"Terimakasih, Bu. Eh! Salah Mami." Aisha gugup.
"Mami senang banget, berasa kaya punya anak perempuan." Bu Selly.
Tibalah di rumah.
"Aisha, rumah Mami di sebelah nanti kamu mampir. Yak, kita makan malam bersama." Bu Selly.
"Insya Allah, Mam." Aisha sopan.
"Baiklah, sana kamu masuk. Mami pulang dulu, ya. Assalamualaikum, Aisha." Bu Selly.
"Wa'alaikumsalam, Mam." Aisha.
Aisha masuk ke dalam rumah kosnya, melihat sekeliling tidak ada orang.
"Rupanya yang lain belum pulang." Aisha melepas dan meletakkan sepatu di rak.
"Aku harus cari pekerjaan, agar tidak memberatkan ayah dan bunda." Aisha duduk di sofa. Kemudian dia mencari-cari lowongan kerja.
"Nah, ini aja. Lumayan dekat tinggal jalan kaki dari sekolahan, sebaiknya aku mandi dan langsung menuju restoran tersebut." Aisha semangat.
Beberapa menit kemudian, Aisha sudah rapi. Lalu dia memesan Ojek online.
"Apa ini tidak berlebihan, ya. Ah! biarkan saja." Aisha berjalan keluar.
"Dengan mba Aisha bukan." Tukang Ojol.
"Iya, mas." Aisha menghampiri Ojol.
"Sesuai aplikasi, ya mba. Silakan pakai helmnya mba." Ojol.
"Iya, mas. Terimakasih." Aisha menaiki motor.
Tak lama kemudian sampailah di restoran yang di tuju. Aisha membayar Ojol dan masuk kedalam restoran.
"Selamat siang, mba. Bisa saya bantu?." Mba resepsionis ramah.
"Siang, mba. Apa benar di sini sedang ada lowongan?." Aisha ragu.
"Benar, mba langsung ke kanan aja. Disana ada ruangan tertulis ruangan interview." Mba resepsionis menujuk.
"Terima kasih, mba. Assalamualaikum." Aisha menunduk kepala.
"Wa'alaikumsalam." Mba resepsionis.
Aisha berjalan menuju ruangan yang di tunjuk oleh resepsionis.
Tok... Tok...
Aisha mengetuk pintu.
"Assalamualaikum." Aisha.
"Wa'alaikumsalam, silakan masuk." Kata seseorang di dalam ruangan.
"Siang, pak." Aisha tertunduk beri hormat.
"Siang, ada perlu apa ya? Silakan duduk." Laki-laki paru baya.
"Maaf, sebelumnya mengganggu waktu anda. Saya datang kesini, karena melihat iklan lowongan kerja. Jadi saya berminat menjadi karyawan Anda." Aisha.
"Sepertinya kamu masih sekolah?." Laki-laki paruh baya.
"Iya, Pak. Saya sangat membutuhkan pekerjaan saya, agar saya bisa meringankan beban keluarga saya." Aisha menatap laki-laki paruh baya.
"Kalau sudah terima, gimana kamu mengatur waktu kerja dan sekolah?." Laki-laki paruh baya.
"Abis pulang sekolah saya bisa langsung kerja." Aisha.
"Baiklah, besok bisa datang lagi dan mulai bekerja." Laki-laki paruh baya.
"Terimakasih, pak. Saya permisi dulu, Assalamualaikum." Aisha.
"Wa'alaikumsalam." Laki-laki Paruh baya.
Aisha keluar dari ruangan dengan wajah berseri.
"Alhamdulillah, besok aku sudah mulai kerja. Terimakasih, ya Allah." Aisha tak henti-hentinya bersyukur.
Hari sudah menunjukan pukul 7 WIB. Aisha bergegas kerumah Ibu Selly.
Tok... Tok...
"Assalamualaikum." Aisha mengetuk pintu.
Ceklek
Suara pintu terbuka.
"Wa'alaikumsalam, akhirnya kamu datang juga, Sha. Ayo masuk, nyasar ngga." Bu Selly memegang tangan Aisha.
"Hahaha... Bisa aja Mami." Aisha tertawa.
"Ih gemas banget kamu. Oia, kenalkan itu anak ku no. 2. Namanya Arkan, anak ku laki semua." Kata Bu Selly.
"Hai, Aku Aisha." Aisha senyum ramah.
"Ih, apaan sih." Jutek Arkan.
"Hus, Arkan kamu jangan kaya gitu. Maaf ya Aisha." Ibu Selly merasa tak enak.
"Dan itu Anak Laki-laki Mami yang pertama, namanya Kenan." Bu Selly.
Mata Aisha terbelalak, dia tidak percaya di depan Kenan. Jantung Aisha berdetak kencang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Indra Yani
sreu thor
2022-11-27
1