Seletelah selesai makan ,Afifah kembali ke kamarnya,menyusul Arka.
Saat berjalan menuju kamarnya, ada rasa gelisah didalam hati Afifah. Pasalnya malam ini adalah malam pertama pernikahan mereka.
"*B*agaimana kalau Arka meminta hak nya sekarang, ya Allah aku belum siap..lirih Afifah dalam hati."
Ya Afifah pikir walau pun mereka menikah tanpa cinta, tapi kewajibannya sebagai Istri harus iya penuhi , bila Arka meminta haknya.
Afifah sangat gugup, perlahan Afifah membuka pintu kamar tersebut.
Arka terlihat sudah berbaring Diatas kasur tersebut.
"Apakah Arka sudah tidur...." Ucap Afifah didalam hati..
Ada rasa syukur dan lega dihati Afifah karena Arka sudah tidur.
Afifah perlahan naik ke atas kasur tersebut..Menyelipkan guling ditengah-tengah kasur sebagai pembatas.
Kemudian perlahan Afifah membaringkan tubuhnya, menarik selimut dan menyelimuti badannya.
Kini Afifah dan arka tidur dalam satu ranjang ,namun posisi mereka saling membelakangi.
Sebenar nya Arka belum tertidur.
dia hanya pura-pura tidur saja saat dia tau kalau Afifah masuk kekamar.
Afifah mencoba memejamkan matanya.
Namun sudah setengah jam lebih dia berusaha untuk cepat tidur tapi tetap matanya tidak bisa terpejam.
Afifah sangat gelisah, apalagi sekarang dia tidur seranjang dengan laki-laki, walau lelaki tersebut adalah suami sah nya Dimata hukum maupun agama tetap saja Afifah meresa canggung.
Arka yang pura-pura tidur , meresakan pergerakan kecil atas kegelisahan Afifah.
Akhirnya Arka pun turun dari kasur tersebut dan mendudukkan tubuhnya disopa kamar tersebut.
"Aku tau kamu belum tidur, tenang saja aku tidak akan menyentuhmu.
Dan kamu tidak perlu takut , aku akan penuhi kewajiban ku sebagai suamimu , namun hanya nafkah Lahir saja , tidak dengan batin.
Kamu hanya "Istri Di atas Kertas"
jadi jangan mengharapkan hal lebih dariku.."
Ucap Arka dengan Muka datar.
Afifah pun yang memang belum tertidur ,terkejut dengan ucapan Arka.
Entah kenapa dadanya meresakan sesak ,mendengar ucapan Arka.
Afifah pun mendudukkan diri nya diatas kasur. Afifah berusaha menahan tangisnya dan Sesek yang iya rasakan dihatinya.
"Baik Lah , aku tidak akan berharap lebih darimu, tapi Arka boleh aku minta satu permintaan, Kamu boleh menggapku hanya sebagai Istri Diatas kertas mu, tapi bisakah kamu mengganggap ku sahabatmu seperti dulu.
jangan bersikap Seperti ini ,Arka kita sudah bersahabat lama,aku ingin kita seperti dulu lagi. Setidaknya kita bisa bersama sebagai sahabat, Kalau tidak bisa bersama sebagai suami istri pada umumnya. " Ucap Afifah kini air matanya tak terjatuh tidak bisa tertahan lagi.
Arka tersenyum Sinis. .
"Maaf aku tidak bisa menjadi sahabatmu lagi.
sudah kubilang kamu jangan mengharap lebih Afifah. Kau tau kenapa aku bersikap seperti ini, karna aku sangat membencimu, kau sudah membuat impian-impian ku hancur.." Ucap Arka sambil menatap Afifah dengan tatapan tajam yang penuh kebencian.
"Arka aku tidak sejahat itu, Kita sama-sama dijodohkan oleh orang tua kita, dan pernikahan ini pun bukan atas dasar kemauan kita. "Ucap Afifah sambil terisak.
"ha..haa...ha..Arka tertawa .....
Iya memang pernikahan ini bukan kemauan kita, dan kita memang sama-sama dijodohkan.Tapi aku sudah bilang padamu untuk membatalkan semuanya, tapi apa hah..? "ucap Arka dengan tatapan tajamnya kepada Afifah.
Afifah hanya menangis menundukkan kepalanya. dadanya terasa sakit,,
"Sudahlah semua nya sudah terjadi .
Dan sekarang nikmatilah peranmu Afifah,dan besok kemasi semua barangmu ,kita akan tinggal dirumah ku. ."ucap arka
Afifah yang menunduk kan kepalanya pun langsung melihat ke arah Arka..
"kenapa harus pindah rumah, bagaimana dengan ibu ku ,kalau kita pergi dari sini. tidak ada yang menjaganya."
"Aku tidak ingin mendengar alasan apa pun,tapi kalau kau tidak mau tidak masalah
jika kau ingin membuat orang tua kita kecewa. "ucap Arka sambil tersenyum sinis..
kemudian dia membaringkan tubuhnya Diatas sopa..dan terlihat arka sudah memejamkan matanya.
Afifah masih terdiam..
kemudian dia berajak dari kasurnya menuju kamar mandi Afifah melihat dirinya dipantulan cermin yang ada dikamar mandi tersebut.
"Ayah apa yang harus Afifah lakukan,Afifah tidak mau mengecewakan Ayah, tapi apa Afifah senggup bila terus menerus seperti ini.."
Hikkss...hikkss ..hikkss. Afifah menangis sendu sambil menatap dirinya dipantulan cermin tersebut.
"Aku harus Kuat aku pasti bisa melewati ini semua, tuhan pasti sudah merencanakan hal yang begitu indah dibalik ini semua ..."
Ucap Afifah menyemangati dirinya sendiri.
Afifah pun mengusap air mata nya perlahan.
Kemudian dia menyalakan kran air.
Afifah mengambil air wudu , setelah selasai Afifah pun keluar dari kamar mandi.
Kemudian dia mengambil mukena dan sejadahnya.
Afifah melaksanakan shalat tahajud.
tak lama Afifah pun selasai.
Afifah mengangkat kedua tangannya memohon doa kepada sang pencipta.
"Ya Allah tolong beri hamba kesabaran,kekuatan dan ke iklasan untuk menjalankan ini semua,, hamba tau engkau tidak akan pernah memberi cobaan dibatas mampu umatmu, ya Allah tolong bukakan pintu hati Arka, Jangan biarka setan menggendalikan hati nya dengan kebencian nya terhadapku.
Ya Allah tolong jadikan pernikahan kami menjadi pernikahan yang sakinah, mawadah warohmah, ya Allah kau maha membolak-balikkan hati manusia,tidak ada yang tidak mungkin didunia ini jika kau sudah berkehendak" amin ya Allah yarobal allamin.
setelah selesai berdoa Afifah pun melepas mukenanya, membereskan dan menyimpan kembali ke tempatnya.
Kini rasanya hati Afifah meresa tenang dan damai setelah melakukan salat dan berdoa mencurahkan isi hati nya kepada sang maha kuasa.
Sekilas Afifah melirik ke arah Arka.
Arka terlihat sudah tertidur pulas.
Afifah mengambil selimut dari lemarinya kemudian menyelimuti tubuh Arka yang terbaring di atas sopa.
Sekilas Afifah memperhatikan wajah Arka.
menatap suami nya tersebut..
"Ciptaanmu memang begitu indah tuhan."
tak sadar Afifah memuji ketampanan Arka suaminya.
Afifah masih memandangi Arka, Tiba-tiba badan Arka bergerak..
Afifah terkejut pun langsung menjauh dari Arka , namun saat Afifah hendak beranjak menuju kasur kembali .
Tiba-tiba Arka menarik tangan Afifah.
Deeg..Jantung Afifah pun berdetak tak beraturan...
"Astagfirullah.." Lirih Afifah dalam hati sambil mengelus-elus dadanya dengan satu tangannya.
Kemudian Afifah membalikan badannya ke arah Arka.
Arka masih memegangi tangan Afifah..
"Vina..Jangan tinggalkan aku ..Vib aku sangat mencintaimu, Vina..Vinaa..."
Ucap Arka mengigau..
Entah kenapa rasanya sekarang jantung Afifah seperti berhenti berdetak, dadanya kembali meresa sesak..
"Sebesar itukah cintamu terhadap Vina ..hingga saat kau tertidur hanya Vina yang hadir dalam mimpimu.."Lirih Afifah dalam hati.
kemudian perlahan dan dengan hati-hati Afifah melepaskan genggaman tangan Arka.
Arka terlihat sudah kembali terlelap , sehingga Afifah sangat mudah melepaskan tangannya dari genggaman Arka.
Setelah terlepas Afifah pun langsung beranjak menuju kasur membaringkan tubuhnya..Afifah mencoba memejamkan matanya,tak lama Afifah pun terlelap dalam tidurnya, karna memang sudah larut malam.
@@@@@
Terima kasih yang selalu stay dikaryaku..💓💓🤗
Jangan Lupa tinggalkan jejak..😁
dukung author ya dengan .
Like,comen dan Vote.🤗🤗😁💓
Semoga kalian sehat selalu💓💓😘😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Zidane Zidan
bikin arka nyesel Thor memperlakukan Afifah seperti itu dan bikin arka bucin sm Afifah tp malah dicuekin sm Afifah biar tahu gmn rasanya terabaikan thor
2023-07-24
0
Mega Biru
kasian afifah😭
2022-03-03
0
Samsilah Rambe Ila
nyesek baca thorr....semangat thorr
2022-01-22
0