Part 2~

Desi mencoba untuk tidur, tapi dia tetap tidak bisa tidur dan sudah 1 jam ia memejamkan matanya tetapi tetap tak bisa tidur juga. Dan karena merasa haus, ia pun keluar dari kamarnya menuju tangga. Pada saat melewati kamar Candra dan Melani, dia tidak sengaja mendengar percakapan antara Candra dan Melani. Dia mendengar Melani menyuruh Candra untuk tidur denganku setelah ia sembuh.

Namun, Candra tetaplah Candra. Ia adalah pria keras kepala. Ia tidak akan menyentuh

apapun yang tidak disukainya. 'Termasuk Desi, mungkin' pikir Desi.

Lalu Desi pun langsung melangkah ke tangga dan langsung menuju dapur. Kemudian, dia menuangkan air ke dalam gelas setelah itu, dia meneguknya sampai tandas. Selesai minum dia pun segera menaiki tangga dan langsung menuju kamarnya sendiri, dengan segera ia menarik selimutnya dan kemudian dia pun mencoba memejamkan matanya. Desi pun akhirnya tertidur setelah lelah berkelut dengan pikirannya.

Mereka bertiga tinggal satu atap di sebuah rumah berlantai 2. Orang tua Desi dan orang tua Candra sama-sama tinggal di Bogor. Sementara mereka sendiri tinggal di Bekasi. Desi memang merantau ke kota tersebut setelah awal lulus kuliah. Sedangkan Candra sendiri sibuk dengan usaha distro dan kafenya yang beberapa cabangnya sudah tersebar di Bogor, Bekasi dan Jakarta.

...****************...

Pagi hari pun tiba. Seperti biasanya Desi bangun dan langsung bergegas untuk mandi. Dan setelah selesai mandi, dia langsung bersiap-siap untuk pergi bekerja. Tapi, kali ini berbeda. Karena Desi bangun kesiangan tidak seperti biasanya bangun tepat waktu dan karena dia telat bangun, akibatnya sekarang dia menjadi terburu-buru.

Dia pun berlari keluar dari kamarnya lalu menuruni tangga. Pada saat akan membuka pintu, tiba-tiba Melani memanggilnya dari belakang sehingga membuat langkahnya terhenti lalu ia pun membalikkan badannya.

"Des, kok buru-buru? sarapan dulu Des biar ada mengganjal perutmu" ujar Melani.

"Emm, aku sarapannya di kerjaanku saja Mel. karena aku sudah hampir telat, aku sarapan di rumah lain kali saja ya. Aku pergi dulu ya Mel." balas Desi dan langsung berlari menuju motornya kemudian langsung melajukan motornya ke jalan raya. Dia ngebut membawa motornya karena dia sudah hampir telat.

Sesampainya di tempat kerjanya, Desi pun bisa bernafas lega karena masih ada tersisa waktu 20 menit lagi sebelum pekerjaan di mulai. Karena kebelet, dia pun langsung bergegas ke dalam toilet. 5 menit kemudian, dia pun keluar. Pada saat dia keluar dan dia melihat sosok sahabatnya yang baru selesai beres-beres yaitu Citra. Lalu dia menghampiri sahabatnya itu.

"Citra"panggil Desi.

"Desi, kamu kok telat tidak seperti biasanya selalu tepat waktu?"tanya Citra pada Desi.

"Aku tadi telat bangun, bahkan untyk sarapan saja aku tidak sempat saking terburu-burunya"jawab Desi.

"Kok bisa?"tanya Citra penasaran.

"Aku semalam susah tidur karena itu aku bangunnya jadi telat"jelas Desi.

"Oh ya, kalau kamu belum sarapan ini aku tadi bawa bekal untuk makan siang aku. ini untuk kamu saja nanti kita makan siang bersama sekalian nanti kamu jelaskan semuanya padaku apa yang membuatmu susah tidur?"kata Citra sekalian menyodorkan 1bungkus nasi beserta lauknya. Desi pun mengangguk dan mengucapkan terimakasih pada Citra.

Setelah itu mereka berdua pun bekerja seperti biasanya. Pada saat jam kerja, mereka bekerja tanpa suara.

...----------------...

Jam makan siang pun tiba, Desi dan Citra pun langsung membereskan barang-barang mereka dan segera bergegas untuk makan siang. Mereka pergi menuju kafe terdekat untuk makan siang menggunakan motornya Citra, mereka pergi boncengan. Sesampainya di kafe tersebut dan Citra langsung memarkirkan motornya, selesai memarkirkan motornya, mereka berdua pun masuk ke dalam bersamaan. Desi pun memanggil pelayan kafe tersebut lalu memesan makanan dan minuman yang sama, setelah memesan makanan dan minuman, Citra pun mendesak Desi untuk menceritakan semuanya padanya.

"Ayolah Des, ceritakan semuanya padaku. Aku sudah tidak sabar mendengar semua ceritamu. Ayo cepatlah ceritakan semuanya."desak Citra.

"Baiklah aku akan menceritakan segalanya padamu"jawab Desi

"Kau tahu kan aku menikah sudah 3 bulan?"Desi

"Iya aku tahu, lalu?"Citra.

"Kau tahu juga kan bahwa kami sedang menjalani pernikahan poligami? Aku sebenarnya tidak masalah dengan pernikahan ini, karena walau aku menolak untuk dimadu itu percuma saja dia tidak akan mendengarkanku. Jika dia tak bisa berbuat adil pada kami, seharusnya dia bisa menghargaiku layaknya seorang penghuni yang juga berada dirumah itu. Tapi, dia bahkan selalu menganggapku sebagai makhluk tak kasat mata. Dia selalu menunjukkan kemesraannya dengan Melani di depanku. Aku sebenarnya tidak cemburu karena aku tak pernah mencintainya, namun aku merasa sangat hancur dan sakit hati. Bahkan dia tidak memberikanku hak apapun untuk memegang pekerjaan dirumah. Dia memberikan seluruh hak penuh pada Melani. Kau tahu? Dia tidak pernah tersenyum sekalipun padaku. Aku tahu mungkin dia tertegun akan perjodohan ini, namun dia sudah mendapatkan kebahagiaannya. Sedangkan aku,.... aku tidak mendapatkan apapun dan kami sangat jarang berkomunikasi bahkan hampir tak pernah. Aku rasanya ingin menyerah saja, tapi aku tidak ingin mengecewakan kedua orangtuaku yang sudah merawatku dari kecil hingga aku berdiri pada saat ini. Aku hanya bisa pasrah dan berdoa kepada Tuhan agar aku diberikan kekuatan untuk bertahan diposisi sulit seperti ini dan juga diberikan kesabaran untuk tetap memperjuangkan rumah tanggaku ini."Desi mengeluarkan selurih unek-uneknya yang selama ini ia pendam dan yang selama ini mengganggu pikirannya sambil menangis.

Citra pun memeluk Desi dan mengusap-usap punggungnya memberikan kekuatan dan berkata"Yang sabar ya Des aku akan mendukung seluruh tindakan yang kau lakukan. Jika kau memiliki beban yang berat, kau bisa curhat padaku aku akan siap menjadi pendengar yang baik bahkan aku akan memberikan saran padamu. Aku akan selalu ada untukmu baik itu dalam keadaan suka maupun duka kita akan selalu bersama. Tapi aku minta maaf karena kali ini aku tidak bisa memberikan saran apapun padamu, karena aku sama sekali tidak bisa mengerti permasalahanmu kali ini. Dan posisimu juga berada di tempat yang sangat sulit. Tapi aku hanya bisa menyarankan padamu, bahwa kau jangan terlalu ambil pusing terhadap masalahmu ini, kau anggap saja mereka hanyalah orang lewat yang tak pernah hadir didalam hidupmu dan jangan pernah jadikan ini semua menjadi beban berat di dalam hidupmu juga kau jagalah kesehatanmu agar kau bisa menjalani aktivitasmu dengan normal seperti sediakala. Aku tahu aku hanya bisa berkata-kata tapi tak bisa melakukannya, namun aku hanya bisa memberikanmu saran untuk lebih bersemangat menjalani kehidupanmu di hari-hari berikutnya. Kau tahu, jika kau bersedih aku akan bersedih. Jika kau terluka aku juga merasa terluka. Jika kau bahagia aku akan bahagia. Karena aku sudah menganggapmu lebih dari sahabat atau bisa dibilang aku sudah menganggapmu sebagai saudaraku sendiri." ujar Citra seraya menyemangati Desi.

"Terimakasih Cit, karena kau selalu ada untukku baik itu dalam keadaan susah maupun senang. Aku sudah merasa beban yang ada dipikiranku sudah mulai berkurang. Terima kasih karena kau sudah mau mendengar keluh kesahku dan memberikanku saran, dan sekarang aku merasa tidak sendirian lagi."Desi.

"Itulah gunanya sahabat."Citra.

Tak berapa lama, makanan dan minuman yang mereka pesan pun datang dan mereka langsung melahapnya hingga habis. Setelah itu mereka menghampiri kasir dan membayar tagihannya kemudian mereka menuju parkiran untuk menaiki motornya dan langsung melajukannya ke jalan raya menuju tempat kerja mereka. Setelah sampai mereka langsung kembali ketempat mereka masing-masing karena jam makan siang akn berakhir 5 menit lagi. Dan setelah 5 menit mereka bekerja dengan telaten tanpa ada suara sedikitpun jika ada yang perlu yang harus dikatakan, baru mereka berbicara.

_____________________________________________

Sepulang dari kerjaan, Desi langsung masuk ke kamarnya untuk bersih-bersih dan setelah selesai bersih-bersih dia langsung naik ke atas tempat tidurnya dan dia memainkan ponselnya. Dan karena ia sudah lelah memainkan ponselnya, dia pun pergi keluar untuk membeli makanan di warung terdekat. Dan setelah sampai di warung tersebut, dia pun memesan makanannya kemudian melahapnya hingga habis. Selesai makan, dia pun membayarnya kemudian ia langsung berjalan menuju rumahnya. Dia pun langsung membuka pintu rumah dan langsung masuk ke dalam kamarnya. Ia kemudian bersiap-siap untuk tidur. Setelah beberapa menit, dia pun langsung tertidur pulas karena seharian seluruh tenaganya sudah terkuras untuk bekerja.

Terpopuler

Comments

Heni Yuhaeni

Heni Yuhaeni

terlalu monoton, g ada tanda seru, koma. jadi bacanya kurang greget, semangat, bagus novelnya, cuma itu kekurangan nya

2023-07-22

1

Tining Revi

Tining Revi

anggap aja kamu ngekost di rumah suamimu sendiri desi..dari pada kamu makan hati tiap hari ngelihat mereka mesra.

2022-12-10

1

Tri Soen

Tri Soen

Yang sabar ya Desi ....

2022-11-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!