"selamat siang tante Mauli! " sapa Arion setelah pintu terbuka.
"Arion!!" Mauli terperanjat
"maaf tante kalau aku mengganggu istirahat tante" ucap Arion
"oh... tidak masalah kok Arion!! "
"kalau begitu silahkan duduk" tawar Mau
" ada masalah apakah yang membuat Arion datang kemari?? ".mauli menatap heran
" Arion ingin berjumpa dengan nadira tante! "tanpa basa basi
" nadira sedari tadi belum pulang mungkin kerjaan kantor masih banyak "timpah Mauli kembali
"assalamu'alaikum nenek! " Mauli menoleh ke arah sumber suara.
Alexi segera meraih tangan sang nenek dan menciumnya
"tadi di sekolahan ada pentas seni nek! mereka keren, banyak di antara nya membawa ayah dan ibu" Alexi langsung bergeleyut manja di pangkuan sang nenek dalam keadaan masih berseragam sekolah.
"loh kenapa nggak di kabari ke nenek kalau al ada drama pertunjukan" nenek berpura-pura sendu
"al cuma penonton yang baik, al gak ikutan dengan mereka" Alexi memberi kejelasan
"loh... kenapa sayang" Mauli mengusap kepala Alexi
"al lebih senang kalau ada lomba melukis" Mauli tertegun mendengar ucapan cucu nya, melukis adalah kebiasaan Yohan semasa hidupnya.
Arion memandang alexi dengan sangat lekat terbesit di pikiran nya andaikan Arion adalah anak kandung dari nya.
"Alexi adalah cucu tercinta nenek! jadi kalau ada sesuatu apapun itu, al harus berbagi sama nenek ya! " mauli membujuk cucunya
"tapi mama melarang al untuk tidak merepotkan nenek! alexi menuduk lesu
" nanti nenek yang akan mencubit mama ok" Mauli membetuk huruf O dengan kedua jarinya
"ehm" Arion berdeham
"oh maaf Arion tante jadi lupa akan kehadiran mu disini" Mauli tersenyum.
"ku buat tante selalu melihat kehadiran ku disini. segera akan ku nikahi putrimu yang angkuh itu" Arion bergumam dalam hati.
"hai jagoan sini duduk dekat om, kasihan nenek kakinya jadi sakit" Arion melihat bocah kecil itu yang masih tetap di pangkuan sang nenek.
"om manis, apakah om manis senang melukis?? " Arion terlihat canggung pertanyaan bocah kecil itu lolos sebegitu mudah nya.
" ya.... ten... tentu dong jagoan!! "Arion gelagapan "bahkan om pernah dapat Piala mewarnai semasa TK dulu " sembari memindahkan Alexi untuk pindah ke pangkuan nya.
"kalau om adalah pria manis, lalu pria tampannya siapa?? " tanya Arion
"papa yohan"ucapan Alexi mampu membuat dada Arion sesak.
" kalau om yang jadi papa tampan boleh gak "
Alexi menatap heran dengan pertanyaan orang dewasa yang di duduki nya.
"al ayo kesini sayang ganti bajumu dulu ya " Mauli menuntun Alexi ke kamar nya.
dari kejauhan terdengar klakson mobil berbunyi, seorang satpam penjaga gerbang berlarian untuk membuka pagar besar rumah tersebut. walaupun rumahnya tidak sebesar rumah Arion ataupun Stevan.
nadira menatap heran dengan pemandangan yang ada di samping nya. ia melihat sebuah mobil Koenigsegg jesko telah menduduki parkiran yang kosong.
sebuah senyuman terlukis indah di bibir Arion, lelaki itu pernah mengisi hati nadira semenjak SMA sampai meraih gelar sarjana nya S-1 di Australia.
Arion mengulurkan tangan , berharap tangan yang sangat ia rindukan itu dapat di sentuh nya.
"apa kabar nad! , maaf atas sikapku yang kemarin. aku sengaja kesini agar lebih dekat lagi dengan mu. bagaimana kalau kita bicara di luar saja?? " Arion mencari kesempatan
"nad,kok diam! Hei perhatikan aku"
nadira termangu menatap kosong Arion entah apa yang ada di dalam pikiran nya.
"a... aku lelah! " berusaha menghindari Arion "tolong kamu jangan pernah lagi ke sini! " nadira pergi berlalu meninggalkan Arion yang masih mematung.
tangan Arion masih menggantung di udara, ia menatap heran telapak tangan nya yang tanpa di balas oleh nadira" tenanglah tanganku mungkin belum saat nya kamu meraba kulit putihnya "Arion bergumam.
🌹🌹🌹🌹🌹
"Arion mengapa hatiku begitu hancur melihat mu, pengkhianatan itu tidak bisa Ku lupakkan. hiks... hiks.... " nadira sedang merasakan kesedihan yang teramat mendalam
diluar sana Arion masih setia menunggu pintu kamar nadira terbuka kembali.
"Arion maaf ya tante tinggal dulu tadi sebentar. maklum alexi kalau di ajak makan nasi susah apalagi pakai sayuran jadi harus sedikit di paksa! "
mama datang dari arah ruang tengah.
"gak masalah kok tante! aku permisi dulu ya tan. salam buat nadira dan juga Alexi" Arion melangkah dengan berat hati, ia sangat berharap jika nadira masih mau menerima nya kembali.
sekelebat di dalam pikiran nadira di kala ia mengingat masa lalu nya.
"aaakkhhh..... emmm..... aw.... sayang, pelan dong jangan memaksa.....aakkhh Arion aku begitu mencintai mu emmmm "deru nafas Arion semakin naik turun pagutan bibir mereka begitu memanas. Arion begitu bersemangat memompa naik turun secara berulang ulang tanpa merasa letih.
nadira sudah tidak tahan lagi hingga ia memaksakan membuka pintu kamarnya, di hari itu pula terakhir ia menginjak kan kaki di rumah tersebut.
"ceklek...."
nadira terperanjat melihat sepasang anak manusia tanpa mengenakan sehelai benang pun.
"a... a... rion! " suara nadira tercekat, ia tidak bisa mencerna tentang apa yang telah ia lihat.
"nadira" Mata Arion melotot sempurna hingga membentuk sebuah gambaran bola kelereng.
Arion segera melepaskan pangutan bibir dan badan mereka. nadira sangat merasa jijik dengan pemandangan yang ia lihat. alat repro*duksi Arion menegang seperti hendak melepaskan lahar panasnya.
nadira mual seketika"huek.... " nadira menutupi mulut dengan kedua telapak tangan nya.perutnya terguncang seolah naik turun.
"nad.... nad.... akh... sial ini semua gara gara kamu ja*lang" Arion begitu emosi melihat kepergian nadira bahkan tadi ia nekat keluar rumah hanya dengan sehelai handuk yang melilit di pinggang nya.
"plak.... " tamparan hebat mendarat di pipi kiri Arion
"o... ternyata kamu sudah berani menamparku ya" Arion makin geram"plak"Arion membalas tamparan nya kembali.
"dasar kamu laki-laki baji*ngan!!! jangan kamu kira dengan semua itu kamu pergi dari ku. anak ini adalah anak kamu Arion" makian felicya.
"maaf kan mama ya nadira, Mama tidak sengaja menyuruh Arion untuk masuk. tadi mama hanya mengira bahwa kedatangan Arion hanya untuk sekedar bertamu. jangan bersedih lagi ya dan jangan pula selalu di ingat masalah kejadian masa lampau itu" Mauli tersenyum sembari mengusap dengan lembut kepala nadira.
"mama aku ingin sendiri titip Alexi ya nadira sangat lelah" wajah sendu terlihat jelas oleh Mauli
"baiklah setelah ini kamu jangan terlalu larut dengan masalah ini ya" Mauli keluar dari kamar nadira.
📲 "Hallo hanif! atur sesegera mungkin pernikahan nadira, bila perlu besok kita laksanakan ijab-kabul nya" Mauli menghubungi paman nadira satu satunya.
📲 "kenapa kakak ipar begitu mendesak ku?? " balas hanif
📲 "Arion mulai mendekati nadira,dia pasti ingin merebut nadira secara langsung dari kita. kamu pasti ingat kekejaman terakhir dari Arion??? Mauli mengingat kan kembali kejadian beberapa tahun silam.
📲 " kejadian itu jangan pernah terulang kembali " hanif sangat murka atas kejahatan yang di perbuat oleh Arion.
kejadian itu adalah ulah tangan jahil beberapa orang suruhan Arion. Mauli sangat menyesal ia telah menghakimi yohan beserta ayahnya. namun semua sudah sangat terlambat yohan dan ayah nya telah di jemput terlebih dahulu oleh yang maha kuasa sebelum ia meminta maaf
Happy Reading 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments