Kenyataan Yang Pahit

"Ya sudah kamu kekelas gih, mau bel pelajaran juga kan, nanti kamu terlambat loh" ucapku pada Uut.

"Bentar lagi ya yank" goda Uut pada ku.

Duh pipiku bentar lagi merah ini, sampai ketahuan pasti diketawain Uut lagi, gumamku.

"Em.... Eh ta-tadi panggil aku apa" aku jadi salah tingkah cuma dengar kata panggilan yank.

"Santai saja yank, jangan kayak gitu, kok berasa kamu salah tingkah ya" ucap Uut terkikik melihat ku salah tingkah.

"Ecie.... sepagi ini sudah yank-yank an" sahut Rara yang kini berada di sebelah kananku.

"Iya, nih, mentang-mentang sudah jadian, kalian gak bisa lihat situasi kondisi kayak gini, serasa yang lain cuma numpang nafas doang" tukas Ruly menggodaku dan Uut.

"Kamu aja kali Rul, numpang nafas, aku mah ogah" jawab Rara gak mau dibilang numpang nafas.

"Kan perumpamaan Ra, yaelah gitu doang sewot" ucap Ruly kesal.

Selagi duo R berdebat di pintu kelasku, aku mengedipkan mataku pada Uut berisyarat untuk pergi dari kelas ku, untung Uut paham, dia langsung pergi ke kelasnya, sedangkan aku sudah melangkah ke dalam kelas dan duduk manis.

Duo R yang berada diambang pintu kelas masih berdebat dengan pendapat mereka masing-masing.

Triiiiiing, suara bel melerai perdebatan mereka yang entah berdebat masalah apa.

"Loh, Vanya mana? Tadi kan dia disini" tanya Ruly pada Rara.

Rara mengedarkan pandangannya ke arahku. Dia mengisyaratkan pada Ruly kalau aku sudah duduk manis di tempat dudukku.

Duo R menghampiriku dan mereka duduk dengan tenang, karena pelajaran akan segera dimulai.

DI KELAS PUTRA

PUTRA POV

"Woy Put, gimana acara kemarin malam, berhasil dong"

"Berhasil lah, siapa dulu orangnya" sombongku pada Daniel.

"Jadi kalian sudah bener-bener jadian, wah hebat kamu put, cewek yang gak pernah ngelirik kamu, bahkan bukan fans kamu bisa kamu dapatin dengan mudah" seru Daniel antusias.

"Ya iyalah, seorang Putra dengan mudahnya akan mendapatkan apapun yang dia inginkan" sahutku angkuh.

"Wow berarti taruhanku gagal dong, aku harus beliin kamu hp pengeluaran terbaru, tongpes dong nih aku" jawab Daniel lesu.

"Apaan tuh tongpes" sahut Arga yang mendengar temannya mengeluh.

"Kantong kempes" jawab Daniel singkat dan lesu.

Aku dan Arga tertawa terbahak-bahak, untung kelas kami lagi gak ada yang ngajar, jadi bebas.

PUTRA POV END

***

AUTHOR POV

Vanya datang dengan wajah sedih dan kecewa, Rara dan Ruly menangkap raut wajah Vanya yang berbeda dari sebelum keluar kelas.

"Kamu kenapa Van" tanya Ruly khawatir.

"Kamu sakit ya Van" tanya Rara tak kalah khawatir.

Tangis Vanya pecah, hingga teman-teman yang berada di kelas Vanya bisa mendengar suara tangisan Vanya yang tertutup lengan karena Vanya menundukkan kepala dan menjadikan lengannya sebuah alas untuknya menangis di meja.

"Sa-sa-kit" suara Vanya terdengar terbata dan lirih, sambil memegang dadanya yang terasa nyeri.

"Van, kamu kenapa" Ruly tampak khawatir melihat Vanya yang nampak kesakitan memegang dadanya seakan sesak.

"Ra, Kayany Vanya sakit, kita bawa ke UKS saja yuk, aku khawatir nih sama Vanya" ucap Ruly panik melihat sahabatnya nampak kesakitan.

Ruly mengajak Vanya berdiri dibantu dengan Rara yang akan memapah Vanya, sebelum berdiri tegak, Vanya sudah limbung di antara jarak kursi kiri dan kanan. Wajah Vanya tampak pucat pasi, badannya pun dingin.

Beni selaku ketua kelas yang berada di dekat Vanya, langsung mengangakat tubuh Vanya dan berjalan menuju ruang UKS, dibelakang Beni tampak Rara dan Ruly yang ikut ke ruang UKS.

Dari cendela kaca Putra melihat seseorang mengangkat tubuh Vanya yang pingsan, tapi pikirannya menepis hal tersebut.

"Ah, mungkin orang lain" batinnya

Tak berselang lama tampak Ruly dan Rara yang ikut berjalan di belakang orang itu, apa benar itu tadi Vanya, gumam Putra nampak khawatir.

Bel istirahat berbunyi, Putra bergegas menuju ruang UKS, sesampainya disana tampak kekasihnya berbaring lemah di brankas UKS, ditemani dua sahabat nya yang sedih dan berkaca-kaca melihat Vanya tak kunjung siuman.

"Ra, Rul, Vanya kenapa? Kenapa Vanya bisa seperti ini" ucap putra panik.

"Aku gak tau, setelah dari ruang guru mengumpulkan tugas kami, Vanya sudah mau menangis" Ruly mulai terisak.

Deg

Jantung Putra berdetak kencang, hawa panas dan dingin mulai masuk ke area dadanya.

"Apa dia mendengar kan percakapan ku tadi" Putra mulai tampak panik dan gusar.

Beni yang sedari tadi diam, hanya melihat raut kesedihan diwajah Vanya kini beralih melihat wajah Putra yang nampak gusar dan panik.

Beni mengajak Putra keluar dari ruangan.

Langsung saja Beni, menarik kerah baju Putra dengan emosi.

"Vanya seperti ini apa karena ulahmu, hah" bentak Beni pada Putra.

Putra yang nampak santai semakin membuat emosi Beni meningkat. Kilat amarah yang terpancar di mata Beni menandakan jika Beni juga menyukai kekasihnya.

"Kamu apakan Vanya, hah" bentaknya lagi pada Putra.

"Aku, gak ngapa-ngapain, kan kita beda kelas, bisa gitu ya, orang pingsan terus nyalahin orang lain yang gak tau kejadiannya seperti apa" jawab Putra tenang meski hatinya merasa bersalah.

Beni melepaskan cengkeramannya, mungkin Putra benar.

"Se........" ucapan Beni terpotong karena Rara menghampirinya dan Putra, mengatakan Vanya sudah siuman. Helaan nafas lega keluar dari Beni dan juga Putra.

Rara, Beni, Putra masuk ke ruang UKS, melihat Vanya sudah siuman namun badannya masih terlihat lemah.

"Hai Yank" Putra menyapa Vanya, namun sejurus kemudian Vanya kembali menangis.

"Yank, kamu kenapa, dimana yang sakit" ucap Putra panik.

"Ben, aku titip surat ijin pulang ya, dadaku sakit" ucap Vanya ke Beni tanpa menjawab pertanyaan Putra.

"Iya, nanti aku bawain surat izin kamu buat pulang duluan" jawab Beni tenang.

"Biar Rara dan Ruly yang nganterin aku ya" pinta Vanya ke Beni.

"Aku aja yang ngantar kamu ya yank" ucap Putra menawarkan diri.

"Tapi......" ucapan Vanya terpotong.

"Iya, sama Putra saja, dia kan bawa kendaraan sendiri" Rara ikut bersuara.

"Tapi kan Putra bawa motor bukan mobil, keadaan Vanya kan lemah kaya gini"

protes Ruly pada Rara.

"Gampang, aku telpon pengawal ku dulu, biar di anterin mobil ke sini, nanti biar Vanya aku yang antar" jawab Putra tenang.

"Anak sultan mah bebas" celetuk Ruly dan Rara serempak.

Putra hanya tersenyum memperlihatkan gigi putihnya, sementara Vanya sudah pasrah diantar sama Putra, apalagi Kondisinya yang tidak memungkinkan pulang sendiri naik angkutan umum.

Sesekali Putra melihat ke arah Vanya dengan perasaan bersalahnya, sedangkan yang ditatap memalingkan wajahnya yang pucat dan murung karena kesalahan Putra.

***

Jangan lupa Rate bintang 5, Vote, Like, jadiin Favorit dan juga komentar yang membangun...

Terimakasih

Terpopuler

Comments

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

hadir kembali

2021-01-01

1

Santi purnama sari

Santi purnama sari

lanjut Thor😭😭😭

2020-10-24

1

Lestari

Lestari

Hai Kak ceritanya seru loh,rajin update nya lagi, lah yg punya ku 😅 hihihi ntah lah aku juga kurang tau gimana🙂

2020-10-23

1

lihat semua
Episodes
1 Visual Tokoh dan Karakter
2 Naik Kendaraan Umum
3 Tawaran Olimpiade
4 Bertemu Cowok Songong
5 Rasa Toleransi
6 Tragedi Main Ayunan
7 Mengingat Kakak Fian
8 Ke Perpustakaan
9 Uut Kembali
10 Jangan Usik Sahabatku
11 Kalong ku
12 Menang Olimpiade
13 Dijemput Putra
14 Kado Untuk Vanya
15 Ungkapan Cinta Putra
16 Sarapan Bersama
17 Kenyataan Yang Pahit
18 Penyesalan Putra
19 Obat Nyamuk
20 Kesempatan Ke Dua
21 Itu Putra
22 Kepergok Ibu
23 Pulang Ke Rumah
24 Menghiburku
25 Kembali Bersekolah
26 Tugas Karya Seni
27 Kurang Sehat
28 Gelap
29 Di Rawat Lagi
30 Amarah Putra
31 Terungkap
32 Bosan
33 Menjalankan Rencana
34 Menjebak Mega
35 Tragedi Nasi Goreng
36 Boleh Pulang
37 Putra Rese
38 Rencana Kencan untuk Vanya
39 Surprise
40 Mang Agus
41 Bang Bokir
42 Pengen Ngunyah
43 Sekolah lagi
44 Gosip
45 Persiapan
46 Persiapan Part 2
47 Gombal
48 Tugas Kesenian Part 1
49 Tugas Kesenian Part 2
50 Naruh Bawang
51 Pesta Kecil
52 Mencari Kebaya
53 Kemarahan Tuan Muda
54 Perpisahan Sekolah
55 Liburan Sekolah
56 Rencana Licik Melisya
57 Dokter??
58 Cctv
59 Rencana Daniel
60 Acting Lagi
61 Bimbang
62 Beasiswa
63 Ke Kampus
64 PKMB
65 Drama Ulet Bulu
66 Ketakutan Vanya
67 Pensi
68 Diner Sungguhan
69 Gerak Cepat
70 Kambuh
71 Gosip di Kampus
72 Fitting Baju
73 Sah
74 Acara Resepsi
75 Pagi Hari Pengantin Baru
76 Hide Story's Vanya Bg 1
77 Hide Story's Vanya Bg 2
78 Malam Kedua
79 Ponsel Baru
80 Mendadak Artis
81 Viral
82 Tawaran Rekaman
83 Hai Aku Artis!
84 Kecelakaan
85 Maaf
86 Bertemu Kakek
87 Ku Menangis!!
88 Pengumuman
89 Perpisahan Sementara
90 Janji!
91 Pamit!
92 Wahana
93 Permintaan Putra Pada Kakek
94 Di Ikuti!
95 Melindungi mu
96 Komodo kecil!
97 Pantai
98 Moment Terakhir With You
99 Jarak
100 Kepanikan Keluarga Toni
101 Pengumuman
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Visual Tokoh dan Karakter
2
Naik Kendaraan Umum
3
Tawaran Olimpiade
4
Bertemu Cowok Songong
5
Rasa Toleransi
6
Tragedi Main Ayunan
7
Mengingat Kakak Fian
8
Ke Perpustakaan
9
Uut Kembali
10
Jangan Usik Sahabatku
11
Kalong ku
12
Menang Olimpiade
13
Dijemput Putra
14
Kado Untuk Vanya
15
Ungkapan Cinta Putra
16
Sarapan Bersama
17
Kenyataan Yang Pahit
18
Penyesalan Putra
19
Obat Nyamuk
20
Kesempatan Ke Dua
21
Itu Putra
22
Kepergok Ibu
23
Pulang Ke Rumah
24
Menghiburku
25
Kembali Bersekolah
26
Tugas Karya Seni
27
Kurang Sehat
28
Gelap
29
Di Rawat Lagi
30
Amarah Putra
31
Terungkap
32
Bosan
33
Menjalankan Rencana
34
Menjebak Mega
35
Tragedi Nasi Goreng
36
Boleh Pulang
37
Putra Rese
38
Rencana Kencan untuk Vanya
39
Surprise
40
Mang Agus
41
Bang Bokir
42
Pengen Ngunyah
43
Sekolah lagi
44
Gosip
45
Persiapan
46
Persiapan Part 2
47
Gombal
48
Tugas Kesenian Part 1
49
Tugas Kesenian Part 2
50
Naruh Bawang
51
Pesta Kecil
52
Mencari Kebaya
53
Kemarahan Tuan Muda
54
Perpisahan Sekolah
55
Liburan Sekolah
56
Rencana Licik Melisya
57
Dokter??
58
Cctv
59
Rencana Daniel
60
Acting Lagi
61
Bimbang
62
Beasiswa
63
Ke Kampus
64
PKMB
65
Drama Ulet Bulu
66
Ketakutan Vanya
67
Pensi
68
Diner Sungguhan
69
Gerak Cepat
70
Kambuh
71
Gosip di Kampus
72
Fitting Baju
73
Sah
74
Acara Resepsi
75
Pagi Hari Pengantin Baru
76
Hide Story's Vanya Bg 1
77
Hide Story's Vanya Bg 2
78
Malam Kedua
79
Ponsel Baru
80
Mendadak Artis
81
Viral
82
Tawaran Rekaman
83
Hai Aku Artis!
84
Kecelakaan
85
Maaf
86
Bertemu Kakek
87
Ku Menangis!!
88
Pengumuman
89
Perpisahan Sementara
90
Janji!
91
Pamit!
92
Wahana
93
Permintaan Putra Pada Kakek
94
Di Ikuti!
95
Melindungi mu
96
Komodo kecil!
97
Pantai
98
Moment Terakhir With You
99
Jarak
100
Kepanikan Keluarga Toni
101
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!