Chapter 1 (2)

Vallen berhenti memikirkan hal tersebut sewaktu sampai di depan kamar. Ia lalu meneguk ludahnya saat mengintip kamar Rafa yang sedikit terbuka. Haruskah dia masuk? Pertanyaan bodoh yang bahkan Vallen jawab sendiri dengan kata 'iyalah'.

"Sorry gue masuk."

Rafa masih meresponnya dengan keheningan, sama seperti sebelumnya.

Cowok itu tengah duduk di kursi depan meja belajar, matanya menatap lurus ke depan, menyaksikan rintik hujan di luar sana.

"Rafa gue tau ini berat, sabar ya. Gue tau lo bisa ngadepin semuanya ...."

Vallen pikir manusia ini akan diam lagi, tapi ternyata Rafa menoleh dan menatap gadis itu yang sedang berdiri di sebelah kanannya.

"Hm."

Rafa bangkit dari duduknya, membuat Vallen cukup terlonjak karena takut laki-laki ini berbuat sesuatu yang belum ingin Vallen lakukan. Napasnya tercekat kala Rafa berada di dekatnya, padahal nyatanya hanya sekadar lewat karena ia hendak ke kamar mandi. Bukan apa-apa, tapi masalahnya ini di kamar, dan kejadian apapun bisa saja terjadi, sekalipun tak ada salahnya karena Vallen dan Rafa sudah sah.

Tak lama, Rafa keluar dari wc, kemudian mengambil sesuatu dari lemarinya. "Maghrib," katanya singkat, lalu menggelar sajadah dan mulai beribadah.

Vallen menatap Rafa dengan perasaan yang ... entahlah sulit ia jelaskan juga.

***

Vallen membalikkan halaman novel yang kebetulan nganggur di meja belajar Rafa. Ia lalu memutar kursinya menghadap ranjang saat merasa dirinya mulai mengantuk.

Rafa yang sedang bermain ponsel menyadari dirinya sedang ditatap. "Kenapa?"

"Ada kamar tamu di sini?" tanya Vallen.

"Ada, dipake om sama tante sementara."

Gadis itu merengut. "Terus gue tidur di mana dong?"

"Ya di sinilah. Kalo lo tidur di ruang tamu juga, ujung-ujungnya pasti disuruh pindah ke sini," jelas Rafa.

Vallen menunjuk tempat tidur. "Sa-satu ranjang gitu sama lo?"

"Ya lo pikir? Kecuali lo mau tidur di lantai sih, terserah."

"Rese!"

Dengan langkah ragu, Vallen menuju ranjang itu, kemudian naik. Rafa menyimpan guling di pertengahan ranjang tanpa berkata sepatah katapun. Berusaha mengabaikan apa yang terjadi, Vallen membalikkan badannya untuk memunggungi Rafa, kemudian mulai memasuki alam mimpinya.

Beberapa jam setelahnya, pintu kamar Rafa terbuka, nyatanya itu Aya. "Loh Rafa belum tidur?"

"Belum Tante eh Mamah ...," jawab Rafa kikuk.

"Tidur ya, Sayang. Kamu butuh istirahat. Oh ya, Mamah sama papah pamit ya, kami titip Vallen."

Rafa mengangguk. "Iya, Mah."

Setelah mengucapkan salam, Aya menutup pintu. Namun, Rafa tidak menuruti perkataan mertuanya untuk tidur, ia masih saja bermain game online.

"Gak denger mamah bilang apa?" tanya orang yang membuat Rafa kaget sendiri.

"Lo gak tidur daritadi?"

"Tidur, cuma kebangun gara-gara game lo berisik! Pake earphone napa," omel Vallen yang membalikkan badannya menghadap langit kamar sambil menaikkan selimutnya sampai sebahu. "Matiin lampunya, pusing gue gak dimatiin." Tangan Vallen ia gunakan untuk menghalangi matanya dari sinar lampu.

"Banyak omong banget sih lo."

"Udah malem, Rafa."

Rafa berdecak, kemudian mematikan ponselnya beserta lampu kamar, tapi ia tetap menyalakan lampu tidurnya.

"Nah gini kan adem," ujar Vallen yang merasa lebih tenang.

Hening beberapa saat, hingga Vallen membuka suara lagi. "Disuruh tidur masih aja ngelamun."

Rafa melirik ke kanan, di tengah sinar temaram ini, tentu ia masih bisa menangkap keberadaan Vallen di netranya. "Sumpah lo berisik banget, diem aja gak bisa apa?" protes Rafa.

Vallen yang telentang hanya melihat Rafa dari ujung matanya, ia menggeleng. "Gak bisa."

"Fa! Gue bingung sama posisi gue sekarang, gue harus bertindak gimana ngadepin lo yang lagi kayak gini?" tanya gadis itu gemas karena benar-benar tidak tahu harus apa.

"Diem."

"Ish! Lo mah, gue nanya saran malah jawab gitu. Maksud gue tuh, lo lagi butuh didengerin, atau butuh gue rangkul, atau ..."

"Gue butuh lo diem."

Gadis yang berniat baik itu segera memutar bola matanya. Sebuah kepercumaan ternyata Vallen terang-terangan pada Rafa. Harusnya dia tidur saja daritadi daripada kedongkolannya harus bertambah karena ini.

Hening. Rafa tak lagi mendengar celotehan Vallen. Dan benar saja saat ia melirik Vallen, gadis itu sudah terlelap.

Malam pun semakin larut, kasur yang ditiduri Vallen rasanya terus bergerak, membuat gadis itu tidak nyenyak tidur dan sudah pasti Rafa lebih tidak nyaman dalam tidurnya. Vallen mengerti hati Rafa sedang gundah. Ada sebuah celah besar kesedihan yang ada di relung hatinya.

Kemudian, samar-samar terdengar sebuah isakan, Vallen tahu benar itu dari Rafa, tapi cewek itu membiarkannya. Takut jika ia bangun ... malah mengganggu Rafa yang sedang menumpahkan kesedihan. Gadis itu ingin memberi ruang sendiri untuk Rafa, ia hanya berharap besok Rafa bisa merasa lebih baik.

🍐 Bersambung ....

...✨ Jangan lupa vommentnya gaisss ☺️...

...Makasih ✨...

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

😥

2021-09-03

1

Miranda

Miranda

love

2021-08-08

0

susan menik2

susan menik2

kenapa gk nunggu nikah aja sih thor satu kamar nya

2021-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 (1)
3 Chapter 1 (2)
4 Chapter 2 (1)
5 Chapter 2 (2)
6 Chapter 3 (1)
7 Chapter 3 (2)
8 Chapter 4 (1)
9 Chapter 4 (2)
10 Chapter 5 (1)
11 Chapter 5 (2)
12 Chapter 6 (1)
13 Chapter 6 (2)
14 Chapter 7 (1)
15 Chapter 7 (2)
16 Chapter 8 (1)
17 Chapter 8 (2)
18 Chapter 9 (1)
19 Chapter 9 (2)
20 Chapter 9 (3)
21 Chapter 10 (1)
22 Chapter 10 (2)
23 Chapter 10 (3)
24 Chapter 10 (4)
25 Chapter 11 (1)
26 Chapter 11 (2)
27 Chapter 11 (3)
28 Chapter 11 (4)
29 Chapter 12 (1)
30 Chapter 12 (2)
31 Chapter 12 (3)
32 Chapter 12 (4)
33 Chapter 13 (1)
34 Chapter 13 (2)
35 Chapter 13 (3)
36 Chapter 13 (4)
37 Chapter 14 (1)
38 Chapter 14 (2)
39 Chapter 14 (3)
40 Chapter 14 (4)
41 Chapter 15 (1)
42 Chapter 15 (2)
43 Chapter 15 (3)
44 Chapter 15 (4)
45 Chapter 16 (1)
46 Chapter 16 (2)
47 Chapter 16 (3)
48 Chapter 16 (4)
49 Chapter 17 (1)
50 Chapter 17 (2)
51 Chapter 17 (3)
52 Chapter 17 (4)
53 Chapter 18 (1)
54 Chapter 18 (2)
55 Chapter 18 (3)
56 Chapter 19 (1)
57 Chapter 19 (2)
58 Chapter 19 (3)
59 Chapter 20 (1)
60 Chapter 20 (2)
61 Chapter 20 (3)
62 Chapter 21 (1)
63 Chapter 21 (2)
64 Chapter 21 (3)
65 Chapter 22 (1)
66 Chapter 22 (2)
67 Chapter 22 (3)
68 67
69 68
70 69
71 70
72 71
73 72
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83
85 84
86 85
87 86
88 87
89 88
90 89
91 90
92 91
93 92
94 93
95 94
96 95
97 96
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 102
104 103
105 104
106 105
107 106
108 107
109 108
110 109
111 110
112 111
113 112
114 113
115 114
116 115
117 116
118 117
119 118
120 119
121 120
122 121
123 122
124 123
125 124
126 125
127 126
128 127
129 128
130 129
131 130
132 131
133 132
134 133
135 134
136 135
137 136
138 137
139 138
140 139
141 140
142 141
143 142
144 143
145 144
146 145
147 146
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 157
159 158
160 159
161 160
162 161
163 162
164 163
165 164
166 165
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 (1)
3
Chapter 1 (2)
4
Chapter 2 (1)
5
Chapter 2 (2)
6
Chapter 3 (1)
7
Chapter 3 (2)
8
Chapter 4 (1)
9
Chapter 4 (2)
10
Chapter 5 (1)
11
Chapter 5 (2)
12
Chapter 6 (1)
13
Chapter 6 (2)
14
Chapter 7 (1)
15
Chapter 7 (2)
16
Chapter 8 (1)
17
Chapter 8 (2)
18
Chapter 9 (1)
19
Chapter 9 (2)
20
Chapter 9 (3)
21
Chapter 10 (1)
22
Chapter 10 (2)
23
Chapter 10 (3)
24
Chapter 10 (4)
25
Chapter 11 (1)
26
Chapter 11 (2)
27
Chapter 11 (3)
28
Chapter 11 (4)
29
Chapter 12 (1)
30
Chapter 12 (2)
31
Chapter 12 (3)
32
Chapter 12 (4)
33
Chapter 13 (1)
34
Chapter 13 (2)
35
Chapter 13 (3)
36
Chapter 13 (4)
37
Chapter 14 (1)
38
Chapter 14 (2)
39
Chapter 14 (3)
40
Chapter 14 (4)
41
Chapter 15 (1)
42
Chapter 15 (2)
43
Chapter 15 (3)
44
Chapter 15 (4)
45
Chapter 16 (1)
46
Chapter 16 (2)
47
Chapter 16 (3)
48
Chapter 16 (4)
49
Chapter 17 (1)
50
Chapter 17 (2)
51
Chapter 17 (3)
52
Chapter 17 (4)
53
Chapter 18 (1)
54
Chapter 18 (2)
55
Chapter 18 (3)
56
Chapter 19 (1)
57
Chapter 19 (2)
58
Chapter 19 (3)
59
Chapter 20 (1)
60
Chapter 20 (2)
61
Chapter 20 (3)
62
Chapter 21 (1)
63
Chapter 21 (2)
64
Chapter 21 (3)
65
Chapter 22 (1)
66
Chapter 22 (2)
67
Chapter 22 (3)
68
67
69
68
70
69
71
70
72
71
73
72
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83
85
84
86
85
87
86
88
87
89
88
90
89
91
90
92
91
93
92
94
93
95
94
96
95
97
96
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
102
104
103
105
104
106
105
107
106
108
107
109
108
110
109
111
110
112
111
113
112
114
113
115
114
116
115
117
116
118
117
119
118
120
119
121
120
122
121
123
122
124
123
125
124
126
125
127
126
128
127
129
128
130
129
131
130
132
131
133
132
134
133
135
134
136
135
137
136
138
137
139
138
140
139
141
140
142
141
143
142
144
143
145
144
146
145
147
146
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
157
159
158
160
159
161
160
162
161
163
162
164
163
165
164
166
165

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!