"Aku penasaran apa yang sedang dilakukan oleh ayah dan ibu sekarang? Uhh sekarang aku lebih baik bergegas mandi dan sarapan" ucap Tatsuya.
Setelah mandi Tatsuya langsung pergi ke kantin untuk sarapan dia bertemu dengan Thor dan Mikha sedang makan bersama.
"Cihh selera makanku mulai tidak enak" ucap Thor dengan perasaan jengkel terhadap Tatsuya.
Namun Tatsuya menghiraukan perkataannya. Dia langsung membeli makanan dengan sisa uangnya.
"Hanya roti yang harganya 10k yang hanya bisa aku beli. Apalagi ini uang terakhirku" ucap Tatsuya dalam hatinya.
"Hai Tatsuya kita bertemu lagi," ucap Khilar sambil tersenyum.
"Oh kamu. Maaf perkataanku yang kemarin" ucap Tatsuya sambil menyesal.
"Jangan dipikirkan. Oh iya, kenapa kamu hanya membeli roti saja?" tanya Khilar.
"Ini saja sudah cukup buatku" ucap Tatsuya dengan tersenyum.
"Kalau butuh uang jangan sungkan, bicara saja kepadaku. Aku akan meminjamkannya bahkan memberimu." ucap Khilar sambil tersenyum.
"Sebelumnya terimakasih" ucap Tatsuya dengan hati yang senang.
"Hei..hei..hei.. lihat apakah dia hanya mampu membeli roti saja?" ucap zoni.
"Kasihan sekali dia. Sudah jadi orang tidak berguna lalu tidak punya uang. Malah mau membebani orang lain memang benar-benar tidak tahu malu." lanjut Toni.
"Hei apa masalah kalian? Dimanapun Tatsuya berada, kenapa kalian selalu mengganggunya?" tanya Khilar dengan penuh emosi.
kemudian Thor dan Mikha menghampiri Tatsuya setelah selesai sarapan.
"Dia saja yang tidak tahu malu, hanya bisa membuat beban. Dasar orang tidak berguna. ayo kita pergi selera makanku makin berkurang" ucap Thor
"Dasar kalian.." ucap Khilar sambil menghampiri Thor dan temannya.
Namun Tatsuya menghadangnya.
"Jangan Khilar. Biarkan saja mereka melakukan apa yang mereka inginkan." ucap Tatsuya sambil menepuk pundak Khilar.
"Tapi mereka sudah keterlaluan terhadapmu" ucap Khilar yang masih emosi.
"Sudahlah, aku tidak ingin mengulangi kesalahan yang sudah aku buat" ucap Tatsuya sambil tersenyum.
"Baiklah. Ayo kita makan sebentar lagi bell akan berbunyi" ucap khilar.
Kemudian mereka langsung mencari tempat duduk untuk makan.
Setelah mereka selesai makan, bell pun berbunyi dan mereka langsung masuk kelas untuk melanjutkan pelajaran. Namun ketika sedang belajar ada seseorang yang masuk dalam kelas B tersebut dan mencari murid yang bernama Tatsuya Kazami.
"Tok..tok..tok.."
"Silahkan masuk" ucap Shan Gong.
"Maaf mengganggu, apakah di kelas ini ada yang bernama Tatsuya Kazami?
"Saya pak, ada apa pak?" tanya Tatsuya sambil berdiri.
"Sekarang kamu ikuti saya menuju ruang kepala akademi, ada beberapa hal yang ingin di sampaikan oleh kepala akademi ini." ucap utusan kepala akademi.
Semua orang berbisik-bisik, mereka mengharapkan bawah Tatsuya di keluarkan dari akademi ini kecuali Khilar.
"Hei Tatsuya. Semoga bukan suatu hal yang membuatmu dikeluarkan dari akademi ini." ucap Khilar sambil menepuk bahu Tatsuya.
"Tenang saja. Jangan mengkhawatirkanku" ucap Tatsuya sambil pergi dengan utusan kepala akademi.
Setelah itu mereka berdua keluar ruangan kelas dan menuju ruangan kepala akademi.
"Tok..tok..tok.."
"Silahkan masuk" ucap kepala akademi.
"Permisi pak. Saya sudah membawa murid yang bernama Tatsuya Kazami" ucap utusan kepala akademi.
"Terimakasih, sekarang kamu boleh pergi" ucap kepala akademi.
"Kalau begitu saya pergi pak" ucap utusan kepala akademi tersebut lalu pergi dari ruangan untuk melanjutkan tugasnya.
Tatsuya mulai gugup dan dia berpikir apakah alan dikeluarkan dari akademi ini karena dia terlalu lemah.
"Ma..maaf pak, apakah saya boleh tau kenapa saya dipanggil kesini?" tanya Tatsuya sambil gemetaran.
"Sebelumnya kamu duduk dulu dan tenangkam dirimu" ucap kelapa akademi.
"Baik pak" ucap Tatsuya sambil duduk di depan kepala akademi.
"Apakah orang tua mu menceritakan tentang diriku kepadamu Tatsuya?" tanya kepala akademi.
"Tidak pak, tapi kenapa anda bertanya seperti itu? Apakah anda mengenal orang tua saya?" Tanya Tatsuya.
"Ohh rupanya begitu. Aku adalah teman ayah mu sejak kecil dulu." jawab kepala akademi.
"Wahh hebat, kenapa ayah dan ibu tidak menceritakannya kepadaku?" ucap Tatsuya dengan perasaan bahagia
"Mungkin mereka selalu sibuk dengan pekerjaannya. Jadi tidak heran kalau tidak bercerita kepadamu. Dulu mereka selalu bermain denganku walaupun mereka lebih sering di ejek bahkan dipermalukan di depan umum. Namun mereka tetap sabar dan berkeyakinan kuat bahwa bisa melewatinya." ucap kelapa akademi.
"Apakah saya boleh tau ceritanya pak?" tanya Tatsuya sambil tersenyum.
"Hmmm.. mungkin lain kali akan aku ceritakan ini bukan waktu yang tepat untukmu. Sekarang yang lebih penting. aku mendapatkan berita buruk yang menimpa kedua orang tua mu" ucap kepala sekolah.
Setelah berkata begitu jantung Tatsuya berdetak lebih kencang dan juga tubuhnya bergetar.
"Apa yang terjadi dengan ayah dan ibu saya?" tanya Tatsuya.
"Aku mendapat kabar bahwa orang tua mu memasuki portal kelas E. Namun mereka malah memasuki portal kelas D." ucap kepala akademi.
Tatsuya berpikir bahwa dalam mimpi buruknya hal itu benar-benar terjadi.
"Apa yang terjadi pak? Apakah saya bisa menemui orang tua saya? Dimana mereka sekarang?" tanya Tatsuya dengan gemetar.
"Sebenarnya aku tidak ingin memberitahumu soal ini. Namun tidak ada gunanya menyembunyikannya. Namun kamu harus tetap tenang Tatsuya." ucap kepala akademi.
"Apa yang terjadi dengan orangtua saya?" tanya Tatsuya dengan gugup dan gemetar.
"Kedua orang tua mu terbunuh dalam portal kelas D bersama dengan teman anggotanya." ucap kepala akademi dengan perasaan sedih.
"A..ap..apa. i..i..ini hanya lelucon pak? Jangan berbohong kepadaku pak ini lelucon kan?" ucap Tatsuya dengan perasaan sedih dan tidak percaya.
"Maafkan aku Tatsuya. Ini bukanlah lelucon ini kenyataan yang harus dihadapi olehmu." jawab kepala akademi.
"Tidak mungkin. Ini tidak mungkin" ucap Tatsuya dan masih belum percaya tentang kematian orang tuanya.
"Ikut aku sekarang! Aku akan menunjukkan sesuatu kepadamu. Namun kamu peregilah duluan dan tunggu di depan gerbang akademi." Perintah kepala akademi.
"Baiklah pak aku menengerti" ucap Tatsuya dengan perasaan bingung dan masih tidak percaya.
Tatsuya pun mengikuti perintah kepala akademi. Namun sesaat setelah keluar dari ruangan, Tatsuya melihat Mikha dan Thor berjalan berdampingan menuju ke arahnya.
"Hei lihat itu orang tidak berguna sudah keluar dari ruangan kepala akademi. Apakah kau di keluarkan dari akademi ini?" ucap Thor sambil tersenyum
".........."
"Hei aku bertanya kepadamu sampah!" ucap Thor.
".........."
"Dasar orang tidak berguna. Setiap kali bertemu denganmu selalu membuatku ingin memukul wajahmu" ucap Thor sambil menarik baju Tatsuya.
"Hentikan Thor, tidak ada gunanya melayani dia. Kamu hanya membuang tenagamu." ucap Mikha dengan memandang rendah Tatsuya.
Tatsuya hanya bisa menundukan kepalanya dan berjalan menuju gerbang akademi.
"Ciihh. Sampah tetaplah sampah. Ataukah kamu menyesal di takdirkan sebagai orang tidal berguna? Hahahaha." ucap Thor sambil tertawa.
"Maaf aku harus pergi" ucap Tatsuya.
"Ho.. jadi kamu marah melihat kami selalu bersama? Apakah kamu cemburu? apakah hatimu sakit ketika teman berhargamu di ambil olehku?" ucap Thor.
"Kalau begitu selamat bagi kalian" ucap Tatsuya sambil tersenyum.
"Dasar sialan. Aku semakin kesal dengan sikapmu" ucap Thor sambil ingin memukul wajah Tatsuya.
Namun kepala akademi keluar dari ruangannya.
"Apa yang terjadi? Kenapa kalian bikin ribut" tanya kepala akademi.
"Tidak apa-apa pak, kalau begitu kami pergi dulu pak." ucap Thor sambil memegang tangan Mikha.
Thor dan Mikha pergi dari hadapan kepala akademi. Kemudian kepala akademi memberitahu wali kelas Tatsuya untuk izin tidak akan memasuki kelas hari ini. Setelah itu Tatsuya pergi dengan kepala akademi menuju tempat yang akan ditunjukkan kepada Tatsuya.
"Kemana kita akan pergi?" tanya Tatsuya.
"Nanti juga kamu akan tahu, sebentar lagi kita sudah sampai" ucap kepala akademi.
Setelah memakan waktu hampir 1 jam mereka sampai di bukit.
"Kenapa anda mengajak saya ketempat ini?" tanya Tasuya dengan perasaan tidak enak.
"Ini adalah tempat orang tua mu, di atas sana ada kenyataan yang harus kamu hadapi sendiri." ucap kepala akademi.
"Di atas? Apa mungkin orang tua ku?" ucap Tatsuya sambil bergegas berlari melewati tangga menuju atas bukit.
Tatsuya berpikir bahwa orang tuanya hanya memberikan kejutan kepadanya dam mereka masih hidup.
Namun kenyataan pahit di alami oleh Tatsuya. Dia melihat 2 batu nisan dan nama kedua orang tuanya tertuliskan di batu tersebut.
"Ti..tidak.. mungkin. Ini bohong kan? Ini hanyalah halusinasi." ucap Tatsuya sambil menangisi kepergian kedua orang tuanya.
"Hikkss.. hikksss.. hikss.."
"Ini bukan kebohongan ataupun ilusi. Ini adalah kenyataan yang harus kamu hadapi" ucap kepala akademi.
Tatsuya berlutut di depan batu nisan ayah dan ibunya.
"Tidaakkkk, kenapa harus secepat ini. Baru saja aku ingin mewujudkan harapan kalian. Kenapa harus seperti ini? Aku sudah kehilangan teman berhargaku. Aku tetap sabar walaupun di kucilkan dan di ejek oleh orang lain. Aku bisa bertahan karena dukungan ayah dan ibu. Aku selalu bahagia ketika melihat senyuman ayah dan ibu. Walaupun aku terlahir dari orang rendahan namun aku bahagi bersama ayah dan ibu. Tapi.. tapi.. mengapa kalian terlalu cepat meninggalkanku sendirian." ucap Tatsuya dengan penuh kesedihan dan menangis.
"Maafkan aku karena tidak bisa berbuat apa-apa" ucap kepala akademi.
Hiks..hiks..hiks
"Apakah monster yang ada di dalam portal yang telah membunuh kedua orang tuaku.. hiks.. hiks.." tanya Tatsuya sambil menangis.
"Benar, ayahmu melindungi ibumu dari serangan boss Troll. Namun dia kalah karena perbedaan lvl yang jauh begitu juga anggota lainnya." Jawab kepala akademi.
"Hiks.. kenapa anda bisa tahu?" tanya Tatsuya.
"aku memberitahu kepala akademi tingkat atas dan meminta bantuan kepadanya. Lalu beliau pun menyuruh bawahannya untuk membantu mereka. Namun pada saat tiba di tempat kejadian, mereka semua telah tewas dibunuh oleh monsters tersebut." jawab kepala akademi dengan begitu kesal dan menyesal.
"hiks.. hiks.. hiks.. apakah ayah dan ibuku baik terhadap anda?"
"Ayah dan ibumu adalah orang yang baik, mereka bagaikan cahaya yang menerangiku pada waktu itu. Aku tidak bisa berbuat apa-apa karena aturan dari akademi ini. Jadi aku minta maaf." Jawab kepala akademi sampai meneteskan air matanya.
"Hikss.. hikss.. bisakah anda memberikan saya ijin tidak masuk akademi selama beberapa hari kedepan?" ucap Tatsuya.
"Apa kamu berniat untuk keluar dari akademi? Kamu harus mengikuti pertandingan antar kelas. Jika tidak ikut dalam latihan tersebut. Maka otomasis kamu akan dikeluarkan dan di asingkan dari negara ini selama 10 tahun." ucap kepala akademi dengan rasa kaget dengan permintaan Tatsuya.
"Tidak. Aku akan hadir ketika acara tersebut dimulai. Sebrlumnya, bisakah anda memberikan waktu untuk saya bersama kedua orang tua saya, sekarang?" ucap Tatsuya.
"Baiklah kalau begitu aku pergi. Namun ingat kamu harus hadir dalam acara tersebut. Aku akan mengatur izin tidak masukmu itu." jawab kepala akademi.
"Terimakasih atas segalanya." ucap Tatsuya.
Setelah itu kepala akademi itu pergi dan memikirkan apa yang akan dilakukan Tatsuya pada saat ini.
"Hikss.. hikss.. hikss.."
"Ayah, ibu. Aku sangat merindukan kalian. Aku ingin melihat lagi senyuman kalian. Aku ingin berkumpul kembali bersama kalian. Tapi hari ini aku sudah kehilangan kalian. Hari ini aku juga kehilangan teman berhargaku. Maafkan aku salalu membebani ayah dan ibu." ucap Tatsuya sambil memeluk kedua batu nisan tersebut.
Kemudian dia berdiri dan Tatsuya mulai membenci segalanya.
"Grrggttt" suara kepalan tangan Tatsuya.
"Huufff.."
"Aku selalu menahan rasa sakit, aku selalu menahan rasa malu. Hari ini aku kehilangan ayah dan ibu. Hari ini aku juga dikhianati oleh teman baikku. Suatu saat kalian akan tunduk dihadapanku. Setelah membereskan dendam kedua orang tuaku aku akan melayani kalian" ucap Tatsuya sambil merasakan kebencian terhadap semua orang.
Setelah selesai memberikan do'a dan berpamitan kepada kuburan orang tuanya. Tatsuya kembali dan pulang ke rumah.
Dia mengambil peralatan bertempur yang disimpan oleh kedua orang tuanya serta bekal yang cukup untuk memulai pelatihannya di dalam portal. Pada pukul 19.00 Tatsuya pergi menuju portal kelas F dan memasukinya.
"Kali ini aku akan membunuh kalian sampai tidak ada yang tersisa" ucap Tatsuya dengan persaan benci dam dendam yang sangat besar.
Setelah berjalan beberapa meter kedepan suara pemberitahuan pun muncul.
Warning : musuh terdeteksi radius 50 meter]
...[ENEMY]...
▪︎Nama : Cangkang Telur
▪︎Level : 1
▪︎RANK : Baris IV
▪︎JOBS : Penabrak
Tatuya pun berlari menghampiri monster tersebut.
"Toinks.. toinks.. toink.."
"Aku akan membunuhnya" ucap Tatsuya sambil menyerang monster tersebut.
"Wosshhh" Tatsuya melompat.
"Slaahhh.. slasshhh..."
"Wosshhh" monster pun balik menyerang Tatsuya.
"Bruukk.. brukk.. brukk"
"Kratttkkk" retakan tameng Tatsuya.
"Akhh..Sial tameng ini tidak bisa bertahan lebih lama" ucap Tatsuya.
"Brukk.. brukk.. brukk.."
"Prannkkk" tameng pun tidak kuat menahan tabrakan dari monster tersebut dan Tatsuya terdorong kebelakang.
"Akkhhhh, dasar monster sialan" ucap Tatsuya sambil merintih kesakitan.
Monster pun langsung kembali menyerang Tatsuya. Dan mereka saling berhadapan.
"Hiaaattt"
"Woosshhh"
"Bruukkk"
"Krettaaakk"
Monters pun berhasil dikalahkan oleh Tatsuya untuk pertama kalinya. Namun segerombol monsters lainnya menghampiri Tatsuya.
Warning : musuh terdeteksi radius 25 meter]
...[ENEMY]...
▪︎Nama : Cangkang Telur
▪︎Level : 2
▪︎RANK : Baris III
▪︎JOBS : Penabrak
...[ENEMY]...
▪︎Nama : Cangkang Telur
▪︎Level : 3
▪︎RANK : Baris III
▪︎JOBS : Penabrak
"Ternyata ini masih belum berakhir. Aku akan membunuh kalian semua" teriak Tatsuya sambil berlari menuju monster tersebut.
Pertarungan sengit pun terjadi. Perasaan senang pun mulai dirasakan setelah membunuh begitu banyak monster.
Bebereapa jam mulai berlalu, rTatsuya masih terus bertarung dengan para monsters tersebut.
"Hahaha.. mati kalian" ucap Tatsuya sambil tertawa.
"Kretaakkk"
"Blasshhh.. blasshhh.. blasshhh.."
"Kretaakkk.. kretaakkk.. krettaakkk"
Semua monster telah dikalahkan oleh Tatsuya dan dia naik ke lvl 3. Tiba-tiba ada sebuah panah yang hampir mengenai Tatsuya.
"Krrttt.... Swoosshhh.."
"Sial aku terlambat menghindar" ucap Tatsuya
"Sstttttt"
"akkhhh"
Ujung panah tersebut hanya menggores pipi Tatsuya dan berdarah.
"Haahhh.. haahh.. haahhh.. Sialan monster apalagi yang muncul? Hampir saja mengenai kepalaku. Terlambat 1 detik saja aku mungkin mati." ucap Tatsuya dengan nafas terengah-engah.
Warning : musuh terdeteksi radius 25 meter]
...[ENEMY]...
▪︎Nama : Goblin
▪︎Level : 2
▪︎RANK : Baris III
▪︎JOBS : Pemanah
Warning : musuh terdeteksi radius 25 meter]
...[ENEMY]...
▪︎Nama : Goblin
▪︎Level : 3
▪︎RANK : Baris III
▪︎JOBS : penyiksa
Warning : musuh terdeteksi radius 25 meter]
...[ENEMY]...
▪︎Nama : Goblin
▪︎Level : 3
▪︎RANK : Baris III
▪︎JOBS : Penyihir
"Hahaha ini sangat menyenangkan semuanya berjumlah sekitar 30 monsters, berapapun jumlah kalian akan aku bunuh semuanya" ucap Tatsuya sambil tertawa.
Tatsuya pun berlari memasuki hutan untuk membunuh monsters tersebut satu persatu. Persis dengan rencana Tatasuya, mereka mengikutinya namun kehilangan jejak Tatsuya.
"Kikkk.. kikk.. kikkk.." suara mosnters tersebut.
"Wosshh" suara lemparan batu mengenai salah satu monsters.
"Bukk"
"Gggrrrr"
Monsters itu pun langsung berlari menuju arah lemparan batu tersebut yang berasal dari semak-semak.
Namun tidak asa seorang pun yang berada disana. Tiba-tiba Tatsuya melompat dari atas pohon menyerang monster tersebut.
"Wooossshhh"
"Cleebbb"
"Slasshhh"
"Bruukk"
Satu monster telah mati, tinggal 29 mosnter lagi yang tersisa. Aura membunuh Tatsuya semakin bertambah besar seiring naiknya lvl dia. Semakin dia benci semakin besar pula kekuatan serangnya.
Bersambung....
{Pemberitahuan Update}
setiap hari akan update episode terbaru pada pukul 09.00
Jika berkenan dan bersedia jangan lupa untuk Like, Komen, Vote, Rate novel ini serta saran dan bantuannya. Pendapat anda sangat berharga bagi pemula seperti saya.
Terimakasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
asgor
ni tameng gampang amat ancurnya!di buat dari apa ni tameng?
2024-06-07
0
𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝
... *Smirk* Hmmm? Peningkatan yang bagus, Aku Akan Mengawasimu, Tatsuya!
2023-07-10
2
wong agung
menarik... rasa sakit dan kebencian memicu munculnya kekuatan
2022-12-11
1