Buggg...Buggg..Bugg
Dirga memukuli Rendra dengan membabi buta dia sudah tidak bisa berfikir jernih lagi. Yang ada di fikiranya hanya ingin memberi pelajaran kepada pria yang sudah melecehkan Maya.
"Kurang ajar siapa kau berani mumukuliku hahh?! Aku adalah pemilik kafe ini aku yang berkuasa di sini!! " Jawab Rendra masih sempoyongan berusaha menjaga keseimbangan tubuhnya supaya tidak terjatuh. Ia merasa kesal karena ada orang yang berani mengusik nya. Memang ia belum tahu sedang berhadapan dengan siapa.
" Brengsek!! Kau tidak tau aku haa?! " Dirga mendengkus kesal kembali meraih kerah kemeja Rendra dengan kedua tangan nya.
"Rupanya kau tidak tahu jika kafe jelek mu ini masih berada di bawah kendali Ambason grup, dan aku lah PEMIMPIN Ambason grup " Lanjut Dirga berteriak tepat di depan wajah Dirga sambil menekankan kata Pemimpin. Menarik sudut bibirnya tersenyum sinis.
Degg..
Rendra terhenyak kaget bahwa sekarang ia sedang berhadapan dengan putra dari tuan Ambason. Ia membuka matanya lebar mengamati setiap inci wajah orang di depannya, dan benar saja ia memang putra dari tuan Ambason tak lain adalah tuan Dirga.
Beberapa waktu lalu ia memang mendapatkan informasi bahwa Ambason grup sudah berganti pimpinan, Rendra sempat melihat wajah pemimpin baru itu melalui hp pribadinya.
Dirga merasa puas melihat ekspresi ketakutan yang timbul jelas di wajah Rendra.
Tidak ingin membuang waktu lagi, ia segera melanjut kan aksi nya. Memukul dan menendang anggota tubuh Rendra tanpa ampun.
Lagi lagi Rendra tersungkur ke lantai, bahkan hanya sekedar menggerakkan tangan nya untuk membalas pukulan Dirga ia sama sekali sudah tidak mampu. Wajah Rendra babak belur berlumur darah segar. Beberapa kali ia meringis kesakitan sambil memegangi perut nya dan hanya bisa berguling-guling di atas lantai.
Melihat Dirga dengan aksi bruntal nya membuat Maya terbungkam, ia beberapa kali mencoba melerai perkelahian dua pria itu tapi nihil sama sekali tidak di respon oleh keduanya. Maya hanya bisa berdiri di belakang Dirga dengan wajah khawatir nya apalagi melihat Rendra yang sudah lemas tak berdaya.
Dirga menarik dasi nya dengan kasar melempar nya ke sembarang arah dengan nafas ter engah-engah perlahan mulai mendekat ke arah Rendra kemudian berjongkong menatap puas wajah yang sudah tergores luka itu.
"Ini pelajaran pertama untuk pria sepertimu!!, yang kedua aku akan meratakan kafe ini dengan tanah, dan yang ketiga akan ku pastikan kau tidak akan mendapatkan pekerjaan yang layak!!" hardik Dirga dengan entengnya sambil fokus menggulung lengan bajunya sampai berada di sikut dilanjutkan meregangkan beberapa ototnya dengan sorot mata yang tajam.
Dirga beranjak berdiri menghampiri Maya dengan melemparkan senyuman hangat, Maya pun membalas senyuman itu dengan tak kalah hangat nya. Dirga terpana dengan senyum manis itu, darahnya berdesir seketika.
Entah apa yang membuat Dirga merasa lega kala melihat gadis yang ada di depan nya mampu tersenyum hangat, ia merasa sangat senang bisa menolong gadis itu.
"Kau tidak apa kan?" tanya Dirga dengan wajah khawatir, sebenarnya ia tidak terlalu khawatir karena sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri jika Maya baik baik saja. Ia melakukan semua itu hanya untuk menyembunyikan rasa senang nya.
Memang semenjak Maya angkat kaki dari perusahaan ia selalu memantau pergerakan nya melalui kedua bodyguard nya. Selain meminta laporan setiap 1 jam sekali Dirga juga meminta vidio aktivitas Maya. Lama-lama Dirga merasa gemas kala melihat tingkah konyol gadis ini, sudah lebih dari 10 vidio yang tersimpan di ponsel genggam miliknya.
"Saya baik baik saja tuan " ucap Maya menyunggingkan senyum tulusnya.
"Anda sendiri apa ada yang sakit tuan?" timpal Maya memancarkan kecemasan, tangan nya mulai bergerak meraba bahu serta wajah tuan Dirga yang tadi sempat terkena pukulan Rendra.
Senyum Dirga mengembang melihat wajah cemas Maya, alih-alih menjawab pertanyaan Maya, Dirga mulai menghentikan pergerakan tangan yang menyusuri setiap inci wajah nya itu. Kemudian ia semakin mendekatkan wajah nya sehingga sapuan nafasnya mampu menembus wajah Maya. Maya mulai panik kala melihat jarak antara mereka hanya tersisa beberapa cm saja. Dengan cepat Dirga mencium kening Maya dan langsung memeluk tubuh mungil itu.
Maya terkejut atas apa yang dilakukan tuan Dirga kepadanya. Matanya membulat sempurna, tapi ia tidak dapat menolak nya, dengan perlahan Maya membalas pelukan tuan Dirga dan langsung membenamkan wajah nya di dada bidang yang mampu menyalurkan ketenangan untuk nya. Ia sangat lega dan tanpa di sadarinya ada senyum bahagia yang nampak di bibir merah ranum miliknya.
Beberapa detik kemudian Dirga segera melepas pelukan nya.
"Ayo kita harus segera pergi dari ini " ajak Dirga menggandeng tangan Maya dengan lembut.
"Tapi bagaimana dengan Rendra tuan?" Maya memang benci pada Rendra tetapi tidak menutup rasa kemanusiaannya. Apalagi melihat yang terjadi pada Rendra juga masih bersangkutan dengan dirinya.
"Tenang saja, dia akan di bawa ke RS oleh Bodyguard ku" terang Dirga menjawab segala kecemasan yang ada di benak Maya.
Kemudian mereka berdua berlalu meninggalkan Rendra seorang diri, yang mungkin dalam keadaan pingsan. Beberapa menit kemudian datang kedua bodyguard Dirga segera menjalankan perintah dari tuannya.
**
Kini Dirga, Maya, dan Fero sedang berada di dalam mobil mewah. Fero duduk di belakang kemudi, sedangkan kedua insan itu duduk di kursi belakang. Dirga sedang menatap lurus ke depan, Maya hanya memandang ke arah luar jendela.
Hening
"Emm...terimakasih tuan kau sudah bersusah payah menyelamatkan ku dan maaf karena sudah merepotkanmu" Maya menatap ke arah samping tepat dimana tuan Dirga duduk dengan rasa bersalah nya.
"Hemm" jawaban singkat dari tuan Dirga.
"Akkkhhh jawaban macam apa itu!! Selain tidak waras orang ini juga sulit bicara rupanya" gerutu Maya sambil mengerucutkan bibir nya, kembali membuang pandangnya ke arah luar.
Selang beberapa saat Maya merasakan ada yang aneh tapi apa, wah ia baru sadar ternyata jalan yang ia lalui sekarang ini bukan lah jalan menuju kontrakannya. Lalu kemana pria menyebalkan ini akan membawa nya pergi.
Maya ingin sekali bertanya tapi ia mengurungkan niat nya, seketika terbersit jawaban menyebalkan yang keluar dari mulut pria itu lagi-lagi Maya merasa kesal ia berusaha menunjukkan kekesalanya nya melalui pergerakan tubuhnya.
.
.
.
.
Jangan lupa like, coment, dan vote❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Lina aza
gampang banget ya bucinya dasar dunia halu ga masuk akal 😱
2021-04-21
0
Mei Shin Manalu
9 like
2021-01-05
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
like mendarat lagi kakak😊
dari "asisten dadakan."
kutungggu kehadiranmu kembali.
💪💪💪
2020-12-31
0