Tepat satu hari sebelum Maya bekerja tuan Ambason memang sudah memberikan pengumuman bahwa posisi tertinggi di perusahaan itu akan di gantikan oleh putra satu satunya.
Tuan Ambason memang sudah ber kali kali memberikan pengumuman yang sama tapi tetap saja masih diri nya yang memimpin Ambason grup melainkan bukan putra nya, sehingga para karyawan tidak terkejut lagi. "Bullshit" kata kata itu lah yang selalu ada di benak para karyawan.
Ya karena tuan Ambason sudah lama ingin memberikan tanggung jawab ini kepada Dirga, sudah berbagai cara ia menggertak Dirga supaya kembali ke L.A tapi tidak pernah dihiraukan oleh nya.
**
Maya pagi pagi sekali harus berangkat ke perusahaan karena ada beberapa hal yang harus diselesaikan nya. Maya terlihat sangat cantik dengan blazer berwarna hitam nya dipadukan dengan heels berwarna silver berhiaskan pernak pernik kecil di bagian salah satu kanan dan kiri nya. Serta rambut lurus yang di biarkan terurai dan lipstik berwarna cherry chic.
Lobby terlihat masih sepi, Maya berjalan dengan anggun nya menaiki lift menuju lantai tempat bekerja nya.
Ting, pintu lift terbuka Maya bergegas masuk ke ruangan nya. Beberapa karyawan yang melihat Maya tampak berdecak kagum dengan kecantikan Maya, dan juga beberapa dari mereka ada yang merasa iri. Tapi Maya tidak memperdulikan hal tersebut, tujuan nya disini adalah untuk mencari uang dan bukan untuk tebar pesona.
**
Sinar mentari pagi masuk celah celah kamar seorang lelaki tampan, membuat sang pemilik kamar menggeliat sambil berusaha membuka mata nya.
Tok tok tok......
Terdengar bunyi ketukan pintu.
"Sayang ini mama, cepat bangun nak kamu harus pergi ke perusahaan". Ucap mama sambil mengetuk kan jari-jari nya yang tampak sudah berkerut, dan sesekali menempelkan daun telinga nya di depan pintu karena tidak mendengar jawaban dari putra nya.
"Dirga, cepat bangun. Papa sudah menunggu mu!" sahut nya lagi meninggikan suara nya, dan mengeraskan ketukan pada pintu. Sehingga sang pemilik kamar mau tidak mau akhirnya segera berdiri membuka pintu karena tidak ingin membuat mama nya murka.
"Iya ma sebentar" ucap nya singkat dengan nada malas nya. Ia langsung membersihkan diri nya di dalam kamar mandi mewah nya.
10 menit kemudian Dirga turun sudah rapi dengan setelah jas berwarna navy nya serta gelang jam berwarna coklat tua sudah melingkar di pergelangan tangan nya. Dia berjalan dengan elegant menuju meja makan, tampak disana sudah ada tuan Ambason, nyonya Ambason, dan sekertaris nya Fero.
Melihat putra nya sudah duduk di kursi nya papa segera memulai sarapan nya. Nyonya Ambason dengan telaten mengambil kan nasi serta lauk pauk ke atas piring suaminya, diikuti oleh Dirga dan Fero.
Sambil menikmati makanan tuan Ambason sesekali menggoda sang istri menunjukkan kemesraan kedua nya kepada para anak muda yang ada di sebelahnya, melirik Dirga dengan ekor matanya sambil tersenyum mengejek.
"Ck, tidak ingat usia sama sekali." gerutu Dirga dalam hati, menampakkan wajah geram nya.
"Ma, aku sudah selesai. Dirga pamit berangkat dulu" Ucap Dirga beranjak berdiri berjalan ke arah mama nya mencium tangan dan kening mama tercinta nya, di ikuti oleh Fero. Kemudian berjalan setengah berlari meninggalkan ruang makan.
"Hey, kenapa tidak berpamitan dengan ku. Tidak punya sopan!" ucap papa keras sambil memandangi punggung putra nya yang sudah semakin menjauh.
Mendengar papa nya, Dirga langsung membalikkan badan nya sekilas kemudian menjulurkan lidah ke arah papa nya, dan langsung melanjutkan langkah kaki nya lagi sambil tersenyum puas.
"Dasar kurang ajar" umpatan papa untuk putranya tersebut.
Mama, dan Fero yang melihat kelakuan kedua manusia tersebut hanya bisa tertawa. Fero segera menghentikan tawa nya dan setelah berpamitan ke pada kedua nya ia segera menyusul bos nya.
**
Tidak memakan banyak waktu untuk menuju perusahaan, hanya membutuhkan 15 menit saja. Mobil sport berwarna putih memasuki area parkir khusus petinggi perusahaan tersebut. Setelah terparkir sempurna Fero segera turun mengelilingi depan mobil dan langsung membuka kan pintu mobil untuk tuan nya.
"Silahkan tuan" ucap Fero dengan sopan. Dibalas senyum tipis oleh Dirga dan ia pun segera turun dari mobil. Mengancingkan jas nya sambil berjalan dengan langkah panjang menuju lobby.
Pun tidak luput dari pandangan seluruh karyawan, terutama karyawan perempuan. Mereka semua memandangi ketampanan bos nya dengan mulut yang menganga, dan tidak sedikit dari mereka yang langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Sungguh nikmat tuhan mana lagi yang engkau dusta kan.
Tapi mereka semua segera mengubur niat nya dalam-dalam mengingat seberapa dingin bos nya itu membuat mereka bergidik ngeri.
**
Maya berjalan dengan santai nya menuju lobby membawa beberapa dokumen yang harus di serahkan kepada receptionist.
Di kejauhan sana Maya melihat sosok dua orang tinggi, samar samar terlihat tampan sedang berjalan cepat. Maya segera menepi untuk memberikan jalan kepada sosok asing baginya. Tapi..
Bruggg
"Auww, maafkan saya" ucap Maya sambil memunguti dokumen yang ber ceceran di lantai.
"Gunakan mata anda nona" pekik Dirga menatap sinis gadis di depan nya. Lalu berjalan pergi tanpa rasa bersalah.
"Dasar pria sombong! dia yang nabrak malah gue yang disalahin!" gerutu Maya sambil menatap kepergian pria aneh dan sombong itu.
Maya melanjutkan langkah kaki nya sambil melontarkan umpatan-umpatan untuk pria yang baru saja menabrak nya. Kejadian tersebut tidak luput dari penglihatan para karyawan lainnya.
Setelah memberikan dokumen kepada receptionist Maya segera kembali ke ruangan nya dan mengacuhkan beberapa karyawan yang melihat nya dengan tatapan aneh.
Sampai di ruangan nya, Maya melihat kedua teman perempuan nya yang heboh sambil memegang benda pipih nya. Maya menggelengkan kepala nya sambil senyum tercengir kuda berjalan menuju kursinya.
"Eh, Maya sini gua mau nunjukin sesuatu sama lo" Ucap Sarah yang melihat Maya akan duduk, akhir nya Maya me ngurungkan niatnya untuk duduk langsung menuju ke arah dua perempuan itu.
"Ada apa si? kalian ganggu aja" gerutu Maya dengan wajah malas nya.
"Liat foto ini, tampan kan? Ini itu Presdir baru kita. Omg gua langsung jatuh cinta." Sarah menunjukkan foto di hp nya kepada Maya, Sarah dan Tina langsung rebutan benda pipih itu hanya untuk memandangi ketampanan Presdir baru nya.
Sedangkan Maya menaikkan bola matanya ke arah kanan seperti sedang mengingat sesuatu. Ting,, Maya mengingat sesuatu dan..
"APPAA?!!" mata Maya membulat sempurna, menutup mulut nya dengan kedua telapak tangan nya karena terkejut. Sontak ke 4 teman nya memusatkan perhatian kepada nya.
.
.
.
.
Jangan lupa like, coment, dan vote. Salam Sarange❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Ariani
Btw Papa Mama Bule... knp anaknya Korea si dirga, emang anak angkat ya thor ??
2021-05-19
0
Mei Shin Manalu
Semangat
2021-01-05
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
permisi...
asisten dadakan datang ya kak😘
seperti biasa, ninggalin jejak dan like..
Mampir lagi yuk😊
2020-12-14
0