Chapter 2 (2)

Hilman melirik putranya saat membuka pintu mobil. "Rafa, kamu bawa motor aja supaya bisa antar Vallen ke rumahnya."

"Iya, Yah."

Rafa tersenyum palsu, tapi tetap berlari ke garasi untuk mengambil motor. Beberapa lama kemudian ia sampai di depan Vallen yang sudah menunggunya.

"Nyusahin, padahal gue lagi males bawa motor, " kata Rafa pelan sembari menyodorkan helm.

"Oh, kepaksa nganter gue?"

"Iya."

Vallen diam, walau begitu ia masih mau naik ke motor.

"Rafa berangkat duluan. Assalamualaikum," pamitnya pada yang lain. Cowok itu kemudian melajukan motor dengan kecepatan sedang.

***

Vallen menyangkutkan helm di spion motor Rafa tanpa berkata apapun. Ia lalu merapikan rambut dengan sela-sela jarinya.

Cowok yang masih duduk di motornya sendiri itu kini menatap Vallen dengan heran. Tak biasanya Vallen sediam itu. "Tumben."

Sekilas, Vallen menatapnya, sebelum akhirnya terlihat tidak peduli lagi.

"Lo marah?" tanya Rafa.

Vallen bungkam.

Mencoba mengajaknya bicara, Rafa pun menyentuh bahu Vallen dnegan telunjuknya, tapi dengan segera gadis itu menggerakkan pundaknya agar tangan Rafa menyingkir.

"Val lo marah?"

Wajah Vallen yang tadinya masam beringsut menampakkan wajah ramahnya saat Ayah, Tante Nisa, dan Om Tito datang.

"Ayo," ajak Hilman.

Mereka kemudian mulai berjalan ke area pemakaman. Dan saat ini, Rafa sedang membangun kembali benteng kekuatannya. Langkahnya ia tetapkan. Rasa gundah dan lemas yang sudah mengalahkannya tadi malam tak boleh bertandang lagi. Sekarang, Rafa harus menang melawan kesedihan, lelaki itu percaya bundanya akan bahagia jika ia pun bahagia.

***

"Turun, Val."

Vallen turun sambil mengedarkan pandangan, lalu ia menatap Rafa dengan jengah. "Kenapa gak turunin gue dari awal aja?" tanya Vallen muak karena tahu ini bukan berhenti di rumahnya bahkan area komplek rumahnya pun bukan.

"Apaan sih."

"Lo males kan bawa gue? Gue jadi beban lo kan?" Vallen mengembalikan helm Rafa dan berjalan menjauh.

Rafa yang kebingungan segera menyusul Vallen menggunakan motor.

"Lo pikir gue tega nurunin lo tengah jalan?! Kita mampir beli kalung dulu, Val!" ucap Rafa agak keras.

Langkah Vallen terhenti. Ia cukup malu dengan kelakuannya tadi, tapi hari ini emosinya memang sedang tidak dapat dikontrol, mungkin karena lagi halangan juga. Ditambah Rafa yang memang menyebalkan, coba ia bilang dari awal, kan Vallen tidak akan kesal duluan. "Kalung buat apa?"

"Gantungin cincin." Rafa memarkirkan motornya di depan ruko yang bukan toko emas, lagian sih ada acara mengejar Vallen segala, ribet lagi kalau putar balik, lebih baik mereka berjalan sedikit saja.

Vallen mengekori Rafa berjalan. Sesampainya di toko, Rafa menyarankan agar kalung perak saja. Gadis itu pun langsung memilih kalung yang terlihat cantik di matanya.

"Makasih," ucap Vallen pada mbak-mbak di sana saat menerima barang yang sudah dibungkus tersebut.

Selanjutnya Vallen dan Rafa tidak lagi bicara, bahkan sampai motor kembali dilajukan. Setelah sampai di gerbang komplek, barulah Rafa bertanya ke mana arah rumah gadis itu, dan untungnya Vallen jawab.

Beberapa lama kemudian, motor Rafa pun berhenti di rumah bertingkat warna krem.

Vallen turun dan segera membuka gerbang tanpa mengucapkan apapun pada Rafa.

"Val!" panggil Rafa yang duduk menyamping di motor dengan tangan kanan bertumpu pada stangnya.

Vallen berbalik.

"Lo ngambek gara-gara gue bilang keberatan nganter lo?"

"Ya lo pikir aja sendiri," jawab Vallen ketus.

"Dih, jadi kebo baperan amat."

"Ga lucu."

"Gue gak ngelawak. Salam buat orangtua lo, gue balik sekarang."

Vallen tidak menjawab, hanya menutup gerbang, lalu masuk ke dalam rumahnya.

***

Satu mobil sampai di depan rumah Rafa, kemudian dari sana muncul anak-anak seumur Rafa yang beralih masuk ke rumahnya sembari mengucap salam. Namun, ada dua orang yang tetap di depan, mereka adalah Chela dan Nasya--sahabat Vallen yang masih berusaha menelepon gadis tersebut.

Tut ... Tut ...

Halo?

"Val, lo di mana?" tanya Chela.

Ruang tamu.

"Oh, udah di dalem?" Dua gadis yang masih di ambang pintu itu lantas melihat ke area dalam rumah.

Hah? Ruang tamu rumah gue maksudnya. Lo pada udah sampe di rumah Rafa?

"Udah nih, malah yang belom sampe tinggal gengnya Rafa plus elo."

Gak tau nih si Devan lama. (Tin!) Oh itu, gue otw sekarang!

Tut ...

Sambungan telepon pun dimatikan.

Chela mengangguk pada Nasya, isyarat bahwa mereka masuk sekarang saja.

***

Vallen yang mendengar klakson mobil lantas menjauhkan dirinya yang semula menyender pada bahu Aya.

"Mah, Vallen berangkat sekarang yah." Cewek itu memakai lagi tas selendangnya, lalu beranjak ke luar rumah ditemani mamahnya sampai pintu utama.

Saat menginjak keset bertuliskan 'welcome', Vallen berhenti sejenak. Menatap mobil Devan dengan rasa tak enak. Hari ini ia harus menyelesaikan urusannya dengan cowok itu, karena Vallen sudah tak boleh melanjutkan ini semua.

Kaca mobil turun. Tiga orang cowok di dalamnya mengangguk pada Aya sambil tersenyum. "Tante!"

Aya membalasnya dengan senyuman pula.

Vallen menyalami mamahnya, kemudian berjalan ke mobil Devan. Pandangannya mendapati bahwa yang kosong adalah bangku depan. Wajar sih mereka memberi tempat itu untuk Vallen.

Seusai Vallen memakai seatbelt. Devan tersenyum sambil sekilas melihat padanya. "Udah berapa hari ya Val kita gak ketemu?"

Vallen balik tersenyum, hanya untuk menyeimbangkan reaksi Devan. "Sepuluh hari mungkin ...."

"Kangen gue sama lo, Val."

Setelah mendengar itu, senyum Vallen perlahan memudar, dirinya menatap ke sebelah kiri, sengaja membuang pandangan dari Devan yang meliriknya padahal sedang menyetir.

🍐 Bersambung ....

...✨ Jangan lupa vommentnya gaisss ☺️...

...Makasih ✨...

Terpopuler

Comments

susan menik2

susan menik2

maap thor ini rafa agama apa ya kok ambil alkitab tpi ngucap salam..
maafkan Q yg gk fokus thor

2021-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 (1)
3 Chapter 1 (2)
4 Chapter 2 (1)
5 Chapter 2 (2)
6 Chapter 3 (1)
7 Chapter 3 (2)
8 Chapter 4 (1)
9 Chapter 4 (2)
10 Chapter 5 (1)
11 Chapter 5 (2)
12 Chapter 6 (1)
13 Chapter 6 (2)
14 Chapter 7 (1)
15 Chapter 7 (2)
16 Chapter 8 (1)
17 Chapter 8 (2)
18 Chapter 9 (1)
19 Chapter 9 (2)
20 Chapter 9 (3)
21 Chapter 10 (1)
22 Chapter 10 (2)
23 Chapter 10 (3)
24 Chapter 10 (4)
25 Chapter 11 (1)
26 Chapter 11 (2)
27 Chapter 11 (3)
28 Chapter 11 (4)
29 Chapter 12 (1)
30 Chapter 12 (2)
31 Chapter 12 (3)
32 Chapter 12 (4)
33 Chapter 13 (1)
34 Chapter 13 (2)
35 Chapter 13 (3)
36 Chapter 13 (4)
37 Chapter 14 (1)
38 Chapter 14 (2)
39 Chapter 14 (3)
40 Chapter 14 (4)
41 Chapter 15 (1)
42 Chapter 15 (2)
43 Chapter 15 (3)
44 Chapter 15 (4)
45 Chapter 16 (1)
46 Chapter 16 (2)
47 Chapter 16 (3)
48 Chapter 16 (4)
49 Chapter 17 (1)
50 Chapter 17 (2)
51 Chapter 17 (3)
52 Chapter 17 (4)
53 Chapter 18 (1)
54 Chapter 18 (2)
55 Chapter 18 (3)
56 Chapter 19 (1)
57 Chapter 19 (2)
58 Chapter 19 (3)
59 Chapter 20 (1)
60 Chapter 20 (2)
61 Chapter 20 (3)
62 Chapter 21 (1)
63 Chapter 21 (2)
64 Chapter 21 (3)
65 Chapter 22 (1)
66 Chapter 22 (2)
67 Chapter 22 (3)
68 67
69 68
70 69
71 70
72 71
73 72
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83
85 84
86 85
87 86
88 87
89 88
90 89
91 90
92 91
93 92
94 93
95 94
96 95
97 96
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 102
104 103
105 104
106 105
107 106
108 107
109 108
110 109
111 110
112 111
113 112
114 113
115 114
116 115
117 116
118 117
119 118
120 119
121 120
122 121
123 122
124 123
125 124
126 125
127 126
128 127
129 128
130 129
131 130
132 131
133 132
134 133
135 134
136 135
137 136
138 137
139 138
140 139
141 140
142 141
143 142
144 143
145 144
146 145
147 146
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 157
159 158
160 159
161 160
162 161
163 162
164 163
165 164
166 165
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 (1)
3
Chapter 1 (2)
4
Chapter 2 (1)
5
Chapter 2 (2)
6
Chapter 3 (1)
7
Chapter 3 (2)
8
Chapter 4 (1)
9
Chapter 4 (2)
10
Chapter 5 (1)
11
Chapter 5 (2)
12
Chapter 6 (1)
13
Chapter 6 (2)
14
Chapter 7 (1)
15
Chapter 7 (2)
16
Chapter 8 (1)
17
Chapter 8 (2)
18
Chapter 9 (1)
19
Chapter 9 (2)
20
Chapter 9 (3)
21
Chapter 10 (1)
22
Chapter 10 (2)
23
Chapter 10 (3)
24
Chapter 10 (4)
25
Chapter 11 (1)
26
Chapter 11 (2)
27
Chapter 11 (3)
28
Chapter 11 (4)
29
Chapter 12 (1)
30
Chapter 12 (2)
31
Chapter 12 (3)
32
Chapter 12 (4)
33
Chapter 13 (1)
34
Chapter 13 (2)
35
Chapter 13 (3)
36
Chapter 13 (4)
37
Chapter 14 (1)
38
Chapter 14 (2)
39
Chapter 14 (3)
40
Chapter 14 (4)
41
Chapter 15 (1)
42
Chapter 15 (2)
43
Chapter 15 (3)
44
Chapter 15 (4)
45
Chapter 16 (1)
46
Chapter 16 (2)
47
Chapter 16 (3)
48
Chapter 16 (4)
49
Chapter 17 (1)
50
Chapter 17 (2)
51
Chapter 17 (3)
52
Chapter 17 (4)
53
Chapter 18 (1)
54
Chapter 18 (2)
55
Chapter 18 (3)
56
Chapter 19 (1)
57
Chapter 19 (2)
58
Chapter 19 (3)
59
Chapter 20 (1)
60
Chapter 20 (2)
61
Chapter 20 (3)
62
Chapter 21 (1)
63
Chapter 21 (2)
64
Chapter 21 (3)
65
Chapter 22 (1)
66
Chapter 22 (2)
67
Chapter 22 (3)
68
67
69
68
70
69
71
70
72
71
73
72
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83
85
84
86
85
87
86
88
87
89
88
90
89
91
90
92
91
93
92
94
93
95
94
96
95
97
96
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
102
104
103
105
104
106
105
107
106
108
107
109
108
110
109
111
110
112
111
113
112
114
113
115
114
116
115
117
116
118
117
119
118
120
119
121
120
122
121
123
122
124
123
125
124
126
125
127
126
128
127
129
128
130
129
131
130
132
131
133
132
134
133
135
134
136
135
137
136
138
137
139
138
140
139
141
140
142
141
143
142
144
143
145
144
146
145
147
146
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
157
159
158
160
159
161
160
162
161
163
162
164
163
165
164
166
165

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!