Nadira menjalankan amanat mamanya yaitu menjemput Alexi ke sekolah. seperti biasa ia enggan mengunakan supir untuk berpergian jika hanya bolak balik rumah dan kekantor. Asisten nya pun juga diperintahkan untuk menunggu nya di kantor, terkecuali bila ia membutuhkan saat saat terpenting.
"mama...." lambaian tangan kecil itu sudah terlihat dari kejauhan oleh nya. nadira segera mendekati dirinya ke pada sang anak.
" wah.... sepertinya anak mama sangat bahagia hari ini? " nadira terkagum melihat kegembiraan pada anak nya.
"karena ini pertama kalinya mama datang menjemput al, dan mulai hari ini al juga bahagia mendapatkan seorang papa lagi! "
nada polos itu seolah olah keluar tanpa beban.
nadira tercengang ia mencermati kata kata anaknya tersebut.
"alex..... alexi.... " teriakan gadis kecil menggema di depan gerbang sekolah.
Alexi menoleh ke belakang dan benar tebakan nya itu adalah Aranna teman sebangku nya.
"a.. aku minta maaf ya soal tadi pagi, aku tidak sengaja menjatuhkan kotak bekalmu" Aranna tertunduk lesu.
"sedari tadi kerjaan mu hanya meminta maaf dan minta maaf lagi, aku bosan!! sekarang jangan halangi jalan ku" alexi memang sudah jengah kepada Aranna, karena Aranna selalu meminta perhatian lebih kepada Alexi.
nadira hanya diam memperhatikan putranya, sekilas terfikir oleh otak kecilnya sifat Siapakah yang ia turunin apakah dirinya yang terlalu angkuh atau johan yang terlalu cuek. entahlah sepasang suami-istri itu hampir memiliki kepribadian yang sama.
"sayang jangan seperti itu terhadap wanita, wanita adalah mahluk yang lemah ingin dilindungi tanpa harus melindungi karena, itu adalah tugas para lelaki yang melindungi mereka" nadira menasehati anaknya.
"apakah mama tahu hal apa yang membuat al marah padanya hari ini" Alexi memandang wajah ibunya.
"maksudnya apa nak!" nadira bingung
"tadi pas jam istirahat makan siang dia menyenggol tangan kanan al yang sedang memegang kotak bekal. Aranna bersujud meminta maaf berkali-kali, semua orang meneriaki al" alexi terdiam
kini mereka sudah berada di dalam mobil
"lalu??" nadira melirik ke arah putra nya, ia begitu penasaran untuk mendengar kan kelanjutan.
"dan teman teman al meneriaki al mereka bersorak sorai sembari mengatakan 'Trima... trima...'mereka bertepuk tangan bersamaan ketika al membantu Aranna berdiri" alexi masih ragu untuk melanjutkan cerita nya.
"ayo sayang penjelasan itu gak boleh Setengah-setengah?? " nadira sudah mulai mengerti alur pembicaraan anaknya.
"dan... mereka berasumsi kalau al menerima cinta Aranna, seketika al jadi jijik dengan hal yang memalukan seperti itu" Alexi adalah anak lelaki yang berumur 7 tahunan, baginya itu bukanlah hal yang baik baik.
"ya sudah Mama yang akan mengganti makan siang al dengan kita makan ke restoran bagaimana! "
"benarkah kita ke restoran hari ini?" wajah cemberut itu sudah berganti dengan senyuman manis nya
"kalau begitu kita makan di restoran xx. itu adalah tempat langganan mama sekitar delapan tahun yang lalu, al mau kan?? " ia meminta persetujuan anaknya.
"ok....!! " alexi membuat huruf O di tangan nya.
🌹🌹🌹🌹🌹
Setelah menikah dengan johan ia tidak pernah mengunjungi restoran ini lagi.terlalu banyak perubahan yang terdapat di restoran standar untuk umum tersebut. Dahulu ia sering memakirkan mobilnya di pojok ujung paling depan namun seiring waktu berjalan parkiran tersebut diubah menjadi taman taman dan di selingi meja dan kursi kursi yang di tata sedemikian rupa. sehingga membuat pelanggan lebih nyaman lagi. ia pun juga tercengang melihat dekorasi nya begitu elegan seolah olah kesan yang di perlihatkan seperti restoran untuk menengah ke atas saja.
Seketika netra mata nadira tertumbuk pada suatu benda yang tidak asing lagi. ia melihat mobil Mercedez Benz limousine terparkir indah di samping nya. nadira keluar dan mengecek plat nomornya ternyata benar itu adalah mobil Stevan.
"ayo sayang kita masuk" nadira meraih tangan Alexi untuk menuju restoran
"mama apakah al boleh makan Jang food" bola mata Alexi seperti sangat merindukan makanan tersebut.
"boleh, tapi kita cari tempat dulu" nadira berharap sosok yang ada dipikiran nya terlihat. namun ia tidak menemukan jejaknya.
"mama bukan kah itu papa? " seketika Alexi melihat sosok yang mulai ia sayangi
"iya benar,tapi siapa wanita itu?.mengapa Stevan sangat mesra dengan nya dan wanita itu dengan sangat mudah menciumi ke dua pipinya" nadira hanya bergumam dalam hati
"mama ayo kita duduk di sana saja, papa dengan wanita lain" alexi membuyarkan lamunan nya.
"di.... dimana sayang? " nadira terbata bata.
"kalau mata mama hanya memperhatikan papa terus bagaimana kita bisa duduk! " Alexi mulai jengkel entah kepada Papa nya atau mamanya.
"dasar lelaki baji*ngan baru saja tadi kiss morning dan ternyata sekarang malah enak enakan dengan wanita lain! " umpat hati nadira.
Seorang waiters datang menghampiri nadira dan alexi. pelayan tersebut menyodorkan buku menu yang ada di restoran itu. mereka pun memesan beberapa menu andalan restoran disana.
"al, bagaimana nilai akhir semester kemarin mu sayang apakah bagus? " nadira berusaha mencair kan suasana. kegetiran hatinya hari ini sangat memilukan. ini tragedi ke dua yang di alami nadira setelah Arion. kisah kelam membuat ia begitu hati hati untuk jatuh cinta kembali. hanya johan yang tidak pernah memainkan perasaan nya.
Dua orang pelayan datang dengan hidangan yang mereka pesan.
"mama gak makan? " alexi melihat ibunya hanya mengaduk aduk spaghetti nya.
"i... iya sayang mama mau makan, tapi mama ke toilet dulu ya" sebenarnya ia hanya beralasan kepada alexi. niat nadira ingin mengikuti langkah kaki pria tersebut yang menuju ke kamar kecil khusus pria.
nadira berlari lari kecil, agar tidak kehilangan jejak.
"tong..... " ember yang berisi kan air sabun pel lantai berserakan kemana mana. nadira tidak sengaja menendang ember tersebut.
Stevan menoleh kebelakang, seketika mata nya terbelalak.
"nadira!.... kamu gak apa apa dek? apa ada yang terluka? " nadira diam membeku "jawab sayang ada kamu kesini??" Stevan mulai menaikan pita suara nya.
"plak.... " tamparan hebat menggema di seluruh ruangan tersebut.
Stevan meringis kesakitan sembari memegang pipinya yang telah di kecup oleh wanita simpan nya.
Beberapa pelayan menyaksikan aksi nadira tersebut, mereka tercengang seorang presdir ternama si kota mereka di tampar oleh seorang wanita yang terlihat biasa biasa saja menurut mereka.
secepat kilat nadira menarik paksa anaknya
"ayo al kita pulang! "
"tapi ma makan nya masih utuh" alexi melihat ada beberapa macam makanan yang belum ia cicipi.
"bila ada waktu kita bisa cari makan di tempat yang lain. " mata nadira mulai menganak sumur.
"nad... nad.. buka pintu nya sayang kita selesaikan dengan baik" Stevan mengedor ngedor pintu kaca mobil nadira.
"maaf Tuan ibu yang barusan pergi tadi itu belum membayar makanan nya" ucap seorang satpam penjaga restoran.
"akh... gara-gara kamu istri saya jadi pergi" Stevan sangat marah tentang hari ini.
Stevan balik kekantor dengan wajah yang sangat lesu. Alasan apa yang tepat untuk putra nya dan istrinya. Baru saja tadi pagi alexi berpesan hal yang baik baik untuk nya, tapi dia sudah merusak hati pemilik wajah polos itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Supira
Aduuuhh,,,,Steven.
gi mna kamu mau meluluhkan hati Nadira yg beku ?
kalo kao bebas kencan degn perempuan lain.
🥺🥺🥺😭😭😠😠😠
2022-03-31
0