Akhirnya kaisar Zain mengajak ridha dan komandan Li Zhao untuk mencari makanan. di atas kuda saat di perjalanan itu Ridha nampak menempel erat pada tubuh Komandan Li Zhao.
Bukan karena apapun, karena Ridha sudah sangat kelaparan setelah seharian penuh membantu warga Meng.
"Ya Tuhan.. kenapa Nona Rida seperti ini, seharusnya seorang wanita tidak bersikap seperti ini pada seorang pria." guman Komandan Li Zhao.
Sedangkan Kaisar Zain menatap keakraban komandan Li Zhao dan Ridha yang sangat dekat di atas kuda, ada sedikit rasa yang berdesir di dada kaisar Han Zain yu.
Entahlah apa yang terjadi, namun perasaan itu membuat kaisar Zain nampak kacau.
Tak jauh dari tempat itu, di desa seberang desa Meng, ada rumah makan yang lumayan ramai.
"Apakah kita akan makan di sini, Yang mulia?" tanya Ridha kepada Kaisar Zain.
"Tentu" jawab Kaisar Zain.
"Memangnya kenapa, Nona?" tanya Kaisar Zhao.
"Tidak apa-apa, kalau bisa di sini saja. soalnya perutku sudah lapar." jawab Ridha.
Sedangkan Komandan Zhao nampak canggung karena Ridha naik kuda Bersamaannya dan Ridha terus menempel karena saking laparnya, entah rasa canggung atau dia mulai menyukai Ridha.
"Baiklah, kita harus turun." seru Kaisar Zain. kemudian sang Komandan turun dari kudanya terlebih dahulu beserta Kaisar.
"Woi, woi,woi, kalian mau pergi begitu saja! sedangkan aku masih di sini? kalian lelaki gimana sih.. gila banget membiarkan wanita sendirian." gerutu Ridha.
"Turun sendiri, Nona. Apakah nona Ridha tidak bisa turun sendiri?!" seru Kaisar Zain.
"Kalau aku bisa turun sendiri, aku tidak akan teriak-teriak minta tolong." seru Ridha yang membuat Komandan Zhao memutar bola matanya jengah, sesaat kemudian sang kaisar yang datang untuk menolong Ridha.
"Turun lah, aku akan menangkapmu." suruh sang Kaisar Zain.
Sesaat kemudian.. Ridha mengulurkan tangannya yang disambut oleh sang kaisar.
"Tap.." ridha yang melompat dan ditangkap oleh kaisar Zain.
Sesaat kemudian mata mereka saling beradu dan saling menatap.
"Khemm..khemm." suara deheman Komandan Zhao yang membuat Kaisar Zain dan Ridha menoleh.
"Kenapa kau bersuara seperti itu? apa yang kau lakukan." tanya Sang Kaisar dan Ridha yang membuat Komandan Zhao tersenyum.
"Sekarang kita masuk, katanya kau sudah lapar." seru Kaisar Zain.
"Iya, cacing di perut ku sudah berbunyi dan bernyanyi bernostalgia.. capek aku." gerutu Ridha yang membuat Kaisar Zain tersenyum.
"Oh ya Nona, kau mau pesan apa?" tanya Komandan Zhao.
"Apa saja yang bisa aku makan, aku bukan tipe wanita yang yang suka menolak makanan." jawab Ridha.
Akhirnya Kaisar Zain memesan beberapa makanan untuk mereka makan.
Beberapa saat kemudian..
"Tralala...." makanan itu telah penuh satu meja
"Yang Mulia, ini semua siapa yang mau menghabiskan." tanya Ridha kepada Kaisar Zain.
"Makanlah, katanya kau tadi sudah kelaparan." jawab Kaisar Zain.
"Iya, makanlah Nona." ucap Komandan Zhao.
"Yang Mulia. Setelah ini.. kita mau kemana?" tanya Ridha kepada Kaisar Zain.
"Memangnya kamu mau kemana?" tanya Kaisar Zain.
"Entahlah, memang Kaisar mau mengajakku jalan-jalan ke sekitaran sini?" tanya Ridha.
"Kau mau jalan-jalan?" tanya Kaisar Zain lagi.
"Ya.. kalau Kaisar mau mengajakku sih." jawab Ridha sambil tersenyum, yang membuat hati kaisar Zain berdebar. Mungkin untuk Kaisar Zain dia lelaki yang tidak mudah untuk mengungkapkan perasaannya dengan senormal mungkin.
Kaisar Zain bersikap biasa-biasa saja, sedangkan komandan Zhao dia nampak tersenyum menatap wajah Ridha.
"Oh ya, Yang Mulia. Kenapa Kerajaan ini separah ini? setelah kita dari desa Meng.. kemudian kita akan kemana lagi?" tanya Ridha kepada Kaisar Zain.
"Kita kembali dulu ke Kerajaan, setelah itu kita lihat situasi ini memungkinkan atau tidak." jawab kaisar Zain
"Yang Mulia sudah berapa lama sih aku disini?" tanya Ridha kepada Kaisar Zain.
Untuk sesaat.. Kaisar Zain menatap wajah Ridha dan dia tersenyum.
"Mungkin sekitar 1 atau 2 bulan." jawab Kaisar Zain.
"Oh ya? udah lama dong." jawab Ridha.
"Memangnya kenapa, Nona?" tanya Komandan Zhao.
"Di duniamu dan di duniaku sama tidak." tanya Ridha.
"Entahlah, Nona." jawab Kaisar Zain.
"Memangnya kenapa, Nona? apakah ada yang menunggu Nona, di dunia Nona?" tanya Komandan Zhao.
"Ada!" jawab Ridha.
Hal itu membuat Kaisar Zain dan Komandan Zhao menunggu jawaban Ridha lagi.
"Siapa yang menunggu Anda, Nona?" tanya Komandan Zhao.
"Orang yang sangat berarti untukku." jawab Ridha.
"Benarkah, siapa dia?" tanya Kaisar Zain.
"Bibiku." jawab Ridha Sambil tertawa.
Hal itu membuat Kaisar Zain dan Komandan Zhao bernafas lega.
"Memangnya kenapa kalian bertanya seperti itu kepadaku?" tanya Ridha kepada Kaisar Zain dan Komandan Zhao.
"Tidak tidak apa-apa, Nona." jawab Kaisar Zain
Sesaat kemudian.. nampak mereka telah selesai makan dan kembali ke Kerajaan Biakyo.
Perjalanan yang dilakukan oleh Ridha, Kaisar Zain dan komandan Zhao. yang mereka lalui dengan perasaan yang sangat lega, karena mereka telah menemukan obat untuk menyelamatkan Desa Meng in dari kehancuran dan kematian secara massal.
"Akhirnya kita bisa menyelamatkan orang-orang yang berada di desa Meng, Yang Mulia!" ucap Komandan Zhao.
"Bukan kita yang menyelamatkan Desa itu, namun..Nona Ridha yang menyelamatkan mereka semua," jawab Kaisar Zain.
Saat mereka berbincang-bincang, nampak Ridha telah tertidur di Kuda Komandan Zhao. wanita itu terlihat sangat kecapean setelah beberapa lamanya berada di desa Meng.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Jjlynn Tudin
dunia abad 21pantang d sentuh lelaki kok d sana sambarangan nempel tu 😂😂
2021-06-13
3