Hallo Kakak-kakak Author, terimakasih ya atas dukungannya..💕🙏semoga kalian suka cerita yang aku buat.
Dan ya, kalian pasti sempat beetanya tanya alasan kenapa Nawan tidak mau tinggal dengan Orang tuanya bukan?, tapi di episode sebelumnya sudah Terjawab jadi gak penasaran lagi kan ? hehe😁
N****awan: "Lanjut Thor lanjut"😅
Au****hor: "Assyiap mamank haha😅skuy otw lanjut"
Nawan:"Skuyy"😊
A****uthor: "Sebelumnya bilang apa dulu Kak Nawan?"😊
N****awan: "Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara like, koment dan saran, rate and tekan tombol💙nya okay"😊
A****uthor: "Terimakasih Kak Nawan, dan selamat membaca"😊💙
...****************...
"Aku akan membawa Ratih dan tidak hanya itu saja, Bi imah juga akan ikut bersamaku" ucap Nawan yang menahan amarahnya.
"Tidak ada yang boleh pergi dari sini!" bentak Pak Purnama.
"Tidak boleh ada yang pergi kecuali Ayah dan Ibu mengizinkan!" bentak Bu Sari.
"Ayah dan Ibu? bukankah kalian sudah bercerai, dan kalian pikir aku tidak tahu kalau kalian sudah bercerai hah. aku tidak sepolos Ratih yang bisa kalian bohongi, Bi Imah" panggil Nawan.
"I.. iya Tuan muda" ucap Bi Imah sambil menunduk.
"Masuk kedalam mobil sekarang juga, ini perintah" tegas Nawan.
"Tidak!" cekal Bu Sari.
"Inu perintah!" Bentak Nawan.
Bi Imah segera masuk kedalam mobil tepat dikursi belakang bersama Ratih dan Tomi. sedangkan Nawan dan Tomi segera pergi menaiki motor sportnya.
"Cepat jalan Pak" teriak Nawan sambil menggetuk pintu mobil.
Mobilpun segera dilajukan oleh Pak Sukma untuk membelah jalanan.
Sebenarnya Pak Sukma dan Bi Imah sangat takut dengan Nyonya dan Tuan besarnya, namun dia juga tau bahwa anak majikannya itu benar karena Pak Sukma dan Bi Imah juga kerap sering melihat anak majikannya itu menderita.
"*Gua janji akan membahagiakan lu Dek" ucap batin Nawan.
"Semoga setelah ini Nona muda bisa bahagia" ucap Batin Bi Imah*.
Di kediaman Purnama, Ayah dan Ibu ratih alias Pak Purnama dan Bu Saru berdebat kembali.
"Apa ini mas,, lihat Anak-anakku semua pergi. ini semua karena mu!" bentak Bu Sari.
"Aku! kau yang salah Bu, lihatlah kau yang memuulainya lebil dulu dan sekarang aku yang kamu salahkan, why??!!" bentak Pak Purnama yang tidak mau disalahkan.
"Sudahlah Yah, lagi pula kita sudah bercerai dan aku akan dapatkan hak asuh Anak-anak camkan itu!. sampai jumpa di persidangan nanti" ucap Bu Sari lalu masuk kedalam rumah.
Pak Purnama hanya diam saja entah dia harus merasa senang karena dia sudah bercerai dengan Bu Sari atau sedih karena harus merelakan anak-anaknya pergi dan membencinya begitupun Bu Sari.
...****************...
Diperjalanan Ratih mulai membuka matanya dan dia kaget karena dia bukan dikamar melainkan disebuah mobil.
"Dimana ini?, lah kok dimobil? gimana ceritanya" ucap Ratih yang langsung terduduk dan masih sempoyongan.
"Non Ratih sudah bangun yak?, minum dulu non" ucap Bi Imah sambil memberikan air mineral.
Ratih meminum air mineral tersebut dan mencoba menarik nafas sejenak dan bersandar di kursi mobil.
"Bi, kita mau kemana? terus siapa yang pindahin aku kesini?" tanya Ratih yang masih bingung.
"Tuan muda yang menggendong Nona dan kita sedant menuju ke rumah Opah dan Omah. selebihnya nanti Tuan Nawan yang akan menjelaskannya" singkat Bi Imah.
Ratih hanya mengangguk lalu bersandar lagi dikursi Mobil.
Satu jam telah berlalu, akhirnya mereka sampai di rumah Omah dan Opah. lalu Pak Sukma meminggirkan mobil dan turun untuk membukakan pintu mobil. setelah itu Ratih segera turun dari mobil dibantu oleh Bi Imah.
"Wah.. rumah Omah dan Opah sangat indah sekali lebih megah pula dari rumah Purnama, pantas Kakak sangat betah disini" gumam batin Ratih dengan senyum lebarnya.
Tidak lama kemudian Tiga semprulpun membuka pintu lebar-lebar dan keluar dengan baju yang berantakan, kotor, dan wajah yang sudah cemong-cemong. iya Tiga semprul Riko. William dan Julio.
Yang serontak membuat Ratih tertawa terbahak-bahak bahkan langsung mengambil infus dan menghampiri mereka bertiga, sedangkan Bi Imah dan Pak Sukma hanya menahan tawanya.
"Haha, apa yang terjadi sama kalian?" tanya Ratih yang masih tertawa itu.
"Ehem" dehem William sambil melirik Julio dan Riko.
"Ayolah gua cuma becanda Wil" ucap Riko sambil tertawa.
"Ya tapi kan jadi kotor asem, Cinderella mau datang masa Pangerannya begini" ketus William
"Haha.. Pangeran katanya, pangeran kodok gitu" ledek Julio.
Ratih hanya terbahak-bahak menertawakan Tiga sejoli itu, lalu tidak lama kemudian Tomi dan Nawan sampai dirumah dan menepikan motornya lalu ikut bergabung.
"Loh kenapa pada ketawa-ketawa begini bukannya pada masuk" ucap Nawan yang masih tidak sadar dengan keberadaan Tiga semprul.
"Haha sumpah udah kayak abis gulat didebu" ejek Tomi tiba-tiba sambil menepuk pundak Nawan.
Nawan menengok pada Tomi lalu menoleh pada arah mata tomi bergerak. dilihatnya Riko, William dan Julio yang sudah tidak karuan bahkan Nawan yang dinginpun ikut tertawa namun bersikaf dingin lagi.
"Sudah-sudah tertawanya ayo kedalam." ucap Nawan dengan wajah yang datar.
"Ayo-ayo bos besar sudah marah bahaya ahaha" celetuk Ratih.
Nawan hanya memelototi Ratih namun dibalas senyuman oleh Ratih.
Bersambung..
JANGAN LUPA LIKE KOMENT VOTE DAN RATE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
нιєℓ∂нα『Ra』
abang Nawan 👉👈 bahagiain aku mau gak 👀 🤣🤣
2021-06-29
2
Abdy ChuQe
lanjut
2021-06-26
2
RN
ini bahasa ar banget, gaul abiis
2020-10-25
1