Mama Papa

"Oh ya Maya kamu sudah punya pacar?" tanya agus.

"Modus banget lu gus" ucap tina dan sarah serempak, serta Rian yang langsung memukul bahu agus. Sedangkan Maya hanya diam memperhatikan.

"Sakit broo, gue nggak modus. Maya kan cantik masak cantik cantik ga punya pacar" sambung agus dengan wajah tanpa bersalah nya.

"Alasan doang" ucap mereka memasang wajah malas nya.

Dari mereka ber 5 memang Agus lah yang paling lucu mulai dari penampilan dan tingkah laku nya, Agus selalu memakai kacamata bundar nya dan rambut berponi seperti dora. Selain itu Agus hobi membuat candaan receh.

Selesai dengan makan siang nya, mereka segera kembali melanjutkan pekerjaan masing masing. Maya selalu menjalankan pekerjaan nya dengan teliti, dan bertanggung jawab. Sehingga banyak yang memuji atas kemampuan nya, pun dengan Septi dia sangat bangga kepada Maya.

Jam menunjukkan pukul 5 sore karyawan satu persatu mulai meninggalkan gedung.

Maya terlihat sedang membereskan berkas berkas yang berserakan di meja nya.

Ke 4 teman nya sudah pulang terlebih dahulu, tinggal lah Maya sendiri di ruangan tersebut.

Luna❤ Calling

"Hallo Mayaakuu" suara wanita diseberang sana berteriak.Sehingga reflek Maya menjauh kan benda pipih milik nya.

"Luna, aku merindukanmu." Jawab Maya berteriak juga, sambil tertawa di dalam hatinya.

"Maya, bisa gak pelan kan suaramu?!" Tanya Luna dengan suara sewot nya.

"Huwaahaa, (tawa Maya menggelegar). Kau kan yang memulai nya dulu lunakuu" jawab Maya

"Huhh, semakin pintar saja kau"

"Emm, nanti kita harus bertemu. Aku tunggu di Vivian's Millenium cafe, oke?" tambah nya lagi.

"Tentu, aku sangat merindukanmu" ucap Maya dengan girang.

Maya bergegas meraih tas kecil nya berjalan anggun menyusuri lorong lorong perusahaan. Sambil memainkan hp nya untuk memesan taksi online.

**

Di dalam cafe terlihat seorang perempuan cantik sedang memainkan hp nya sesekali menoleh ke arah pintu masuk. Senyum nya mengembang ketika menangkap sosok yang sedang ditunggu nya.

Tampak dari luar Maya segera memasuki cafe dan tanpa di sadari ada sepasang mata yang sedang memperhatikan nya.

"Maya, aku di sini" ucap Luna sambil melambaikan tangan nya. Maya langsung berjalan ke arah sahabat nya itu dan mereka saling berpelukan menandakan kerinduan nya. Maya segera duduk dan mereka berdua mulai memesan makanan dan minuman. Sambil menunggu pesanan datang mereka tampak ngobrol ringan dan tertawa bersama.

"May, gimana sama perkembangan kecelakaan orang tua kamu?" tanya Luna lembut. Seketika membuat Maya kembali teringat kejadian waktu itu, mata nya mulai berkaca- kaca dan menundukkan kepala nya.

Epilog

Malam itu udara terasa dingin, terlihat seorang gadis remaja berusia 17 tahun sedang bermanja manja kepada kedua orang tua nya. Pak Vernata dan bu Vernata izin pergi keluar ingin membeli sesuatu. Selang 15 menit.

Tok tok tok..

"Iya pak?" ucap Maya membuka pintu.

"Maya, pak Vernata dan bu Vernata mengalami kecelakaan" Ucap pak Rt dengan nafas memburu.

Deggg, seketika tubuh Maya terasa tidak memiliki penyangga, dia langsung ambruk terduduk lemas di lantai. "Bagaimana mungkin?" tanya nya dalam hati.

Dari saksi mata yang melihat kejadian mengatakan bahwa seorang pengendara motor ditrabrak dari belakang oleh pengendara mobil, sehingga membuat motor terdorong jauh ke depan menabrak mobil yang sedang melaju ke arah berlawanan.

**

Sampai di rumah sakit Maya melihat mama dan papa nya terbaring lemas bersimbah darah segar dan kental berwarna merah kehitaman, wajah nya sudah tidak terbentuk sempurna. Gadis itu mengedarkan pandanganya yang tampak kosong, lidah nya terkunci, dada nya terasa sesak.

Dia menatap lekat jenazah mama dan papa nya, mulutnya bergetar, nafasnya tersegal segal, buliran bening dari mata nya lolos seketika akan tetapi ia tidak bisa mengeluarkan suara, dia hanya mampu berteriak keras di dalam hatinya. Maya menangis dalam diam.

"Ma-ma, Papa ke-napa kalian mening-galkan ku un-tuk selama-nya. Aku sa-lah apa? tol-ong maaf-kan kesa-lahan ku, Maya jan-ji tidak a-kan nakal,maya jan-ji. Tapi to-long bangun-lah. Maya akan mende-rita tanpa ma-ma dan pa-pa. Hiks hiks hiks....."

Ucap maya dalam hati dengan mulut gemetar, terlihat ia menggenggam erat kedua tangan orang tua nya, dan mulut nya tidak berhenti menciumi punggung tangan jenazah kedua orang tua nya.

**

"Aku belum menemukan pelaku nya lun, aku rasa orang tersebut bukan orang kalangan bawah sehingga ia mampu menutupi semua dengan kekuasaan nya tanpa menyisakan sedikit pun jejak" terang Maya sambil mengaduk aduk minuman yang baru datang.

"Aku rasa juga begitu May, sudah lah May lagi pula kejadian itu sudah lama. Ada baik nya jika kamu mengikhlaskan semua nya" tutur Luna

"Tidak bisa!!, sampai kapan pun aku akan terus mencari siapa pelaku nya. Pelaku itu telah menghilangkan nyawa papa dan mama, membuat hidup ku menderita tanpa kasih sayang orang tua, membuatku berjuang sendiri menjalani kehidupan yang keras ini, sedangkan ia sendiri sekarang mungkin sedang ber foya-foya. Apa itu adil? ." Maya membuang nafas nya kasar sambil menyandarkan kepalanya di sandaran kursi.

"Sudah lah jangan membahas itu lagi,oke?" lanjut Maya

"Baiklah may" pasrah Luna.

**

Maya sudah sampai di kontrakan nya, dia segera membersihkan tubuh nya dan sudah mengenakan pakaian tidur nya.

Dia duduk menekuk lututnya di atas ranjang sempit nya, melingkarkan kedua tangan nya di kaki sebagai pengunci.

Maya melamun, dan sesekali menggerakkan jari nya untuk menyeka air mata di pipi mulus nya.

Ia membayangkan hangat nya kehidupan saat bersama kedua orang tua nya, tertawa bersama, bermain kejar-kejaran, bahkan selalu rebutan remote tv. Semua itu terasa menjadi tradisi di keluarga kecil nya.

Setelah lelah menangis Maya segera istirahat, mengingat besok ia harus kembali bekerja. Ia tidak boleh gagal, ia ingin membahagiakan kedua orang tua nya yang di atas sana.

.

.

.

.

Jangan lupa tinggalkan jejak, like ,coment, dan vote. Terimakasih,salam Sarange❤

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***