Ridha pov...
Hidup bagaikan sebuah lelucon untukku. Karena aku harus merasakan sebuah kehidupan yang sangat menakutkan. Aku tidak pernah mengerti jalan cerita ini.. namun aku yakin Tuhan akan memberikan aku yang terbaik.
Aku pindah dari rumah orang tuaku ke tempat bibiku. Karena aku harus menjadi tulang punggung keluargaku, ayahku telah meninggal karena sebuah insiden saat aku masih kecil. setelah itu ibuku menjadi tulang punggung keluargaku, aku mempunyai kakak laki-laki yang dahulu selalu memberikan kehidupan yang layak untuk kami.
Namun beberapa tahun yang lalu.. kakak mengalami kecelakaan dan orang yang menabraknya melarikan diri, Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku. namun jalan kehidupan telah membawaku pada seorang pria namanya Roni.
Dia adalah seorang polisi dengan pangkat yang tinggi, namun apa yang terjadi hari itu membuat aku harus melupakan semua rencana pernikahanku dan Roni.
Calon suamiku meninggal karena kecelakaan saat bertugas. Hingga aku harus memutuskan untuk pindah ke tempat bibit ku, disana aku bekerja di sebuah rumah makan yang cukup besar. namun si pemilik rumah makan terlihat tidak begitu menyukai ku yang tepatnya sangat tidak menyukai diriku.
Aku mempunyai sifat yang sangat keras, Aku tidak pernah menyukai orang-orang yang selalu bersikap tidak senonoh kepada wanita.
Hingga suatu ketika, ada insiden yang membuat pak Malik pemilik rumah makan yang tempatku bekerja sangat marah padaku.
Ada seorang pria yang mencoba bersikap kurang ajar padaku, hingga aku harus membuat pria itu kesakitan dengan memelintir tangan pria itu.
"Ridha! lepaskan tangan tuan itu." bentak pak Malik.
"Tapi pak." jawabku.
Kemudian pak Malik meminta maaf kepada pembeli itu.
"Kalau kau masih mau berkerja, jangan ulangi kelakuanmu tadi!" bentak pak Malik padaku.
jujur saja, aku sangat kecewa dengan pak Malik. Bagaimana mungkin dia lebih membela lelaki yang berbuat kurang ajar pada karyawannya.
Walaupun dia tak suka padaku, bukan seperti ini yang ada.
Aku seorang wanita..aku tak mau di perlakukan hina oleh seorang pria.
Oh Tuhan..seandainya gaji disini tidak besar dan aku tak butuh uang untuk membantu kakakku berobat, aku tak akan mau di hina seperti ini.seandainya pak Yusuf tak memindahkan aku di tempat ini.
Hari telah berlalu, bahkan Minggu dan bulan. sekarang Aku sudah berkerja di resto pak malik 2 bulan.
Namun, perlakuan pak Malik tetap sama. dia selalu memojokkan aku..dari pelayan penyaji makanan, terkadang hingga disuruh lembur bersih- bersih. ya.bisa d bilang pelayan plus tukang bersih- bersih.
Aku tak tau, apa salahku pada lelaki itu. hingga sikapnya selalu kasar padaku.
"Ri, nanti pulang bareng yuk." seru mbk Nana dan Lala.
"Bentar ya, aku bersihin dulu." seruku pada mereka.
"Ok, Uda selesai." seruku.
"Kita mampir dulu ke taman dulu yuk." ajak Lala.
"Mau ngapain." tanya mbk Nana.
"Mau cuci mata lah." jawab Lala.
"Lha, terus?" tanyaku.
"Idih..kita juga belum gajian." sahut mbk Nana.
"Apa jalan- jalan harus nunggu gajian ya?" tanya Lala.
"Emang." jawabku santai.
"Buat apa?" tanya Lala.
"Buat jajan di taman." jawabku lagi dengan cengengesan.
"Oiya ya." jawab Lala sambil tersenyum.
"Tenang, di sini ada mbk Nana." ucap mbak Nana sambil berbangga diri dan tertawa.
"Emang mbk Nana ia the best." seruku.
"Sip." seru Lala sambil memamerkan dua jempolnya.
Waktu pulang kerja, aku dan Lala menunggu mbk Nana d luar resto, karena mbk Nana yang memegang kunci resto.
"Oke!"seru Mbak Nana sambil menghampiri kami.
Akhirnya kami berangkat ke taman kota, saat di perjalanan ke taman. tiba- tiba ada sebuah mobil yang mengarah tak karuan. dan hampir menabrak kami.
Brakk..
Brakk..
Suara mobil yang menabrak pohon didekat taman. Spontan itu membuat orang- orang yang ada di taman berlarian ke mobil itu.
saat mau mendekat, tiba tiba mobil itu mengeluarkan asap dari arah mesin depan.
spontan membuat orang-orang menjauh dari mobil itu.
Namun..saat itu kutatap mobil itu, kulihat seseorang yang masih ada di dalam mobil itu.
"Ada orang di dalam mobil itu!" seruku.
"Kasian sekali." jawab mereka, karena mereka tak mau menolong karena takut tiba- tiba mobil itu meledak.
Aku berlari ke mobil itu, tanpa menghiraukan teriakan mereka. Aku langsung mencoba membuka pintu mobil. Namun tak bisa, aku langsung membalut tanganku dan memukulkan lenganku ke kaca mobil itu.
Prank..
Prank..
Kaca mobil itu telah pecah, kubuka pintu itu dan secepatnya kutarik orang itu yang ternyata seorang pria.
Dan dari arah kerumunan, mbk nana dan Lala menghampiriku dan membantu menyeret lelaki itu.yang masih belum kulihat wajahnya.
"Untunglah!" seru Lala yang ngos ngosan membantuku menarik lelaki itu.
"Teri..ma..kas.." suara lelaki itu yang terbata- bata.
"What!!" seru mbk Nana yang melihat wajah pria itu. spontan lelaki itu membuka matanya menatap kami, namun aku tak melihat lelaki itu.karena aku menatap mobil yang meledak itu.
duar....
bum...
Seberkas cahaya yang keluar dari sambaran petir, yang menjadi satu dengan ledakan mobil.
cahaya seorang ke sebuah tempat yang sangat jauh dari tempatnya yang sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Fikah Herawati
mngkn malik yg kclkaan
2021-04-08
4
maestuti dewi saraswati
penasaran ni thor kira kira siapa ya thorr
2021-03-23
2