Luna The Best

Gelap langit di malam itu terlihat indah dengan bintang-bintang yang bertaburan mengelilingi bulan. Keindahan nya mampu menembus hati sosok pria yang sedang berada di balkon dan menyalurkan sebuah ketenangan.

Dirga menatap keindahan langit malam itu dengan menikmati secangkir kopi. Tapi, sayang sekali keindahan malam itu justru bertolak belakang dengan keadaan hatinya. Baru kali ini, ia benar-benar merasa dilema dalam urusan cintanya.

"Apa yang harus aku lakukan?" tanyanya kepada dirinya sendiri.

Dirga bingung sendiri, di dalam hatinya memang tersimpan nama Maya tetapi bagaimana dengan Angel?. Memang benar apa yang dikatakan oleh Fero bahwa Maya jauh lebih baik dari Angel. Kelakuan Angel selama ini memang terkesan hanya mementingkan hartanya saja. Tapi itu bukanlah alasan logis baginya untuk melepas kekasihnya itu.

Dirga berjalan masuk ke arah kamarnya, setelah meletakkan cangkirnya di meja ia segera merebahkan tubuhnya di pembaringan empuk itu, yang ukurannya lebih besar dari ukuran ranjang di kamar tamu.

Kantuk menyergap sosok pria itu, sayup-sayup matanya terpejam. Beberapa detik saja ia sudah terlelap dalam tidurnya.

**

Kontrakan Maya

Pukul 22.00, malam seorang gadis yang baru saja angkat kaki tadi sore kembali menjadi malam seperti sebelumnya. Suara bising dari luar menyeruak masuk ke rongga telinga.

Seakan sudah terbiasa atau memang sedang tidak peduli, gadis itu meringkuk di atas ranjang sempitnya, menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.

"Hikkss...hiks..hiks..."

Gadis itu menangis, kembali meratapi nasibnya yang malang. " Mengapa harus aku? Apa salahku? Kenapa? Kenapa?" gumamnya masih terisak. Memori lama kembali berterbangan di benak gadis itu yang tak lain adalah Maya.

Sudah selama 1 jam ia berada di posisi nya, bersamaan dengan itu Maya memutuskan membasuh wajahnya. Matanya sembab, bekas air mata berceceran membasahi rambut, leher, serta piyama yang ia kenakan.

Maya berjalan memasuki dapurnya, ia menyeduh secangkir kopi. Sebelum menuju ruang tamu, gadis itu tak lupa mengambil benda pipih nya di dalam kamar.

Maya duduk dengan kedua kaki bersila di atas kursi kayu yang paling panjang di antara yang lain. Matanya fokus menatap benda pipih yang sedang ia pegang, ia sedang melihat beberapa E-mail masuk, membuatnya benar-benar tercengang.

Beberapa waktu lalu ketika melamar pekerjaan tidak ada satupun tempat yang menerimanya, bahkan restoran kecil saja enggan menerimanya.

Tapi sekarang apa, banyak E-mail masuk dari beberapa perusahaan memberi tahu nya supaya datang untuk interview. Maya sampai geleng-geleng kepala, melihat lebih dari 20 E-mail masuk.

"Pasti ini semua ulah pria itu, dasar aneh!. Aku tidak menyangka jika pria itu benar-benar membuatku tidak mendapat pekerjaan, akhhh sungguh gilaa!!" gerutu Maya kesal, ia tak habis fikir dengan kelakuan orang kaya yang dengan semudah itu membuat orang kecil kehilangan pekerjaan.

"Padahal sudah dari awal aku tahu kalau pria itu sangat MENYEBALKAN!, EGOIS!, tapi kenapa aku bisa mencintainya??!!" celotehnya dengan amarah menggebu, ia mengerutkan hidungnya sambil memukuli pahanya.

Tidak ingin kembali tenggelam dengan Dirga, ia memilih menyeruput kopi hangatnya. Gadis itu kembali memainkan ponselnya, dan sekarang ia sedang mengarahkan ponselnya menghadap ke telinga.

**

Gadis yang tak lain sahabat Maya baru saja keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya. Ia mendengar suara ponselnya berbunyi, kemudian ia berjalan ke arah sofa tempat tasnya berlabuh. Tanpa menunggu lama ponsel itu sudah berada di genggamanya, ia pun segera menggeser tombol hijau.

"Hallo May..." sapa gadis itu tak lain adalah Luna.

"Hallo Lun, apa kau belum tidur?" tanya Maya.

"Belum May, aku baru saja pulang. Jadwalku hari ini begitu padat" jawabnya sambil berjalan ke arah meja riasnya.

"Ada apa??" sambungnya lagi.

"Ahhh tidak ada.. aku hanya merindukanmu"

"Kenapa kau seperti orang kesepian? bukanya di tempatmu banyak orang?" tanya Luna heran dengan Maya yang tiba-tiba merindukannya.

"Ahh iya, aku belum menceritakan padamu kalau aku sudah tidak tinggal di rumah tuan Dirga" jelas Maya dengan suara lesu.

"Kok bisaa?!!" Luna membelalakkan matanya kala mendengar ucapan sahabatnya itu.

"Ceritanya panjang lun" sambung Maya di seberang sana.

"Baiklah besok menginap lah di apartemen ku saja, dan ceritakan semuanya padaku. Oke?" tawar Luna.

"Baiklah, terimakasih luna. Maaf aku selalu merepotkan mu" jawabnya merasa tidak enak dengan sahabatnya itu.

"Kau bicara apa? aku menganggapmu sebagai saudaraku sendiri May, jangan bicara yang tidak-tidak. Aku akan selalu ada untukmu dalam kondisi apapun, ingat itu!" tegas Luna.

"Kau memang ter the best Lun,muahh" jawabnya terharu mendengar penuturan sahabatnya itu, ia benar-benar beruntung bisa memiliki Luna.

"Muahh, aku tutup ya. Cepat tidur" balas Luna sambil tersenyum.

Telepon pun terputus, Luna meletakkan ponselnya di atas meja riasnya.

"Maya kamu kasihan banget sih, hidupmu jauh lebih buruk dariku. Aku fikir setelah kau bertemu dengan tuan Dirga hidupmu akan berubah, tetapi justru membuat hidupmu semakin kacau" gumam Luna dalam hati. Ia benar-benar kasian dengan sahabatnya itu. Beruntung ia masih memiliki keluarga walaupun sedang berada jauh.

Mereka berdua memang saling menguatkan, Maya menceritakan semua dalam hidupnya terhadap Luna, dan sebaliknya.

Maya merasa lega setelah selesai menghubungi Luna, kesedihannya berangsur berkurang. Senyumnya mengembang, ia benar-benar senang memiliki Luna.

Gadis itu kembali menyeruput kopinya hingga tandas, kemudian ia kembali memasuki kamarnya tak lupa mematikan lampu ruang tamu.

Ia kembali merebahkan tubuhnya, senyumnya masih terpancar mengingat kembali perjuangan nya bersama Luna untuk melewati pahitnya kehidupan dunia ini.

Sebelum tidur ia tak lupa memasang alarm sepagi mungkin, mengingat besok ia harus kembali melamar pekerjaan. Maya menolak semua perusahaan yang tadi mengirim E-mail kepadanya, ia tidak ingin terlibat lagi dengan tuan Dirga.

Maya memejamkan matanya, ia tidur dengan posisi memeluk guling nya dan menarik selimut hingga menutup sampai lehernya. Beberapa menit kemudian ia sudah terlelap dengan pulas.

.

.

.

.

Jangan lupa tinggalkan jejak like, komen, vote, dan rate❤❤

Saya ucapkan Terimakasih untuk teman-teman semua yang sudah berkenan mampir dan juga mendukung saya🤗

Terpopuler

Comments

Little Peony

Little Peony

Semangat selalu thor 💕

2020-12-04

0

Desrayanii

Desrayanii

10 like buatmu akak
semangaaaat 💕💕

Salam "Kasih Yang Tertunda & Detektif Cinta Anti Cinta"

2020-12-03

1

Dewi Ws

Dewi Ws

💖

2020-11-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!