Status kita..

Kyra menjalani hari harinya dengan penuh semangat dan perasaan bahagia,Apalagi setiap hari dia bisa berada didekat Marvin meski hanya sesaat.

Kyra masih rutin memasak bekal dan makan siang bersama Marfin meski terkadang Marvin pergi dengan Cliennya dan menolak bekalnya Tapi Kyra pantang menyerah.

Marvin sendiri hanya bisa pasrah dengan sikap agresif Kyra,Dia juga merasa tidak tega jika harus mengusir Kyra.Disisi lain Marvin sebenarnya juga merasa nyaman dengan perhatian yang Kyra berikan.Meski dia bingung dengan perasaannya sendiri.

Mita yang sudah terbiasa dengan menghilangnya Kyra saat jam makan siang sudah tidak merasa penasaran lagi,Karena Mita sudah bisa menebak jika sahabatnya itu makan siang bersama pria pujaannya.

Siang ini,seperti biasa setelah menunggu suasana sepi Kyra segela berjalan cepat menuju ruangan Marvin.

Ceklek...

Marvin yang sudah terbiasa dengan kedatangan Kyra nampak tetap fokus melihat layar laptopnya.

"Ayo duduk sini Pak.Waktunya makan" Ujar Kyra sambil menata bekal diatas meja.

Marvin menghela nafasnya kasar lalu beranjak dari kursinya.

Pria bertatto itu lalu meyenderkan pahanya pada sisi mejanya,berdiri tepat dihadapan Kyra sambil memasukkan kedua tangannya disaku celana kerjanya.

"Apa kau tidak lelah mengangguku terus setiap jam makan siang?" Tanya Marvin dengan sotot mata dinginnya.

Kyra terseyum lembut menatap Marvin.

"Aku tidak akan pernah merasa lelah jika menyangkut dirimu,Lagi pula aku tidak berniat mengganggu,Aku cuma ingin makan siang bersamamu"

"Dasar Rubah kecil,Kau begitu keras kepala.Jangan salahkan aku jika suatu saat nanti kau sakit hati karenaKu''Ujar Marvin masih dengan wajah datarnya.

"Iya aku mengerti,Sekarang duduklah disini dan cepat makan makanannya" Ujar Kyra tenang dengan seyum indah yang tak pernah hilang dari wajah cantik ya.

Marvin benar benar tak habis pikir dengan jalan pikiran Kyra."Sebenarnya dia ini bodoh atau naiff sich?"Gumamnya.

Baru akan maju mendekati Kyra,Ponsel Marvin berdering.Ternyata Yang menghubungi Marvin adalah salah satu temab wanita Marvin.

"Ya...."Jawab Marvin saat mengangkat panggilan itu didepan Kyra.

".........."

"Iya Aku akan datang nanti malam ke Klub G."

"........."

"Oke,Aku akan kesana pukul 9."

",Bye..." Marvin yang sudah menutup panggilan itu langsung meletakkan ponselnya dimeja.

Kyra yang sedari tadi mendengar percakapan Marvin merasa penasaran.

"Siapa tadi,kekasihmu ya?"ucap spontan Kyra.

" Teman wanitaku"Jawab kilat Marvin yang sudah mulai memakan bekal makannya.

Seketika Kyra merasa panas dalam dadanya.Ia tidak rela jika Marvin bersama wanita lain.

"Kau mau pergi keClub?" tanya Kyra lagi.

"Kau cerewet sekali." sarkas Marvin.

"Kau tidak boleh pergi" Ujar tegas Kyra.

Marvin menghentikan makannya lalu memicingkan matanya.

"Memang Kau ini siapa berani melarangku?"

"Pokoknya kau tidak boleh pergi,Kau tidak boleh dekat dekat dengan wanita lain" ujar tegas Kyra lagi.

"Kau ini bukan siapa siapa aku,Jadi kau tidak ada hak melarangku.Mengerti rubah kecil"

Tanpa perpikir lagi Kyra berucap.

"Aku ini Kekasihmu" ujar Kyra dengan menatap lekat kearah Marvin.

Marvin tertawa renyah.

"Sejak kapan statusmu menjadi kekasihku?"

Kyra nampak bingung.

"Eumm Sejak kita tidur bersama"

Marvin tertawa ringan.

"Jika kau anggap setelah aku melakukan itu padamu kau menganggapku kekasihmu,Kau salah besar.Kau tidak bisa jadi kekasihku rubah kecil"

"Kenapa tidak bisa,?" Tanya Kyra.

"Kau dengar,Aku biasa melakukan hal yang lebih intim kepada wanita lain melebihi yang aku lakukan padamu,Dan aku yakin Kau tidak akan bisa melakukannya"Ujar Marvin yang seakan meremehkan Kyra.