Ruang Bimbingan
Aku dan Putra duduk berdampingan di depan kami ada guru pembimbing olimpiade, kami membahas soal-soal yang ada sebagai pelatihan.
Aku mengagumi kecerdasan idola sekolah yang berada tepat disampingku, dia begitu mudahnya memecahkan soal-soal yang sulit, tak butuh waktu beberapa jam bimbingan kami pun selesai.
"Kalian boleh istirahat dulu, nanti dilanjutkan lagi" kata Bu Dewi.
"Eh, kalong, ada yang kamu gak bisa ngerjain gak?"
Pertanyaan yang dilontarkan Putra sebenarnya memang ganjal sih, kenapa anak ini manggil aku kalong, cuma satu orang yang manggil aku kayak gitu, tapi tidak mungkin kan kalau dia uut temanku dulu.
"Kamu sebenarnya siapa?" karena penasaran aku melontarkan pertanyaan itu padanya.
"Aku tahu tempat favorit mu saat dirumah jika sedang sedih, aku tahu rahasiamu, aku juga tau apa kesukaanmu, dan aku juga tahu apa yang mengganggumu"
Jawaban Putra seperti sebuah sengatan listrik, bikin terkejut.
"A-apa a-aku tidak salah dengar" jawabku gugup.
"Pohon Flamboyan, aku mengukir nama ku dan nama mu di sana, sudah ingatkah kamu denganku?"
" U-Ut, i-itu kah ka-mu" suaraku tercekat, air mata seakan mengalir begitu saja, antara rasa senang, haru, kecewa, terkejut jadi satu.
Aku memukul-mukul Putra layaknya anak kecil yang lagi ngambekan.
FLASHBACK ON
Vanya Kecil sedang duduk dibawah pohon flamboyan belakang rumahnya, Vanya kecil sedang sendiri dan menangis sesenggukan. Saat itu ada yang mendengar suara tangisan anak kecil, sosok lelaki kecil yang penasaran dengan suara tangisan anak perempuan dibawah pohon flamboyan, dialah putra, awal dari pertemuan dan pertemanan antara Vanya kecil dan Putra kecil. Putra yang tidak tega melihat ada anak perempuan kecil yang menangis lantas mendekatinya.
"Ah, dasar cewek bentar-bentar nangis, tidak ada hal yang bisa dilakukan apa, dasar cengeng," ujar Putra kecil pada Vanya kecil.
"Kamu siapa? Aku tidak pernah melihat wajahmu di desa ini" jawab Vanya kecil.
"Aku baru saja datang, aku ke sini mau kerumah nenek kakek ku"
"Oh" jawab Vanya kecil singkat lalu berdiri hendak pergi meninggalkan Putra sendiri.
"Kamu mau kemana?" tanya Putra kecil.
"Aku mau masuk ke rumah, ini rumahku, kamu mau ikut" ajak Vanya kecil ramah, meski masih ada sisa air mata di pipinya.
"Bolehkah? Aku belum mengenalmu dan kamu juga belum mengenalku" jawab Putra ragu-ragu.
"Namaku Vanya, kalau kamu siapa" tanya Vanya kecil pada Putra.
"Namaku Uut, salam kenal ya Vanya" sambil berjabat tangan merekapun mulai berteman.
Setiap hari Putra kecil datang kerumah Vanya, bermain sama Vanya dibawah pohon flamboyan, pohon terindah yang Vanya lihat, apalagi saat bunganya sedang mekar.
"Vanya sini" ajak Putra pada Vanya
"Ada apa Ut" Vanya menghampiri Putra dengan wajah lesu
"Yah, padahal, aku mau nunjukin kamu sesuatu loh Van, kenapa gak senyum"
"Nunjukin apa"
"Sini, aku tutup mata kamu dulu pake tangan aku, ikuti jalan aku ya"
"Iya deh"
"Taraaaa"
"I-ini nama mu dan nama aku kan, kenapa bisa ada di sini, kamu yang nulis ya" Vanya terkejut tapi juga senang.
Putra cengengesan sambil memperlihatkan gigi putihnya.
"Vanya suka" ujar Vanya kecil dengan riangnya.
"Syukurlah kalau suka, jangan sedih lagi ya, kalau kamu sedih tambah jelek loh" ujar Putra kecil pada Vanya kecil.
"Iya, aku tidak sedih lagi kok" senyum Vanya kecil pada Putra
FLASHBACK OFF
"Huuuuuuuuu... kamu jahat Ut, kamu ninggalin aku tanpa kabar dahulu, kamu tega Ut, tega sama aku," Vanya nangis sesenggukan
"Hey, hey jangan nangis Van, yang terpenting aku ada di sini kan, di dekat kamu" jawab Putra sambil mengusap air mata Vanya.
"Sekarang kamu tinggal dimana? kenapa tidak main kerumah" Vanya masih gak percaya dengan apa yang ada di depannya sekarang.
"Aku ada di kota sekarang Van, kakek nenek juga sudah tak ada, jadi aku sama ayah ibu beli tanah di kota, terus buat rumah sekalian menetap disana"
"Jadi sudah gak keluar kota lagi"
"Enggak Vanya, aku sudah nyaman di sini sama kamu"
"Ah, gombal" wajah Vanya langsung merah.
"Ih masih malu-malu saja"
"Biarin, suka-suka aku lah, kamu kan tega sama aku"
"Ya Maaf Van"
***
Jangan lupa Vote, Like, Rate bintang 5, saran yang membangun
Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
selalu hadir kembali😉
2020-12-21
1
Tidak aktif
lanjut boomlike mendarat
2020-10-19
1