Bagian. 02

"Dad, please. Aku tak ingin pindah. I promise, ini yang terakhir kalinya." Pemuda tampan itu tengah mencoba meyakinkan Sang Daddy agar tak lagi memindahkan dirinya.

"Terakhir kalinya kamu bilang? Kamu baru dua bulan di sana Abimanyu dan Daddy sudah berulang kali di panggil karena ulah mu! Apa sebenarnya mau mu hah?!" Wajah Victor memerah karena emosi, anak laki lakinya ini membuat kepalanya ingin pecah dengan berbagai tingkah yang dilakukan.

"Dad, come on. Aku hanya main main, mereka yang terlalu mengaggap serius dan terlalu berharap, aku tak melakukan apapun, Dad." Pemuda yang bernama Abimanyu itu terus mencoba menyangkal. Memang Abimanyu tak melakukan apapun hanya memancing saja, memancing keributan dan karena itu lah pemuda ini terus terseret kedalam masalah.

Entah itu dengan sikapnya yang sangat gemar tebar pesona, menjerat wanita dengan tak pandang bulu, entah itu sudah memiliki kekasih atau belum. Abimanyu tak pernah mendekat secara serius namun si perempuan terlanjur berharap dengan segudang sikap Abimanyu yang sudah lulus uji coba per fuvkboy-an. Abimanyu memang sedikit dingin namun tak menghalanginya untuk melakukan salah satu kesenangan nya itu selain berkelahi tentunya.

Abimanyu sedari kecil sangat sering bertengkar dengan teman sebayanya atau bahkan dengan dengan orang yang lebih tua, kedua orang tua Victor yang memanjakan mendukung Abimanyu untuk bertindak seenaknya, dan karena itu lah Victor memutuskan untuk menyeret Abimanyu masuk kedalam berbagai kursus bela diri, menurutnya itu lebih baik jadi dia bisa menemukan lawan yang sepadan tak lagi sembarangan memukul orang.

Victor memijat kepalanya pening. "Stop main main Abimanyu! Kali ini Daddy benar benar akan memindahkan mu." Putus Victor, tak bisa lagi di ganggu gugat, "jangan berharap Grandma dan Granpa mu akan membantu, kali ini tidak akan bisa," lanjut Victor yang seakan tau apa yang tengah ada dalam pikiran anaknya itu.

Abimanyu berdecak tak suka mendengar ucapan Daddy-nya itu. "Fine! Kemana? Masih di sini kan?" Abimanyu yakin pasti masih wilayah Las Vegas karena Daddy-nya tak mungkin meninggalkan pekerjaan dan tak mungkin membiarkan dia pergi tanpa pengawasan.

Victor menggeleng, menatap anaknya. "Kamu akan pindah ke Indonesia," ucap Victor. Abimanyu terjengkit kaget, apa dia tak salah dengar?

"Dad! Daddy bercanda? Daddy Kenapa harus ke negara itu?!"

"Agar kursus Bahasa Indonesia mu bisa berguna," kata Victor. Selain menyeret anaknya untuk belajar bela diri, dia juga menyeret Abimanyu untuk kursus Bahasa Indonesia, entah lah Victor ingin Abimanyu pun mencintai negara dimana dia bertemu dengan pemilik hatinya.

Abimanyu menatap tak percaya, hey bahkan kesehariannya disini pun terkadang dia menyelipkan Bahasa yang ia kuasai itu.

"Dad...--"

"Sudahlah, Daddy masih banyak pekerjaan. Minggu ini kamu akan berangkat." Putus Victor, lalu beranjak pergi meninggalkan Abimanyu yang masih tercenung tak percaya.

"DAD! AKU TAK MAU DAD! DADDY!! SIAL!"

Victor tak menanggapi umpatan sang anak, dia terus berjalan keluar rumah melanjutkan pekerjaannya yang menggunung di kantor.

...***...

Dan setelah itu, Abimanyu tak pernah pulang ke rumah dia bersembunyi di sebuah apartemen sederhana, milik temannya.

Harusnya hari ini dia berangkat ke Indonesia, tapi Abimanyu malah sedang bersantai ria dengan stik PS. Dia tak berangkat sekolah ataupun keluar dari apartemen ini, dia tak mau ambil resiko nanti ketahuan anak buah Daddy nya.

Teman pemilik Apartemen ini pergi ke sekolah, itu agar tidak membuat Daddy nya curiga bahwa ia ada di sini.

Abimanyu hanya berharap hari cepat berlalu.

"Astaga, membosankan sekali!!" teriaknya sambil membuang stik PS itu.

Dan Abimanyu sudah membuang handphone miliknya, agar tak terlacak oleh Sang Ayah dan itu semakin membuat seperti akan mati kebosan.

"Sial... sial... sial... ."

Saat sibuk dengan merutuki diri, suara bel apartemen menyentak kesadarannya.

"Ck!"

Dengan malas Abimanyu berjalan untuk membukakan pintu, dia pikir itu orang laundry karena Alex bilang akan ada orang laundry yang datang mengambil baju.

"Wait!" Abimanyu membukakan pintu dengan keresek yang berisi pakaian.

Namun dugaannya salah, saat membuka pintu, tampak dua orang pria berbadan gagah dengan setelan jas mahal. Abimanyu yang menyadari itu orang suruhan Daddy-nya dengan cepat menutup pintu kembali namun sayang salah satu dari mereka menahannya.

"Maaf, Tuan meminta kamu untuk membawa Tuan muda pulang," katanya.

Abimanyu masih berusaha menutupkan pintu nya. "No! Aku tak akan mau! Bilang pada Daddy, aku akan pulang jika Daddy membatalkan niatnya memindahkan ku."

Brak!

Pintu terbuka lebar, Bima yang kalah tenaga terjatuh kebelakang. "Aduh!!" Bima mengusap pinggangnya yang terasa sakit dan menjalar ke bokong seksinya.

"Maaf Tuan muda, tapi Tuan Victor menyuruh kami untuk segera membawa anda ke Indonesia, cara halus ataupun kasar."

Mereka langsung menarik Abimanyu, Abimanyu meronta meminta di lepaskan. "LEPASIN AKU! SIALAN!! BRENGSEK LEP--Mmmmpph!!"

Salah satu dari mereka membekap mulut Abimanyu dengan sebuah sapu tangan dan setelahnya pergerakan Abimanyu melemah seiring dengan perginya kesadaran Abimanyu.

...***...

Dengan kesal Abimanyu melangkahkan kaki memasuki mobil yang sudah di sediakan Victor untuk menjemput nya.

Ingin kabur tapi dia tak tau harus kabur kemana dengan keadaan seperti ini, hanya menggunakan kaos dan boxer. Tanpa dompet dan tanpa ponsel.

Setelah masuk mobil, mobil melaju membelah jalanan menuju sebuah rumah mewah dengan tingkat 3 lantai, interior yang memukau, simple dan elegan, Daddy nya sekali, pikir Abimanyu.

"Silahkan, Tuan muda." Seorang pengawal membukakan pintu mobil. Abimanyu langsung beranjak keluar, berjalan memasuki rumah dan langsung di sambut oleh para pelayan di sana.

"Selamat datang Tuan muda Abimanyu, saya Lili kepala pelayan di rumah ini."

Abimanyu hanya mengangguk. "Dimana kamar ku?" tanyanya singkat.

"Mari saya tunjukan," ucap Lili berjalan menuju lantai 2. Abimanyu pun tanpa kata lagi mengikuti langkah perempuan paruh baya itu dan tentu saja kedua pengawal yang tadi terus mengikuti.

"Ini Tuan, silahkan masuk."

Abimanyu langsung masuk kedalam sana, luas, kasur king size, Tv berlayar besar, satu set sofa lengkap dengan meja, dan masih banyak lagi pajangan disana. Kamar berwarna abu tua dan putih.

Abimanyu menjatuhkan tubuhnya di kasur.

"Tuan muda, ini semua keperluan anda selama di Indonesia." Salah satu pengawal memberikan satu kotak berukuran sedang pada Abimanyu.

Abimanyu menghela nafas kasar, bangun lalu langsung mengambil kotak itu. Membuka nya, ternyata isi nya hanya ponsel, dompet dan remot?

"Untuk apa ini?" tanya Abimanyu memegang remot itu.

"Itu remot untuk anda memanggil pelayan Tuan muda," balas Lili.

Abimanyu mengangguk paham, lalu dia menatap pada ketiga orang yang masih senantiasa berdiri disana. "Lalu apa? sana keluar, aku ingin istirahat."

"Baik, Tuan muda."

Mereka bertiga langsung melangkah keluar kamar, meninggalkan Abimanyu yang kembali menjatuhkan dirinya keatas kasur dan mulai tertidur.

...***...

Pagi harinya Abimanyu membuat ulah, dia tak ingin sekolah, dia mengunci pintu kamarnya, dan dengan malas dia masih bergelut dengan kasur, masih dengan boxer dan kaos tidur.

Menggunakan headset agar tak mendengar suara gedoran dari luar. Sampai akhirnya seorang pengawal berhasil masuk dengan menggunakan kunci cadangan.

"Tuan muda."

Abimanyu hanya diam, menutup matanya tak menyadari Sang Pengawal sudah masuk kedalam kamarnya, sampai headset di tarik dengan kasar.

"Sialan! Apa lagi?" Sentak Abimanyu dengan kesal.

"Waktunya anda sekolah Tuan," balas Si Pengawal dengan sopan.

"Aku tak mau, jadi sekarang keluarlah." Tolak Abimanyu, saat hendak akan memasang kembali headset nya, tangan Abimanyu ditarik dengan kuat.

"Maaf Tuan muda," kata Pengawal itu, dia menarik Abimanyu untuk masuk kedalam kamar mandi.

"Sial! Lepaskan!"

"Silahkan mandi atau saya yang akan memandikan anda."

Abimanyu Menatap pengawal itu dengan tajam lalu dia berdecit tak suka. "Fine! Keluar!" titah Abimanyu.

"Menyebalkan!"

Abimanyu bergegas mandi, setelahnya dia keluar dengan jubah mandi dengan namanya yang tertera di sana. Di atas kasur sudah terdapat satu set segaram putih abu, sepatu dan tas gendong.

Abimanyu tanpa banyak kata menggunakan baju itu lalu sepatu. Merapihkan tatanan rambutnya lalu menyemprotkan kan parfum ke badan dan mengambil tas. Abimanyu keluar dari kamar melangkah ke meja makan yang sudah tersaji berbagai makanan.

"Aku ingin roti selai coklat," ucap Abimanyu, Sang Pelayan langsung bergegas membuatkan apa yang Abimanyu katakan, lalu menyerahkan pada Abimanyu.

Abimanyu melahapnya dengan satu tangan bermain ponsel, mengabari temannya yang kemarin ia tumpangi dan menghubungi beberapa teman wanita yang menanyakan keberadaanya.

Waktu menunjukan jam 08.37 WIB dan Abimanyu baru berangkat sekolah, jelas di antar oleh dua pengawal.

Abimanyu sebenarnya sedikit bingung, kenapa Daddy-nya menanaminya dengan nama Abimanyu, sangat khas dengan negara ini padahal tak ada darah Indonesia yang mengalir di dalam tubuhnya dan anehnya lagi, kenapa sedari kecil dia sudah masuk kursus Bahasa Indonesia?

...***...

Terpopuler

Comments

aisyahleila

aisyahleila

pliss, dwnld apk ini gara² cerita ini😭

2022-03-23

2

Eva Dian Iftitah

Eva Dian Iftitah

lari ke noveltoon karna crita ini....

2021-10-30

1

Diandka Syawal

Diandka Syawal

ke sini gegara tadi awalnya baca di wp eh sekalinya pindah ke sini auto donlod novel toon soalx udah suka ma ceritanya 😍

2021-08-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!