Bagian. 10

Suasana ruang rawat Carolline hening, setelah kejadian tadi yang berujung kepergok dokter yang sedang melakukan kontrol membuat Carolline malu bukan kepalang,

Carolline memilih pura pura menonton televisi, meskipun tak ada acara yang menarik perhatiannya. Sedangkan Victor memilih memainkan ponselnya mengecek email yang masuk.

Sampai akhirnya Carolline merasa haus menyerang nya, dengan perlahan dia mengambil gelas yang berada di meja samping, namun entah lah tangannya rasanya lemas.

Prang.

"Astaga"

Gelas terjatuh dan hancur.

Victor yang mendengar itu pun langsung bergegas menghampiri Carolline,

"Kamu gak papa?" Tanya Victor pada Carolline

Carolline yang sadar dari rasa terkejut nya pun menggeleng, "Aku gak papa"

"Kenapa gak minta tolong aku?"

"Gak papa"

Victor menghela nafasnya, "Aku ambilkan yang baru ya" Victor langsung pergi keluar ruang rawat Carolline.

Carolline hanya diam saja, dia menghembuskan nafasnya menyandarkan kepalanya pada bantal, dilema.

Jika Victor terus seperti ini padanya, bukan tidak mungkin hatinya akan kembali luluh dan itu gak boleh sampai terjadi.

"Gak boleh lemah... Gak boleh!" Carolline terus merapalkan itu sampai seseorang masuk ke ruangannya dengan segelas air putih, siapa lagi kalau bukan Victor dan di ikuti dengan seorang laki laki yang berseragam OB.

"Ini minumnya" Victor menyerahkan gelas itu pada Carolline

Carolline langsung mengambil gelas itu namun Victor menjauhkannya, "Biar aku yang pegang" Ucapnya lalu mengarahkan gelas didepan mulut Carolline

Carolline menatap sejenak ke arah Victor yang sedang berdiri di depannya, Pria satu ini. Astaga, dadanya berbegub kencang lagi

Carolline langsung meminum air putih itu, dibantu oleh Victor.

"Udah" Ucap Carolline, Victor mengangguk lalu menaruh gelas itu di meja samping

"Pak, Bu pecahan gelasnya sudah saya bersihkan, saya permisi dulu" Hampir Carolline melupakan OB itu, aish.

"Ya, makasih" Ucap Carolline sambil tersenyum tipis sedangkan Victor hanya mengangguk.

OB itu pun melenggang pergi meninggalkan ruangan Carolline.

"Lain kali kalau mau apa apa, bilang" Ucap Victor menatap lurus pada Carolline

"Hem" Balas Carolline dengan kikuk, hey kalau dia terus meminta tolong Victor yang ada kebodohannya akan terulang lagi.

Victor masih menatap Carolline dengan tatapan yang... Entahlah, Carolline tak berani terlalu lama menatap mata itu.

"Siapa Clara?"

Tubuh Carolline langsung tegang saat mendengar pertanyaan Victor yang satu ini, apa ini saatnya Victor mengetahui yang sesungguhnya? Tapi..--

"Siapa Clara, Carol?" Ulang Victor karena tak kunjung mendapat jawaban

"Anakku" Ucap Carolline

"Anakmu? Kamu belum menikah lagi Carolline!" Victor sedikit emosi

"Lalu memangnya kenapa? Bukannya kamu juga memiliki anak dari wanita yang bukan istrimu?!" Balas Carolline dengan kesal

"Ini beda Carol!"

"Ini sama! Kamu berselingkuh sampai kamu punya anak dan kamu menyembunyikan itu bertahun-tahun lamanya! Lalu kenapa aku tidak bisa?!"

Wajah Victor langsung mengeras mendengarnya, lagi lagi semua berawal dari dirinya.

"Siapa pria brengsek itu?!" Tanya Victor dengan suara beratnya, tangannya terkepal kuat

"Kamu tak perlu tau!" Sentak Carolline

"AKU PERLU TAU?!"

Carolline memejamkan matanya, Victor membentaknya. Membuat hati Carolline semakin sakit dibuatnya.

"Buat apa kamu tau? Ingin mencarinya lalu membunuhnya?" Carolline mencoba mengontrol emosinya, Victor tak akan kalah jika dia pun ikutan terpancing emosi

"Ya. Aku akan membunuh pria yang telah berani menyentuh istriku!"

"Jadi, berarti aku boleh membunuh cinta pertama mu?" Ucap Carolline

Victor langsung diam membeku, sialan!

"Jangan pernah menyampuri urusanku lagi, Victor. Pergilah, Anggap saja yang tadi tak pernah terjadi" Sambung Carolline karena dia tau apa jawaban dari Victor, mana mungkin Victor membiarkan cinta pertama nya mati, Victor akan melindunginya habis habisan. Carolline tersenyum miris mengingat itu, betapa bodohnya ia hampir luluh oleh Victor.

"Car..--"

"Vic! Tolong, biarkan aku hidup tenang" Ucap Carolline dengan nada frustasi nya, dia menatap Victor lekat lalu tak lama dia langsung mengalihkan pandangan itu,

Carolline merebahkan tubuhnya, tidur membelakangi Victor yang masih senantiasa diam disana.

"Aku mau istirahat, tutup kembali pintu jika keluar" Ucap Carolline lalu hening.

Sampai akhirnya dia mendengar suara langkah menjauh dan suara pintu terkunci.

Carolline menghela nafasnya saat merasa Victor sudah keluar, tapi Carolline mendengar suara langkah kaki mendekat.. hey! Suara kunci artinya..

Carolline melotot saat merasakan seseorang naik keatas ranjang rawatnya

"Maaf" Bisikan itu dan pelukan yang dia rasakan membuat nya merinding.

"Maafkan aku" Ucap Victor lagi, Carolline semakin gentar, Carolline mencoba melepaskan diri dari pelukan Victor namun bukannya melepas Victor mengeratkan pelukannya

"Biarkan seperti ini dulu, kumohon" Ucap Victor dengan suara beratnya

"Lepas Vic, Aku minta kamu pergi bukan seperti ini" Carolline terus bergerak mencoba melepaskan tangan Victor yang melingkar di tubuhnya.

Namun bukannya terlepas malah membuat sesuatu terbangun di bawah sana.

"Seperti apa hem? Apa aku salah memeluk istri ku sendiri?"

Saat Carolline akan menyangga ucapan itu, Victor terlebih dulu meneruskan ucapannya

"Jika pria lain bisa membuatmu mengandung, maka akupun akan melakukannya"

Perasaan Carolline semakin tak karuan,

"Kamu merasakannya?" Ucap Victor semakin merapat kan tubuh keduanya.

"Victor! Lepas!" Carolline semakin meronta

"Kamu pikir semudah itu?"

Victor langsung membalikkan tubuh Carolline menjadi terlentang, Victor menindih tubuh ramping itu.

"Vic..-- lepas.. please.. lepas!!"

"Iya aku lepaskan, setelah ini" Ucapnya lalu langsung mencium ganas bibir Carolline

"Vic..mmmpp..--"

Victor langsung menahan kedua tangan Carolline di sisi kepala wanita itu,

"Vic!!" Sentak Carolline saat Victor melepaskan bibir mereka

"Kamu gila!"

Victor hanya diam, menyunggingkan senyum yang penuh makna, "Aku gila karena kamu" Balasnya

"Lepas Victor! Pergi!" Mata Carolline berkaca kaca menatap Victor, rasanya sakit sekali di lecehkan oleh orang yang begitu kita cintai

"Jangan menangis sayang, cukup nikmati" Ucapnya, persis seperti pria bejad yang sedang menenangkan korbannya.

Victor seakan buta dan tuli, dia tak mendengar isakan Carolline yang mulai terdengar, Victor langsung menyumpal bibir Carolline dengan ciumannya, Victor pun sakit saat melihat air mata, mendengar isakan seakan jarum yang menusuk hatinya, Namun emosinya lebih menguasai dirinya.

Carolline terus berusaha melepaskan diri, namun apa daya, tubuhnya rasanya masih terasa lemas, Victor terus melakukannya sampai akhirnya semua terjadi. Hal yang seharusnya tak terjadi.

**--**

Masih terdengar isakan Carolline, matanya sembab karena terlalu lama menangis sedangkan Victor hanya diam memeluk erat tubuh Carolline, keduanya masih belum menggenakan apapun, Hanya selimut yang menutupi keduanya.

"Pergi Vic!" Ucap Carolline lirih

Victor menggeleng, "Gak akan pernah"

"Kamu egois!"

"Iya itu aku, aku akan lebih egois jika itu tentang kamu..."

"... Aku akan nerima Clara seperti anak aku sendiri, kita kembali lagi ya"

Memang Clara anakmu!, Ingin rasanya Carolline berteriak seperti itu pada Victor, namun dia tak bisa. Dia belum siap dengan segala resiko yang akan dia dapat

"Aku gak mau, bukannya kamu udah nikah lagi? Aku gak mau jadi orang ketiga! Pergi Victor! Aku gak mau liat kamu lagi!"

"Aku akan urus semuanya, biar kita kembali seperti dulu lagi" Ucap Victor tak mendengarkan ucapan Carolline

"Aku gak mau! Berapa kali aku harus bilang?! Cukup Victor cukup! Aku muak!" Air mata Carolline kembali luruh, astaga kenapa semua semakin rumit.

Victor tak menjawab dia menghapus air mata itu, Victor sangat membenci air mata itu dan sialnya dialah yang membuat Carolline mengeluarkan air mata.

Terdengar suara ricuh diluar sana,

"Ini bener ruangannya Bu Carolline?"

"Iya kali"

"Lah elah, jangan pake kali dong kebanyakan"

"Apaan si lo, gak nyambung"

"Iya kan hati Abang nyambungnya ke hati kamu"

"Halah gombal mulu Lo anak badak"

"Sirik mulu!"

"Udah woy, ini jadi jenguk kgak si?!"

"Tanya Bu Indira coba"

"Iya bentar"

Carolline membulatkan matanya, dia langsung mendorong Victor sekuat tenaga, anak muridnya.

Carolline mencabut selang infus nya agar lebih leluasa bergerak, dia melupakan Victor yang sedang berada disana, dia panik.

"Victor kenakan pakaianmu!" Ucap Carolline penuh penekanan

Carolline langsung mengumpulkan pakaian nya yang berserakan, dia melupakan rasa malunya, dia tak menyadari bahwa dia sama sekali belum menggunakan apapun.

Sedangkan Victor hanya diam, duduk tenang, matanya mengikuti setiap langkah kali Carolline, dia hanya tersenyum, Victor yakin jika Carolline sudah sadar dia akan mengurung dirinya karena malu.

"So beautiful" Gumam Victor yang di tatap aneh oleh Carolline, namun dia mengabaikannya.

"Gunakan pakaianmu Victor!" Titahnya, lalu Carolline langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Victor menggeleng kepalanya, sambil terkekeh pelan, astaga.

Victor beranjak dari atas ranjang, menggunakan pakaiannya dengan santai, terdengar suara pintu yang akan dibuka.

Clek. Clek.

"Loh gak bisa di buka"

"Apanya?"

"Ya pintunya lah dodol"

"Masa?"

"Bodo"

"Coba sini sama gue, Lo kebanyakan dosa kali"

"Enaknya, sembarangan banget Lo"

"Udah kalian malah berantem lagi"

"Tau nih"

"Udah buruan buka"

"Sabar kali"

Victor yang sudah menggunakan pakaiannya berjalan membukakan kunci,

Clek.

"Nah kan bisa di buka! Lo emang banyak dosa"

"Tapi tadi emang gak bisa dibuka!"

"Aduh udah dong!"

Victor mengamati keempat remaja yang sedang adu mulut di depannya ini. Namun mereka langsung berhenti saat menyadari bahwa Victor sedari tadi berdiri di depan mereka

"Eh, Om.. Siang om" Ucap seorang laki laki yang tadi membuka pintu

Victor tersenyum, "Sore"

"Eh iya sore maksudnya" Timpalnya dengan cengiran

"Emm.. maaf om, ini ruang rawatnya Bu Carolline... kan?" Tanya si perempuan.

Victor mengangguk, "Kalian anak muridnya?"

"Iya om" balas mereka serempak

"Silahkan masuk, Carolline sedang di toilet" Ucap Victor

Merekapun masuk, duduk di sofa yang berada di ruangan.

Terpopuler

Comments

Margaretha Margaretha

Margaretha Margaretha

gajadi baca

2021-12-13

0

Margaretha Margaretha

Margaretha Margaretha

skip ahh agak kurang nyambung😭

2021-12-13

0

Maulina Kasih

Maulina Kasih

paling kesel klo pasangan slingkuh itu...tp entah knp yg ini beda banget rasanya..msh tanda tanya knp si victor slingkuh...apa mmg khilaf atau dijebak..

2021-03-30

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!