hati seorang ayah

Kesunyian terjadi dalam ruang keluarga itu, semua orang fokus pada ibu Kaivan. terlihat wanita yang sudah mulai nampak menua itu tersenyum menyeringai. Ternyata ia sudah menyusun rencana untuk memisahkan putranya dengan sang menantu.

"Karena aku mendengar dari kaivan! nak salva tidak bisa hamil... dengan berat hati ibu ingin kaivan menikah lagi...," Bagaimana disambar petir di siang bolong, tubuh Salva menegang. ia sudah mengira sesuatu pasti akan terjadi.

kapan aku bilang tidak bisa hamil... ya Allah cobaan apa lagi yang kau berikan pada hamba mu yang lemah ini. Ingin Salva berteriak marah pada ibu mertuanya itu, tapi itu akan membuat semua orang Semakin membencinya.

Salva sekuat tenaga menahan kesal dan rasa sakit dihatinya, apalagi melihat suaminya yang tidak membelanya sedikitpun.

"Apa yang kau bicarakan kak? apa istri kaivan mandul...," ucap Tante Kaivan.

"Mungkin seperti itu Mel... karena itu aku ingin kaivan menikah lagi.." Jawab ibu Kaivan santai. padahal ayah Kaivan sudah menatapnya dengan tatapan tajam.

"Astaga... apa itu benar Kaivan?" Tante Kaivan menutup mulut terkejut, "Aku tidak percaya nasibmu semalang ini nak..." Jantung Salva bak di tikam pisau tajam, sakit tiada Tara mendengar perkataan Tante Kaivan. ternyata wanita itu hanya berpura-pura baik, tapi nyatanya ia ingin memprokasi hubungan mereka.

Salva menunduk sedih, dalam diam ia mengusap air mata yang turun tanpa dapat dicegah. Andaikan ia bisa berteriak,ia ingin berteiak menyesali hidup malangnya ini.

"Ma,, mas? apa maksudnya semua ini..?" Salva gemetar menahan Isak tangisnya. "Kenapa kau berbicara seperti itu?? kamu orang yang paling tau... kenapa sampai sekarang aku tidak mengandung!" tak dapat lagi Salva menahan air matanya.

"Kenapa kau menyalakan ku? jika ingin protes,sama ibu saja!" Bukanya membela, kaivan malah membentak Salva didepan keluarganya. membuka semua orang tau bahwa pernikahan mereka tidak seindah kelihatannya.

"Jadi kai?... apa kau setuju dengan ide ibu?" ibu Kaivan tersenyum bahagia. "ini demi kebaikanmu nak... lbu ingin punya cucu,ibu yakin salsa akan dengan mudah bisa memenuhi keinginan ibu...," Dada Salva semakin sesak mendengarnya.

Jadi ibu ingin aku berpisah dengan Kaivan? ya Allah kenapa sesakit ini....

"Bagaimana kau bisa berbicara seperti itu!! kaivan sudah punya istri, kenapa kau ingin menghancurkan kehidupan anakmu!" Ayah Kaivan tampak Manahan kesal dengan melakukan istrinya.

"Ayah... ibu benar, mungkin ini jalan terbaik." kaivan menengahi masalah ini,ia tau sebentar lagi ayahnya akan marah jika kaivan tidak bertindak.

"Apa-apaan kau kaivan..? salva dan kamu baru saja menikah! dan kau ingin menikah lagi..? jangan keterlaluan kaivan!" bentak ayah Kaivan. ia benar-benar kecewa dengan keputusan istri dan anaknya. "Apa kalian sudah tidak menghargai aku sebagai kepala keluarga?"

"bukan begitu suamiku..." ibu Kaivan ingin menjelaskan tapi ayah Kaivan sudah memotong perkataan istrinya itu.

"Diam!! aku ingin tau pendapat mu Kaivan! jika kau setuju ayah akan mengizinkan nya, tapi jika tidak batalkan rencana bodoh ini!" semua orang gemetar ketakutan mendengar perkataan ayah Kaivan.

"iy...iya ayah. aku menyetujui usulan ibu..." kaivan menjawab dengan sedikit ketakutan,ia tau ayahnya terlihat sangat kecewa dengan keputusan yang dia ambil.

"Bagaimana aku bisa mempunyai anak sebodoh ini.... baiklah ayah akan izin kan, tapi dengan sarat lepaskan Salva." Kaivan tersentak mendengar permintaan ayahnya.

"Itu tidak mungkin ayah... aku akan tetap mempertahankan hubungan kami!" Salva terkejut mendengar perkataan kaivan.

Apa dia ingin menyiksa batin ku... melihat dia bermesraan dengan wanita lain,dan aku menjadi penontonnya.... hahah aku benar-benar bodoh, untuk berharap suamiku bisa mencintai aku lagi.

"Apa kamu gila? apa yang kau pikirkan kaivan.... kenapa aku memiliki anak seperti ini..." ayah Kaivan meremas rambutnya,ia tidak tau cara melepaskan rasa kecewaku itu. sebagai seorang ayah ia tau istri dari anaknya menahan luka yang begitu dalam, apalagi melihat wanita lemah itu mengusap air matanya, membuat hati seorang ayah semakin hancur.

"aku akan bertanya pendapat mu nak Salva? apa kau mengizinkannya? kau pihak yang berwajib mengambil keputusan ini..." ayah Kaivan membelai lembut rambut menantu nya itu.