Kaivan mendatanginya kamar Salva dengan sedikit bersalah. Sebenarnya ia melihat wajah kecewa, dan sedih dari Salva. Tapi ia tidak memperdulikannya, dia langsung mengajak salsa pergi tadi. Ia tidak ingin bersikap lembut pada wanita yang dibencinya, itu saja yang ia tanamkan dalam hati.
"Hei! Gadis jelek! Apa kau tidak akan masak Sampai kami mati kelaparan?" Kaivan berteriak, tapi tak kunjung mendapat jawaban dari si empunya, membuat ia sedikit emosi.
"Aku panggil sekali lagi! jika kau tidak juga keluar akan aku hukum kau!" Setelah beberapa menit, Salva juga tak kunjung keluar. Membuat Kaivan semakin kesal.
Saat Kelvin ingin membuka pintu kamar itu dengan kunci cadangan, tapi Salva sudah lebih dulu membuka dari dalam. "Ada apa kau mencari ku? Ingin pamer kemesraan kalian?" Salva memandang sinis Kaivan yang juga memandangnya.
"Apa pedulimu? Sekarang cepat masak, aku sudah lapar!"
"Kenapa kau tidak suruh kekasih mu saja? Atau dia tidak bisa masak?" Ejek salva, entah mengapa ia seberani itu. Padahal selama ini ia selalu terima perlakuan buruk suaminya itu, tapi kali ini karena cemburu membuat ia sedikit kehilangan akal.
"Kau tidak perlu ikut campur urusan kami! Apa kau sudah bosan hidup!" bentak Kaivan, ia sudah mengepalkan tangannya, benar-benar emosi melihat Salva berani menjawab kata-katanya.
"Iya,aku sudah bosan hidup dengan pria pengecut seperti mu!"
Plakkk.
Pelakkk.
Dua tamparan sudah mendarat di pipi cantik Salva. Akibat tamparan yang begitu keras, sudut bibirnya mengeluarkan darah segar, tapi wanita tetap saja memperlihatkan senyum meremehkan suaminya.
"Sudah berani kau membantah ku! Apa seperti ini sikap seorang istri?!" Salva tersenyum hambar, ia ingin tertawa mendengar perkataan suaminya itu.
"Jangan memintaku menjadi istri yang baik, apa kau sudah menjadi suami yang baik?" Salva tertawa mengejek nasibnya sendiri. "Kau tau Kai? aku tidak percaya telah menikah dengan laki-laki pengecut seperti dirimu... Hanya pria pengecut yang menikahi seorang gadis hanya untuk balas dendam!" Sudah tidak kuat menahan sakit, ia tidak peduli mendapatkan berapa banyak lagi tamparan yang ia terima nantinya.
Kaivan semakin marah mendengar cacian Salva, dia kembali mengangkat tangan untuk menampar Salva. Tapi sebelum itu terjadi, gadis itu sudah lebih dulu menahannya.
"Kenapa ingin menampar ku lagi?" Salva semakin jijik dengan kaivan. "Tidak Kai... tidak, ini terkahir kali kau menyiksa aku! jika kau melakukanya sekali lagi, aku tidak akan tinggal diam!!"
"Salva!!"
"Jangan berteriak padaku!" teriak Salva tidak kalah keras."Ingat sumpah ku ini. Saat waktunya tiba kau akan membayar dosa-dosa ini, kau akan menyesal, berlutut dikakiku!" Salva langsung menutup pintu kamarnya dengan kasar, tidak peduli lelaki itu akan mengamuk.
"Beraninya kau!! Kau tidak akan dikasih makan selama tiga hari!" Teriak Kaivan murka.
beraninya dia membantah perkataan ku! akan aku buat kau akan semakin tersiksa.
*****
Niat hati kaivan ingin menghukum Salva tidak jadi, entah angin dari mana tiba-tiba ibu dan ayahnya datang berkunjung. Terpaksa ia berpura-pura menjadi sepasang suami istri yang bahagia.
"Kenapa ibu tidak bilang akan datang kemari?" kaivan duduk disamping ibunya.
"Memangnya kenapa? apa kau tidak senang?" berpura-pura kesal, padahal dari rumah tadi dia memang berencana mengganggu pengantin baru itu.
"Ada apa ayah dan ibu sampai datang kemari?"
"Tanyakan saja pada ibu mu, Kaivan. Dia yang meminta ayah datang kemari,"ucap ayah Kaivan.
"Kaivan,ibu hanya rindu dengan mu. Apalagi ibu juga ingin mengobrol bersama menantu Ibu!" Kaivan hanya menghela nafas. untung dia sempat berbicara dengan salva, agar berpura-pura bahagia seperti biasa.
"Ibu mau bicara dengan ku?" tanya Salva berbinar bahagia, setidaknya ada orang yang dapat berbicara sekarang. Sepertinya kaivan benar-benar niat menyiksanya, sampai melangkah ke gerbang saja sudah tidak bisa, jangankan untuk pergi jalan-jalan dan bertemu teman-teman.
"Tentu saja,ayo ikut ibu." Mereka pergi ke taman belakang rumah. Banyak yang ingin ditanyakan wanita paruh baya itu.
*******
jangan lupa tinggalkan jejak ya,vote,like,end komen.
maaf jika ada kesalahan dalam penulisannya, harap dimaklumi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
salva lawan terus sayank...
2021-07-17
2
Elya Karin
asal Jangan nyesalnya terlambat lo. kai
2021-07-13
0
Selita Awini
masa ibunya ngak liat ad memar di pipi bkas tampatan
2021-06-23
1