Galang si Family Man

Author POV

Waktu pulang sekolah tiba, Galang langsung menuju parkiran motor. Bersiap-siap untuk menunggu Aluna di dekat gerbang sekolah. Hari ini Galang tidak lupa lagi akan janjinya.

Tidak berselang lama, Aluna sudah berjalan kearahnya bersama Lala. Galang melihatnya dari jauh tapi tampak jelas bahwa mata Aluna merah dan agak bengkak seperti habis menangis. Galang langsung merasa tak enak hati, apakah Aluna menangis karena dia yang sudah memeluknya di depan banyak orang?

Aluna menghampiri Galang sambil tersenyum manis sekali. Galang juga membalas senyumnya dan memberikan helm agar Aluna memakainya. Hari ini dia sengaja membawa dua helm dari rumah karena ingin membayar janjinya kemarin gara-gara kelupaan mengantar Aluna pulang.

" Nitip temen aku ya, anterin sampai selamat. Lecet dikit, awas aja loe..!!" ancam Lala sambil menunjukkan tinjunya di depan hidung Galang.

Yang diancam malah nyengir-nyengir tak jelas. Boro-boro terintimidasi oleh Lala, Galang malah merasa lucu karena Lala tingginya bahkan tak melebihi dagu Galang. Jadi melihat Lala mengacung-acungkan tinju di depan hidungnya, malah terlihat seperti bocah kerdil yang sedang marah-marah. Tinggal ditahan saja jidatnya oleh tangan Galang, dijamin tinjunya Lala tak akan pernah bisa menyentuh badan Galang.

" Hati-hati ya La, makasih buat hari ini. Nanti aku kabarin kalau udah sampai rumah."

Lala membentuk tanda oke dengan menautkan jari telunjuk dan jempolnya, kemudian menghambur pergi untuk menemui Niko yang sudah menunggunya diatas sepeda motor.

" Sudah siap, Na?" tanya Galang ketika melihat Aluna sudah naik ke atas motor.

Aluna mengangguk.

Akhirnya si jalu pun dinaiki wanita cantik, hampir banyak mata tertuju pada mereka dan dalam kerumunan siswa yang baru pulang itu, terselip Handi disana, memandang mereka dengan tatapan marah. Aluna melihat Handi sekilas kemudian segera membuang muka. Malas sekali melihat wajahnya yang merah menahan marah.

" Bisa antar Luna ke Gramedia dulu gak?" tanya Luna sambil sedikit mencondongkan tubuhnya.

" Mau beli buku?" tanya Galang.

" Beli karung.." jawab Aluna asal. " Ya iya atuh beli buku.." lanjutnya lagi sambil cekikikan.

Galang hanya nyengir mendengar jawaban Aluna.

" Sudah bilang mama nya kalau pulang telat?" tanya Galang lagi.

" Udah..tadi kirim whatsapp sama ayah dan bunda. Udah ijin kok." Aluna kagum, ternyata Galang benar-benar anak yang sopan.

" Ooh..oke, tapi Galang belum ijin. Sebentar ya.." Galang lalu menghentikan si jalu dan menghubungi ibu nya.

" Halo, Bu..Galang pulang telat gak apa-apa ya. Mau antar Luna ke Gramedia dulu, mau beli karung katanya." ucap Galang sambil cekikikan.

" Hah..kok ke gramedia beli karung sih A?" Ibu Mirna kaget mendengar penjelasan Galang. Aluna juga kaget ketika Galang menyebutkan namanya kepada Ibu nya, pakai alasan beli karung segala lagi. Aluna kan niatnya bercanda tadi itu.

" Hahaha..nggak, Bu. Mau beli buku. Maaf gak bantuin Ibu dulu rawat neng ya. Nanti we kalau Galang pulang, Galang beliin squishy buat neng. Galang pergi dulu. Assalamualaikum."

" Iya, hati-hati dijalan. Titip salam buat Luna. Waalaikumsalam." jawab Bu Mirna. Galang kemudian menutup teleponnya.

Aluna mendengarkan dengan seksama percakapan Galang dengan Ibunya di telepon. Sedikit banyak dia tahu apa dan siapa yang dibicarakan Galang. Mendengar hal itu, Aluna mendadak terharu. Betapa Galang sangat menyayangi Ibu dan adiknya.

" Kok Galang bilang soal aku ke ibu sih? Gak apa-apa emang?" tanya Aluna penasaran.

" Gak apa-apa lah..Galang udah cerita semua soal Luna kok sama ibu, ayah, dan adik Galang juga. Bagi Galang, gak ada yang namanya rahasia di tengah-tengah keluarga." jelas Galang sambil memasang helmnya lagi.

" Oh iya..ada salam dari Ibu." ucapnya lagi kemjdian melajukan motornya kembali.

" Waalaikumsalam." Luna menjawab salam dari Ibu nya Galang dengan tersipu.

" Calon mertua aku kayaknya baik banget." batin Aluna.

Respect Aluna terhadap Galang sekali lagi melonjak tajam. Bagaimana tidak? Betapa Galang sangat mencintai keluarganya. Bahkan perkara hubungannya dengan Aluna pun tak ada yang disembunyikan. Aluna merasa tersanjung.

Sesampainya di toko buku, Aluna dan Galang langsung beredar mencari buku yang Aluna inginkan. Kali ini dia ingin mencari buku panduan TOEFL dan TOEIC. Aluna memang menargetkan dirinya untuk mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri, dan untuk itu semua, nilai TOEFL nya harus mumpuni sebagai syarat mutlak bila ingin berkuliah di luar negeri kelak.

" Rencana mau kuliah dimana memangnya Na?" tanya Galang sambil mengekori Aluna. Galang sama sekali tak ada ketertarikan untuk melihat-lihat buku tebal yang terpampang di rak. Melihatnya saja sudah membuat puyeng kepala. Buku setebal itu harusnya bukan dibaca, tapi buat nimpuk anjing komplek yang tempo hari mengejar mereka, pikir Galang. Dia kemudian nyengir sendiri membayangkan hal itu.

" Inginnya sih di Inggris atau Jepang. Tapi kalau dapat beasiswa di Australia juga gak apa-apa. Luna ingin sekali kuliah di luar negeri. Kayak seru aja gitu." jelas Luna dengan tangan yang masih sibuk memilah buku.

" Bukannya ribet ya, harus menyesuaikan diri dengan cuaca disana, bahasa, makanan, dan kehidupan yang beda banget sama di Bandung."

" Justru disitu tantangannya, Luna ingin mencoba hal-hal baru kayak gitu. Emangnya Galang gak akan mau kuliah di luar meski dapat kesempatan?" tanya Luna sambil melihat Galang.

" Nggak lah..di dalam ruangan aja. Ngapain kuliah di luar, nanti suara dosennya gak kedengeran. Hehehe.." Galang mencoba bercanda garing.

" Iih Galang mah bercanda aja. Maksudnya di luar negeri gituu.." ucap Luna sambil manyun.

Galang lalu menggeleng.

" Nggak lah, disini aja. Di Indonesia juga banyak tempat kuliah yang bagus mah. Ngapain harus kuliah keluar. Disini aja belum tentu Galang bakalan mampu otaknya. Hehehe." Galang menjawab sambil cengengesan. Aluna langsung terdiam, itu artinya kalau dia kuliah di luar negeri dan Galang di Indonesia, mereka akan menjalin hubungan jarak jauh.

" Kok Luna tiba-tiba jadi sedih ya?" ucap Aluna sambil tersenyum getir.

" Kok sedih? kenapa? lupa bawa uang buat bayar bukunya?" tanya Galang ngaco.

" Bukan iih..bukan itu. Kebayang aja kalau nanti kita LDR an." Galang langsung tertawa mendengar penjelasan Aluna.

" Duh kamu mah meuni udah sedih buat sesuatu hal yang belum tentu terjadi. Kalem aja hidup mah, Na. Belum tentu kita bisa memiliki masa depan itu, maksudnya belum tentu usia kita sampai ke situ. Lebih baik di syukuri aja hari ini. Masa lalu itu spion agar kita bisa lebih baik, masa depan belum tentu kita miliki, dan masa kini adalah hadiah karena kita masih diberi kesempatan hidup. Jadi bersyukur aja dan berbuat yang paling baik untuk hari ini." Galang tiba-tiba berubah bijak. Entah ketempelan apa dia. Aluna sampai terkagum mendengar ucapan Galang.

" Nah karena hari ini Galang juga udah melakukan kesalahan sama kamu, Galang mau minta maaf banget. Maaf karena Galang udah peluk Luna tanpa permisi tadi, Galang benar-benar gak ada maksud untuk gak sopan sama Luna apalagi di depan orang banyak. Itu semua asli refleks."

Aluna tersenyum manis. Galang memang gentleman pikirnya.

" Aku yang harusnya minta maaf sama kamu. Kalau tadi Galang gak halangi aku, udah pasti ini hidung kena cipol smashnya si Fajar. Bisa bengkok hidung Luna. Makasih ya, Galang udah sering banget bantu Luna." ucap Luna sambil memandang Galang dan menghentikan kegiatannya memilih buku.

" Tapi matanya kenapa bengkak gitu? Luna nangis ya? Karena kejadian tadi? Luna ada yang ngejekin ya?" tanya Galang lagi.

Aluna menggeleng kuat.

" Nggak kok..bukan karena itu. Emang kelihatan banget ya? Duh.." Aluna langsung memutar badannya membelakangi Galang dan menutupi kedua matanya dengan tangan.

" Kenapa atuh sampai bengkak gitu matanya? Ada masalah?" tanya Galang sambil melongokkan wajahnya melihat ke wajah Luna.

" Nggak..gak ada masalah. Iih..Galang jangan lihat, Luna malu." wajah Luna langsung bersemu merah. Dan rasa kesalnya pada Handi hadir kembali.

" Kenapa malu? Da nggak malu-maluin." ucap Galang masih pada posisi yang sama. Kemudian membuka tangan Aluna yang masih tertempel menutupi matanya.

" Dibuka aja tangannya, jalan dengan posisi tangan begini lebih malu-maluin kalau dilihat orang." lanjut Galang sambil cengengesan.

Aluna langsung membeku di tempat. Tangannya disentuh Galang. Meski cuma beberapa detik saja, tapi sudah berhasil membuatnya terasa tersengat aliran listrik.

Terpopuler

Comments

ms. Labil

ms. Labil

suka bgt deh ma akrakter cowok nya thor 😍😍😍

2021-10-12

0

♏pi Mυɳҽҽყ☪️☀️

♏pi Mυɳҽҽყ☪️☀️

cengengesan sendiri...
hati berbunga-bungga...
berasa ada aliran listrik...

emak berassa jadi abegehh😁 yg lg love-love kuenceng💖😂

2021-04-20

0

lala kumala

lala kumala

galang mah ada2 aja jawabannya lucu ih kamu tuh pengen tubit deh jadinya pake tang

2021-03-23

1

lihat semua
Episodes
1 Namanya, Galang
2 I'll beat you. Gggrrrrr....
3 Mengemban Tugas Penting
4 Anak Perempuan Aneh
5 Tak Lelah Tersenyum.
6 Toko Buku
7 Dementor Penyerap Kebahagiaan.
8 Tembaaaaakkkkk....!!!!
9 Curhat Session
10 Respect nya Naik Level
11 Tersudutkan
12 Jawaban
13 Akhirnya Punya Pacar
14 Si Tukang Palak
15 Mencoba Mengerti
16 Ke 'uwu' an Tak Terduga
17 Seperti Pahlawan Negara
18 Siapa Kamu Menentukan Level Seseorang?
19 Galang si Family Man
20 Lain Teduh, Lain pula Galuh
21 Disambut Hangat
22 U...nooo...Kalah telak kan?
23 150 persen lebih-lebih dikit
24 Jadi Musuh Cogan Satu Sekolah
25 Luka yang Aneh
26 Dikeroyok Aluna Lovers
27 Menjadi Detektif
28 No Mercy
29 Kencan yang Gagal
30 Warung Bakso Ceu Eti
31 Ujian Akhir Semester
32 Saya Sayang Kamu
33 Going to Bucin
34 Camping Time..!! Let's Have some Fun..!!
35 Makin sayang deh..!!
36 Adu Rayu
37 Heart to Heart
38 Stempel Kecupan
39 Keluar Jalur
40 Kalut
41 Memilih Pergi
42 Kamu Dimana?
43 Memutuskan Melangkah
44 Perpisahan
45 Kembali Dipertemukan
46 Dipermainkan Semesta
47 Teduh yang Membawa Senja
48 Sudah Banyak Berubah
49 Ku Benci dan Merindu
50 Yang Kamu Lakukan itu..Jahat !!
51 Menerima Kehadiran Orang Baru
52 Bertamu Pertama Kali
53 Curhat Dua Sahabat
54 Rasa yang Belum Usai
55 Pilu Membiru
56 Terpisah Bangku
57 Pacar Menyebalkan
58 Intuisiku Selalu Tertuju Padamu..
59 Kerbau yang Dicocok Hidung
60 Kabar Mengejutkan
61 Berjuang Sama-Sama
62 Zayang
63 Halangan Bertubi
64 Emosi yang Meledak
65 Berpagut Mesra
66 Lawang Angin
67 Ingin Melipat Jarak
68 Jekardah, I'm Coming
69 Masakan Pertama by Aluna
70 Berakhir Mengenaskan
71 Terpaksa Memakai Legging
72 Ayo Halalin Aku, Bang Jago..
73 Menikah itu Menyempurnakan Ibadah dan Rezeki.
74 Menikah Sebelum Mapan
75 Balon Mantu yang Bergoyang
76 Truth or Dare Pembawa Berkah
77 Sekedar Imajinasi
78 Syarat yang Membebani
79 Menghilang Lagi
80 Teduh yang Meneduhkan
81 Gara-gara Handphone yang Hilang
82 Turun Restu
83 Lebih Dalam Memasuki Ranah Pribadi
84 Keputusan Dadakan
85 Janji Jari Kelingking
86 Dag Dig Dug
87 Engagement Time
88 Nikah itu Bukan Lomba Cepet-Cepetan tapi Lomba Lama-Lamaan
89 Mencari Uang Tambahan
90 Langkah-Langkah Perawatan Pra Nikah
91 Perempuan yang Diselamatkan
92 Jujur Kadang Menyakitkan
93 Curhat Session Again
94 Kepergok Ibu Komandan
95 Terluka
96 Kesalahan Teknis part 95 gaessss...!!
97 Versus
98 Saya Sayang Perempuan Ini
99 H-2
100 Akhirnya SAAAAAAH..!!!
101 Hadiah Pernikahan Tak Terduga
102 Gombalan Teduh
103 Seperti Cecunguk Terbalik
104 Making Love (18+)
105 Labuan Bajo, Here We Come (18+)
106 Gooooollll....!!!! (18+)
107 Back To Reality
108 Pembahasan Yang Menguras Energi
109 Menikmati Prosesnya
110 Anak Perempuan Kecil Bergaun Putih
111 Ninda is My Hero
112 Jadi Manusia Super (18+)
113 Jadi Manusia Super Part 2
114 Mempersiapkan Kejutan
115 Kejutan Berdarah
116 Dilema
117 Hyperemesis Gravidarum
118 Terpaksa Pulang
119 Membongkar Celengan Rindu
120 Ngahanakeun
121 Ingin dimasakin Papa
122 Uncle Ted
123 Kemal in Action
124 Meledak Bentak
125 Amarah Versus Logika
126 Saling Merindu
127 Mengurai Rindu
128 Cinta Tanpa Alasan
129 Jangan Lupa Bahagia
130 Ngidam yang Aneh
131 Diskusi Tentang Sebuah Nama
132 Hiruk Pikuk
133 Hari Paling Membahagiakan
134 NEW RELEASE
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Namanya, Galang
2
I'll beat you. Gggrrrrr....
3
Mengemban Tugas Penting
4
Anak Perempuan Aneh
5
Tak Lelah Tersenyum.
6
Toko Buku
7
Dementor Penyerap Kebahagiaan.
8
Tembaaaaakkkkk....!!!!
9
Curhat Session
10
Respect nya Naik Level
11
Tersudutkan
12
Jawaban
13
Akhirnya Punya Pacar
14
Si Tukang Palak
15
Mencoba Mengerti
16
Ke 'uwu' an Tak Terduga
17
Seperti Pahlawan Negara
18
Siapa Kamu Menentukan Level Seseorang?
19
Galang si Family Man
20
Lain Teduh, Lain pula Galuh
21
Disambut Hangat
22
U...nooo...Kalah telak kan?
23
150 persen lebih-lebih dikit
24
Jadi Musuh Cogan Satu Sekolah
25
Luka yang Aneh
26
Dikeroyok Aluna Lovers
27
Menjadi Detektif
28
No Mercy
29
Kencan yang Gagal
30
Warung Bakso Ceu Eti
31
Ujian Akhir Semester
32
Saya Sayang Kamu
33
Going to Bucin
34
Camping Time..!! Let's Have some Fun..!!
35
Makin sayang deh..!!
36
Adu Rayu
37
Heart to Heart
38
Stempel Kecupan
39
Keluar Jalur
40
Kalut
41
Memilih Pergi
42
Kamu Dimana?
43
Memutuskan Melangkah
44
Perpisahan
45
Kembali Dipertemukan
46
Dipermainkan Semesta
47
Teduh yang Membawa Senja
48
Sudah Banyak Berubah
49
Ku Benci dan Merindu
50
Yang Kamu Lakukan itu..Jahat !!
51
Menerima Kehadiran Orang Baru
52
Bertamu Pertama Kali
53
Curhat Dua Sahabat
54
Rasa yang Belum Usai
55
Pilu Membiru
56
Terpisah Bangku
57
Pacar Menyebalkan
58
Intuisiku Selalu Tertuju Padamu..
59
Kerbau yang Dicocok Hidung
60
Kabar Mengejutkan
61
Berjuang Sama-Sama
62
Zayang
63
Halangan Bertubi
64
Emosi yang Meledak
65
Berpagut Mesra
66
Lawang Angin
67
Ingin Melipat Jarak
68
Jekardah, I'm Coming
69
Masakan Pertama by Aluna
70
Berakhir Mengenaskan
71
Terpaksa Memakai Legging
72
Ayo Halalin Aku, Bang Jago..
73
Menikah itu Menyempurnakan Ibadah dan Rezeki.
74
Menikah Sebelum Mapan
75
Balon Mantu yang Bergoyang
76
Truth or Dare Pembawa Berkah
77
Sekedar Imajinasi
78
Syarat yang Membebani
79
Menghilang Lagi
80
Teduh yang Meneduhkan
81
Gara-gara Handphone yang Hilang
82
Turun Restu
83
Lebih Dalam Memasuki Ranah Pribadi
84
Keputusan Dadakan
85
Janji Jari Kelingking
86
Dag Dig Dug
87
Engagement Time
88
Nikah itu Bukan Lomba Cepet-Cepetan tapi Lomba Lama-Lamaan
89
Mencari Uang Tambahan
90
Langkah-Langkah Perawatan Pra Nikah
91
Perempuan yang Diselamatkan
92
Jujur Kadang Menyakitkan
93
Curhat Session Again
94
Kepergok Ibu Komandan
95
Terluka
96
Kesalahan Teknis part 95 gaessss...!!
97
Versus
98
Saya Sayang Perempuan Ini
99
H-2
100
Akhirnya SAAAAAAH..!!!
101
Hadiah Pernikahan Tak Terduga
102
Gombalan Teduh
103
Seperti Cecunguk Terbalik
104
Making Love (18+)
105
Labuan Bajo, Here We Come (18+)
106
Gooooollll....!!!! (18+)
107
Back To Reality
108
Pembahasan Yang Menguras Energi
109
Menikmati Prosesnya
110
Anak Perempuan Kecil Bergaun Putih
111
Ninda is My Hero
112
Jadi Manusia Super (18+)
113
Jadi Manusia Super Part 2
114
Mempersiapkan Kejutan
115
Kejutan Berdarah
116
Dilema
117
Hyperemesis Gravidarum
118
Terpaksa Pulang
119
Membongkar Celengan Rindu
120
Ngahanakeun
121
Ingin dimasakin Papa
122
Uncle Ted
123
Kemal in Action
124
Meledak Bentak
125
Amarah Versus Logika
126
Saling Merindu
127
Mengurai Rindu
128
Cinta Tanpa Alasan
129
Jangan Lupa Bahagia
130
Ngidam yang Aneh
131
Diskusi Tentang Sebuah Nama
132
Hiruk Pikuk
133
Hari Paling Membahagiakan
134
NEW RELEASE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!