Carolline menghela nafasnya, jantungnya masih berdetak keras sampai sampai tadi sang dokter di buat bingung dengan detak jantungnya.
Carolline memukul pipinya sedikit keras, "Stop memikirkannya!" Ucap Carolline dengan tegas pada dirinya
Carolline memilih memejamkan matanya, dari pada mengingat hal yang ujungnya membuatnya kembali sakit.
Sampai akhirnya dia membuka matanya kembali, "Hah!! Susah sekali" ujarnya kesal karena tak kunjung terlelap, Carolline mengambil ponselnya, membuka sosial media berharap dia akan melupakan Victor lalu tidur.
Jam 12.30 WIB nyatanya mata Carolline belum juga terpejam, Caroline mengacak ngacak rambutnya frustasi,
"Huh, tenang Carolline tenang, Anggap semuanya mimpi!" Katanya menenangkan dirinya
**--**
Hari telah kembali menjadi terang, Victor duduk termenung di ruang keluarga, dia masih di indonesia, rencananya dia akan kembali ke las vegas nanti siang, namun hati Nya di landa gelisah tak menentu.
Abimanyu menjatuhkan dirinya di samping Victor, "huhh.. Daddy belum pulang?" Tanya Abimanyu
Victor menoleh pada anaknya, "Pulang kemana? Ini rumah Daddy kalau kamu lupa"
"Ya maksudnya gak gitu dad"
Victor tersenyum tipis, menyandarkan tubuhnya di sofa, "Kayanya daddy bakal disini lebih lama" celetuknya dengan santai, Ya dia memilih mengikuti kata hatinya.
"Hah?! Daddy gak salah? Bukannya kerjaan daddy itu sangat penting" Abimanyu jelas terkejut, dirinya tak salah dengarkan, heh Daddy nya ini orang penting plus sibuk. Mengingatnya saja membuat Abimanyu ingin memutar bola matanya.
"Yaa.. Gak ada salahnya Daddy meluangkan sedikit waktu, bukannya kamu juga di skorsing? Jadi kita bisa menghabiskan waktu bersama, Bukan?"
"Daddy, itu terdengar menjijikan, mending Daddy pulang aja deh" Balas Abimanyu dengan tatapan jiji saat mendengar ucapan Daddy nya itu, sangat menggelitik di telinganya.
"Kenapa? Mau bikin ulah lagi?"
"Ya engga dad, emang Daddy pikir aku kerjaannya cuman bikin masalah" Ucapnya dengan jengah
"Emang gitu kan"
"Ah, terserah Daddy"
Dari pada melayani Daddy nya yang aneh, mending dia menelpon kirana mendengar suara kirana lebih baik dari pada mendengarkan suara Daddy nya, Abimanyu mengeluarkan ponsel nya dari saku celananya, dia langsung mencari nomor Kirana dan langsung meneleponnya.
Pertama gak di angkat.
Kedua gak di angkat.
Ketiga gak di angkat.
Terus sampai akhirnya, suara judes terdengar dari sebrang sana,
"Apaan si!"
"Judes amat mbak"
"Cepet apaan?! Gue masih kesel sama lo"
"Jangan kesel kesel nanti rindu..." Balas Abimanyu diiringi dengan menahan kecil
"Aku cuman pengen..--"
"Kalau gak ada yang penting gue matiin" Tak tau saja Kirana sudah ingin membanting Abimanyu,
"Kok lo gue si?!"
"Bodo amat, lagian lo siapa gue?!" Ucapnya dengan sangat ketus dan jelas itu menyulut kekesalan Abimanyu
"Kam..--"
"Kirana, ke kantin kuy"
Samar samar abimanyu mendengar suara itu, Abimanyu melirik jam yang menempel pada dinding, masih jam 9
"Iya duluan nanti nyusul" Ucap kirana
"Loh bukannya masih jam 9?" Tanya Abimanyu Seakan melupakan kemarahannya,
"Bu Carolline gak masuk sakit"
"Bu Carolline sakit? Sejak kapan?" Karena setahu Abimanyu, Kemarin Bu Carolline masih sehat sehat saja saat bertemu di ruang BK
"Sejak kemarin katanya, Kasian, katanya si di rawat di rumah sakit, rencananya entar pulang sekolah mau pada jenguk"
"Ya udah nanti aku jemput"
"Ngapain?! Gak usah bareng sama anak anak yang lain aja"
"Gak ada penolakan!"
"Terserah!"
Baru saja dia akan membalas ucapan Kirana, Telponnya sudah di putuskan dengan sepihak oleh Kirana
"Halo.."
"Kirana.."
"Cek dasar"
Tak ke habisan Akal, Abimanyu menyepam Chat pada Kirana, biarkan saja suruh siapa mematikan telpon sepihak.
"Emang Bu Carolline itu ngajar di kelas kamu?" Tanya Victor yang sedari tadi hanya mendengarkan celoteh anaknya bersama seseorang di ujung telpon sana
"Hem, Wali kelas" Balas nya
"Oh, lagi sakit?"
"Iya Daddy, kenapa tanya tanya? Naksir?" Tebak Abimanyu menatap Daddy nya dengan intens
Victor yang melihat tatapan itu pun mengangkat alisnya, "Emang boleh?" Ucapnya, Sebenarnya Victor tak berniat serius dia hanya ingin menggoda Anaknya saja, karena setelah kejadian itu Abimanyu selalu sensi saat Victor membahas tentang wanita, lagian Carolline sudah memiliki anak dan suami jadi meskipun..--
"Silahkan saja, Itu pun kalau bu Carolline mau, meskipun Bu Carolline janda anak satu, dia tak mudah di taklukan. Kata anak anak si gitu" Ucap Abimanyu acuh tak acuh
Dar!
Ucapan Abimanyu sukses membuatnya jiwa Victor terguncang, Carolline belum menikah lagi? Lalu anak itu anak siapa? Lalu kenapa kemarin Carolline.
Victor mengacak ngacak rambutnya frustasi, "Kamu yakin bahwa Carolline Janda? Lalu anak perempuan yang bersamanya itu siapa?" Tanya nya dengan wajah tegang
Abimanyu di buat bingung, "Ya anak nya Daddy. Ngaco, Tap..--"
Belum selesai Abimanyu menyelesaikan ucapannya Daddy nya terlebih dahulu pergi meninggalkan nya, "Dad! Mau kemana?!"
"Memperjuangkan masa depan" Balas Victor lalu dia benar benar menghilang di balik pintu,
Abimanyu mengernyit, "Masa depan? Perusahaan Daddy mau bangkrut? Lagian Daddy tau dari mana Bu Carolline punya anak?" Ucapnya sambil berpikir keras, tiba tiba saja banyak pertanyaan yang muncul di otaknya, membuatnya pusing sendiri memikirkan nya,
"Arrrghh, bodo amat, Urusan orang tua" Ucap Abimanyu menyerah,
"Mending tidur" Ucapnya lalu dia berjalan memasuki kamar tidur nya, yang berada di lantai dua.
**--**
Carolline sedang duduk di bangku taman rumah sakit, dia bosan berada di dalam ruang inap, Clara sedang istirahat di ruangannya jadi dia tak ingin mengganggunya,
"Boleh duduk di sini?" Ucap seseorang
Carolline menoleh, pria dengan jas putihnya, Carolline tersenyum tipis, "Silahkan" Ucapannya lalu menggeserkan dirinya memberikan tempat untuk pria itu duduk
Pria tersebut duduk di samping Carolline, "Sagara" Ucapnya menyodorkan tangannya pada Carolline
Carolline menatap uluran tangan itu cukup lama, membuat sagara kikuk dibuatnya, Saat sagara akan menarik kembali tangannya, Carolline akhirnya menyambut Uluran tangan itu, "Carolline" Ucapannya dengan senyum lalu melepaskannya.
Sahara membalasnya dengan senyum manis, "Sendirian aja?" Tanya nya
Carolline menggeleng, "Tuh banyakan" Ucap nya sambil menunjuk orang orang yang juga sedang berada di sana,
"Maksudnya, aduh... Kamu gak di temen in sama sodara, pacar atau Suami?" Ucap Sagara
"Hahaha... Iya iya paham"
Spontan suara tawa itu membuat Sagara terpaku, Begitu merdu mendengarnya, membuat nya ingin terus mendengarnya,
"Aku..--"
"CAROLLINE!"
Suara itu terdengar nyaring, membuat yang berada di sana menatap ke arah sumber suara itu, Pria dengan wajah tegang namun tetap tampan, berdiri di sana, tangannya mengepal keras di samping tubuhnya, Nafasnya memburu.
Carolline menelan ludahnya susah payah, entahlah nyalinya menciut melihatnya, dia belum pernah melihat kemarahan itu sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Ita Imus
cemburu niye
2021-11-19
1
Maulina Kasih
ahhh makin seruuuuuu 🥰🥰🥰🥰
2021-03-30
0