Rasa Toleransi

Author POV

"Duh kepalaku mulai berkunang-kunang nih, ya ampun aku kelupaan," gumam Vanya lirih tapi masih terdengar samar oleh telunga Putra.

"Woi! Nunduk terus, tak ada uang jatuh di kolong meja, nyari apasih di situ!" seru Putra dengan nada kesal karena ku acuhkan.

Telinga Vanya rasanya makin panas, lawan bicaranya terdengar sangat cerewet melebihi tukang rombeng keliling kampungnya.

"Sssssshhhhh," desis Vanya.

"Woi cewek gak terkenal, dengar aku ngomong gak sih."

Dengan langkah santainya, Putra mendekati Vanya yang dari tadi hanya menunduk dan mengeluh.

"Sepertinya dia sedang kesakitan," gumam Putra dalam hati.

Putra pun membenarkan posisi duduk Vanya, dan alangkah terkejutnya saat melihat keringat sebiji jagung membasahi wajah Vanya, dan wajah Vanya nampak pucat pasi.

"Jangan pingsan woy!" seru Putra panik sambil menggoyangkan tubuh Vanya perlahan. Namun Vanya tak juga merespon.

Putra akhirnya membawa tubuh Vanya menuju ruang UKS, dalam perjalanan menuju ruang UKS Putra tak henti-hentinya berdoa, agar petugas UKS belum pulang. Putra berjalan dengan tergesa-gesa nampak dari raut mukanya yang terlihat panik, hingga sahabat Vanya pun ikut melihat kejadian itu.

"Ra, itu Vanya kenapa?" Ruly ikut panik.

"Entahlah! Ayo kita susul saja mereka, aku takut Vanya kenapa-kenapa."

"Yaudah ayo," ajak Ruly.

Dengan langkah tergesa-gesa akhirnya Putra sampai ruang UKS, untung petugasnya masih berada di sana karena masih memeriksa beberapa obat-obatan yang hampir habis.

"Kak Nana, tolong temanku kak, tiba-tiba saja dia jadi begini."

"Tenang Tra, baringkan di ranjang dulu, biar kakak periksa."

Setelah pemeriksaan selesai kak Nana menghampiri Putra yang biasa saja.

"Dia, pacarmu ya?" goda kak Nana.

"Bukan! Bukan lah kak," jawab Putra kikuk.

"Lha, terus siapa, kan gak mungkin kalau bukan orang spesial. Kakak baru melihat kamu berinteraksi dengan cewek ya dia saja," ucap kak Nana dengan nada sedikit menggoda Putra.

"Enggak kak, bulan depan aku dan dia mau olimpiade matematika, kalau dianya sakit nanti aku mewakili sekolah sendiri, kan gak lucu kak," bantah Putra dengan alasan yang sangat tepat.

"Oh, begitu, teman olimpiade ya."

"Terus, dia sakit apa kak."

"Maagnya kambuh, asam lambungnya naik, karena dia telat makan bentar lagi juga bakal siumam, kamu ajak dia makan dulu saja sebelum bimbingan olimpiade, biar kakak yang bicara sama guru pembimbingmu nanti." saran kak Nana pada Putra.

"Terimakasih kak Nana."

"Ok," jawab kak Nana singkat.

"Dasar menyusahkanku saja, membuang waktuku pula. Menyebalkan," gerutu Putra lirih.

"Van....Vanya." Teriakan khawatir dari duo R.

"Lah, dayang-dayangnya datang juga, kesempatan untuk pergi dari sini sebelum cewek biasa itu sadar"

"Heh! Kalian berdua, sini." Perintah Putra.

"Vanya kenapa? Kenapa bisa sakit?" tanya duo R berurutan.

"Ssstt berisik, yang ada nanti yang sakit tambah sakit tau gak?" ketus Putra.

"Ya, ma-maaf, kita tak lagi berisik kok," jawab duo R takut.

"Mumpung kalian ada disini, jagain temen kalian, kalau sudah sadar ajak dia makan dulu terus minum obat yang tadi di kasih kak Nana."

"I-Iya," jawab duo R takut.

"Bagus, habis makan langsung ke perpustakaan bimbingan, dan kalian berdua aku kasih tugas buat jagain dia, aku gak mau dia sakit dan ngebatalin acara olimpiade matematika nantinya, paham!"

"I-Iya kami paham," jawab duo R masih dengan posisi menundukkan kepala.

"Ok, bentar lagi dia akan sadar, aku permisi dulu."

Putra melangkahkan kakinya keluar ruang UKS dengan hati lega, meskipun sikapnya tadi agak tegas sebenarnya dirinya takut jika ketahuan oleh yang lainnya sedang menggendong gadis biasa yang tidak selevel dengannya. Apa yang akan dikatakan orang nanti padanya, jika semua orang mengira aku dan gadis itu berpacaran.

Lebih baik aku langsung ke perpustakaan, siapa tahu guru pembimbing sudah datang, sehingga aku ada alasan untuk kabur dari cewek biasa yang menyebalkan itu. Sesampainya di perpustakaan Putra melihat ke dalam perpustakaan dengan santainya. Ketika sedang duduk, Putra tak sengaja menginjak sesuatu. Sebuah gantungan kunci yang berbentuk daun semanggi, bertulis sesuatu di sana.

Belum sempat Putra membaca tulisan kecil itu, guru pembimbing datang dengan membawa tiga lembar kertas. Saat melihat hanya ada Putra, guru pembimbing yang bernama Bu Sumi itu menanyakan keberadaan Vanya.

"Dimana temanmu yang satunya lagi?" tanya Bu Sumi dengan nada tegas.

"Tadi sakit Bu, terus dia masih di ruang UKS bersama kedua temannya," sahut Putra beralasan.

"Ya sudah kita belajar dulu, jika dia sudah bangun, kamu tinggal kasihkan kertas ini padanya, untuk di pelajari nanti," ucap Bu Sumi panjang lebar.

Putra hanya mengangguk saja, tidak mau membuang energinya.

Setelah bimbingan selesai, Putra menyalin jawaban untuk dipelajari Vanya. Hal yang spontanitas di lakukan Putra, belum juga di sadari. Dalam pikirannya, dia tidak mau kalah dengan sekolah lain, tapi suatu hari, hatinya yang tidak akan mau berpisah walau sedetik pun.

Author Pov End

Terpopuler

Comments

Daratullaila🍒

Daratullaila🍒

Hai author! Aku mampir nih😁 semangat terus nulisnya🤗 ditunggu feedbacknya🤗 5 like dan 5 rate sudah mendaraattt

Numpang promo ya, mampir juga ke novel pertamaku
Salam dari Calon Istri CEO

2020-12-27

1

Senja°Nira

Senja°Nira

like🤩🤩🤩🤩

semangat up ya

yuk mampir di karyaku suamiku pilihan kekasihku

🙌🙌🙌🙌

2020-12-15

1

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

like dan jejak lagi

semangat terus💪💪💪

2020-12-09

1

lihat semua
Episodes
1 Visual Tokoh dan Karakter
2 Naik Kendaraan Umum
3 Tawaran Olimpiade
4 Bertemu Cowok Songong
5 Rasa Toleransi
6 Tragedi Main Ayunan
7 Mengingat Kakak Fian
8 Ke Perpustakaan
9 Uut Kembali
10 Jangan Usik Sahabatku
11 Kalong ku
12 Menang Olimpiade
13 Dijemput Putra
14 Kado Untuk Vanya
15 Ungkapan Cinta Putra
16 Sarapan Bersama
17 Kenyataan Yang Pahit
18 Penyesalan Putra
19 Obat Nyamuk
20 Kesempatan Ke Dua
21 Itu Putra
22 Kepergok Ibu
23 Pulang Ke Rumah
24 Menghiburku
25 Kembali Bersekolah
26 Tugas Karya Seni
27 Kurang Sehat
28 Gelap
29 Di Rawat Lagi
30 Amarah Putra
31 Terungkap
32 Bosan
33 Menjalankan Rencana
34 Menjebak Mega
35 Tragedi Nasi Goreng
36 Boleh Pulang
37 Putra Rese
38 Rencana Kencan untuk Vanya
39 Surprise
40 Mang Agus
41 Bang Bokir
42 Pengen Ngunyah
43 Sekolah lagi
44 Gosip
45 Persiapan
46 Persiapan Part 2
47 Gombal
48 Tugas Kesenian Part 1
49 Tugas Kesenian Part 2
50 Naruh Bawang
51 Pesta Kecil
52 Mencari Kebaya
53 Kemarahan Tuan Muda
54 Perpisahan Sekolah
55 Liburan Sekolah
56 Rencana Licik Melisya
57 Dokter??
58 Cctv
59 Rencana Daniel
60 Acting Lagi
61 Bimbang
62 Beasiswa
63 Ke Kampus
64 PKMB
65 Drama Ulet Bulu
66 Ketakutan Vanya
67 Pensi
68 Diner Sungguhan
69 Gerak Cepat
70 Kambuh
71 Gosip di Kampus
72 Fitting Baju
73 Sah
74 Acara Resepsi
75 Pagi Hari Pengantin Baru
76 Hide Story's Vanya Bg 1
77 Hide Story's Vanya Bg 2
78 Malam Kedua
79 Ponsel Baru
80 Mendadak Artis
81 Viral
82 Tawaran Rekaman
83 Hai Aku Artis!
84 Kecelakaan
85 Maaf
86 Bertemu Kakek
87 Ku Menangis!!
88 Pengumuman
89 Perpisahan Sementara
90 Janji!
91 Pamit!
92 Wahana
93 Permintaan Putra Pada Kakek
94 Di Ikuti!
95 Melindungi mu
96 Komodo kecil!
97 Pantai
98 Moment Terakhir With You
99 Jarak
100 Kepanikan Keluarga Toni
101 Pengumuman
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Visual Tokoh dan Karakter
2
Naik Kendaraan Umum
3
Tawaran Olimpiade
4
Bertemu Cowok Songong
5
Rasa Toleransi
6
Tragedi Main Ayunan
7
Mengingat Kakak Fian
8
Ke Perpustakaan
9
Uut Kembali
10
Jangan Usik Sahabatku
11
Kalong ku
12
Menang Olimpiade
13
Dijemput Putra
14
Kado Untuk Vanya
15
Ungkapan Cinta Putra
16
Sarapan Bersama
17
Kenyataan Yang Pahit
18
Penyesalan Putra
19
Obat Nyamuk
20
Kesempatan Ke Dua
21
Itu Putra
22
Kepergok Ibu
23
Pulang Ke Rumah
24
Menghiburku
25
Kembali Bersekolah
26
Tugas Karya Seni
27
Kurang Sehat
28
Gelap
29
Di Rawat Lagi
30
Amarah Putra
31
Terungkap
32
Bosan
33
Menjalankan Rencana
34
Menjebak Mega
35
Tragedi Nasi Goreng
36
Boleh Pulang
37
Putra Rese
38
Rencana Kencan untuk Vanya
39
Surprise
40
Mang Agus
41
Bang Bokir
42
Pengen Ngunyah
43
Sekolah lagi
44
Gosip
45
Persiapan
46
Persiapan Part 2
47
Gombal
48
Tugas Kesenian Part 1
49
Tugas Kesenian Part 2
50
Naruh Bawang
51
Pesta Kecil
52
Mencari Kebaya
53
Kemarahan Tuan Muda
54
Perpisahan Sekolah
55
Liburan Sekolah
56
Rencana Licik Melisya
57
Dokter??
58
Cctv
59
Rencana Daniel
60
Acting Lagi
61
Bimbang
62
Beasiswa
63
Ke Kampus
64
PKMB
65
Drama Ulet Bulu
66
Ketakutan Vanya
67
Pensi
68
Diner Sungguhan
69
Gerak Cepat
70
Kambuh
71
Gosip di Kampus
72
Fitting Baju
73
Sah
74
Acara Resepsi
75
Pagi Hari Pengantin Baru
76
Hide Story's Vanya Bg 1
77
Hide Story's Vanya Bg 2
78
Malam Kedua
79
Ponsel Baru
80
Mendadak Artis
81
Viral
82
Tawaran Rekaman
83
Hai Aku Artis!
84
Kecelakaan
85
Maaf
86
Bertemu Kakek
87
Ku Menangis!!
88
Pengumuman
89
Perpisahan Sementara
90
Janji!
91
Pamit!
92
Wahana
93
Permintaan Putra Pada Kakek
94
Di Ikuti!
95
Melindungi mu
96
Komodo kecil!
97
Pantai
98
Moment Terakhir With You
99
Jarak
100
Kepanikan Keluarga Toni
101
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!