Telah lama kita meninggalkan Nini Sangga geni di Grojokan Sewu. Pagi itu terlihat pemandangan yang menakjubkan, seorang anak laki-laki di bawah air terjun yang mengalir deras, berdiri terpaku dengan kokoh tak tergoyahkan, ia seperti tidak peduli dengan guyuran air yang jatuh dari atas, padahal jika sewajarnya air itu bertenaga kuat, mungkin saja bobotnya melebihi beratus-ratus kati. Hewan kerbau saja mungkin sudah terguling guling jika di timpa kekuatan air yang sedemikian besar.
Tak lama kemudian, suara teriakannya memecah suara air terjun disitu, "Hiaaaath.....kedua tangannya terangkat dan aneh air terjun itu terhenti di atas tubuhnya seperti tertahan tembok bendungan yang kuat tubuh anak kecil itu lalu berputar lama - lama putarannya makin kencang, air yang di atas tubuhnya ikut berputar, menciptakan gulungan-gulungan topan air semakin naik ke atas, lalu tubuh itu meloncat ke atas berturut turut melakukan tendangan putar, gerakan itu di akhiri dengan jungkir balik di udara, topan air itu pecah menimbulkan suara ledakan yang lumayan besar, "wugh...wugh.....Dhuaaarrrrrh.....
"Wirayudha, lanjutkan gerakanmu! "Splash..... shuffh....shufh....", ternyata Nini Sangga geni menyerang Wirayudha dengan sabitan-sabitan daun yang mengandung tenaga dalam tinggi, daun itu meluncur, mengejar Wirayudha, menyerang titik-titik lemah di tubuhnya, tiga daun meluncur menuju ke arah kepala, jantung dan dan titik kelemahan bawah, tapi dengan cekatan Wirayudha melakukan gerakan penyelamatan yang mengagumkan, daun yang mengarah kepala di tangkapnya dengan dua jari , lalu ia menunduk menyapok daun yang mengarah jantungnya dengan dengan pukulan tangan kiri daun itu tertolak meluncur dan menancap di pohon....Claph...serangan daun yang ke arah bawah dengan mudah oleh Wirayudha di tendang dengan tendangan putar yang cepat.
Nini Sangga tak berhenti sampai disitu, ia meloncat menerobos air terjun, kembali menyerang Wirayudha dengan tongkatnya, di gedornya punggung Wirayudha dengan pukulan tongkat, tapi punggung Wirayudha seperti punya indra yang tajam, tanpa dengan melihat Wirayudha melakukan gerakan akrobat, ia mendorong tubuhnya ke depan, kakinya melompat menginjak tongkat Nini Sangga dengan meminjam tenaga benturan tongkat ia melambung lebih tinggi menuju air terjun keatas, lalu ia berdiri di atasnya dengan tenang. "he...he....he, tubuhmu seperti burung Wirayudha, gesit dan tangkas, kekuatanmu pun lumayan!" Nini Sangga tertawa senang. Wirayudha meluncur kembali ke bawah, ia mendarat di batu besar dekat Nini Sangga. "Terimakasih Nini, semua ini berkat bimbingan Nini".
"Hei ....Nini....Wira....cepatlah kembali, masakan sudah siap, jangan sampai terlalu dingin!" terdengar teriakan Saraswati, suara itu belum hilang Saraswati menyusul ke tengah-tengah sungai depan air terjun itu, gerakannyapun cepat dan mendarat di samping Nini Sangga dengan santai "He...he...he kemajuan mu juga sangat cepat Saraswati" mulai besok kau dan Wirayudha harus memulai berlatih mempergunakan senjata!", "Baik Nini, tapi sekarang ini marilah kita makan, untuk tetap menjaga kesehatanmu Nini!", kemudian mereka bertiga bersama - sama melompat ke arah kediaman mereka.
Itulah suasana Grojokan Sewu saat ini, mereka bertiga mempunyai beban hidup yang berat, baik Saraswati, Nini Sangga maupun Wirayudha, tetapi karena mereka satu sama lain ada rasa saling mengasihi, mereka berharap bisa bertahan menghadapi tantangan ke depan, mereka saling memperdulikan dan memperhatikan,
kekuatan kasih begitu besar, semoga saja kekuatan itu bisa memporak porandakan ke dzaliman yang mereka terima dari orang-orang yang menganggap dirinya lebih berakal dan mempunyai kedudukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Thomas Andreas
latihan semua
2022-08-08
0
rajes salam lubis
lanjut
2022-03-16
1
akp
sayang gak punya vote lagi... minggu depan dah
2021-05-04
5