Respect nya Naik Level

Author POV

Aluna berjalan dengan gontai menuju kamarnya. Masih tak percaya bahwa dia sudah begitu berani mengungkapkan perasaannya pada Galang. Sebelah hatinya merasa lega, tapi sebelah hati yang lain merasa malu dan tertekan. Bagaimana tidak? ini adalah pengalaman pertamanya selama 17 tahun hidup di dunia ini, terjajah oleh perasaan suka pada seseorang dengan kadar yang berlebih.

Melihat kakaknya berjalan dengan terseok-seok menuju kamar, membuat Teduh iseng. Dia menembak Aluna dengan pistol air miliknya. Aluna langsung terperanjat kaget.

" Adeeee....jangan usil atuuuh." Alun berteriak lantang dan mengejar adiknya. Teduh malah menjawab omongan kakaknya dengan memasang muka tanpa dosa.

" Muka teteh lecek kayak lap dapur. Jadi ade cuci aja pakai ini. Harusnya teteh bilang makasih sama ade. Bukannya maraah.." Teduh mengacung-acungkan pistol air nya.

" Iiih...sini kamuuuuu...!!!!" tenaga Aluna mendadak kembali karena emosi kepada Teduh si anak bandel.

Aluna mengejar Teduh yang kini berlari kesana kemari di ruang tengah rumahnya. Anak ini entah dapat ilmu meringankan tubuh dari mana, larinya cepat sekali dan sangat gesit. Aluna yang jarang olah raga tentu saja kewalahan.

" Awas aja ya kalau kamu pinjam hape teteh lagi buat main game, gak akan teteh kasih. Sana aja minta sama Bunda biar diomelin." Jurus andalan Aluna akhirnya keluar, Teduh langsung mematung, wajahnya mulai menyek-menyek mau menangis. Dan...

" Huwaaaaa...." Teduh menangis dengan kencang. " Dasar si maghriiib.." teriak Teduh sambil melemparkan pistol air nya ke sofa dan berlari menuju ruang kerja Bundanya.

" Teteeeeh...jangan diisengin atuh ade nyaa.." teriak Bunda dari dalam ruangan karena sedang sibuk menginput nilai siswa-siswanya.

Aluna langsung memutar bola matanya sebal. Setiap kali Teduh menangis pasti saja dia yang kena omel. Padahal biang keroknya tuh ya adiknya itu. Dia malas menjawab dan langsung berlari menaiki tangga menuju kamarnya. Dia perlu tertidur untuk merelaksasi kan pikirannya. Hari ini sudah terlalu banyak tekanan di hatinya.

***

" Gimana, Na? udah bilang sama si Galang?" berondong Lala ketika melihat sahabatnya baru datang ke sekolah dan menjatuhkan tubuhnya di kursi. Aluna mengangguk pelan.

" Terus..teruus?? waah bakal rame kayaknya nih ceritanya. Kalian udah jadian atuh sekarang? Edaaan...si Luna boga kabogooh..(punya pacar)" Lala langsung berbicara kencang dan tertawa-tawa. Untung saja di kelas tidak ada Handi. Hanya beberapa siswa yang sedang sibuk sendiri dan tidak terlalu menanggapi mereka berdua.

" iih..berisik Lala. Siapa juga yang udah punya pacar?" Aluna langsung membekap mulut Lala dan melotot ke arahnya.

Lala menyingkirkan tangan Aluna dari mulutnya dengan tatapan penuh keheranan.

" Si kutu kupret nolak kamu??" tanya Lala tidak terima.

" Gak nolak juga sih, cuma belum kasih jawaban aja. Mungkin dia perlu mikir dulu kali, La."

Lala langsung geram dan memukul meja. Sifat premanisme nya keluar.

" Kayak yang punya otak aja belaga mikir dulu. Homo kali si Galang mah, ditembak cewek secantik dan sepintar kamu masih belum kasih jawaban juga. Gelo sugan?? (gila apa ya??)". Lala makin emosi.

" Jangan ngomong gitu atuh La, aku jadi sedih dengernya. Aku dari kemarin udah parno sendiri aja. Apa Galang takut kali ya, kok aku sefrontal itu sama dia. Baru kenal dua minggu udah ngajak pacaran aja. Nyesel aku teh.." mata Aluna mulai berkaca-kaca.

" Plis atu Na, jangan jadi cengeng gini. Gak ada yang salah dengan cewek yang bilang perasaannya duluan. Gak ada istilahnya terlalu cepat juga. Kalau kata aku mah udah bagus kamu bilang, biar lega..plooong gitu hati kamu teh." Lala menasehati Aluna sambil menepuk punggung tangannya.

" Udah..coba kita tunggu we berapa hari ini gimana jawaban dia. Kalau sampai gak terima kamu, aku ijin colok matanya si Galang ya?" Lala nyengir usil. Aluna merengut, mana rela dia bila mata pahlawannya di colok Lala.

Lala tertawa melihat ekspresi sahabat baiknya ini. Tapi tak urung hatinya kesal juga pada Galang. Bisa-bisa nya itu si lumut mengabaikan perasaan Aluna, pakai acara pikir-pikir dulu lagi. Padahal bila Aluna mau, laki-laki yang berharap jadi pacarnya itu sudah banyak mengantre, yang tampang, otak, dan dompetnya pasti jauh lebih baik dari si Galang kutu kupret tukang Pole dance di tiang bendera itu.

***

Sudah 3 hari, jawaban dari Galang belum juga ada. Aluna sudah benar-benar gelisah. Apalagi setiap kali dia mengirim pesan pada Galang, nomornya tak pernah aktif. Di sekolah pun Aluna tidak pernah bertemu dengannya. Dia tak lagi nongkrong-nongkrong di depan kelas. Entah kemana orang itu, hilang tanpa jejak seperti di telan bumi. Akhirnya dengan kembali merendahkan harga dirinya, Aluna berniat untuk menghubungi Kemal sahabat Galang. Semoga saja dia tahu tentang kabar Galang saat ini.

Dengan berat hati, Aluna mengetik beberapa kata untuk dia kirim kepada Kemal. Siap-siap kalau Kemal akan mengganggunya lagi dengan pesan beruntun seperti tembakan sniper.

Assalamualaikum, Kemal. Maaf ya ganggu kamu. Aku mau tanya, kalau Galang sering ketemu kamu gak? Gimana kabarnya? Apa baik-baik aja? Soalnya dia gak kelihatan sekolah juga

Pesan yang sudah beberapa kali melewati proses editing itu akhirnya dikirimkan Aluna pada Kemal. Siap-siap dengan segala kemungkinan bahwa Kemal akan merasa diatas angin karena dihubungi duluan oleh Aluna.

Kemal yang saat itu sedang tiduran di kamarnya langsung terlonjak kaget ketika tahu Aluna mengirim pesan padanya. Dengan cepat dia membalas pesan dari Aluna.

Waah.. Aluna kirim pesan sama Kemal. Kayak berasa mimpi nih. Senengnya Kemal, sampai rela koprol dari sini sampai alun-alun Bandung. Hehehe.

Kemaren sih Kemal ketemu di rumahnya, tapi kayaknya dia lagi sibuk. Ade nya sakit dan harus dirawat di rumah sakit.

Membaca pesan dari Kemal, membuat Aluna seketika khawatir.

Adiknya sakit apa? Kok Aluna gak bisa hubungi hape dia ya?

Aluna harap-harap cemas menantikan jawaban dari Kemal.

Adiknya sakit parah sih. Udah lumayan lama dari setahun kemarin. Apa ya namanya, lupa Kemal ge. Dan si Galang emang lagi gak punya kuota. Kemarin sih bilangnya gitu sama Kemal mah. Kenapa meuni segitu penasarannya sama Galang. Kemal juga da unyu-unyu, Na. Hehehe..gak deh, bercanda. Kemal tau da kalau Luna suka sama Galang. Si Galangnya belum kasih jawaban ya? emang gumasep si Galang mah. Sekali-kali kepalanya harus Kemal tackle meh sadar. Wkwkwkwkw

Setelah beberapa kali berkirim pesan, Aluna sampai pada kesimpulan bahwa Galang mempunyai seorang adik perempuan berusia 12 tahun. Dan kini adiknya tersebut sedang sakit parah. Itu yang menjadi alasan kenapa selama berhari-hari dia tidak masuk sekolah dan belum memberikan jawaban atas pengakuan cinta dari Aluna alasannya adalah karena harus bergantian menjaga adiknya yang sedang sakit. Kekaguman dan respect nya pada Galang naik level, Galang memang laki-laki yang baik dan sayang pada keluarganya.

Aluna pada akhirnya mengerti dan memberikan waktu yang luas kepada Galang untuk memberikan jawaban. Aluna tak mau semakin membebani pujaan hatinya tersebut.

Terpopuler

Comments

Arab Markonah

Arab Markonah

lukut sakolaan....

2021-01-28

1

NabiilaZ

NabiilaZ

mampir yaaaa👍 semangat terus🔥

2020-12-18

0

Risna Ayu Oktaviani

Risna Ayu Oktaviani

mantappuu jiwaa

2020-11-21

0

lihat semua
Episodes
1 Namanya, Galang
2 I'll beat you. Gggrrrrr....
3 Mengemban Tugas Penting
4 Anak Perempuan Aneh
5 Tak Lelah Tersenyum.
6 Toko Buku
7 Dementor Penyerap Kebahagiaan.
8 Tembaaaaakkkkk....!!!!
9 Curhat Session
10 Respect nya Naik Level
11 Tersudutkan
12 Jawaban
13 Akhirnya Punya Pacar
14 Si Tukang Palak
15 Mencoba Mengerti
16 Ke 'uwu' an Tak Terduga
17 Seperti Pahlawan Negara
18 Siapa Kamu Menentukan Level Seseorang?
19 Galang si Family Man
20 Lain Teduh, Lain pula Galuh
21 Disambut Hangat
22 U...nooo...Kalah telak kan?
23 150 persen lebih-lebih dikit
24 Jadi Musuh Cogan Satu Sekolah
25 Luka yang Aneh
26 Dikeroyok Aluna Lovers
27 Menjadi Detektif
28 No Mercy
29 Kencan yang Gagal
30 Warung Bakso Ceu Eti
31 Ujian Akhir Semester
32 Saya Sayang Kamu
33 Going to Bucin
34 Camping Time..!! Let's Have some Fun..!!
35 Makin sayang deh..!!
36 Adu Rayu
37 Heart to Heart
38 Stempel Kecupan
39 Keluar Jalur
40 Kalut
41 Memilih Pergi
42 Kamu Dimana?
43 Memutuskan Melangkah
44 Perpisahan
45 Kembali Dipertemukan
46 Dipermainkan Semesta
47 Teduh yang Membawa Senja
48 Sudah Banyak Berubah
49 Ku Benci dan Merindu
50 Yang Kamu Lakukan itu..Jahat !!
51 Menerima Kehadiran Orang Baru
52 Bertamu Pertama Kali
53 Curhat Dua Sahabat
54 Rasa yang Belum Usai
55 Pilu Membiru
56 Terpisah Bangku
57 Pacar Menyebalkan
58 Intuisiku Selalu Tertuju Padamu..
59 Kerbau yang Dicocok Hidung
60 Kabar Mengejutkan
61 Berjuang Sama-Sama
62 Zayang
63 Halangan Bertubi
64 Emosi yang Meledak
65 Berpagut Mesra
66 Lawang Angin
67 Ingin Melipat Jarak
68 Jekardah, I'm Coming
69 Masakan Pertama by Aluna
70 Berakhir Mengenaskan
71 Terpaksa Memakai Legging
72 Ayo Halalin Aku, Bang Jago..
73 Menikah itu Menyempurnakan Ibadah dan Rezeki.
74 Menikah Sebelum Mapan
75 Balon Mantu yang Bergoyang
76 Truth or Dare Pembawa Berkah
77 Sekedar Imajinasi
78 Syarat yang Membebani
79 Menghilang Lagi
80 Teduh yang Meneduhkan
81 Gara-gara Handphone yang Hilang
82 Turun Restu
83 Lebih Dalam Memasuki Ranah Pribadi
84 Keputusan Dadakan
85 Janji Jari Kelingking
86 Dag Dig Dug
87 Engagement Time
88 Nikah itu Bukan Lomba Cepet-Cepetan tapi Lomba Lama-Lamaan
89 Mencari Uang Tambahan
90 Langkah-Langkah Perawatan Pra Nikah
91 Perempuan yang Diselamatkan
92 Jujur Kadang Menyakitkan
93 Curhat Session Again
94 Kepergok Ibu Komandan
95 Terluka
96 Kesalahan Teknis part 95 gaessss...!!
97 Versus
98 Saya Sayang Perempuan Ini
99 H-2
100 Akhirnya SAAAAAAH..!!!
101 Hadiah Pernikahan Tak Terduga
102 Gombalan Teduh
103 Seperti Cecunguk Terbalik
104 Making Love (18+)
105 Labuan Bajo, Here We Come (18+)
106 Gooooollll....!!!! (18+)
107 Back To Reality
108 Pembahasan Yang Menguras Energi
109 Menikmati Prosesnya
110 Anak Perempuan Kecil Bergaun Putih
111 Ninda is My Hero
112 Jadi Manusia Super (18+)
113 Jadi Manusia Super Part 2
114 Mempersiapkan Kejutan
115 Kejutan Berdarah
116 Dilema
117 Hyperemesis Gravidarum
118 Terpaksa Pulang
119 Membongkar Celengan Rindu
120 Ngahanakeun
121 Ingin dimasakin Papa
122 Uncle Ted
123 Kemal in Action
124 Meledak Bentak
125 Amarah Versus Logika
126 Saling Merindu
127 Mengurai Rindu
128 Cinta Tanpa Alasan
129 Jangan Lupa Bahagia
130 Ngidam yang Aneh
131 Diskusi Tentang Sebuah Nama
132 Hiruk Pikuk
133 Hari Paling Membahagiakan
134 NEW RELEASE
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Namanya, Galang
2
I'll beat you. Gggrrrrr....
3
Mengemban Tugas Penting
4
Anak Perempuan Aneh
5
Tak Lelah Tersenyum.
6
Toko Buku
7
Dementor Penyerap Kebahagiaan.
8
Tembaaaaakkkkk....!!!!
9
Curhat Session
10
Respect nya Naik Level
11
Tersudutkan
12
Jawaban
13
Akhirnya Punya Pacar
14
Si Tukang Palak
15
Mencoba Mengerti
16
Ke 'uwu' an Tak Terduga
17
Seperti Pahlawan Negara
18
Siapa Kamu Menentukan Level Seseorang?
19
Galang si Family Man
20
Lain Teduh, Lain pula Galuh
21
Disambut Hangat
22
U...nooo...Kalah telak kan?
23
150 persen lebih-lebih dikit
24
Jadi Musuh Cogan Satu Sekolah
25
Luka yang Aneh
26
Dikeroyok Aluna Lovers
27
Menjadi Detektif
28
No Mercy
29
Kencan yang Gagal
30
Warung Bakso Ceu Eti
31
Ujian Akhir Semester
32
Saya Sayang Kamu
33
Going to Bucin
34
Camping Time..!! Let's Have some Fun..!!
35
Makin sayang deh..!!
36
Adu Rayu
37
Heart to Heart
38
Stempel Kecupan
39
Keluar Jalur
40
Kalut
41
Memilih Pergi
42
Kamu Dimana?
43
Memutuskan Melangkah
44
Perpisahan
45
Kembali Dipertemukan
46
Dipermainkan Semesta
47
Teduh yang Membawa Senja
48
Sudah Banyak Berubah
49
Ku Benci dan Merindu
50
Yang Kamu Lakukan itu..Jahat !!
51
Menerima Kehadiran Orang Baru
52
Bertamu Pertama Kali
53
Curhat Dua Sahabat
54
Rasa yang Belum Usai
55
Pilu Membiru
56
Terpisah Bangku
57
Pacar Menyebalkan
58
Intuisiku Selalu Tertuju Padamu..
59
Kerbau yang Dicocok Hidung
60
Kabar Mengejutkan
61
Berjuang Sama-Sama
62
Zayang
63
Halangan Bertubi
64
Emosi yang Meledak
65
Berpagut Mesra
66
Lawang Angin
67
Ingin Melipat Jarak
68
Jekardah, I'm Coming
69
Masakan Pertama by Aluna
70
Berakhir Mengenaskan
71
Terpaksa Memakai Legging
72
Ayo Halalin Aku, Bang Jago..
73
Menikah itu Menyempurnakan Ibadah dan Rezeki.
74
Menikah Sebelum Mapan
75
Balon Mantu yang Bergoyang
76
Truth or Dare Pembawa Berkah
77
Sekedar Imajinasi
78
Syarat yang Membebani
79
Menghilang Lagi
80
Teduh yang Meneduhkan
81
Gara-gara Handphone yang Hilang
82
Turun Restu
83
Lebih Dalam Memasuki Ranah Pribadi
84
Keputusan Dadakan
85
Janji Jari Kelingking
86
Dag Dig Dug
87
Engagement Time
88
Nikah itu Bukan Lomba Cepet-Cepetan tapi Lomba Lama-Lamaan
89
Mencari Uang Tambahan
90
Langkah-Langkah Perawatan Pra Nikah
91
Perempuan yang Diselamatkan
92
Jujur Kadang Menyakitkan
93
Curhat Session Again
94
Kepergok Ibu Komandan
95
Terluka
96
Kesalahan Teknis part 95 gaessss...!!
97
Versus
98
Saya Sayang Perempuan Ini
99
H-2
100
Akhirnya SAAAAAAH..!!!
101
Hadiah Pernikahan Tak Terduga
102
Gombalan Teduh
103
Seperti Cecunguk Terbalik
104
Making Love (18+)
105
Labuan Bajo, Here We Come (18+)
106
Gooooollll....!!!! (18+)
107
Back To Reality
108
Pembahasan Yang Menguras Energi
109
Menikmati Prosesnya
110
Anak Perempuan Kecil Bergaun Putih
111
Ninda is My Hero
112
Jadi Manusia Super (18+)
113
Jadi Manusia Super Part 2
114
Mempersiapkan Kejutan
115
Kejutan Berdarah
116
Dilema
117
Hyperemesis Gravidarum
118
Terpaksa Pulang
119
Membongkar Celengan Rindu
120
Ngahanakeun
121
Ingin dimasakin Papa
122
Uncle Ted
123
Kemal in Action
124
Meledak Bentak
125
Amarah Versus Logika
126
Saling Merindu
127
Mengurai Rindu
128
Cinta Tanpa Alasan
129
Jangan Lupa Bahagia
130
Ngidam yang Aneh
131
Diskusi Tentang Sebuah Nama
132
Hiruk Pikuk
133
Hari Paling Membahagiakan
134
NEW RELEASE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!