COME BACK TO BE HAPPY
"Maafkan aku, aku memiliki anak dari wanita lain."
Awalnya, Carolline mengira semua itu hanya lelucon belaka, namun sekarang dia hanya bisa tersenyum miris saat melihat seorang anak laki laki yang tengah bersembunyi di belakang kaki sang ayah, tampak terlihat malu malu.
"Dia anakmu?" Suara Carolline terdengar sedikit bergetar, bahkan bukan hanya suara namun dari ujung kaki sampe ujung kepalanya pun ikut bergetar. Hatinya tengah berguncang dengan hebat, sakit yang begitu nyata, perih yang begitu terasa.
Victor mengangguk pelan. "Carol..--"
Carolline tersenyum, menghentikan ucapan Victor. Dengan hebatnya Carolline mendekat ke arah anak laki laki itu, berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan anak laki laki itu. "Siapa namamu?" tanya Carolline dengan suara yang teramat lembut.
Victor terdiam melihat itu, nyatanya bukan hanya Carolline yang merasa sakit teramat, dirinya juga. Tetapi dia sadar, sakitnya belum ada apa apanya di banding dengan Carolline.
Lihat lah, betapa brengseknya dia, menyakiti hati seorang wanita yang selama ini selalu menemaninya dikala senang maupun susah, yang selalu menguatkannya, dan selalu berusaha memberikan kebahagiaan untuknya.
"Abimanyu..." cicit anak laki laki itu dengan pelan. Lagi, hati Carolline berdentum kencang, sesaat Carolline menundukkan kepalanya sebelum akhirnya dia kembali mengangkat wajahnya dan menampilkan sebuah senyuman simpul. Abimanyu. Nama yang ia siapkan jika suatu saat nanti dia memiliki seorang putra, nama yang terdengar sangat kental dengan Indonesia. Salah satu negara yang memberikan kenangan indah dalam hidupnya. Termasuk pertama kalinya ia bertemu dengan suaminya, Victor. Ya, orang yang kini memberi luka paling dalam.
Carolline mengusap pucuk kepala Abimanyu dengan lembut. "Kenalkan Aunty, Carolline kamu boleh panggil Aunty Caroll," ucap Carolline yang langsung mendapat tatapan protes dari Victor.
"Carol..--"
Carolline menggeleng, lagi lagi menghentikan ucapan Victor. Dia paham, Victor mungkin ingin Abimanyu memanggilnya dengan panggilan mommy atau sejenisnya. Tetapi itu hanyalah kemauan Victor, sedangkan Carolline dia hanya tak ingin memberikan harapan lebih pada Abimanyu. Mungkin dia bisa menyayangi anak laki laki ini, tapi dia tak bisa menyangkal rasa sakit dihatinya.
"Dia masih memiliki mommy nya, Vic," kata Carolline. Membuat Victor langsung tersedak dengan nafasnya sendiri.
"Manyu, sudah makan?" Carolline mengusap rambut Abimanyu dengan lembut. Memberikan kesan nyaman pada si anak.
Abimanyu tak langsung menjawab, tetapi dia menatap Carolline terlebih dahulu. Sampai akhirnya Abimanyu memberikan jawaban dengan menggelengkan kepalanya.
"Emm... ayo, ikut Aunty. Kita makan bersama, Aunty sudah siapkan makanan untuk Manyu," ajak Carolline pada Abimanyu dan Abimanyu sama seperti sebelumnya, tak langsung menjawab dia lebih dulu menatap Victor untuk meminta persetujuan dan jelas Victor langsung menjawab dengan anggukan.
Abimanyu menerima ajakan Carolline sambil menampilkan senyum manis yang sedari tadi disembunyikan membuat Carolline pun ikut tertular dan melebarkan senyum di wajahnya.
"Baiklah, ayo..." Carolline menarik lembut tangan Abimanyu, menggandengnya membawa ke meja makan yang sudah tersedia berbagai macam makanan.
Victor mengelap wajahnya frustasi, menundukkan kepalanya, mengepalkan tangannya erat. Melihat semua itu membuat Victor merasa perasaan bersalah yang semakin menggerogotinya dirinya. Bagaimana bisa takdir ini menimpa dirinya dan Carolline, kehidupan yang hampir sempurna harus kembali ke awal. Dimana Victor harus kembali meluluhkan hati Carolline, meskipun kali ini akan lebih berat dari sebelumnya.
Victor bisa apa sekarang, dia tak tau. Otak cerdasnya tak bisa ia gunakan dengan benar, melihat Carolline begitu kuat membuat dirinya semakin rapuh. Sedasyat itu cinta, rasa takut kehilangan dan takut Carolline pergi menghantui setiap langkah Victor.
...***...
Sudah satu bulan Abimanyu berada di rumah ini. Victor sangat bahagia karena Carolline dengan sangat baik menerima Abimanyu, bahkan Carolline juga entah perasaannya saja atau tidak, tapi Carolline semakin manja kepadanya ditambah Abimanyu pun sudah sangat terlihat akrab dengan Carolline.
"Aku pulang!" Victor melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah, namun tak ada sahutan atau sambutan papun seperti biasanya.
"Sayang? Manyu... ."
Victor menaruh tas kerjanya di sofa lalu berjalan ke arah kamar Abimanyu, biasanya Carolline dan Abimanyu sedang bermain disana.
"Sayang..." Victor membuka pintu kamar Abimanyu, namun sepi. Victor mengernyit kan dahinya aneh, hanya ada Abimanyu yang sedang tertidur pulas di atas kasur, padahal biasanya Carolline tak membolehkan Abimanyu tertidur sore sore seperti ini.
Victor kembali menutup pintu kamar Abimanyu, beranjak untuk mencari Carolline. Dia masuk kedalam kamarnya dengan Carolline dan kosong, beralih ia mengecek kedalam kamar mandi, namun tak ada. Saat keluar kamar mandi matanya tak sengaja melihat meja rias yang tampak kosong tak ada make up atau botol botol milik Carolline yang biasanya berjejer rapih disana jantung Victor seketika langsung mencelos. Otaknya tak bisa lagi di ajak positif thinking, Victor berlari ke arah lemari baju lalu membukanya dengan kasar dan tubuh Victor langsung terpaku, benar, pikirannya benar. Lututnya mulai terasa seperti jeli, tak ada lagi sederet pakaian cantik disana, hanya ada pakian pakian miliknya.
Victor luruh ke lantai, rasanya jiwanya di renggut paksa, begitu menyakitkan. Matanya memanas menahan tangis, ingin rasanya membanting semua yang ada namun semuanya rasanya percuma saja, Carolline tak akan tiba-tiba kembali kepadanya.
Tangannya terkepal kuat, nafasnya mulai terdengar berat. Victor menutup matanya dengan erat bersamaan dengan air mata yang menetes di ujung matanya.
Menghela nafas Victor berjalan lemah ke arah meja rias Carolline, tersisa keperluan nya dan secarik kertas yang di tumpuk dengan cincin berlian pernikahan mereka. Victor mengambil cincin itu, menatapnya dengan pilu sebelum dia mengambil surat dibawahnya.
Dear Love.
Jika kamu mebaca surat ini, itu tandanya aku sudah pergi. Maafkan aku, tetapi aku tak bisa lagi bertahan untuk tetep disisimu.Terlalu sakit, ditambah setiap kali aku menatap Abimanyu, rasanya aku ingin marah pada Tuhan saat menyadari anak laki laki yang tengah aku peluk itu bukan terlahir dari rahimku dan semakin sakit saat sadar jika Abimanyu adalah anak dari wanita masalalumu. Aku sudah mencoba melupakan, mencoba memaafkan penghianat yang kamu lakukan, tetapi ternyata aku tak sanggup. Aku menyerah, memilih pergi. Aku berharap, kamu bisa bahagia dengan keluarga kecil kalian. Aku sudah menemui wanita itu dan aku pastikan dia mau menikah denganmu, wanita yang sejak kecil memang kamu cintai.
Dengan perginya aku, kamu bisa mewujudkan mimpimu dengannya, membangun keluarga kecil yang bahagia dan sempurna. Maaf jika aku pernah merusak mimpi kalian, ingatlah aku selalu mencintaimu, sebenci apapun aku padamu nyatanya hati ini memang tak bisa berkhianat. Jangan mencari ku lagi, surat cerai sudah aku tanda tangani ada dilaci bawah. Jikapun suatu saat nanti kita bertemu dengan tidak sengaja, anggap saja kita hanya orang asing yang tak pernah saling mengenal. Terima kasih atas segala yang telah kamu berikan selama 5 tahun ini dan maafkan aku, aku memberikan sedikit obat tidur pada Manyu.
Tertanda,
Your Ex Wife,
Carolline Angelin.
Buk.
Victor dengan keras langsung menonjok kaca dengan keras sampai tetesan darah mulai mengalir dari sela-sela buku jarinya.
"Maafkan aku sayang, kembali kumohon." Tangisan pun rasanya tak berguna lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Fay
Baru bab 1 sdh ikut sedih 😢😢
2022-12-12
1
Anni Saleh
ska ceritanya
2022-08-18
0
Ita Imus
ketemu juga akhirnya yg aku cari❤️
2021-11-19
0