#02

Bunda Anna datang dari dapur membawakan kue kesukaan Aisha.

"Untuk merayakan kesuksesan, kakak kita makan kue kesukaan kakak." Kata Bunda tersenyum.

"Hhoorree 👏👏👏👏." Girang Adam, Ibrahim dan Aisha.

"Terimakasih, Bunda cantik." Aisha memeluk Bunda Anna.

"Ini hadiah buat anak Ayah yang cantik." Ayah memberikan paper bag.

"Ini apa Ayah?." Tanya Aisha yang membolak-balik paper bag.

"Bukalah." Ayah Ali mengelus rambut Aisha.

Aisha mengeluarkan sebuah kotak dari paper bag.

"Ya, Allah. Ayah ini Ponsel baru, terimakasih Ayah." Aisha terharu dan memeluk Ayah.

"Ya, Neng. Gunakan ponsel ini sebaik-baiknya. Maaf Ayah hanya bisa beli yang bekas." Kata Ayah Ali.

"Ngga apa-apa Ayah, lagi pula ini sudah lebih dari cukup." Aisha mencium punggung tangan Ayah Ali.

"Terimakasih, Bunda. Sudah membuatkan aku kue." Aisha mencium punggung tangan Bunda Anna.

"Iya, Neng. Sudah abiskan kuenya, abis itu kalian siap-siap bentar lagi azan magrib." Kata Ayah Ali.

Ayah Ali dan Bunda Anna mengajarkan anak-anaknya tidak dalam pelajaran, tapi juga ibadah. Bahkan kalau masalah tentang ibadah Ayah Ali dan Bunda Anna sangat keras mengajarkan tentang ibadah.

Azan magrib berkumandang dengan merdu, mereka sudah siap-siap untuk sholat berjamaah. Ayah Ali yang menjadi Iman.

Selesai Sholat Ayah Ali dan Bunda Anna mengajarkan anak-anaknya mengaji. Lantunan ayat suci Al Qur'an yang di bacakan Aisha begitu indah dan sangat menyejukkan di hati.

Bunda Anna meneteskan air mata, tak tahan haru suara Aisha yang membacakan ayat suci Al Qur'an.

"Subhanallah suara mu, Neng. Selalu bikin Bunda menangis, indah banget." Bunda Anna mencium kening Aisha.

"Subhanallah, Neng. Merdu sekali suara mu." Ayah Ali.

"Terimakasih, Ayah, Bunda. Aisha bangga menjadi anak Ayah dan Bunda, karena sudah begitu banyak Ayah dan Bunda mengajarkan kami anak-anak mu tentang agama." Aisha memeluk kedua orang tuanya.

"Kakak, kami akan sangat merindukan kakak. Walau kakak itu cerewet dan marah-marah, kami sayang kakak." Adam dan Ibrahim memeluk Aisha.

"Ya, Allah. Aku bersyukur terlahir dari keluarga ini, Ayah dan Bunda dengan sabar mengajarkan banyak hal, terutama menghadap Mu, Ya Allah. Ijinkan aku menjadi anak yang sholeha dan sukses, agar bisa membahagiakan mereka semua. Amiin YRA." Kata Aisha dalam hati dan meneteskan air mata.

Hari sudah mulai malam, Aisha masih sibuk untuk menyiapkan keperluan di Jakarta. Ayah dan Bunda juga sibuk membantu Aisha, Adam dan Ibrahim sudah terlelap di kamar.

"Neng, ini sudah malam sebaliknya kamu istirahat, besok di teruskan lagi." Bunda Anna mengelus rambut Aisha.

"Iya, Bun, yah." Aisha meletakkan buku ke lantai lalu beranjak ke Ranjang.

"Jangan lupa baca doa." Ayah Ali mengingatkan Aisha.

-------------------------🌸🌸🌸🌸🌸---------------------

Keesokan harinya, Aisha membantu Bunda Anna menjual hasil panen ke pasar tradisional terdekat.

"Mang biasa, ya." Kata Bunda Anna lembut.

"Iya, Bun. Terima kasih, jangan lupa minggu depan barangnya aku pesan lagi." Mang Ujang pemilik toko.

"Insya Allah, Mang. Kalau gitu kami pulang dulu, Assalamualaikum..." Bunda membungkuk kepala sedikit.

"Wa'alaikumsalam." Mang Ujang.

"Bun, abis ini kita mau kemana?." Tanya ku melirik Bunda.

"Kita beli baju kamu untuk disana." Bunda Anna, lalu menarik tangan Aisha.

"Bun, baju aku masih pada cakep-cakep kok, mendingan uangnya buat yang lain." kata Aisha.

Terpopuler

Comments

Indra Yani

Indra Yani

seru bnget thor

2022-11-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!