Terimakasih untuk kakak-kakak Author atas dukungannya baik berupa like, koment, vote, rate, dan lainny saya mengucapkan banyak terimakasih untuk selalu mampir dan membaca setiap episodenya💕🤗.
Semangat selalu yak kaka-kaka Author, walau bumi kita ini sedang ada wabah virus corona kalian harus tetap semangat dimanapun kalian berada dan jangan lupa jaga jarak😊,selalu pakai masker ketika bepergian, cuci tangan dan pakai handsanitizer, semoga sehat selalu Kakak-kakak Author.💕🤗
Na**wan: "Thor.."😊**
Au**tho: "Eh Kak Nawan. mengapa**?" 😁
Na**wan: "u cantik dah Thor"😛**
Author: "Hilih pasti ada maunya"🙄
Nawan: " Tuh tau, cepetan next, masa disekolah terus"🙄
author: "Jeh. gimana aku atuh Kak Nawan hehe, masih intung di sekolah dari pada di hutan hayo😛😅
Nawan: "Dikata gua Tarzan kali"🤐
Au**thor: "Yasudah nih di lanjut sana balik ke sekolah."😅**
Na**wan:" nah gitu kek daritadi kan nambah jelek hahaha"😅😅**
Nawan segera pergi dengan tawa yang puas, sedangkan si authornya ngambek karena di ketawain..wkwkw.
Yuk kita lanjut kecerita lagi, selamat membaca😊😊💕🤗
...****************...
Nawan dan teman-temannya tertawa sambil mengobrol, namun Randi, Paulus dan Henri yang sedari mengupingpun mulai ketopik dan berbincang alias ghibah sosial wkwk.
"Apa yang lu dengar Pau" tanya Henri pada Paulus.
"Buseh dah kebiasaan lu Paupauan emangnya gua bakpau" ketus Paulus.
"Hehe maaf-maaf, cepet jawab apa yang lu dengar Lus?" tanya lagi Henri.
"Ehm, ya cewek yang bernama Ratih itu dia dirawat di rumah sakit, makannya dia tidak masuk kelas and so mereka merencanakan akan mengambil semua barang-barang Ratih di rumahnya lalu memindahkannya ke rumah Omah dan Opahnya begitu" jelas Paulus.
"Pertanyaannya diimana ratih dirawat" tanya Randi sambil menaikan kedua alisnya.
"Nah itu dia" tambah Paulus.
"Apa itu dia itu dia" ucao Henri.
"Gua tidak tahu dimana hehe" tawa Paulus kecil sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal.
"Jeh" ketus Randi dan Henri bersamaan.
Tidak lama kemudian bel sekolahpin berbunyi dan semua murid seegra masuk kedalam kelas masing-masing.
Di waktu yang sama pula, Ratih bosan di rumah sakit.bahkan dia debat dengan Dokter karena dia ingin pulang hari ini.
"Dok ayolah, saya ingin pulang hari ini." ucap Ratih..
"Kamu belum boleh pulang anak sultan, luka mu masih belum sembuh. diamlah disini dulu untuk beberapa hari ini" ucap Dokter
"Aku bt disini Dok, aku mau pulang hari ini juga dan aku akan rawat dirumah saja boleh ya Dok, ayolah aku baru saja masuk sekolah kemarin masa harus libur lagi "ucap Ratih sambil mengeluarkan air mata buayanya.
"Astaga hais ... yasudah tapi janji untuk mendengarkan kata-kaya saya nanti kalau saya ke rumah kamu" ucap Dokter.
"Hehe iya deh Dokter Dion yang terhormat" ucap Ratih sambil menceka air mata buayanya dan tersenyum penuh kemenangan.
"Menyebalkan kamu, untuk kamu putri teman ku" ketus Dokter Dion.
"Anak sultan mah bebas Dok" ejek Ratih.
Dokter Dion hanya menggelengkan kepalanya kekanan dan kekiri lalu memeriksa kembali kondisi Ratih.
Oh iya, Dokter Dion adalah Dokter khusus keluarga Purnama, dia adalah sahabat baik Bu Sri Mamahnya Ratih dan Nawan. Dokter Dion adalah sosok yang baik hati bahkan usianya masih lebih muda dari Bu Sri, ya sekitar umur 22 tahunnan.
Tanpa pikir panjang Dokter Dion segera membantu Ratih menduduki kursi roda dan menuntunya masuk kedalam mobil, setelah itu ia mengantar Ratih kerumah Purnama.
...****************...
Di perjalanan.
"Hehe terimakasih Dokter Dion" tawa Ratih lalu melepas pelukannya.
"Hadeh, pokoknya infus ini jangan dilepas sebelum saya kembali lagi ke rumah kamu nanti okey" tegas Dokter Dion.
"Asyiap Dokter Dion." ucap Ratih dengan senyuman khasnya.
"Untung kamu putri sahabatku, jika aku melarang kamu pasti Sri bisa marah jika dia tau kamu mengadu yang tidak-tidak nanti tentang ku" ketus Dokter Dion.
"Ibu?, bahkan dia saja tidak menengok sama sekali apalagi Ayah, siapa peduli aku?" ketus Ratih dengan raut wajah yang mulai muram.
Dokter Dion hanya diam karena dia tau kalau Ratih mood nya sedang tidak baik pasti akan prontal melakukan apapun yang dia mau.
Tanpa terasa mereka sudah tiba di rumah keluarga Purnama, Ratih langsung turun dari mobil dan membungkukan badannya seraya berpamitan lalu langsung diantar oleh Bi Imah yang sudah menyambutnya ke kamar Ratih.
"Bi, aku mau salad ya" ucap Ratih sambil menarik selimutnya
"Baik, Non tunggu sebentar yak" ucap Bi Imah lalu pergi.
Ratih membaca novel sambil meneguk air putih, dan tidak lama kemudian Bi Imah datang dengan membawa salad dan juga makan siang untuk Ratih.
"Non ini salad buah dan makan siangnya, Non Ratih harus makan banyak dan sekarang sudahi dulu membaca novelnya" ucap Bi Imah sambil menarik kursi kecil untuk dia duduk.
"Bi Imah duduk disini saja agar pinggang Bi Imah tidak pegal dan sakit" ucap Ratih sambil tersenyum.
"Tidak Non, rasanya sangat tidak sopan jika saya duduk di situ" tolak Bi Imah.
"Duduk saja Bi, ayolah" pinta Ratih.
"Baiklah jika Non memaksa" ucap Bi Imah seraya menuruti kemauan Nona mudanya, lalu ia duduk disudut kasur samping Ratih.
Ratih menaruh novelnya dan menumpukkan bantal lalu bersandar. sedangkan Bi Imah menyuapi Ratih dengan penuh perhatian dan dengan sabar hingga makan siangny habis.
"Setelah ini Non Ratih minum obat lalu istirahat, nya atos heula nya Non, Bi Imah teh pamit mau beberes dulu sing sae bager sehat selamet panjang umur" ucap Bi Imah dengan logat sundanya sambil mengelus rambut Ratih lalu keluar.
"Aamiin" ucap Ratih dan tersenyum.
Ratih segera melanjutkan membaca novel yang belum terselesaikan lalu minum obat dan tidur.
BERSAMBUNG..
JANGAN LUPA LIKE. KOMENT DAN SARAN. VOTE DAN RATE.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
нιєℓ∂нα『Ra』
sultan apaan??
2021-06-29
2
Tataxx
Dek ar si thor thor....
Emak mampir, bru smpe sini. Udh like sama vote jg. Berhubung udh mlm emak ngntuk. Jdi lNjut bsk lg yah.... Selalu like sama si ratih....😘😘😘
2020-11-19
2
ˢ⃪ᵃ⃟ᵒ♚ʳˢ丂ムズひ尺ム❥🐜OFF
😚aku baca nya sampe sini dulu ya ka, nanti aku lanjutt
2020-10-27
1