"Hmm." Gabril menormalkan kembali posisi tubuhnya, ia berdiri sambil bertolak pinggang. "Kau kan tahu aku tidak membawa pakaian, jadi aku hanya memakai ini. Ini juga kan sama dengan berganti pakaian, Nara."
"Tap-tapi bukan seperti itu!" Nara terlihat pusing sendiri.
"Sudahlah, aku ingin mengeringkan pakaianku dulu. Di mana kamar mandimu?" tanya Gabril lalu mengambil pakaiannya yang basah.
Pelan-pelan Nara membuka matanya, menutup kembali, membuka kembali. Ia mencoba mengintip apakah gadis berbikini itu sudah pergi dari hadapannya atau belum.
"Huuft." Ternyata Gabril sudah tidak berada di hadapannya, Nara pun mengelus dadanya sendiri.
Untung saja. Untung saja dia tidak berlama-lama di hadapanku. Kalau iya... Nara mengambil napas sesaat. Kalau iya, sudah pasti aku akan menerkamnya sampai dia merintih, memohon untuk berhenti, gumam Nara di dalam hati.
Gabril meneruskan langkah kakinya menuju dapur kediaman Nara. Ia lalu mulai menjemur kembali pakaiannya yang basah pada sebuah jemuran besi di dekat dapur. Setelahnya, ia kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk membilas rambutnya yang terkena air hujan.
Entah mengapa, gadis itu bersikap sangat berani di depan Nara. Ia merasa tidak canggung sama sekali. Sedang Nara, pusing sendiri dibuatnya.
"Lebih baik aku tidur saja."
Nara lalu berjalan menaiki anak tangga, menuju lantai dua kediamannya. Ia berniat beristirahat di kamar setelah lelah dengan pikirannya sendiri. Sedang Gabril, ia biarkan berada di lantai bawah. Nara mencoba untuk tidak memedulikannya.
Beberapa menit kemudian...
Gabril keluar dari kamar mandi, ia menuju ruang TV untuk menemui Nara. Tapi sayang, di sana tidak ada siapa-siapa. Melainkan hanya ada sebuah kemeja lengan panjang berwarna putih yang tergantung pada sebuah paku di dinding rumah.
Pakai ini!
Sebuah pesan tertulis di atas sebuah kertas yang menempel di dinding, di dekat baju itu. Ternyata Nara meminjamkan kemeja lengan panjangnya untuk Gabril.
"Baik sekali dia."
Gabril tersenyum manis karena mendapat perhatian dari Nara. Ia kemudian memakai kemeja itu dan ternyata panjangnya sama persis dengan rok mini yang ia pakai. Cukup untuk menutupi sebagian pahanya yang mulus.
"Nara!”
Setelah selesai memakai kemeja tersebut, Gabril mencari di mana keberadaan Nara. Ia kemudian berkeliling di lantai satu. Tetapi tidak juga ia temukan sosok pemuda tampan yang berbaik hati padanya. Yang mana telah mengizinkannya berteduh dari derasnya hujan.
Gabril lalu memberanikan diri menaiki anak tangga menuju lantai dua kediaman Nara. Sesampainya di sana, ia mendapati sebuah kamar yang tertutup pintunya. Ia kemudian mendorong pintu itu, mencoba masuk ke dalam kamar yang gelap.
"Apa yang kau lakukan?!" tanya sosok yang menyenter wajahnya dari arah bawah dagu.
"AAAAA!!!"
Sontak saja hal itu membuat Gabril ketakutan. Hampir-hampir saja Gabril jatuh pingsan melihat sosok yang menakutkan seperti hantu.
"Hei, jangan pingsan! Ini aku Nara, Gabril." Nara memegangi tubuh Gabril dari samping agar gadis itu tidak terjatuh.
"Kaukah itu, Nara?" tanya Gabril yang hampir menangis karena takut, melihat wajah seperti hantu, akibat tersenter dari arah bawah.
Nara membenarkan posisi tubuh Gabril. Ia kemudian melepaskan pegangannya.
"Aku sudah meminjamkanmu pakaian. Sekarang pulanglah ke rumahmu. Aku mau beristirahat!" ucap Nara kemudian.
Gabril membelalakkan kedua matanya saat mendengar ucapan Nara yang bernada seperti mengusir itu. Ia tidak percaya jika Nara akan berkata demikian kepadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
DeputiG_Rahma
like datang, kembali, hadir ,lagi.....😁🖐🖐🖐🖐🖐
2020-12-12
1
Giselle
penasaran
2020-11-29
1
dionyzeus
like
2020-11-28
1