Vina pun masuk keruangan Afifah..
"Vin kamu bikin kaget aja." Ucap Afifah dengan muka sedikit cemberut.
"He..he..he..maaf deh maaf."
Kemudian Vina memasang muka masam..
"Vin kamu kenapa muka mu ditekuk begitu hah?"Goda Afifah sambil duduk di sopa samping Vina.
Vina pun menjatuhkan kepalanya dipundak Afifah.
Vina menghelai napas panjang..
"Huuuhfff,aku lagi kesel sam Arka."Dari kemari setelah pulang dari resto.Arka sudah banget dihubungi,nomernya gak aktif-aktif...
"Oh gitu,udah ah cup cup cup.Jangan sedih gitu dong tuh muka nya jadi jelek kalau sahabatku ini sedih."Ucap Afifah sambil mengelus-elus rambut Vina.
"Udah jangan kesel gitu dong mukanya.Kenapa kamu gak samperin Arka aja kekantornya Vin,biasa nya juga kaya gitu."Ucap Afifah.
"Oh iya ya, kenapa aku gak samperin Arka aja kekantornya kok gak kepikiran sih dasar bodoh."Ucap Vina didalam hati.
"Iya ya Fi,kenapa aku gak samperin dia aja,
hehe."Ucap Vina sambil senyum cengengesan dan menggaruk kepala yang tidak gatal.
Afifah pun hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang sahabatnya.
"Eh tapi fi kamu temenin aku kekantornya Arka yu.Sekalian kita nanti makan siang bareng,sekali-sekali ya Fi ikut."Ucap Vina dengan nada memohon.
"Maaf ya Vin, aku gak bisa.Soalnya nanti siang aku mau langsung balik kerumah,aku mau siap-siap soalnya mau ada tamu kerumah."Ucap Afifah dengan raut muka menyesal.
"Yaudah deh gak papa,eh tapi mau ada tamu..
siapa Fi,keliatannya sangat penting?."Ucap Vina dengan raut muak penasaran.
"Hemmm,aku mau dilamar Vin!"Ucap Afifah tapi terlihat raut wajah yang sedih dan mata nya pun berkaca-kaca.
Sontak Vina pun terkejut dengan ucapan sahabat nya itu.
"Serius Fi,kok mendadak sih,kamu mau dilamar sama siapa,kok kamu gak pernah kenalin calon mu itu ke sahabatmu,kamu jahat Fi,kamu gak ngangep aku sahabatmu hah,sahabat macam apa kamu ini.?"Ucap Vina panjang lebar..
''Vin.."Ucap Afifah
Tapi Vina tidak menjawab sahabatnya tersebut,terlihat wajah Vina kesal dan kecewa kepada Afifah.
Afifah pun berusaha menjelaskannya..
"Vin,aku gak bermaksud begitu,aku nganggap kamu itu bukan lagi seperti sahabat tapi soudara Vin.Aku dijodohkan Vin,makanya acaranya mendadak dan bagaimana aku mau memperkenalkan calonku,sedangkan aku sendiri pun tidak tau dan tidak pernah bertemu sama sekali."Ucap Afifah tak terasa air mata nya terjatuh.
"hikkss...hikksss...hikkss..."Afifah terisak.
Sontak Vina pun membulatkan mata nya.Dia terkejut akan penjelasan sahabatnya tersebut.
kemudian Vina memeluk Afifah yang sedang terisak menangis.
Vina pun mengelus bahu Afifah.
"Maaf Fi."Ucap Vina dengan menyesal karna dia sudah menuduh sahabat nya itu yang tidak-tidak.
Vina pun melepaskan pelukannya kemudian dia mengusap air mata Afifah dengan tangannya.
"Fi,sekali lagi aku minta maaf ya,kamu jangan nangis ya."Ucap Vina.
Afifah pun tersenyum.
"Iya Vin, aku gak papah kok,aku ngerti,kamu gak usah minta maaf."Ucap Afifah.
"Fi kalau kamu gak mau kamu gak usah terima lamaran tersebut.Fi menikah itu bukan untuk main-main kamu tau kan.Aku liat kamu sangat keberatan kenapa kamu tidak bicara kepada Tante Aisah saja kalau kamu tidak mau dijodohkan.Fi bukan maksud aku ikut campur,tapi aku gak mau liat kamu nanti tersakiti sama pernikahan kamu."Ucap Vina.Karna dia tau perasaan sahabatnya itu bagai mana.
Afifah tersenyum.Melihat kekwatiran sahabatnya tersebut.Memang benar yang dikata kan Vina nikah itu bukan untuk main-main,tapi Afifah sudah bulat dengan keputusannya.
"Vin kamu tenang saja gak usah kwatir aku akan baik-baik saja,aku percaya pilihan orang tuaku itu berarti pilihan terbaik.Aku akan bahagia Vin,kamu doakan saja yang terbaik dan keputusan aku sudah bulat Vin,untuk menerima lamarannya apa pun yang terjadi,karna itu amanat dari almarhum ayahku,aku gak akan mengecewakan almarhum ayahku." Ucap Afifah.
Vina pun terharu dangan ucapan sahabatnya tersebut tak terasa air matanya pun ikut mengalir,dia berpikir kalau sahabatnya itu sangat mulia dia rela mengorbankan hidup bahkan mungkin kebahagiannya hanya untuk melihat orang yang iya sayangi bahagia.
Vina pun memegang erat tangan Afifah.
"Aku percaya kamu Fi.Aku doakan kamu bahagia dengan Calon suami mu,tapi maaf aku gak bisa dateng,soalnya aku janji mau nemenin papih ke acara kerabatnya."Ucap nya .
Afifah pun tersenyum mendengar ucapan sahabatnya tersebut.
''Iya gak papa Vin."
Tak Teresa waktu sudah masuk waktu makan siang.
Vina pun berpamitan kepada sahabatnya.
Karna dia ingin ke kantor Arka.
Kemudian tak lama Afifah pun beranjak dari ruangan nya.Dia bergegas menuju mobil dan langsung memutuskan untuk pulang kerumah,karna dia pikir dia akan membantu ibunya untuk menyiapkan segala sesuatu nya.
Sekitar 45 menit perjalanan Afifah pun sampai dirumah nya.
Akibat kemacetan ibu kota apalagi pas jam makan siang yang membuat perjalanan menuju rumah nya sedikit lama.
Afifah pun turun dari mobil kemudian dia masuk menuju rumah nya.
Terlihat ibu Aisah sedang menyiapkan makan siang.
"Asamualaikumm." ucap Afifah sambil menghampiri sang ibu lalu menyalaminya.
wl"Walaikum salam,kok muka nya ditekuk gitu sih?" Goda sang ibu
"Fifah laper Bu,mana tadi macet nya parah banget lagi."Ucap Afifah sambil cemberut.
"Uluh kasian anak ibu."Ucap Bu Aisah sambil mencubit pipi Afifah dan tersenyum kekeh melihat sang anak.
"Ibuuuu ihhh."Rengek Afifah.
"Yaudah kamu bebersih dulu sanah mandi terus solat,nanti baru kita makan siang."Ucap sang ibu.
"Iya Bu."Afifah pun berlalu menuju lantai 2 ,menuju kamarnya dia pun segara mandi dan menunaikan kewajibannya.
Tak lama kemudian Afifah selesai dan langsung turun kebawah,menuju meja makan karna sedari tadi cacing diperutnya sudah meronta-rontonta.
Terlihat bu Aisah sudah menunggu Afifah dimeja makan.
Afifah pun duduk disamping sang ibu.
Afifah melihat masakan diatas meja begitu menggugah selera.
Afifah pun langsung mengambil nasi dan lauk pauk.
kemudian dia berdoa terlebih dahulu dan memulai makannya.
"Emmm,enak sekali."Ucap nya.
Ibu Aisah hanya tersenyum melihat tingkah sang anak.
Afifah terlihat sangat lahap memakan makanannya.
"Pelan-pelan sayang."Ucap Bu Aisah.
Afifah pun hanya tersenyum.
"Habis masakan ibu enak banget dan Afifah laper banget Bu,he..he..hee."Ucapnya sambil tertawa cengengesan.
Bu Aisah pun tersenyum.
"Ya sudah makan yang banyak biar montoks."Ycap bu Aisah menggoda anak nya.
Afifah pun hanya mengangguk.
Tak lama mereka pun selesai makan dan seperti biasa ibu dan anak tersebut kompak membenahi bekas makannya.Walau pun dirumah sudah ada ART.
Terkadang bi Ani selaku art dirumah tersebut pun meresa tidak enak,dengan kebiasaan majikannya tersebut terlebih Bu Aisah dan Afifah selalu bersikap baik terhadap bi Ani,bi Ani meresa bukan seperti art dirumah itu.Bu Aisah dan Afifah sudah menganggap bi Ani adalah keluarga,terlebih Bu Ani adalah seorang janda dan hidup sebatang kara.
Iya merasa punya keluarga baru dirumah tersebut..
** **
Jangan lupa like ,comen and vote ya..🤗😘
Semoga sehat selalu ..
Salam dari author
naffia inthan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Fitri Pramudya
lah outhor e msih kecil tp karya nya bagus, smangat dek
2021-11-23
0
El_Tien
Lima like mendarat untuk karyamu Thor.
2021-11-21
1
Katherina Ajawaila
semangat dan sukses y thor
2021-11-19
0