"la!!" seru lelaki itu sambil melayangkan tangannya hendak menampar pipi Lala.
dengan sigap aku langsung mencekal tangan lelaki itu.
" e brensek,jangan macam - macam ya.!!" seruku menunjuk wajah lelaki itu.
" lha mau ngapain lho cewek, diam aj ya." seru lelaki itu sambil menarik tangannya yang sudah ku cekal.
namun dengan sigap aku, menangkis dan menghindari lelaki itu.dan...
" aaaa!!" teriak lelaki itu menahan punggungnya. yang telah ku banting dan membentur aspal jalan.
" rasain lho, makanya jadi cowok jangan sok, kamu kira aku tak bisa apa.meng hajar cowok brengsek seperti kamu." seruku sambil setengah tersenyum
kutatap Lala yang sedang melongo menonton aksiku membanting cowok brengsek itu.
" hebat lu rid." seru Lala sambil memberi aku dua jempol
" makanya, jadi cewek harus bisa menjaga diri dan harus kuat, agar tak d tindas oleh kaum pria." jawab ku pada Lala sambil berlalu meninggalkan lelaki itu merintih.
" yasalah...kamu memang dua jempo." seru Lala sambil merangkul pundak ku
" gini- gini aku juga beladiri,biar jadi wanita yang tak tergantung terus sama kaum pria." gumanku pada Lala yang di iringi tawa Lala.
akhirnya aku mengantar Lala pulang,dan melanjutkan perjalananku menuju rumah bibi.
" ceklek" pintu rumah bibi ku buka
" uda pulang Riri." pangil bibiku.
" Uda no,ini tadi dari rumah Lala." jawabku sambil menuju sofa.
" sebaiknya, setelah kerja langsung pulang ri" seru bibiku sambil menyapu lantai rumah.
" iya bi, ini tadi permintaan tolong Lala bi, supaya nemenin Lala pulang." jawabku berlalu menuju dapur.
" memang Lala kenapa ri?" tanya bibi padaku sambil menghentikan acara menyapunya. dan memperhatikan pakaianku yang berantakan da kucel.
" bajumu kenapa ri?" tanya bibi padaku sambil menghampiriku.
" itu tadi bi..." jawabku sambil berfikir jawaban yang baik agar bibi tak marah padaku.
" siapa yang menggangguku ri?!" hardik bibi padaku sambil melotot.
" bukan gitu bi..ini..ini tadi cuma ada orang iseng yang selalu ganggu Lala, makanya tadi aku bantu lala bi." jawaku seadanya,karena aku tau kalau ku jawab secara abstrak,pasti bibi curiga.soalnya aku tau, besok bibi bakal tanya ke Lala.
" ri, kau harus jaga diri ya,bibi tak bisa bantu kamu.dan ingat ya pesan calon suamimu sebelum meninggal." guman bibi sambil memelukku. tak terasa bulira bening berjatuhan dari mataku.
..prev..
2 Minggu sebelum acara pernikahan Rida yang akan d selenggarakan. calon suami Rida adalah seorang polisi berpangkat komandan dan berwajah tampan, berkulit coklat.
" ri..ri.ri.." teriak Wawan tetanggaku, yang datang dari luar rumahku.
" ada apa sih mas Wawan." sahutku dari dalam kamarku yang tak tertutup pintunya.
"Napa sih wan,kok teriak- teriak ." seru kak Rifky yang datang dari luar rumah.
" e..elo ku." jawab mas Wawan
" ada apa sih wan, kok keliatannya kamu panik gitu. " tanya kak Rifky
" ku mending adik sama keluargamu ikut aku." panik kak Wawan
" Napa sih wan?, kok kamu seperti orang bingung gitu." seru kak Wawan
" pokoknya kamu dan Rida harus ikut aku sekarang.!!!" seru kak Wawan sambil menarik tanganku dan kakak.
setelah itu aku dan kakak mengikuti kak Wawan menuju suatu tempat yang tak Kutai. saat kami sampai d tempat, betapa terkejutnya aku, ternyata kak Wawan mengajak kami ke rumah sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Wida Pitriyani
(。•́︿•̀。)
2022-09-22
0
Rieny Sartika
likenya tutun drastis thor
2022-07-11
0
Lee Fay
Smoga dinext chapter bahasa dan tata tulisnya sdah lebih baik. Mgkin masih pemula gapapa, pnya ide sperti ini aja uda bagus
2022-04-18
1