

" Terus biasana, lamun geus boga kabogoh teh bakal berubah sifatna. Teu asik diajak nongkrong, da kudu maturan si doi. Teu bebas jalan jeung babaturan da kudu maturan jalan si doi. Teu bisa diajak have fun da duit na beak jang traktir si doi. Aah...pokokna teu asik. Mending mun geus kitu teh awewe eta bakal jadi jodoh urang, lamun lain? kumaha? Bebeakan jang mikanyaah jodoh batur. Horeaaam braaayyy...!"

(Terus biasanya, kalau udah punya pacar tuh bakal berubah sifatnya. Gak asik diajak nongkrong soalnya harus nemenin si doi. Gak bebas jalan sama teman-teman soalnya harus nemenin si doi jalan. Gak bisa diajak have fun karena keburu bokek buat traktir si doi. Aah..pokoknya gak asik. Mending kalau udah gitu tuh itu cewek bakal jadi jodoh kita, kalau nggak? gimana? Abis-abisan buat sayangin jodoh orang. Males braayyyyy...!)

Kemal kembali manggut-manggut lagi. Entah dia tuh orang apa perkutut. Manggut-manggut melulu.

" Tapi asa bodoh we, Lang. Gadis cantik, manis, baik, menggiurkan tersaji di depan mata. Terus maneh nolak. Kemungkinannya teh kalau kamu gak gila, ya homo." Kemal tertawa terpingkal-pingkal, ku tendang pahanya tanda protes.

" Anying.."

***

Sepulang dari rumah Kemal, saya baru kembali ke rumah. Di teras tampak sepi, kayaknya Ibu lagi di dapur.

Pikiran saya masih campur aduk, memikirkan ucapan Aluna, mendengarkan suara hati saya, dan mencerna ucapan Kemal. Semuanya semberawut.

Ketika saya masih membuka sepatu di teras rumah. Ibu ternyata sudah di samping saya.

" Baru pulang A? kemana dulu?" suara Ibu masuk dengan sopan ke gendang telinga. Si ibu jempolan saya, ibu paling the best gak ada tandingan.

" Iya, Bu. Habis dari rumah Kemal dulu. Habis curhat." ucap saya tanpa ragu-ragu.

" Kok curhatnya sama Kemal aja, ari sama Ibu gak mau curhat?" baginda ratu merajuk. Saya menyimpan sepatu di rak nya. Kemudian merangkul pundak Ibu.

" Ini Aa baru mau curhat. Di dalem yuk, Bu. Gerah di luar mah." ucap saya sambil mendorong pundak Ibu untuk masuk ke dalam rumah.

Saya mendudukan Ibu di sofa malas. Kemudian saya sendiri duduk di bawah karpet dan menyenderkan kepala di pangkuannya. Aah..wangi Ibu mah selalu khas. Bumbu dapur.. hehehe. Ibu mengusap rambut saya, atau nyari kutu barangkali.

" Ibu percaya gak, masa ada yang nembak Galang di sekolah."

" Hah? nembak kumaha? apa yang luka? Ari kamu sekolah apa perang? kenapa tembak-tembakan segala?" Baginda ratu langsung panik dan mengangkat kepala saya dari pangkuannya kemudian memutar wajah saya ke kiri dan ke kanan memastikan semuanya baik-baik saja.

Saya tertawa.

" Bukan di tembak itu Bu. Haduh kumaha Ibu mah, geulis-geulis tapi gak gaul." ucap saya masih nyengir.

" Maksud Galang teh, ada yang nyatain perasaannya suka sama Galang, gituu.."

Si Ibu manggut-manggut.

" Cantik?" Ibu bertanya.

Saya mengangguk.

" Baik?"

Saya kembali mengangguk.

" Pinter?" tanya Ibu lagi.

" Juara kelas dia mah, Bu di kelas unggulan."

" Waras tapi kan?" Eh..si Ibu melecehkan anaknya.

" Ya iya atuh waras, Bu. Maenya ginii.." ucap saya sambil menempelkan jari telunjuk pada jidat.

Si Ibu hajah Mirna tertawa.

" Atuh da udah geulis, baik, juara kelas. Masa mau sama kamu?" Ibu menutup mulutnya dengan tangan agar tidak tertawa.

" Iih..si Ibu mah. Sama aja kayak Kemal, gak percaya sama Galang teh. Tapi kalau dipikir lagi, emang iya sih. Naha dia bisa suka sama Galang ya. Padahal mah kalau di bandingin sama dia nih, Galang mah aduuuh...jauuuh.."

Ibu hajah Mirna sang baginda ratu mengusap kembali kepala saya.

" Mungkin karena anak ibu mah anak yang baik, lucu, menyenangkan." ucapan Ibu luar biasa menghibur saya.

" Siapa namanya?" tanya Ibu kemudian.

" Aluna.." jawab saya sambil nyengir kuda.

" Aa suka gak sama Aluna?" tanya Ibu menatap saya penasaran.

" Hehehe..sejauh ini mah ya suka, Bu. Aluna mah orangnya baik pisan. Tapi emangnya Galang boleh pacaran gitu?"

" Ibu dulu juga pernah muda, ibu sih orangnya demokratis. Kalau Aa mau ya sok aja. Tapiiii...jangan kebablasan. Jadiin penyemangat aja buat berangkat sekolah. Buat belajar."

Tuh, bener kan? Ibu saya itu orangnya jempolan. Gak ada yang sehebat Ibu deh pokoknya.

" Tapi Galang mah males sebetulnya pacaran teh, Bu. Ribet..mending bebas aja kayak gini. Punya waktu banyak sama Ayah, Ibu sama neng juga."

" Kamu mah meuni lebay, kayak mau langsung nikah aja. Engke atuh A, jauh keneh." Ibu mengacak-acak rambut saya. Mungkin beliau gemas punya anak lucu kayak saya. hehehe

Terpopuler

Comments

♏pi Mυɳҽҽყ☪️☀️

♏pi Mυɳҽҽყ☪️☀️

boleh di contek ya Thor buat ceramah anak laki2 emak Kalo udah gede😁😁

2021-04-17

1

lala kumala

lala kumala

aaaa lucu juga bu hajinya

2021-03-23

1

Fatur rahman

Fatur rahman

hadohhhh...galang2 🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2021-02-24

1

lihat semua
Episodes
1 Namanya, Galang
2 I'll beat you. Gggrrrrr....
3 Mengemban Tugas Penting
4 Anak Perempuan Aneh
5 Tak Lelah Tersenyum.
6 Toko Buku
7 Dementor Penyerap Kebahagiaan.
8 Tembaaaaakkkkk....!!!!
9 Curhat Session
10 Respect nya Naik Level
11 Tersudutkan
12 Jawaban
13 Akhirnya Punya Pacar
14 Si Tukang Palak
15 Mencoba Mengerti
16 Ke 'uwu' an Tak Terduga
17 Seperti Pahlawan Negara
18 Siapa Kamu Menentukan Level Seseorang?
19 Galang si Family Man
20 Lain Teduh, Lain pula Galuh
21 Disambut Hangat
22 U...nooo...Kalah telak kan?
23 150 persen lebih-lebih dikit
24 Jadi Musuh Cogan Satu Sekolah
25 Luka yang Aneh
26 Dikeroyok Aluna Lovers
27 Menjadi Detektif
28 No Mercy
29 Kencan yang Gagal
30 Warung Bakso Ceu Eti
31 Ujian Akhir Semester
32 Saya Sayang Kamu
33 Going to Bucin
34 Camping Time..!! Let's Have some Fun..!!
35 Makin sayang deh..!!
36 Adu Rayu
37 Heart to Heart
38 Stempel Kecupan
39 Keluar Jalur
40 Kalut
41 Memilih Pergi
42 Kamu Dimana?
43 Memutuskan Melangkah
44 Perpisahan
45 Kembali Dipertemukan
46 Dipermainkan Semesta
47 Teduh yang Membawa Senja
48 Sudah Banyak Berubah
49 Ku Benci dan Merindu
50 Yang Kamu Lakukan itu..Jahat !!
51 Menerima Kehadiran Orang Baru
52 Bertamu Pertama Kali
53 Curhat Dua Sahabat
54 Rasa yang Belum Usai
55 Pilu Membiru
56 Terpisah Bangku
57 Pacar Menyebalkan
58 Intuisiku Selalu Tertuju Padamu..
59 Kerbau yang Dicocok Hidung
60 Kabar Mengejutkan
61 Berjuang Sama-Sama
62 Zayang
63 Halangan Bertubi
64 Emosi yang Meledak
65 Berpagut Mesra
66 Lawang Angin
67 Ingin Melipat Jarak
68 Jekardah, I'm Coming
69 Masakan Pertama by Aluna
70 Berakhir Mengenaskan
71 Terpaksa Memakai Legging
72 Ayo Halalin Aku, Bang Jago..
73 Menikah itu Menyempurnakan Ibadah dan Rezeki.
74 Menikah Sebelum Mapan
75 Balon Mantu yang Bergoyang
76 Truth or Dare Pembawa Berkah
77 Sekedar Imajinasi
78 Syarat yang Membebani
79 Menghilang Lagi
80 Teduh yang Meneduhkan
81 Gara-gara Handphone yang Hilang
82 Turun Restu
83 Lebih Dalam Memasuki Ranah Pribadi
84 Keputusan Dadakan
85 Janji Jari Kelingking
86 Dag Dig Dug
87 Engagement Time
88 Nikah itu Bukan Lomba Cepet-Cepetan tapi Lomba Lama-Lamaan
89 Mencari Uang Tambahan
90 Langkah-Langkah Perawatan Pra Nikah
91 Perempuan yang Diselamatkan
92 Jujur Kadang Menyakitkan
93 Curhat Session Again
94 Kepergok Ibu Komandan
95 Terluka
96 Kesalahan Teknis part 95 gaessss...!!
97 Versus
98 Saya Sayang Perempuan Ini
99 H-2
100 Akhirnya SAAAAAAH..!!!
101 Hadiah Pernikahan Tak Terduga
102 Gombalan Teduh
103 Seperti Cecunguk Terbalik
104 Making Love (18+)
105 Labuan Bajo, Here We Come (18+)
106 Gooooollll....!!!! (18+)
107 Back To Reality
108 Pembahasan Yang Menguras Energi
109 Menikmati Prosesnya
110 Anak Perempuan Kecil Bergaun Putih
111 Ninda is My Hero
112 Jadi Manusia Super (18+)
113 Jadi Manusia Super Part 2
114 Mempersiapkan Kejutan
115 Kejutan Berdarah
116 Dilema
117 Hyperemesis Gravidarum
118 Terpaksa Pulang
119 Membongkar Celengan Rindu
120 Ngahanakeun
121 Ingin dimasakin Papa
122 Uncle Ted
123 Kemal in Action
124 Meledak Bentak
125 Amarah Versus Logika
126 Saling Merindu
127 Mengurai Rindu
128 Cinta Tanpa Alasan
129 Jangan Lupa Bahagia
130 Ngidam yang Aneh
131 Diskusi Tentang Sebuah Nama
132 Hiruk Pikuk
133 Hari Paling Membahagiakan
134 NEW RELEASE
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Namanya, Galang
2
I'll beat you. Gggrrrrr....
3
Mengemban Tugas Penting
4
Anak Perempuan Aneh
5
Tak Lelah Tersenyum.
6
Toko Buku
7
Dementor Penyerap Kebahagiaan.
8
Tembaaaaakkkkk....!!!!
9
Curhat Session
10
Respect nya Naik Level
11
Tersudutkan
12
Jawaban
13
Akhirnya Punya Pacar
14
Si Tukang Palak
15
Mencoba Mengerti
16
Ke 'uwu' an Tak Terduga
17
Seperti Pahlawan Negara
18
Siapa Kamu Menentukan Level Seseorang?
19
Galang si Family Man
20
Lain Teduh, Lain pula Galuh
21
Disambut Hangat
22
U...nooo...Kalah telak kan?
23
150 persen lebih-lebih dikit
24
Jadi Musuh Cogan Satu Sekolah
25
Luka yang Aneh
26
Dikeroyok Aluna Lovers
27
Menjadi Detektif
28
No Mercy
29
Kencan yang Gagal
30
Warung Bakso Ceu Eti
31
Ujian Akhir Semester
32
Saya Sayang Kamu
33
Going to Bucin
34
Camping Time..!! Let's Have some Fun..!!
35
Makin sayang deh..!!
36
Adu Rayu
37
Heart to Heart
38
Stempel Kecupan
39
Keluar Jalur
40
Kalut
41
Memilih Pergi
42
Kamu Dimana?
43
Memutuskan Melangkah
44
Perpisahan
45
Kembali Dipertemukan
46
Dipermainkan Semesta
47
Teduh yang Membawa Senja
48
Sudah Banyak Berubah
49
Ku Benci dan Merindu
50
Yang Kamu Lakukan itu..Jahat !!
51
Menerima Kehadiran Orang Baru
52
Bertamu Pertama Kali
53
Curhat Dua Sahabat
54
Rasa yang Belum Usai
55
Pilu Membiru
56
Terpisah Bangku
57
Pacar Menyebalkan
58
Intuisiku Selalu Tertuju Padamu..
59
Kerbau yang Dicocok Hidung
60
Kabar Mengejutkan
61
Berjuang Sama-Sama
62
Zayang
63
Halangan Bertubi
64
Emosi yang Meledak
65
Berpagut Mesra
66
Lawang Angin
67
Ingin Melipat Jarak
68
Jekardah, I'm Coming
69
Masakan Pertama by Aluna
70
Berakhir Mengenaskan
71
Terpaksa Memakai Legging
72
Ayo Halalin Aku, Bang Jago..
73
Menikah itu Menyempurnakan Ibadah dan Rezeki.
74
Menikah Sebelum Mapan
75
Balon Mantu yang Bergoyang
76
Truth or Dare Pembawa Berkah
77
Sekedar Imajinasi
78
Syarat yang Membebani
79
Menghilang Lagi
80
Teduh yang Meneduhkan
81
Gara-gara Handphone yang Hilang
82
Turun Restu
83
Lebih Dalam Memasuki Ranah Pribadi
84
Keputusan Dadakan
85
Janji Jari Kelingking
86
Dag Dig Dug
87
Engagement Time
88
Nikah itu Bukan Lomba Cepet-Cepetan tapi Lomba Lama-Lamaan
89
Mencari Uang Tambahan
90
Langkah-Langkah Perawatan Pra Nikah
91
Perempuan yang Diselamatkan
92
Jujur Kadang Menyakitkan
93
Curhat Session Again
94
Kepergok Ibu Komandan
95
Terluka
96
Kesalahan Teknis part 95 gaessss...!!
97
Versus
98
Saya Sayang Perempuan Ini
99
H-2
100
Akhirnya SAAAAAAH..!!!
101
Hadiah Pernikahan Tak Terduga
102
Gombalan Teduh
103
Seperti Cecunguk Terbalik
104
Making Love (18+)
105
Labuan Bajo, Here We Come (18+)
106
Gooooollll....!!!! (18+)
107
Back To Reality
108
Pembahasan Yang Menguras Energi
109
Menikmati Prosesnya
110
Anak Perempuan Kecil Bergaun Putih
111
Ninda is My Hero
112
Jadi Manusia Super (18+)
113
Jadi Manusia Super Part 2
114
Mempersiapkan Kejutan
115
Kejutan Berdarah
116
Dilema
117
Hyperemesis Gravidarum
118
Terpaksa Pulang
119
Membongkar Celengan Rindu
120
Ngahanakeun
121
Ingin dimasakin Papa
122
Uncle Ted
123
Kemal in Action
124
Meledak Bentak
125
Amarah Versus Logika
126
Saling Merindu
127
Mengurai Rindu
128
Cinta Tanpa Alasan
129
Jangan Lupa Bahagia
130
Ngidam yang Aneh
131
Diskusi Tentang Sebuah Nama
132
Hiruk Pikuk
133
Hari Paling Membahagiakan
134
NEW RELEASE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!