Tatsuya sudah tidak bisa menahan emosinya. Hal ini membuat Khazim bersemangat melihat pertarungannya.
"Tunggu Mozark, sekarang pertarungannya akan lebih menarik!" ucap Khazim.
"Hanya membuang waktu saja. Sudah pasti dia kalah." ucap Mozark dengan kecewa.
Lanjut lagi dengan pertarungan.
"Sudah tidak ada gunanya bagimu bertarung lagi. Jangan pernah tunjukan lagi mukamu di depan adikku! Apalagi kamu sebatangkara dan tidak berguna. Dan juga orang tuamu mati karena mereka lemah sama sepertimu." ucap Muzan sambil membalikkan badan.
"Berhentilah berbicara seperti itu!" teriak Khilar.
"Kamu sangat keterlaluan dengan ucapanmu!" teriak Merry.
Semua temannya membela Tatsuya.
"Diam! kalian sama lemahnya dengan dia." ucap Muzan.
Kemarahan Tatsuya sudah memuncak.
"Whoossshhh"
"Grrr" Hempasan angin kencang menggetarkan kaca dalam ruangan.
Hal ini membuat Mozark terkejut dan kembali ke tempat duduknya di sebelah Khazim.
"Lihatlah statusnya sekarang." ucap Khazim
Kemudian mozark melihat status Tatsuya.
"Detect Status"
...[STATUS]...
▪︎Nama : Tatsuya Ryuzhaki
▪︎Level : 12
▪︎Exp : 10%
▪︎MP : 220
▪︎RANK : Baris I
▪︎JOBS : Master Of All Craff
°STRENGTH : 36
°AGILITY : 20
°VITALITY : 20
°INTELLIGENCE : 20
Point : 0
Mozark sangat terkejut setelah melihat status sebenarnya yang dimiliki Tatsuya.
"Apakah ini status asli dari anak yang bernama Tatsuya?" tanya Mozark.
"Ini yang ingin aku perlihatkan kepadamu. Namun saat ini dia meminta kepadaku untuk merahasiakannya di depan semua orang." jawab Khazim.
Muzan juga melihat status Tatsuya. Hal ini membuat dia terkejut. Namun dia masih sangat percaya diri dengan keberadaan levelnya jauh di atas Tatsuya.
"Tidak ada gunanya bagimu melakukan hal ini. Lemah tetap lemah. Sudah jelas dengan perbedaan level yang sangat jauh denganku." ucap Muzan sambil kembali menyerang.
"Whoosss"
"Trinkk.. Trinkk.. Trinkk.."
Dengan mudah Tatsuya menangkis semua serangan Muzan. Hanya dengan satu serangan, Tatsuya berhasil melukai Muzan.
"Blasshhh"
"Creettt" wajah Muzan tergores oleh pedang Tatsuya.
"Dasar bocah sialan." ucap Muzan.
Sekarang giliran Tatsuya untuk membalas serangannya.
"Dual Handgun" ucap Tatsuya.
"DorDor.. DorDor.. Dordor.."
"Trinkk.. Trinkk.."
"Sreettt"
"Whoosss" Muzan membalas serangan Tatsuya.
"Blasshhh"
"Creettt" Tatsuya terkena goresan pedang Muzan.
"Grgggttt" suara kepalan tangan Tatsuya.
"Fire Ball"
"Whoosss"
"Gbruuusshh"
"Explotions"
"Whooossss"
"Booommmsss"
Ledakan granat tersebut menimbulkan banyak debu yang menghalangi pandangan semua orang.
"Apakah dia berhasil?" tanya Khilar.
"Aku yakin Tatsuya berhasil membuatnya terluka." ucap Zhusan.
"Tidak, kakakku tidak akan bisa dikalahkan dengan mudah." jawab Tasya.
"Seberapa kuat sebenatnya kakakmu itu?" tanya Merry.
"Dia adalah wakil ketua dari guild yang di dirikan oleh ayahku sendiri." jawab Tasya.
"Apa? jadi Tatsuya melawan wakil ketua guildmu?" tanya Kim Nung.
"Lihat, debunya sudah hampir hilang!" teriak Shen Ji.
"Ti-tidak mungkin. dia masih bisa berdiri setelah terkena serangan seperti itu." ucap Khilar.
Muzan masih berdiri setelah menerima serangan dari Tatsuya. Hal ini membuat Muzan marah besar.
"Dasar bocah sialan. Sekarang aku akan serius membuatmu terluka." teriak Muzan sambil mengatakan kata kunci terkuat.
"Dual Sword Dragon"
"Jangan menggunakan senjata itu kakak! Pak kepala akademi, aku mohon hentikan pertarungan ini sebelum ada yang terluka" teriak Tasya.
"Maafkan aku, aku masih belum bisa membantumu. Karena ini ke inginan Tatsuya dan berpesan untuk tidak ada yang mengganggu ketika salah satu dari mereka menyerah atau mengalami luka berat." jawab Khazim.
"Ini sudah terlambat bagimu, aku akan membuatmu terluka parah." ucap Muzan.
Tatsuya terus menyerang Muzan tanpa henti.
"Lightning Strike"
"Zzzeeezzz"
"Whoosss" Muzan menghindar dengan cepat.
"Submachin Gun"
"DorDorDorrDorrDorr"
"Trinkk.. Trinkk.. Trinkk.."
"Sreettttt"
"Whoosss"
"Protections"
"Perisai seperti ini sangat mudah untuk di hancurkan!" ucap Muzan.
"Trink"
"Kretaakk.. kretaakk"
"Praankkkk"
Perisai Tatsuya hancur dan salah satu pedang Muzan menembus tubuh Tatsuya.
"Cleebb"
"Tatsuya!" teriak semua temannya.
"Tidak! Kenapa kakak melukai dia?" tanya Tasya.
"Inilah akibatnya jika kamu bergaul dengan orang yang sangat lemah." jawab Muzan dengan penuh kemarahan.
Hal ini membuat Tasya semakin muram. Kejadian yang tidak ingin dia lihat sudah terjadi di depan matanya.
Tasya sebenarnya tidak ingin melihat lagi kejadian seperti ini. Hal ini membuat dia syok karena hampir sama dengan kematian ibunya yang dibunuh oleh orang tidak dikenal ketika sedang menjalankan misi di dalam portal.
"Creeetttt"
"Lemah tetaplah lemah, lupakan saja keinginanmu untuk membalaskan dendam orang tuamu itu." ucap Muzan.
"Bruukk" Tatsuya terjatuh.
Semua orang kaget dan semua temannya ingin mendekati Tatsuya.
"Degdeg.. degdeg.. degdeg.."
Ejekan, penindasan, kehilangan teman masa kecilnya, bahkan kehilangan keluarga yang sangat dia sayangi semuanya telah dirasakan Tatsuya.
"Sudah kubilang tidurlah dan jangan pernah berdiri lagi atau kamu akan benar-benar mati." ucap Muzan sambil menyerang kembali.
"Whoosss"
"Berhenti!" teriak Shan Gong.
Namun Muzan tidak mau mendengarkan perintah dari Shan Gong.
"Matilah" teriak Muzan.
"Hentikan!" teriak Tasya.
Khazim terdiam dan tidak menghentikan pertarungan. Dia yakin Tatsuya bisa mengatasinya.
"Trinkk" Tasuya menahan serangan Muzan dan menendang perut Muzan.
"Bukk"
"Sreeettt"
"Bocah sialan." teriak Muzan.
Kemudian Tatsuya menggunakan penyembuhannya sendiri.
"Heal"
Dalam hitungan detik, semua luka yang di terima Tatsuya hilang tanpa membekas. Bahkan luka dalam sekalipun sembuh dalam sekejap.
"Sungguh sangat menarik anak ini dan juga kemampuan yang sangat mengerikan!" ucap Mozark.
Setelah selesai melakukan penyembuhan. Tatsuya menyebutkan kata kunci terkuat untuk saat ini.
"Armor Machine"
"Whooosss"
Hempasan angin yang sangat kuat membuat semua orang terkejut dan ketakutan.
"Aura macam apa ini?" ucap Muzan.
Tatsuya mulai mengeluarkan kedua pedang dari punggungnya.
"Sriinkk"
"Whoosss"
"Trinkk.. Trinkk.. Trinkk.."
"Crettt"
"Sialan!" teriak Muzan.
"Trinkk.. Trinkk.."
"Bukk"
"Whooss" Muzan terpental kebelakang.
"Brukk"
"Bocah sialan!" ucap Muzan sambil kembali berdiri.
Tatsuya kembali menyerang
"Whoosss"
"Cepat sekali" ucap Muzan dalam hatinya.
"Trinkk.. Trinkk.. Trinkk.."
"Blassshhh" Muzan membalas serangan Tatsuya.
"Trinkk"
"Armor yang sangat keras sekali." ucap Muzan dalam hatinya.
Tatsuya terus mengayunkan pedangnya menyerang Muzan. Hal ini membuat Muzan kelelahan dan kedua pedangnya tidak bisa menahan serangan Tatsuya.
"Trinkk"
"Kretakk"
"Blasshhh"
"Praannkkk"
"Sial pedangku hancur." ucap Muzan dalam hatinya.
"Bukk.."
Tatsuya menendang Muzan dengan sekuat tenaga sampai keluar arena dan menabrak tembok.
"Whooss"
"Kretakk"
"Bruukk"
"Uhukk.. uhukk.. Bocah ini benar-benar menyebalkan!" ucap Muzan sambil batuk mengeluarkan darah.
"Kakak!" teriak Tasya.
"Dia berhasil." ucap Khilar.
"Dia menang. Lawannya keluar dari garis arena." ucap Kim Nung.
"Pertarungan berakhir! Karena salah satu dari mereka kuluar dari garis arena, jadi pemenangnya adalah Tatsuya." ucap Shan Gong.
Semua temannya sangat senang dengan hasil pertarungannya. Akan tetapi, Tatsuya masih berjalan menuju Muzan.
"Shan Gong cepat hentikan Tatsuya. Dia sudah diluar kendalinya!" Teriak Khazim.
Kemudian Shan Gong berlari menuju Tatsuya. Namun kejadian yang tidak terduga dialami Shan Gong.
"Hei hei hei. Ini sudah berakhir! Kamu menang Tatsuya." ucap Shan Gong sambil menyentuh pundaknya.
Seketika Tatsuya menyerang Shan Gong dan hampir terluka.
"Blashhh"
"Protection"
"Trinkk"
"Kretaakkk"
"Whoosss" Shan Gong mundur kebelakang.
Hal ini membuat semua orang terkejut. Semua temannya berusaha untuk menghentikan Tatsuya.
"Berhenti! jangan mendekat! Jangan lakukan hal bodoh, dia sudah diluar kendali." teriak Shan Gong sambil menghentikan semua teman Tatsuya.
"Tapi Tatsuya." ucap Khilar dengan khawatir.
Dengan memberanikan diri Tasya memasuki arena dan menghadang Tatsuya yang ingin menyerang lagi kakaknya.
"Apa yang dia lakukan?" tanya Khazim sambil berdiri dari tempat duduknya.
"Hei kamu, cepat pergi dari sana! Ini sangat berbaya bagimu!" teriak Shan Gong.
"Apa yang kamu lakukan Tasya? Cepat pergi dari sini. Aku masih belum kalah bertarung dengannya." ucap Muzan.
"Tolong hentikan semua ini kakak! Aku akan mencoba untuk meredakan amarahnya!" ucap Tasya.
"Apakah kamu bodoh melakukan hal ini pada orang yang baru kenal denganmu?" tanya Muzan.
"Srriinkkk"
Tatsuya mengarahkan ujung pedangnya ke hadapan Tasya.
"Cepat pergi! dasar adik bodoh kamu bisa terluka aplagi bocah ini sedang diluar kendalinya!" ucap Muzan sambil berdiri.
Tasya tidak mendengarkan apa yang dikatakan kakaknya itu dan dia sangat yakin dengan keputusannya untuk meredam amarah Tatsuya.
"Aku turut berduka cita atas kematian orang tuamu. Aku baru tahu tentang hal ini. Tolong hentikanlah pertarungan ini. Aku mohon!" ucap Tasya sambil membungkuk.
"Apa yang kamu lakukan Tasya? Membungkukan badanmu kepada orang yang tidak sebanding dengan statusmu." tanya Muzan.
Namun Tatsuya tidak mendengarkan perkatannya Tasya dan ingin menyerang Tasya.
"Tasya awas!" teriak Khilar.
"Tatsuya sadarlah!" teriak Shen Ji.
"Tasya cepat pergi!" teriak Merry.
"Kalau dalam jarak sedekat itu aku tidak bisa menghentikannya." ucap Khazim dalam hatinya.
"Sial aku tidak akan sempat melindungi adikku!" ucap Muzan dalam hatinya.
Tatsuya mulai mengayunkan pedangnya untuk menyerang Tasya.
"Aku juga sama sepertimu! Aku juga kehilangan ibuku!" teriak Tasya.
Beberapa cm lagi pedang Tatsuya mengenai leher Tasya. Namun Tatsuya berhenti setelah mendengar perkataan Tasya.
Semuanya terdiam setelah mendengarkan perkataan Tasya.
"Aku sangat mengerti rasanya kehilangan seseorang yang sangat kamu sayangi! Aku juga sangat menyayangi ibuku." ucap Tasya dengan lembut.
"......." Tatsuya hanya terdiam.
"Ibuku meninggal setelah memasuki portal. Ada seseorang yang menjebak ibuku sehingga ibuku mati di tangan monsters penghuni portal tersebut. Aku berniat untuk membalaskan dendam ibuku dan terus mencari orang yang mendalangi kejadian tersebut sampai saat ini juga." ucap Tasya sambil meneteskan air matanya.
Semuanya ikut bersedih setelah mendengar perkataan Tasya.
"Seharusnya kamu tidak menceritakan hal ini ke sembarangan orang." ucap Muzan.
"Walaupun aku tidak ada hubungan apa-apa denganmu, tapi aku sangat mengerti ketika kehilangan seseorang yang sangat berharga bagimu!" ucap Tasya sambil berjalan mendekati Tatsuya.
Tatsuya sedikit demi sedikit mundur kebelakang.
"Tenanglah aku tidak akan melakukan apa-apa! Aku hanya ingin merasakan kesedihanmu. Janganlah membebani dirimu sendiri seperti ini." ucap Tasya sambil menyentuh wajah Tatsuya.
Perlahan-lahan kemarahan, kebencian, serta dendam Tatsuya mereda. Seketika Armor Tatsuya menghilang dan dia berubah lagi ke semula.
"Wusshh"
"Sebenarnya sejak pertama kali bertemu di akademi, aku selalu memperhatikanmu dan mengikutimu secara diam-diam! Maafkan aku telah merahasiakan hal ini karena alasan tertentu." ucap Tasya dengan wajah memerah.
"Terimakasih. Aku baru menyadarinya saat ini. Sekali lagi terimakasih telah menghkwatirkanku dan maaf..kan.. aku.." ucap Tatsuya sebelum dia tidak sadarkan diri.
"Tatsuya!" teriak semua temannya.
Namun ketika Tatsuya akan terjatuh, dengan cepat Tasya memeluknya dengan erat dan membaringkan Tatsuya di atas pangkuannya.
Semua teman-temannya memghampiri Tatsuya. Hal ini membuat semua teman laki-laki Tatsuya iri kepadanya. Tasya membiarkan Tatsuya beriatirahat dalam pangkuannya dan terus menatap wajahnya.
"Walaupun dia kuat ternyata ketika dia tertidur seperti anak kecil!" ucap Tasya dalam hatinya.
Bersambung....
{Pemberitahuan Update}
Pekerjaan sudah normal kembali dan up setiap hari jam 09.00
(izin libur dulu setengah hari, besok up paling lambat jam 18.00 karena ada keperluan mendadak 🙏)
Jika berkenan dan bersedia jangan lupa untuk dukung author dengan Like, Komen, Vote, Rate novel ini serta saran dan bantuannya agar lebih semangat untuk crazy up. Pendapat anda sangat berharga bagi pemula seperti saya.
Terimakasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Crimson Abyss
eiii ini assault rifle bukan smg
2022-12-03
0
Regard Qianzhou
baru chapter 20 romancenya tebal yahhhhh,,, mengsedih... 😊
2022-11-14
0
Àĺfìñ II
#36
2022-02-17
0