Part 8~

Desi lamgsung memesankan taxi online melalui aplikasi untuk membawakan barang bawaannya, dia sendiri mengendarai motornya.

Setelah meletakkan tas dan koper di luar gerbang lalu dia mengeluarkan motornya. Kemudian dia mengunci gerbang setinggi dua neter yang berada di depannya itu.

Tak lama kemudian taxi online pesanannya pun datang. Dan membawakkan Desi meninggalkan rumah yang beberapa bulan menjadi saksi ketidakadilan Xandra sebagai suami.

Dia pergi mengikis harap untuk di hargai, menghapus rasa sakit di hatinya yang sudah tumbuh sejak pertama kali dia menikah dengan Candra.

Desi membiarkan rasa sakit itu cukup dia yang rasa.

'Memang hanya dialah yang kau puja, kau cintai, kau sayangi, dan yang kan kau hargai selamanya. Tapi, apakah kau pernah memikirkan apa yang aku rasakan? Aku tidak menginginkan cinta darimu, aku hanya ingin di hargai. Aku pergi dengan hati yang telah kau sakiti berkali-kali. Baiklah kau yang memulai semua ini bukan? Maka akulah yang akan mengakhirinya. Aku harap setelah kau dan aku berpisah, jangan pernah kau menyesal. Kalau sampai itu terjadi, jangan salahkan aku jika aku mengatakan kata-kata pedas padamu. Ibu, Bapak maafkanlah menantu mu ini, karena aku tidak bisa menjadi menantu yang baik untuk kalian berdua. Aku berharap kalian dapat mengerti posisiku dan menerima keputusan akhir dariku. Ayah, Ibu maafkanlah aku bu, maafkanlah aku ayah, aku belum bisa membahagiakan kalian dan aku juga belum bisa menjadi anak yang baik bagi kalian. Semoga ayah dan ibu dapat menerima keputusanku, karena aku yakin setelah kalian mengetahui kebenarannya maka kalian akan mendukung keputusanku. Terima kasih karena kalian telah mengurusku dari kecil sampai sekarang, kalian telah memperlakukanku seperti anak kalian sendiri. Batin Desi

****

Sesampainya ditempat kostnya, dia langsung memasukkan barang-barangnya ke dalam dan memberseskannya. Setelah itu, dia langsung segera bersih-bersih mulai dari gosok gigi, cuci tangan, dan cuci kaki. Setelah itu dia langsung beranjak ke atas kasurnya. Setelah lelah larut di dalam pikirannya, akhirnya dia pun tertidur pulas.

******

Sudah sebulan ini dia hidup sendiri di sebuah kos-kosan berukuran 3×4 meter. Hanya Citra yang menemani kesendiriannya itu. Gadis berkulit kuning langsat itu sering menginap di tempatnya. Terutama saat weekend, di mana mereka mendapat jatah libur dari kantor. Biasanya mereka menhabiskan waktu bersama menonton drama terbaru ataupun hanya sekedar mengobrol tentang berbagai hal.

Tapi tidak dengan weekend kali ini. Citra akan mempersiapkan pernikahannya dengan Andre. Mereka berpelukan saat di parkiran tadi dan Citra meminta maaf kepada Desi, karena dia tak bisa menemani Desi kali ini. Desi mengatakan jika dia akan baik-baik saja meski dia akan merasa kesepian di dalam kamar kost sendirian. Salahkah dia bila ia tumbuh menjadi si introvert? Yang lebih suka menutup diri daripada berbaur dengan satu kostnya? Sebenarnya Desi bukanlah tipe wanita yang introvert, hanya saja dia tak mau ada orang luar yang mengetahui masalah pribadinya, maka dari itu dia lebih memilih untuk memendamnya sendiri tanpa mau orang lain mengetahuinya.

Hujan turun cukup deras membasahi setiap jengkal tanah yang menguarkan aroma khas. Suara petir bergemuruh dan kilatan petir bersahutan di langit yang kian menggelap. Hari masih sore tapi cuaca gelap awan yang membuat langit terlihat seperti malam. Desi baru saja sampai di kostnya, tepat saat hujan turun membasahi bumi.

Setelah membersihkan tubuh dan mengisi perutmya, dia berbaring menatap langit-langit kamar, di temani suara gemercik air hujan yang entah mengapa mengantarkannya pada kesedihan yang mendalam.

Di situ, di ruangan sempit itu, dia sendirian benar-benar merasa sendirian. Tak ada yang tahu dia tinggal di tempat itu. Orang tuanya, mertuanya, Candra maupun Melani, tak ada satupun di antara mereka yang tahu di mana Desi berada. Hanya Citra yang mengetahui keberadaannya.

Desi sengaja tak memberitahu orang tua mereka. Dan Candra saja yang berstatus sebagai suaminya saja, sama sekali tak menghubunginya sejak pertengkaran mereka malam itu. Sedangkan Melani beberapa kali menghubunginya, memintanya untuk pulang dan meminta maaf atas nama Candra.

Desi tak menggubrisnya. Untuk apa dia kembali ke sana, sedangkan suaminya sendiri sama sekali tak mencari keberadaannya.

Akhirnya rasa kantuk pun menyerangnya. Dia tidur dengan air mata yang telah mengering beberapa saat. Dan suara ketukan pada pintu kamar memabngunkan tidurnya.

"siapa ya?"gumam Desi pelan.

"Syaloom"ucapan salam seseorang yang sedang berdiri di depan pintu. Dengan malas Desi membuka matanya.

"Syaloom" suara laki-laki yang tak asing di telinganya kembali mengucapkan salam.

Desi kemudian melangkah menuju pintu. Dia memutar lubang kunci dan menarik gagangnya sehingga pintu pun terbuka.

Dito, yang di beberapa bagian bajunya basah berdiri di depan Desi dengan badan menggigil.

"Dito, ka-kamu ngapai di sini?"tanya Desi.

"Aku ingin kita bicara"jawabnya pada Desi.

Setelah mempersilahkannya dudk di teras, Desi pun masuk ke dalam membuatkannya teh hangat dan memberikannya handuk. Tempat kost Desi terdiri dari enam belas pintu dengan kamar saling berhadapan. Dan lorong di depan kost mereka dijadikan teras untuk menerima tamu. Sehingga tamu tak perlu masuk ke dalam kamar.

Dan di situ lah Dito dan Desi sekarang, duduk bersisian di sebuah kursi panjang terbuat dari anyaman bambu.

Hujan telah berganti menjadi gerimis kecil.

Mereka sama-sama diam, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Suasana kost tampak lengang. Hanya dua gadis yang sempat menyapa mereka tadi. Kedua gadis tadi baru pulang bekerja.

" Ada apa?" tanya Desi memecah keheningan di antara mereka. Setelah Dito menyesap tehnya dan mengeringkan rambutnya dengan handuk, dia pun akhirnya mengeluarkan suaranya.

"Kenapa gak cerita?" Tanya Dito seraya memandang Desi dengan lekat.

"Tentang apa?"balas Desi seraya bertanya kembali. Desi tahu arah pertanyaannya, tetapi entah mengapa justru dia bertanya kembali pada Dito, bukannya menjawab.

"Tentang rumah tanggamu yang justru membuatmu terluka." Dito menatap Desi iba. Desi melengos, tak ingin berlama-lama bersitatap dengannya.

"Maaf sebelumnya, Dit. Aku merasa gak enak harus menceritakan tentang rumah tanggaku pada pria lain. Ini masalah pribadiku dengan suamiku, jadi kamu gak perlu terlalu ikut campur dalam rumah tanggaku. Aku gak papa kok, kamu gak usah mikirin aku mending kamu mikirin tentang pernikahan kamu."Jawab Desi.

"Kenapa harus seperti ini? Kenapa saar itu kamu gak berusaha untuk menolak perjodohan ini?"tanya Dito.

Desi menhrmbuskan nafasnya berusaha mengurai rasa sesak yang mengimpit dadanya.

"Ada perasaan orang tuaku yang harus ku jaga, Dit. Kadang...takdir memang sekejam ini. Menjodohkan kita dengan orang yang tidak kita cintai, juga dengan orang yang tidak mencintai kita."balas Desi.

"Yang sabar ya, Des. Aku doakan kamu bisa mendapatkan kehidupan yang kebih baik lagi ke depannya. Maaf karena pertanyaanku tadi, telah membuatmu bersedih. Baiklah aku gak akan membahas ini lagi."kata Dito.

"Iya, Dit. Gak papa kok. Oh ya kapan nikahnya? Aku udah gak sabaran melihat kamu sebagai pengantin."balas Desi.

"Aku nikahnya dua bulan lagi, kamu datang ya. Aku udah anggap kamu sebagai adikku sendiri, jadi jangan sungkan ya. Aku juga sudah menceritakan masalahmu kepada calon istriku, dia juga gak keberatan. Justru dia bilang kalau kami sudah menikah dia ingin sering mengunjungimu agar kamu gak merasa kesepian lagi. Kalau begitu aku pamit dulu ya, Des. Jaga diri kamu baik-baik."Kata Dito seraya dia pamit kepada Desi. Setelah itu, Dito keluar dengan rasa kesal karena suami Desi tak bisa menghargai Desi sedikit pun dan rasa iba pun muncul karena Desi tak mendapatkan perhatian dari siapapun.

Terpopuler

Comments

Ema Sofia

Ema Sofia

dito siapa sich??

2021-10-09

0

Vera Fahera

Vera Fahera

novel yg lama sy cari, ketemunya hari ini meskipun beda nama tp sm ceritanya dgn kisah si Anyelir , Adi dan melati.
seneng bacanya loos g pke koin🤩🤩🤩

lanjut Thor 😍

2021-10-01

1

Maggie Toth Lim

Maggie Toth Lim

sama jalan ceritanya setakat ini

2021-07-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!