Dalam rasa...
aku mencintai dirimu
dalam raga...
aku telah kehilanganmu
aku tak perna bertanya
karena tak akan ada jawabannya
aku perna merasa
namun rasa itu mulai sirna
dalam rasa...
ada hening disela tanya
aku memang gila
jika selalu bertanya dalam kata
dalam rasa...
cinta itu perna singgah
dalam kata..
yang ada jawaban yang yang tak terbata
dalam diam
ada air mata yang selalu berlinang
setelah aku bertemu dengan pak Malik. entah mengapa perasaanku menjadi sedih. hati yang dulu kita rapi.
sekarang bagaikan hendak runtuh seperti akan terkena hempasan bagai.
" mas aku tau kau telah tiada." gumanku berusaha untuk menahan air mata
" tok-tok"dari luar kamarku terdengar suara ketukan pintu.
" masuk." seruku
" ada apa ri?." tanya bibi padaku yang melihat mataku telah sembab.
" gak pa2 bi." jawabku sambil menyaka air mata.
" ada apa ri." tanya bibiku lagi,mencoba untuk bertanya lagi.
" bi, entah apa rencana Tuhan padaku bi." gumanku sambil memeluk bibi.
" kenapa?." gumanku
" seminggu ini aku bertemu dengan seorang pria bi.pria itu..." jawabku yang menggantung.
" kenapa?" tanya bibi sambil mengusap punggungku.
" wajah pria itu..wajah pria itu sangat mirip dengan mas Roni." jawabku dengan sesengukan
" benarkah?." tanya bibi yang langsung menatap mataku.
" iya bi. dan..dan aku tak tau bi. rasanya hatiku mulai sakit lagi bi." jawabku
" apakah..kau belum mengiklaskan Roni pergi." tanya bibi,
aku hanya bisa menangis,
" ri, bibi juga perna kehilangan. dan bibi juga sangat mencintai pamanmu.namun bibi selalu berusaha untuk selalu tegar, agar pamanmu tenang di sana" guman bibi sambil membelaiku.
" bi." gumanku yang tak kulanjutkan, dan meletakkan kepalaku di paha bibi.
" ri,kau harus menjalani hidupmu.dengan bertahan kau akan membuat Roni bahagia disana, jangan jadikan Roni alasan kau menderita.itu sama saja kaulah yang membuat Roni menderita di sana." jawab bibi dengan lembut.
" bi.aku ini ak mau mas Roni menderita disana." gumanku
" makanya kau harus bahagia." jawab bibi dengan lembut, tak seperti biasanya bibi dengan nada yang sangat cerewet.
sudah seminggu aku selalu bertemu dengan adik pak Yusuf di cofee shop. dan itu membuat perasaanku kalut. namun aku telah berjanji untuk menjadi diriku yang tegar.
" ri." seru pak Yusuf yang memanggilku dari ruangannya.
" ada apa pak. tanyaku yang khawatir
" masuk dulu RI." jawab pak Yusuf
"ada apa pak, jangan buat takut donk pak." jawabku
" gini Ri." kata pak Yusuf yang membuatku penasaran.
" ada apa di pak, jangan membuat penasaran donk." kataku lagi
" Ri. mulai besok kamu akan pindah.." jawab pak Yusuf yang belum selesai sudah ku potong.
" pindah ke mana pak, jangan- jangan bapak mau mecatku." seruku pada pak Yusuf sambil bermuram muka.
" bukan gitu ri, kau akan ku pindahkan ke resto milik adikku Malik." jawab pak Yusuf dengan tersenyum.
" terus pak?" tanyaku lagi, sebenarnya aku enggan untuk pindah dari tempat pak Yusuf.
" kau,Nana dan Lala akan pindah, karena mereka berdua tak mau aku pindah kalau kau tak ikut mereka." jawab pak Yusuf.
" aduhhh setia banget mereka padaku, bahkan saat mereka mau mingat saja..mereka juga mengajakku." gumanku lagi
lalu pak Yusuf menyodorkan amplop yang berwarna coklat itu padaku.
*** mohon dukungannya**"🤗🤗🤗
visual Rida
visual Malik yang angkuh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
sumardani yati ori
katanya gempal kok visual yang begitu?😏
2022-03-27
0
[•Floppy Edtz official•]
ilustrasinya gak bngt thor, mereka kn orang indo..... ada ada aja si author ini
2021-11-30
0
Anonymous
stuju dgn komen para readers,mencoba bertahan tuk memahami jln crita ini
2021-08-15
0