Sinar mentari yang malu-malu muncul melalui celah-celah jendela. Vanya masih bergelung dibawah selimutnya yang hangat, dikarenakan hari ini adalah hari libur.
"Van, bangun sayang udah pagi" suara lembut ibu Maya membangunkan Vanya.
Vanya melengguh dan mengusap kedua matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk melalui celah cendela kaca rumah Vanya.
"Bu! Ibu tidak kerja!" tanya Vanya dengan suara seraknya.
"Nanti nak, kan belum sarapan bersama" sahut bu Maya lembut.
"Eh! Iya bu Vanya lupa. Vanya mandi dulu ya bu" Ijin Vanya meninggalkan ibu Maya dan turun dari ranjangnya.
Setelah Vanya selesai mandi, Vanya langsung ganti baju santai dan keluar dari kamarnya untuk sarapan bersama ayah dan ibunya.
"Pagi! Yah! Bu" sapa Vanya setelah sampai di meja makan.
"Pagi nak, sudah mandi mau kemana nak, apa ada tugas ke luar lagi, cari referensi sekolah" tanya ayah Dewa.
"Tidak yah, nanti Vanya mau belajar sendiri di belakang rumah, mau persiapan buat lomba olimpiade matematika bulan depan, dan hadiahnya mendapatkan beasiswa sampai lulus sekolah"
"Wah, putri ayah dan ibu memang cerdas, semoga kamu berhasil ya nak" doa ayah tulus.
"Iya yah! Aku akan berusaha sebaik mungkin"
Percakapan pun kini berganti dengan keheningan, hanya ada suara sendok yang berbenturan dengan piring kaca.
"Alhamdulillah! Yah! Bu! Vanya sudah selesai, Vanya mau kebelakang rumah dulu, mungkin si Rara dan Ruly juga sudah nunggu Vanya di sana"
"Iya nak, semangat ya belajarnya" suara lembut ibu memberikan ku semangat lagi.
"Siap komandan" gayaku dengan tangan hormat seperti sedang upacara.
***
AUTHOR POV
Di belakang rumah Vanya, Rara dan Ruly sedang asyik bermain ayunan dari ban mobil bekas, mereka layaknya anak kecil yang lagi bermain dengan riangnya, sedangkan Vanya duduk di bawah pohon flamboyan, tempat favorit nya semasa kecil, dibawa pohon itu pun banyak berbagai cerita yang hanya Vanya yang mengerti.
"Vanya, gak ikut main sama kita" teriak Ruly di bawah pohon jambu air yang tak jauh dari rumah Vanya.
"Enggak, kalian saja yang main, aku lagi fokus buat olimpiade, mau belajar dulu"
"Oh ok" jawab Rara sekenanya.
Tiba-tiba tali ayunan yang di naiki Rara putus, alhasil Rara terlempar jauh hingga nyungsep ke semak - semak, dengan posisi ayunan ban mobil masih melekat di panta*nya.
Ruly yang mengayun terlalu kencang pun tidak sadar kalau teman yang diayun dengan tenaga supernya nyungsep ke semak-semak.
Vanya yang melihat insiden Rara nyungsep hanya bisa tertawa terpingkal-pingkal, tanpa membantu Rara yang masih nyungsep di semak-semak, sedangkan Ruly celingak-celinguk mencari temennya yang hilang.
"Hey, Van, tau si Rara gak, kok dianya hilang ya, kan tadi ada sama aku lagi main ayunan, lah orang nya hilang beserta ayunan nya, apa dia mau jadi pesulap ya Van" cerocos Ruly yang bingung temannya hilang.
"Ha.. ha.. ha.. ha, Vanya makin terpingkal-pingkal"
"Van, kamu sehat kan" punggung tangan Ruly memeriksa kening Vanya.
"Dih, dikira aku lagi gila apa" ketus Vanya.
"Lha terus si Rara mana, eh tunggu ada yang nangis Van, kamu denger gak?"
"Beg* Rara noh yang nangis, nyungsep di semak-semak karena kamu ngayunnya kebangetan kencang tau"
"Ah, kayaknya enggak deh, biasa saja loh aku ngayun si Rara, mungkin beban hidupnya terlalu berat kali"
"Woy kalian bantu aku kenapa, sakit nih" keluh Rara yang sudah bisa berdiri sendiri.
"Nih salahin Ruly, dia yang bikin kamu nyungsep tadi"
"Ya, maaf ya Ra, aku gak tau tadi kalau talinya putus"
"Bod* , cewek cantik nyungsep gak ada yang bantu malah ngtawain, apa yang kalian lakukan itu jahat" Rara menurunkan gaya artis di film ada apa dengan centong.
"Bukan begitu santoso" Ruly tak kalah ikut hanyut dalam drama.
"Kat.. kat.. kat.. Ekspresinya itu loh" aku pun ikut menimpali.
Dan akhirnya merekapun tertawa bersama-sama dan saling maaf-maaf an.
*
ini cerita author waktu kecil, temenku main ayunan dan aku yang jadi penonton, nah pas ngayunnya kencang, akhirnya talinya putus dan temanku langsung jatuh ke tanah.. bukannya aku ngebantuin dulu malah ngetawain dulu, dan temanku langsung nangis, pas aku samperin sambil ketawa eh yang jatuh ikutan nangis sambil tertawa, sedangkan tersangka ngayun ayunan kabur, balik kerumahnya karena takut dimarahin...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
lilio
semangat kak,aku selalu mendukung karya kaka🤗
jangan lupa mampir juga hehe
"Badboy and Badgirl"
2020-12-26
2
HIATUS
Like💕
2020-12-20
1
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
permisi...
asisten dadakan datang ya kak😘
seperti biasa, ninggalin jejak dan like..
Mampir lagi yuk😊
2020-12-14
1