"Apa yang terjadi pada mereka?" tanya Ridha kepada para tabib.
"Tubuh mereka sepertinya mulai membusuk Nona." jawab para tabib pada Ridha.
"Membusuk pantatmu ya.. karena membusuk itu apa penyebabnya?" seru Ridha yang membuat para tabib menggerutu dalam hati.
"Ya, karena kami tidak tahu Nona. makanya kami tidak bisa menjawab" ucap para tabib.
"Ap kalian tidak bisa memeriksa mereka secara teliti? disentuh kek.. diapain kek. Atau dikasih apa gitu loh.. kenapa sih kalian. Jok nggak ada gunanya banget sih, kalau kalian itu cuma jadi tabib yang gak ada gunanya, mending aku yang jadi kepala tabib, dewa tabib.atau apalah." seru Ridha yang membuat Komandan Li Zhao menjadi tersenyum geli.
"Sepertinya.. para tabib akan mendapatkan ceramah yang panjang dan lebar, kalau Nona Ridha sedang mengeluarkan jurus auman serigalanya." guman Kaisar kepada Komandan Li Zhao.
"Benar Yang Mulia, lihatlah bahkan wanita itu berani menunjuk-nunjuk wajah para tabib kehormatan di Kerajaan kita. Dia memang wanita yang tak pernah mengenal takut, lihat saja dia dengan percaya dirinya nya." ucap Komandan Zhao.
"Hei! kalau ditanya itu jangan muter-muter!" seru Rida. terlihat wanita itu sudah menahan emosinya untuk tidak memarahi para tabib Kerajaan.
"Iya, Nona." jawab Sang tabib.
"Kalian berempat itu.. dibawa ke sini buat mengobati mereka, mereka jangan cuma dilihat dari penampilan saja! sentuh tubuh mereka dan teliti penyakit mereka begitu!" seru Ridha sambil menunjuk kepada para tabib.
Kemudian ia berjalan menuju tempat para orang-orang yang terbujur dan berbau busuk itu.
"Uhuk, uhuk. bau banget, ini bau.. bau apa? ini bau manusia apa bau ****** ya." guman Ridha yang membuat para tabib menggelengkan kepala, kemudian ia duduk menatap seorang pemuda yang penampilannya sangat mengenaskan.
"Wahai wanita.. wahai pria.. apakah yang terjadi padamu? mengapa tubuhmu menjadi mengenaskan begin?" tanya Ridha kepada pria itu.
"Entahlah Nona, tiba-tiba di desa kami terjadi wabah penyakit yang membuatkan kami jadi seperti ini. Tubuh kami mulai membusuk sedikit demi sedikit." jawab pria itu.
"Apakah kalian habis makan sesuatu atau kalian memakai sesuatu yang membuat tubuh kalian seperti ini?" tanya Ridha.
Akhirnya Ridha menyentuh tubuh pria yang mulai membusuk itu.
"Tunggu!!" seru Kaisar yang membuat Ridha kaget.
"Woi. woi woi woi woi! Kalau teriak lihat situasi, gimana kalau aku nyosor ke muka tuh cowok." gerutu Ridha yang membuat para tabib menggelengkan kepalanya.
"Jangan sentuh mereka, Nona! kemungkinan besar penyakit mereka menular!!" seru Kaisar.
"Menular kepala Mu peyang, Yang Mulia! ini bukanlah penyakit menular. Kemungkinan mereka itu terkena alergi yang membuat tubuh mereka membusuk." jawab Ridha kemudian dia mencari sesuatu di tempat pria itu.
"Oh ya, Yang Mulia. Apakah disini ada garam atau sesuatu begitu?" tanya Ridha kepada Kaisar Zain.
"Untuk apa garam Nona?" tanya sang tabib.
"Jangan banyak mulut, jangan banyak ember.. cari itu garam yang banyak bawa kemari!" seru Ridha.
"Oya, jangan lupa satu lagi, cari binatang cicak yang banyak. Bawa kemari atau tokek atau apalah jenisnya."
suruh Rida kepada para tabib.
"Tabib! jangan kalian yang ke sana, suruh para pengawal. kalau kalian ke sana.. apa aku yang harus memeriksa semua kampung ini, bisa peyot kakiku sama tanganku!" seru Ridha😩
"Sebanyak apa kami harus mencari cicak itu Nona?" tanya Komandan Zhao.
"Pokoknya..cari yang banyak. bila perlu Kalian cari di seluruh penjuru Kerajaan!" seru Ridha.
Setelah lama menunggu.. Akhirnya Komandan Li Zhao datang membawa cicak dan garam.
"Cicaknya mau diapakan, Nona" tanya komandan Li Zhao.
"Itu.. cari-cari minyak sama.. cari minyak dulu, lalu air kasih itu.. itu cicaknya masukin ke sana nanti kasih garam dikit." jawab Ridha.
"Mau diapain Nona cicaknya? mau dimakan apa?" guman komandan Li Zhao beserta pasukannya.
"Hahaha, kalau kalian mau makan ya..tidak apa-apa," jawab Ridha.
Sesaat kemudian, nampak para pasukan dan tabib yang ada di sana langsung mual seketika, setelah mendengar perkataan yang keluar dari mulut wanita asing itu.
"Benarkah Nona?" tanya para pasukan kepada Ridha.
"Edan ya kalian, mau makan cicak, makan aja kalau mau. Kalau aku sih ogah banget makan cicak! kayak tidak ada makanan aja! buat pokoknya, lakukan apa yang aku minta setelah itu bawa kemari minyak yang ada cicaknya!" seru Ridha.
Akhirnya para pengawal beserta komandan Li Zhao membawa apa yang diminta oleh Ridha.
"Apa yang akan kau lakukan pada minyak itu Nona?" tanya Kaisar Zain.
"Tenang aja.. Diam aja.. lihat aja jangan banyak bicara ya Kaisar, pokoknya diem aja. Aku akan mengolesi mereka memakai minyak ini, sebelum itu.. siapkan air hangat yang dikasih garam!" seru Ridha yang diangguki oleh Kaisar Zain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Nuningsih Aliyani Samudradewi
tokoh c rida berisik banget ya.
2022-03-09
1
Yuli Pujiastuti
Cicak dan tokek banyak manfaatnya untuk menyembuhkan penyakit kulit
2022-02-02
0
Yuli Pujiastuti
Cicak dan tokek banyak manfaatnya untuk menyembuhkan penyakit kulit
2022-02-02
0