"Ini, Pi. Kenan nakuti Aisha." Bu Selly seperti anak kecil mengadu kepada orangtuanya.
"Kenan ngga nakuti Aisha, kok Pi. Mami aja yang sensitif." Kenan memegang telinganya yang sakit.
"Sudah-sudah, ayo sarapan semua. Aisha sekalian sarapan, yuk." Kata Pak Devan.
"Maaf, Om. Aku sudah sarapan di kosan." Sopan Aisha.
"Kok, Om sih. Panggil Papi juga seperti Kenan dan Arkan memanggil." Pak Devan
"I-iya, Om eh!. Pi." Aisha menunduk.
"Puas kamu sudah ambil hati orangtuaku." Geram Kenan. Langsung pergi.
"Kenapa Kenan begitu sebencinya sama aku, salah aku apa." Batin Aisha menatap kepergian Kenan.
"Jangan di ambil hati, ya omongan Kenan barusan." Ibu Selly memegang pundak Aisha.
"Maaf, ya. Mi. Gara-gara Aisha mami jadi berantam sama Kenan." Aisha Sedih.
"Ngga kok, sayang. Ya udah, yuk. Kita berangkat sekarang. Pi aku berangkat dulu antar anak-anak, ya. Ayo Arkan, Aisha." Ibu Selly menggandeng tangan Aisha dan Arkan.
"Bang sejak kedatangan Aisha, kakak ipar kelihatan lebih ceria. Ya." Om Roy yang sudah berada di meja makan.
"Iya, dia berasa mempunyai anak perempuan." Pak Devan.
******Skip******
"Mi, Arkan. Aisha turun duluan ya. Assalamualaikum." Aisha mencium punggung tangan Ibu Selly.
"Wa'alaikumsalam, belajar yang semangat, ya Nak." Ibu Selly. Setelah mobil Ibu Selly pergi, Aisha masuk ke sekolahan.
Tiba di kelas.
"Sha, Loe tadi di anter siapa?." Bonny penasaran. Sandy dan kawan-kawan juga kepo.
"Oh!, itu Mami angkat aku." Aisha melanjutkan melihat buku.
"Kirain Loe di anter cowok." Sandy merasa lega.
"Aku harus fokus sama sekolah dulu." Aisha.
Teng... Teng...
Bunyi bell masuk. Bu Rika masuk kelas dan memulai pelajaran.
Ibu Rika menulis di papan tulis
"Anak-anak dua minggu lagi akan ada ulangan tengah semester, ibu berharap kalian bisa menjawab soal tanpa mencontek. Walau hasil ulangan nanti kalian jelek yang terpenting kalian sudah berusaha, kalian harus rajin belajar dan gapailah cita-cita kalian, hari ini ibu hanya memberikan tugas buat kalian, karena Ibu ada keperluan mendesak. Tolong ketua kelas mantau teman-temanmu, kerjakan soal dengan tertib. Ibu pergi dulu, Assalamualaikum." Ibu Rika pergi.
"Hore hari bebas." Serentak.
Aisha tetap mengerjakan soal yang di berikan Bu Rika di papan tulis.
"Sha, Loe serius banget ngerjain tugas. Santai aja." Sandy duduk di atas meja Aisha.
"Kamu apa-apa, sana jangan halangi aku." Aisha mendorong Sandy.
Bonny menarik Sandy, hingga jatuh kelantai.
"Loe, apa-apaan sih, Bon." Sandy bangun dan memarahi Bonny.
"Udah tau Aisha itu lagi serius belajar, malah Loe ganggu." Bonny ngga mau kalah.
"Sudah-sudah, kok pada ribut. Sandy kembali tempat duduk dan kerjakan soal di papan tulis." Aisha emosi.
"Iya, Sha." Sandy menunduk, lalu kembali ketempat duduk.
"Bonny kerjakan tugasnya juga." Aisha.
"Iya, Sha." Bonny kembali ketempat duduk.
"Istighfar, Sha." Tika mengelus punggung Aisha.
"Astaghfirullah." Aisha mengelus dada.
Semua murid di kelas melihat Aisha marah sangat menakutkan, mereka ikut mengerjakan soal di papan tulis.
Beberapa jam kemudian, bell istirahat berbunyi. Murid-murid berhamburan keluar.
"Sha, kantin. Yuk." Ajak Tika.
"Yuk, Bon ayo." Aisha menarik Bonny.
Mereka bertiga menuju kantin.
"Aku mau ambil minum di mesin otomatis, ya." Aisha.
"Gue ketempat makanan, kalian mau nitip ngga?." Bonny.
"Gue sama Aisha Bakso." Tika
"Oke." Bonny.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Indra Yani
seru
2022-11-27
1