Pagi ini Kyra bangun lebih awal,Ia begitu bersemangat.Ia juga menyempatkan diri untuk memasak untuk bekalnya dan yang spesial adalah dihari pertamanya bekerja ia ingin langsung memberikan bekal masakannya untuk Marvin,Apapun caranya,Bekalnya harus sampai dimeja Marvin.
Setelah semalam sempat bertanya pada Kak Icha dimana ruangan Marvin berada,Kyra bertekad kuat untuk mulai menampakkan dirinya tapi tidak secara langsung melainkan lewat perhatian kecil yang akan ia berikan pada Marvin.
"Ky kamu serius mau ngasih bekal ini sama Big bos.?" tanya Icha.
"Iya Kak."
"Tapi diruangannya ada CCTV lho.nanti kamu ketahuan?Kakak aja selama dua tahun bekerja disana belum pernah keruangannya" Ujar Icha yang nampak khawatir pada adik angkatnya itu.
"Kak Icha tenang Aja,Kyra punya cara kok biar gak ketahuan.Kyra akan berangkat pagi sebelum ada yang datang diruangan itu,Kyra juga mau pake masker dan kaca mata"
"Ck....kamu tuh ya Ky nekat banget"
"Hehe Kakak tahu kan alasannya apa" jawab Kyra.
Icha hanya menggeleng melihat sikap berani adiknya itu,disatu sisi Icha juga takut jika suatu saat nanti Kyra akan terluka karena perasaannya.
Perasaan yang seharusnya tidak dimiliki oleh gadis kecil seperti Kyra.
Pukul 5.15 Kyra sudah siap dan berangkat kerja dengan jalan kaki karena jarak kantor dari rumah kontrak'annya tidak terlalu jauh.
Kyra berjalan melewati taman kota yang tidak terlalu ramai.Pandangan matanya tiba tiba tertuju pada seorang ibu yang duduk lemas dikursi taman.
Dengan sigap Kyra mendekati ibu itu.
"Permisi apa ibu baik baik saja?" Tanya Kyra yang nampak panik saat melihat ibu itu terduduk lemas.
"Ibu hanya kelelahan berlari nak.Jadi Asma ibu kumat." ujar Sang ibu.
Kyra segera memberikan sebotol air putih bekalnya pada sang ibu.
"Diminum Bu."
Ibu itu pun perlahan meminumnya.
Kyra nampak lega setelah melihat sang ibu sudah nampak membaik.
Ibu itu merasa kagum dengan kebaikan hati Kyra.bukan hanya Cantik,kyra juga sangat lembut.
"Siapa namamu Cantik.?"Tanya Ibu itu sambil menatap lekat kedua manik mata Kyra.
"Saya Kyra bu."
"Panggil Saya Tante Jia.Kamu sepagi ini sudah mau berangkat kerja?Memang kamu kerja dimana?"
"Iya Tante ini hari pertama saya masuk bekerja.Saya diterima bekerja diPerusahaan BR Group."
Seketika Jia merasa terkejut.
"Bagian Devisi apa Nak?"
"Saya masuk team Devisi keuangan Tante"
Jia hanya mengangguk ngangguk.Tanpa sengaja Jia melirik dua kotak bekal makanan yang dibawa Kyra.
"Apa kau memasak bekalmu sendiri,Kenapa ada dua kotak.Yang satu pasti untuk kekasihmu ya?" Goda Tante Jia
"iya Tante saya yang memasak sendiri tapi itu bukan untuk kekasih saya tapi untuk seseorang yang spesial dihati saya Tante.Karena saya belum memiliki kekasih tante"
"Ow begitu ya,Untuk orang spesial rupanya.Kalau tante boleh tahu berapa usiamu Kyra?"
"18 tahun Tante"jawab Kyra dengan seyum indah yang tak pernah hilang dari wajah cantiknya sedari tadi.
"Wow kamu masih sangat muda rupanya"
Kyra tersadar dan melihat jam ditangannya.
"Maaf tante Kyra berangkat kerja dulu.Sampai jumpa lagi Tante.Jaga diri tante baik baik ya" Pamit Kyra sopan.
",Terima kasih ya Nak.Hati hati" Pekik tante Jia saat melihat Kyra sudah menjauh.
*Gadis muda itu selain cantik juga baik dan penuh perhatian.Ingin rasanya memiliki menantu seperti itu.Kita akan segera bertemu lagi gadis cantik*Guman Tante Jia.
Kyra setengah berlari menuju kantor BR Group.
Dengan memakai masker dan kaca matanya,Kyra berjalan mengendap ngendap kearah ruangan Marvin dilantai 20.
Setelah melalui jalan yang cukup menantang Kyra berhasil meletakkan bekal itu dimeja kebesaran Marvin dan ia segera pergi dari ruangan itu.
Pukul 8.
Semua karyawan baru nampak berkumpul diAula.Kyra dan Mita berdiri tegak sambil mendengar pembinaan dan penjelasan tentang seluk beluk kantor oleh senior mereka.
Akhirnya Kyra dan Mita sampai diruangan mereka.Ruangan luas khusus untuk staf devisi keuangan yang dipimpin oleh Ibu Lina.
Meja Kyra dan Mita hanya dipisahkan oleh kubikel dinding tipis setinggi pinggang mereka.
"Huftt.....kita mulai" ujar Kyra penuh semangat mengerjakan tugas pertamanya.
Pukul 11 Siang.
Marvin yang baru saja tiba dari meeting diluar bersama Dika asistennya dikejutkan dengan adanya kotak bekal dimeja makannya.
"Siapa yang menaruh bekal ini?" tanya Marvin datar.
"Mungkin nyonya besar Tuan" jawab Dika.
"Tumben Mamy ngantar aku bekal" heran Marvin.pasalnya mamanya tidak pernah mengirimi bekal makanan.
Tanpa rasa curiga,Marvin yang kebetulan sedang lapar langsung membuka kotak bekal tersebut.
Marvin tertegun melihat isi menu makanan bekal itu.
Nasi putih dengan omlet telur yang berisi sayuran dan juga rica ayam .
Marvin mengerutkan keningnya.itu masakan rumahan dan jauh dari masakan sang mama yang suka makanan chainis atau jepang.
"Apa benar mamy yang mengirim bekal ini?" gumam Marvin.
Saat Marvin hendak memasukkan makanan itu kemulutnya,ia dikejutkan dengan kedatangan sang Mama.
"Mamy"
Mamanya mendekat dan menelisik bekal yang berada diatas meja kerja anaknya.
"Makasih ya My,bekalnya" ujar Narvin.
Mama Marvin semakin terkejut setelah menyadari ucapan sang putra dan melihat kotak bekal itu secara seksama.Seketika seyum simpul terlihat diwajah cantik wanita paruh baya itu.Ia tahu betul siapa yang mengirimi bekal itu.
Karena mamy Marvin tak lain adalah Tante Jia.
"Bukan Mama yang mengirim bekal ini"
Spontan Marvin yang sudah mulai menikmati lezatnya makanan itu tersedak.
"Uhuk uhuk...." Dika dengan sigap memberi segelas air putih pada Marvin.
"Lalu siapa yang mengirim bekal ini?"ujar Marvin bingung.
" Apa perlu saya cek CCTV Tuan?"Ujar Dika.
"Tidak perlu Dika,Marvin makanan itu lezat bukan?Sini Mamy juga mau mencicipinya" ujar Tante Jia yang langsung memasukkan makanan itu kedalam mulutnya.
*Apa ini yang dinamakan takdir,Kyra?*gumam Jia dalam hati.
Marvin dan Dika nampak terkejut dengan sikap mamy Jia.
"Ayo Marvin habiskan.Makanan ini sangat enak" perintah mamy Jia.
Marvin pun menuruti perintah mamynya.
Dengan cepat pria tampan itu menghabiskan makanan buatan Kyra itu.
"Sepertinya mamy sudah menemukan jodoh yang tepat buat kamu Marvin"ujar spontan mamy Jia dengan seyumnya.
Marvin berdecak kesal.
" Ayolah My,Jangan paksa Marvin lagi"
"Kali ini Spesial Marvin dan mamy yakin tidak salah memilih.Yasudah mamy pergi dulu"
"Tunggu My,Sebenarnya mamy kesini mau apa?" Tanya Marvin heran pada sikap aneh mamynya itu.
"Tidak penting Kok Mamy pergi dulu ya"
Marvin hanya tertegun melihat mamynya berlalu lalu melihat kotak bekal yang sudah kosong dihadapannya.
"Siapa sebenarnya yang mengirim ini?" Gumamnya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Danis Zakila
aku suka aku suka
2024-10-16
0
Fandi Azhar
sukaaaa ..
2024-10-16
0
Ari Arie
ga takut diracun apa y
2022-11-10
0