Sampai di usianya yang ke-22 tahun ini, ia belum pernah merasakan jatuh cinta ataupun berpacaran. Baru dengan Shena inilah ia merasakan sesuatu yang berkecamuk di dalam hatinya. Tidak dapat diungkapkan, namun selalu saja membuat jantungnya berdebar kala bertemu dengan sang gadis pujaan.
Cintanya dalam diam, cinta terpendam yang masih saja sulit untuk diungkapkan. Padahal sudah hampir satu tahun lamanya ia berusaha mengelak perasaannya itu.
07.40 pm, di kediaman Nara...
Rumah berlantai dua terlihat begitu sepi dan sunyi. Namun, di sana ada seorang pemuda yang tengah duduk di depan meja belajarnya. Membuka laptop dengan koneksi jaringan internet yang sudah tersambung. Bukan sedang belajar, melainkan sedang mencari jejak atas mantan yang terabaikan. Ia berusaha membuka kembali riwayat facebook-nya bertahun-tahun yang lalu.
Dengan hanya memakai singlet hitam dan celana pendek putihnya, ia tampak asik terus men-scroll mouse-nya sampai ke bawah. Sampai ditemukan sebuah nama yang sangat ia kenal. Tapi sayang, saat ia mengeklik nama tersebut, nama itu tidak dapat dilihat lagi akunnya.
Ia lalu menuju daftar blokir yang berada di menu facebook. Dan benar saja kalau nama itu sudah diblokir sebelumnya. Mungkin kekasihnya yang sekarang lah yang telah memblokir nama akun mantannya itu.
"Sudah kuduga, pasti Rie yang melakukan hal ini." Ia lalu membuka blokiran atas nama akun tersebut.
Setelah membuka blokiran, ia mencoba melihat status terakhir di facebook sang mantan. Dan hanya ada sebuah sajak yang ia temui di sana.
Jika pertengkaran hanya sebuah alibi untuk lari dari kenyataan, mengapa engkau terlalu lama mempertahankan?
Benih tak bersalah harus gugur dikarenakan ego yang memuncak.
Daun-daun pun berguguran terserang ombak yang tak mungkin menjamahnya.
Begitulah status terakhir dari sang mantan yang bernama Shena. Terlintas di pikiran Nara jika benih yang dimaksud adalah benih di rahim mantannya itu. Tapi, ia mencoba untuk mengartikan lain akan maksud unggahan terakhir Shena.
"Shena ...." Ia kemudian menyandarkan tubuh pada kursi belajarnya sambil terus berpikir apa maksud dari perkataan terakhir sang mantan.
"Dia menganggap jika kejadian setahun yang lalu hanya sebuah alasanku untuk meninggalkannya. Apa dia merasa aku hanya mencari-cari alasan?" tanyanya sendiri.
"Lari dari kenyataan. Apakah sesuatu terjadi padanya atau ada maksud lain dari kata-kata itu?" Nara berusaha memahami patahan-patahan kalimat dari status terakhir Shena.
"Benih, gugur, ego yang memuncak mungkin berarti amarah. Apa karena dahulu aku terlalu mementingkan diri sendiri?" Ia terus bertanya-tanya dalam kebimbangan.
"Daun berguguran terserang ombak yang tidak mungkin menjamahnya, apa yang dia maksud Rie atau kesetiaanku?"
"Aggh!"
Nara menjambak rambutnya sendiri, kepalanya terasa pusing memikirkan hal ini. Status terakhir sang mantan begitu membuatnya berpikir keras karena rasa penyesalan yang membelenggu hatinya. Tiba-tiba ponselnya pun berdering kencang. Ia kemudian melihat siapa gerangan yang menelepon dirinya.
"Rie?"
Ternyata Rie, sang kekasih yang berusaha meneleponnya. Tapi sayang, Nara tampak malas untuk mengangkat telepon tersebut.
"Hah, sudahlah. Biarkan saja. Mungkin dia hanya ingin memarahiku," gumamnya sambil meletakkan kembali ponselnya itu.
Ponsel itu kemudian ia matikan suaranya agar tidak mengganggu aktivitas yang sedang mencari jejak keberadaan Shena. Nara ingin sekali bertemu dengan sang mantan lalu meminta maaf atas kesalahan yang telah ia perbuat dahulu. Ia amat menyesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
🐝𝓢𝓐𝓓🌷 rindu ғᶻ⁺🕸️♋
keenakan emg apaan? habis manis d tinggal paitny eh sepah d buang
2022-05-11
0
Annabelle Lovely Lorenza
jgn maafin..enak aj hbis manis sepah dibuang..tp ap mmg anak kuliahan smwny kyk gitu gaya hidupny bebas gitu sori pergaulan bebas hal yg wajar gitu..qt khan hidup di negara timur,bukan di negara barat...kl mw bebas y di sono aj noh di amrik sono..hhhh
2021-06-01
2
Giselle
lanjuut
2020-11-28
0