Hari telah berganti dari malam kembali menjadi pagi yang cerah bagaikan menatap matamu yang membuat hidupku lebib berwarna.
Nawan sudah terbangun dari tidurnya dan tidak lama dari itu, adzan subuh mulai berkumandang dan terdengar sangat indah di telinga bahkan membuat hati menjadi lebih tenang.
Nawan segera membersihkan dirinya lalu membangunkan Ratih. seperti yang kita tahu, Nawan dan Ratih adalah anak yang nakal dan kejam bukan?, namun walau begitu mereka tidak pernah meninggalkan shalat dan bersyukur pada Tuhan dalam setiap langkahnya.
"Dek, ayo bangun sudah adzan subuh. kita shalat berjamaah" ucap Nawan sambil mengguncangkan pundak Ratih pelan-pelan.
"Iya Kak" balas Ratih lalu duduk dan menggeliat.
"Mandi dulu ya, gua tunggu dibawah" ucap Nawan lalu melangkah menuruni satu per satu tangga.
Nawan turun ke ruang tamu sambil menunggu Ratih dan yang lainnya, sedangkan Ratih bukannya mandi malah tidur kembali.
...****************...
Waktu terus berjalan, Nawan sudah bersama Bi Imah, Pak Ucup dan Pak Tohar. namun Ratih masih belum terlihat batang hidungnya.
"Den, Non Ratih kok belum kelihatan." ucap Bi Imah yang menengok kekanan dan kekiri mencari keberadaan Ratih.
"Jangan-jangan tuh bocah tidur lagi, hilih kutu kupret" kesal Nawan lalu segera menaiki anak tangga dengan sedikit berlari kecil.
Sesampainya di kamar, Nawan membulatkan matanya dan menaruh kedua tangannya dipinggang lalu menghampiri Ratih yang masih tidur di kasurnya.
"Cekcekcek, pemalas!! bukannya mandi terus bersih-bersih ini malah tidur lagi! " bentak Nawan menggelegar di kamar Ratih.
Ratih masih adem ayem tidak menghiraukan suara auman singa yang mengamuk. sedanngkan di ruang tamu Bi Imah, Pak Ucp dan Tohar menutup telinga mereka karena mereka hafal jika Nawan marah pasti akan membuat kehancuran.
"Gila kali, gua tidak bisa bayangkan saat aa An marah-marah. pasti telinga gua langsung budek ahaha" curahan hati seorang Author.
Nawan terus mengguncangkan tubuh Ratih, sampai kesabarannya habis dia segara mengambil gelas dan menuangkan air yang selalu disediakan di atas nakas.
"Woy bangun oey, hadeh halat dulu nant tidurnya disambung setelah shalat. cepatan bangun atau gua siram pakai air" ancam Nawan sambil menggenggam segelas air putih ditangannya.
"Nanti Kak, lima menit lagi" balas Ratih yang masih berada di alam mimpi.
"Gua kerjain lu" ucap Nawan sambil tersenyum sinis lalu menyiramkan segelas air putih kewajah Ratih.
Ratih langsung membuka matanya dan mengusap-usap wajahnya sambil mengelus dadanya karena kaget dan syok.
"Sialan lu Kak" kesal Ratih.
"Haha sukurin" ucap Nawan sambil tertawa.
Namun tawa Nawan hilang seketika karena Ratih langsung membalas kejahilan Nawan dengan hal yang sama.
"Hahaha" tawa Ratih lalu segera lari dari hadaan Nawan dan meninggalkannya dalam keadaan basah kuyup.
"Kutu kupret!" bentak Nawan .
Nawan terlihat sangat kesal dan segera ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya yang basah dengan pakaian baru yang bersih. lalu ia mengambil mukena dan sajadah sambil duduk di sofa menunggu Ratih.
"Ratih cepat, nanti waktu subuhnya habis! ini sudah jam berapa " Teriak Nawan.
"Iya Kak iya" balas Ratih yang baru sajakeluar dengan kaos se lutut, lalu memakai mukena yang sudah disiapkan Nawan.
Setelah mereka siap, Ratih dan Nawan menemui Bi Imah, Pak Ucup dan Tohar yang sudah berada dimushola rumah purnama.
...****************...
Shalat subuh telah selesai, Ratih dan Nawan membereskan mukena dan sajadahnya lalu mereka segera ke ruang makan. karena Bi Imah sudah pergi duluan melanjutkan aktivitas sarapan pagi jadi sudah siap.
"Wih sarapan enak nih hehe" ucap Nawan sambil menggeser kursinya dan menduduki kursi.
"Alhamdulillah, silahkan dinikmati sarapannya di habiskan ya" ucap Bi Imah sambil menuangkan air putih untuk kedua majikan mudanya.
"Terimakasih ya Bi Imah, Dedek! cepet duduk dan makan" perintah Nawan yang sedikit tegas.
"Iya ka," ucap Ratih menurut dan duduk disamping Nawan.
"Makan yang banyak, hari ini upacara lu gak boleh kurang asupan" ucap Nawan sambil memberikan roti isi dan menuangkan. salad buah dalam mangkuk kecil.
"iya Kak. Bibi, Ayah dan Ibu kemana?" tanya Ratih sambil memakan rotinya.
"Tadi sekitar dua piluh menit yang lalu mereka sudah pergi dengan dua mobil yang berbeda Non" jawab Bi Imah dengan sopan.
"Terimakasih Bi, Kak kira-kira Ayah dan Ibu kemana yak? " tanya Ratih.
"Mereka pasti ada urusan kantor, yasudah habiskan sarapannya, jangan ngomong terus nanti gua jewer lagi baru tau rasa lu" ucap Nawan menggerutu kesal pada Ratih.
"Iya...!! idih pagi-pagi marah lu ah." kesal Ratih.
Bi Imah yang melihat pertengkaran mereka hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya karena tingkah laku mereka.
...****************...
Waktu terus berlalu, tibalah Riko, Julio, William, Tomi dan dua teman Genknya yang sudah di depan rumah kediaman Purnama menunggu Ratih dan Nawan yang baru saja keluar dari dalam rumahnya.
"Bi Imah, nanti kalau Ayah dan Ibu pulang tolong bilang kalau aku dan Ratih telat pulang karena ada acara di sekolah" ucap Nawan berbohong sambil sedikit berteriak.
"Iya siap den" ucap singkat Bi Imah.
"Hallo bro" uap Nawan menyapa sambil tos 👊 pada mereka semua di ikuti oleh Ratih.
"Yoho... yuk langsung cus aja udah telat nih" ajak Tomi
"Oke-oke" ucap mereka singkat.
"Kak, gua otw bareng lu nih?" tanya Ratih.
"Iya, ayo naik nanti telat lagi berabeh dah" ucap Nawan.
"Gua mau bawa motor sendiri Kak, ah ga asik" gerutu Ratih.
"Kepala lu itu masih luka, kalo lu tiba-tiba pusing terus pingsan dijalan gimana?, udah cepetan naik kalau tidak gua tinggal sekarang" ancam Nawan yang sudah menghidupkan motor sportnya.
"Ngancam mulu heran dah, dasar kodok" ketus Ratih sambil membonceng dan memeluk pinggang Nawan.
...****************...
Bersambung..🤗🤗👊
JANGAN LUPA LIKE. KOMENT AND SARAN. VOTE AND RATE YA GAES😂😂😂😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
нιєℓ∂нα『Ra』
siram aja siram pakek air comberan sekalian. dasar gk ada akhlak. di suruh sholat malah molor. ehh ada kutipan curhat nya di author. 🙄🙄
2021-05-06
2