Setelah kebingungan dengan letak kamar mandinya, akhirnya Rida bertanya kepada para pelayannya. dan menyuruh para pelayannya untuk menunggu di depan kolam mandinya.
"Nona apakah ada yang bisa kami bantu?" tanya pelayan wanita itu kepada Ridha.
"Nggak usah.. kalian tunggu aja di luar, aku masih bisa mandi sendiri!!" seruh Ridha dari ruang mandinya.
"Nona, apakah anda tidak ingin kami membantu, memijat atau menyisir rambutmu?" tanya pelayan wanita kepada Ridha.
"Tidak usah, kalau selesai mandi aja kalian membantuku repot sekali sih kalian!" seru Rida dari dalam ruang mandinya.
Akhirnya, setelah selesai mandi Ridha dibantu para pelayan wanita untuk memakai bajunya, karena Rida tidak bisa memakai baju itu.
"Susah amat sih nih baju, dan kalian nih kenapa mau memakai baju sesulit ini," gerutu Ridha kepada para pelayannya.
Akhirnya Rida dibantu para pelayannya untuk memakai baju itu, sesaat kemudian setelah Ridha di poles sedikit make-up. Ridha terlihat cantik dan mempesona dengan tubuh yang berisi dan kulit yang tidak terlalu putih.
"Lihatlah nona, nona terlihat sangat cantik dengan memakai baju ini." ucap sang pelayan sambil menatap wajah Ridha.
"Kalau gue cantik pasti atasanku yang jutek itu bakal menyukaiku, bukannya malah membenciku." gerutu Ridha dalam hati.
"Nona, apakah nona mau menemui Yang Mulia Kaisar?" tanya para pelayan wanita.
"Buat apa aku menemui kasar kalian? nanti aku dikirain sebagai mata-mata." jawab Ridha.
"karena tadi yang mulia kaisar berpesan, setelah nona mandi dan berpakaian rapi. nona diminta untuk menemui Kaisar di kediamannya." ucap para pelayan wanita.
"Widi berangkat aja deh daripada nanti kepalaku hilang dari tubuhku."gerutu Rida kemudian berlalu dari kamarnya.
Akhirnya Rida pergi ke kediaman Kaisar Zain diantar para pelayannya.
"Nona tanpa nama telah tiba!!" seru pengawal yang ada di kamar kaisar Zain.
"Widihhh... apa!! nona tanpa nama? enak aja kalau ngasih nama, namaku itu Rida. Main kasih nama sembarangan." Rida yang marah-marah di depan kediaman Kaisar Zain.
Akhirnya Kaisar Zain keluar dari kamarnya, setelah mendengar gadis tanpa nama itu marah-marah di depan kamarnya.
"Ada apa ini kenapa ribut-ribut sekali!!" seru kaisar Zain yang keluar dari kamarnya."
"Maafkan kami Yang Mulia." seruh para pengawal yang menunduk kepada Sang Kaisar.
"Enak aja, mereka memanggil namaku dengan nona tanpa nama. Yang benar saja Yang Mulia, namaku itu Ridha bukan nona tanpa nama!!" seru Rida dengan emosi dan berkacak pinggang.
"Oooo, jadi namamu itu Ridha, kau bahkan tidak pernah mengatakan namamu. Jadi aku memanggilmu nona tanpa nama." jawab kaisar Zain sambil tersenyum menahan tawanya.
"Oya Kaisar..kenapa aku disuruh kemari?" tanya Rida pada kaisar Zain.
"Ikutlah denganku nona, aku akan berbicara mengenai sesuatu." jawab kaisar Zain yang mengajak Ridha ke taman istananya, ternyata di sana ada komandan jutek dan lelaki tua yang sudah menunggu.
"Loh.. kok sudah ada orang itu sama pak tua. guman Ridha sambil menunjuk kedua orang itu.
"Kita akan berbicara, karena hal ini mengenai sesuatu yang sangat penting bagi kerajaan kami." jawab kaisar kemudian berlalu menuju sang komandan dan peramal.
"Salam hormat Yang Mulia Kaisar." seru sang peramal dan komandan.
"Duduklah Nona, karena hal penting ini juga mengenai nona Rida." jawab kaisar Zain.
"Kenapa mengenai saya, apa salah saya pada kalian. kenapa membawa- bawa saya!" seru Ridha sambil menutup tubuhnya dengan dua tangan.
"Kenapa Nona seperti itu? apa yang hendak kami lakukan. sehingga Nona berperilaku seperti itu." guman sang komandan yang ingin tertawa saat melihat kelakuan Ridha.
"Kalian juga kenapa berbicara seperti itu padaku, memang apa salahku pada kalian sehingga membawa-bawa aku terus." seru Ridha sambil menunjuk muka sang komandan.
"Nona, turunkan tanganmu kalau tidak akan ku potong jari mu itu yang menunjuk ke mukaku." goda sang komandan.
Seketika Rida langsung menyembunyikan jarinya di belakang tubuhnya yang membuat kaisar Zain dan komandan li Zhao ingin tertawa.
"Kau ini sedikit-sedikit ingin memotong kepala, sekarang mau memotong jariku. kau kira ini aku ini sapi mau disembelih. dasar Kau lelaki tidak bermoral." gerutu Ridha sambil memicingkan bibirnya.
"Sungguh wanita ini sangat istimewa, dia akan bisa menuntun seluruh kerajaan ini di jalan yang lebih baik." guman sang peramal dalam hati.
"Apakah Nona akan bertengkar terus dengan komandan." tanya Kaisar Zain kepada Ridha.
"Enggak ah, dia tu lelaki bermulut wanita, susah banget untuk dikalahkan." ucap Ridha yang membuat Kaisar Zain ingin tertawa, baru kali ini ada seorang wanita yang berani menghina komandan li Zhao.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Wida Pitriyani
Pelayan : Ini salah itu salah, sulit amat si nih orang
2022-09-22
1
Wiwid Suminarsih
wkwkwk.. jd ingt film apa ya tp korea.. mirip kisahnya.. gadis terlmpar ke masa lalu.. bersm hujan dan petir..
2021-05-06
8
vina matulessy
thor..... ngakak aq bacanya....
2021-05-02
1