Orang Ketiga

Orang Ketiga

Part 1~

Desi POV

Patah hati, hancur, terluka, itulah yang aku rasakan sekarang ini. Kenapa? Karena aku menyaksikan sendiri bagaimana Candra memperlakukan Melani dengan sangat lembut dan penuh cinta. Berbeda cara memperlakukannya denganku. Sangat berbeda.

Ya, kami.....aku(Desi), Candra dan Melani

terikat dalam hubungan yang sah dimata hukum dan agama.

Jika kalian bertanya, siapa istri petamanya? jawabannya adalah aku. Tetapi jika kalian bertanya siapa orang yang dicintai Candra? jawabannya adalah Melani.

Mengapa bisa menjadi seperti ini? Karena semuanya berawal dari perjodohan yang dicetuskann oleh orang tua Candra dan orangtuaku (lebih tepatnya lagi orangtua angkatku tapi aku sudah menganggap mereka orang tua kandungku).

Akulah orang ketiga di antara hubungan Candra dan Melani. Aku hadir diantara kisah cinta mereka yang telah terjalin bertahun-tahun. Akhirnya, aku pun mengizinkan mereka menikah. Awalnya aku memang menolak, tapi dia tetap akan menikahi Melani apapun yang terjadi.

...Sebulan Kemudian ____________________________________...

Pada saat sore mendatang, Candra datang menemuiku ke dalam kamarku. Kami memang tidur terpisah, meski kami sudah berstatus suami istri. Dan bahkan mulai dari kami selesai menikah hingga pada detik ini, kami tidak pernah melakukan kontak fisik. Entah rumah tangga seperti apa yang kami jalani ini. Jangankan kontak fisik, bahkan untuk berbicara saja kami jarang.

"Des, aku mau bicara padamu," ucapnya dengan wajah datar tanpa ekspresi seperti biasanya. Selama sebulan penuh kami jalani rumah tangga, bahkan sekali saja dia tidak pernah tersenyum padaku.

Aku pun menghentikan kegiatanku membaca berita di ponselku lalu aku melihat ke arahnya. "Ada apa?" tanyaku padanya.

"Aku akan menikahi Melani" jawabnya tanpa ragu. Mendengar hal itu aku merasa sakit hati. Bagaimana tidak? walau aku tidak pernah mencintainya begitupun sebaliknya dia tidak pernah mencintaiku, tapi setidaknya dia bisa menghargaiku sebagai wanita yang sudah berstatus sebagai istri sah nya.

"Aku tidak mengizinkanmu"jawabku dengan mantap.

"Walau kau tidak mengizinkanku menikahi Melani, aku akan tetap menikahinya karena aku sangat mencintainya. Apapun yang terjadi!" jawabnya.

"Baiklah jika itu yang kau inginkan," kataku padanya.

"Sebenarnya aku tidak butuh izin darimu untuk menikahi Melani, tapi karena aku menghargaimu sebagai istriku."katanya dengan lancar tanpa dosa.

Lalu aku berfikir, katanya menghargaiku sebagai istrinya. Tapi, jikalau memang benar dia menghargaiku sebagai istrinya, lalu kenapa dia rela memaduku? Apakah dia bisa berbuat adil setelah aku dipoligami olehnya? jawabannya adalah tidak. Mengapa demikian? Karena dia sangat mencintai Melani sedangkan aku, aku hanyalah orang asing baginya yang tidak pernah hadir di dalam hidupnya.

Lalu, dia pun pergi dengan begitu santainya keluar dari kamarku. Dia bisa tenang, tapi dia tidak memikirkan perasaanku yang sudah hancur berkeping-keping. Walaupun begitu, aku tetap bertahan demi ibuku yang sudah mau merawat aku padahal aku hanya anak yatim piatu yang dirawat sejak aku berumur 2 tahun. dan sekarang usiaku 22 tahun. Aku tidak ingin membuat kedua orang tuaku kecewa terhadapku.

prinsipku didalam hidup ini, aku hanya akan menikah sekali dalam seumur hidupku. Terkadang aku menangis di dalam diam. Aku menangis karena pernikahan ini membuatku hancur dalam hitungan jam saja. Padahal aku juga ingin dihargai layaknya seorang istri. Dulu, waktu aku dan dia dijodohkan, hati ku ingin sekali memberontak namun aku tidak dapat berbicara pada saat itu, bibirku tertutup rapat bahkan untuk bicara pun bibirku susah untuk mengatakannya. Karena aku juga sadar diri siapa aku sebenarnya.

Dan pada saat itu pun aku sudah memutuskan kalau aku menerima perjodohan ini dan apapun yang terjadi nanti, aku akan menanggung semua resikonya. Aku menganggap ini adalah salah satu balas budiku terhadap ayah dan ibuku karena mereka sudah mau mengurusku dan merawatku hingga aku dapat berdiri sampai pada saat ini.

2 minggu kemudian............................

Candra pun kembali masuk kedalam kamarku dan dia kembali membahas tentang pernikahannya dengan Melani

"Des aku akan menikahi Melani bulan depan. Sebenarnya, dengan atau tanpa izin darimu aku akan tetap menikahinya. Tentu kamu tahu hal itu. Karena sebelum pernikahan bodoh ini terjadi, kami sudah menjalin hubungan bertahun-tahun. Jadi...... aku harap kamu mengerti posisi kamu."

Aku masih menatapnya. Lalu aku berfikir ketika aku menatapnya tidakkah Candra berbelas kasihan padaku sedikit saja?

"Aku nengerti... Hanya saja aku memikirkan kedua orang tua kita. Mereka pasti..."

Candra dengan cepat memotong perkataanku.

"Rahasiakan ini dulu dari orangtuamu. Mereka tidak akan tahu jika kau tidak mengatakannya. Untuk orangtuaku, biar aku yang mengurusnya."

Aku mengangguk samar. Tak mampu berkata-kata lagi.

"Melani juga akan tinggal disini. Jadi, aku harap kau bisa berbuat baik padanya."

Setelah mengatakan itu, Candra pun pergi. Meninggalkanku dengan perasaan yang aku sendiri tidak dapat menggambarkannya.

Kami baru sebulan ini menikah karena perjodohan. Dan bulan depan dia akn menikahi kekasihnya. Meski belum ada cinta di antara kami, tapi bolehkah aku mengatakan kalau aku terluka?

____________________________________

Sudah 3 bulan ini kami menjalani rumah tangga. Aku memiliki suami, tapi aku merasa tidak memiliki suami karena sampai sejauh ini hubungan kami berdua sangat renggang.

Melani dan Candra sudah satu bulan menikah. Bahkan hubungan mereka sangatkah dekat dan terkesan romantis.

Suatu hari, Candra sakit dia selalu muntah dan katanya kepalanya sangat sakit. Melani pun menduga bahwa asam lambungnya Candra kumat. Lalu Melani pun terus merawat Candra, dia menyuapi Candra yang terbaring di tempat tidur dengan telaten.

Suami kami itu sudah terbaring di tempat tidur selama 3 hari ini. Lalu kami mengusulkan agar dia mau kami membawanya ke rumah sakit agar dia mendapatkan perawatan di sana. Tapi dia bersikeras untuk tetap di rawat dirumah saja dan dia lebih memilih memanggil dokter ke rumahnya. Dia juga meminta perawat datang ke rumahnya untuk mengganti botol infusnya.

"Sudah cukup." Itu suapan kelima dari tangan Melani. Candra mungkin sudah kenyang atau mungkin saja mutnya belum enak makan.

"Tapi ini baru sedikit, Can." Melani memprotesnya.

"Aku kenyang, sayang."

Aku mdndengarnya jarena aku duduk di sofa dekat jendela kamar mereka. Mengamati gerak-gerik Suamiku dan maduku sejak tadi.

Sayang....

Kata ajaib yang entah kapan Candra akan mengatakannya padaku.

Sakit? Jangan ditanyakan lagi sudah pasti aku merasa sakit. Sudah 2 bulan kami menjalani pernikahan poligami ini. Aku mungkin sudah terbiasa dengan rasa sakit yang aku tahu tanpa sengaja mereka ciptakan.

Setelah Candra selesai makan, aku pun beranjak dari dudukku dan menhampiri mereka berdua, kalu mengambil piring dari tangan Melani kemudian membawanya ke dapur untuk mencucinya setelah itu aku menyimpannya ke rak piring.

Kemudian aku berjalan ke kamar mereka lagi. Namun aku tiba-tiba memperlambat langkahku lalu aku memberhentikan langkah kakiku.

Aku pun mendengarkan percakan Melani dan Candra.

"Can, jangan terlalu acuh pada Desi. Dia juga istrimu."

"Kau tahu kan Mel bahwa aku tidak mencintainya."

"Iya, tapi kan salah satu syarat poligami itu adalah berbuat adil. Dan kau tidak pernah berbuat adil pada kami. Aku takut kena dosanya nanti karena tidak bisa menasehatimu, Can." kata Melani dengan bijaksana.

Dan setelah mendengar percakapan mereka tadi, aku pun langsung berjalan menuju kamarku. Sesampainya dikamar, aku mengunci pintu kamarku lalu aku segera bersih-bersih dan mengganti bajuku. Kemudian aku langsung naik ke tempat tidurku lalu menarik selimutku untuk menutupi tubuhku.

Terpopuler

Comments

Murtini

Murtini

kayaknya dah pernah baca

2023-02-21

1

Tri Soen

Tri Soen

Mudah2n Melani gak jahat ya ...

2022-11-10

0

Putubayu Pratama

Putubayu Pratama

sama cerita nya anyelir dan melati .cuma beda nama nya jja

2022-03-26

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!