Part 22

Pukul tujuh malam. Bara sudah datang ke rumah Clara dengan membawa beberapa lauk masakan chefnya. Bara membawakan menu ikan-ikanan karena tau calon mertuanya punya darah tinggi, juga kolesterol. Bara memilihkan menu-menu sehat, tidak banyak hanya salad sayur dan gurami bakar.

"Tante Caca aku makan sini boleh?" tanya Bara sambil membawa makanannya masuk ke ruang makan.

"Boleh dong. Ini juga mau makan," jawab Caca menyambut Bara.

"Wah Bara. Bawa apa kamu? Om gak boleh makan kambing loh ya," ucap Fajar yang ikut menyambut Bara yang membawa makanan.

"Om aku bawa PS loh. Berani tanding PS gak?" tanya Bara pada camernya.

"Lah nantangin ni bocah. Sayang, nanti bikinin cemilan ya. Aku mau bergadang main PS di tantangin Bara," ucap Fajar lalu merangkul Bara masuk.

"Siap kalah ya om," sindir Bara yang membuat Caca dan Fajar tertawa "Om aku numpang mandi ya. Tadi langsung ke sini soalnya. Nanti kalo mau makan, makan dulu aja gapapa," ucap Bara lalu kembali ke mobilnya untuk mengambil tasnya.

"Iya pakek aja," jawab Fajar mempersilakan.

"Tante cariin handuk dulu bentar ya," ucap Caca lalu masuk ke kamarnya mengambil handuk.

***

Bara benar-benar niat menjalankan hukumannya pada Clara hingga ia mau menginap di rumah Clara yang tanpa AC untuk kamar tamunya. Belum lagi kamar mandinya hanya ada dua, di kamar orang tua Clara dan yang di bawah ini.

"Awas ya Clara. Nanti ku hukum!" gumam Bara lalu membasahi tubuhnya di bawah guyuran shower.

"Ayah ada tamu ya?" tanya Clara pada ayahnya saat melihat ada mobil terparkir di depan rumahnya.

"Kamu kok baru pulang?" tanya Fajar heran.

"Tadi ketemu temen. Oh iya yah, temenku ada yang mau rehab juga. Bisa ayah bantu gak?" tanya Clara lalu duduk di samping ayahnya setelah cuci tangan di wastafel dapurnya.

"Siapa? Nanti suruh dateng aja ke kantor. Besok deh. Waktu makan siang," ucap Fajar sambil ngemilin bakwan jagung buatan istrinya.

"Ya mana berani! Orang sering jadi TOnya ayah gitu," jawab Clara lalu mengambil nasi.

"Kamu kalo mau makan mandi dulu! Dah dateng telat. Masih main. Mandi dulu baru makan!" perintah Fajar.

"Ih ayah nyebelin amat! Pelit! Bawel!" ucap Clara lalu pergi ke kamarnya.

Jadi Clara baru pulang. Batin Bara setelah menguping.

Clara turun lagi dari kamarnya lalu berjalan ke jemuran belakang untuk mengambil handuk nya.

"Cie ngambek," goda Fajar.

"Tau ah. Kesel gue," saut Clara lalu berjalan ke kamar mandi.

"Yaudah sini makan," bujuk Fajar.

"Ogah, nanti" jawab Clara lalu membuka pintu kamar mandi.

Brak!

Belum sempat Clara masuk ia langsung membanting pintu kamar mandi kuat-kuat.

"Ayah! Kenapa gak bilang ada kak Bara?" tanya Clara panik sambil memegangi pintu kamar mandi.

"Kamu kan yang nyelonong," ucap Fajar membela diri.

"Ya udah aku mandi di kamar ayah aja!" ucap Clara lalu berlari ke kamar Ayahnya.

Dasar nyebelin! Malu-maluin! Arghh kenapa gak di kunci! Batin Clara merutuki kesalahannya.

Argh kak Bara! Tubuh atletisnya. Roti sobeknya. Argh pengen pegang lagi! Stop! Stop! Stop! Kenapa gue jadi mesum gini! Batin Clara yang malah mengingat tubuh indah Bara sambil mandi.

Ingatan Clara saat Bara mengkhawatirkannya kembali terulang. Clara tak ingin memperpanjang masalah pemerkosaan Bara padanya, toh di sisi lain Clara juga senang akhirnya Bara bisa jadi miliknya.

***

Usai Bara dan Clara selesai mandi, kini semuanya sudah berkumpul di ruang makan.

"Kamu wangi. Aku suka baunya," ucap Bara sambil berbisik dengan Clara.

"Ehm," deham Clara lalu meminum air putih di gelasnya.

"Clara tambah ya nak," ucap Caca lalu mengambilkan nasi dan lauk lagi untuk Clara.

Clara hanya diam pasrah.

"Bara juga mau tambah nak?" tanya Caca pada Bara.

"Enggak bunda mertua. Aku dah kenyang," tolak Bara dengan halus "Banyakin sayur. Biar pencernaanmu sehat Cla" perintah Bara pada Clara.

"Enggak ah kak. Gak suka," tolak Clara.

Dengan perlahan Bara meraba punggung lalu menelusup masuk ke sela piyama Clara sambil mengelus pinggangnya.

"Makan dong Cla," pinta Bara lalu mengalihkan elusannya ke paha Clara.

Akh mau apa kak Bara ini. Batin Clara.

"B-Bunda aku udah ya makannya. Mau istirahat. Capek. Sisanya nanti buat si Bambang aja," ucap Clara menyudahi makannya karena tidak nyaman.

"Bambang siapa?" tanya Bara meninggikan suaranya.

"Kucingnya Clara. Mungut di jalan dia," jawab Fajar santai sementara Clara tengah cuci tangan dan cuci muka juga sikat gigi sebelum tidur.

"Ku kira cowok yang deketin Claraku. Tetangga gitu," ucap Bara berbisik yang malah membuat calon mertuanya tertawa terbahak-bahak "Om yang siapin PSnya ya. Aku mau ngobrol sama Clara," sambung Bara lalu pergi ke kamar Clara.

***

Sampai di kamar Clara, Bara langsung menepuk pantat Clara hingga Clara terkejut.

"Siapa tadi?" tanya Bara lembut.

Siapa apanya yang di tanya kak Bara ini? Batin Clara bingung lalu bangun dan duduk bersandar di tempat tidurnya.

"Maksudmu?" tanya Clara bingung "Oh iya tadi gimana?" ucap Clara yang malah balik tanya.

"Apanya yang gimana?" tanya Bara yang malah jadi bingung.

"Kak Bara tadi kan pergi duluan, itu gimana? Dah clear?" jelas Clara.

Hawa-hawanya bakal ngalihkan pembicaraan ni bocah. Batin bara.

"Aku tinggalin."

"Eh kak tadi aku ketemu sama Bob. Bentar ku tunjukin fotonya," potong Clara lalu mengambil ponselnya.

Jangan sampai kak Bara ngajak buat bahas yang tadi di kamar mandi. Batin Clara yang malu sendiri.

"Bob siapa?" tanya Bara penasaran lalu duduk di samping Clara sambil menatap ponsel Clara.

"Bob, temenku segenk dulu kak. Kata temen-temen sih dia suka aku, tapi waktu kutanya dia bilang suka soalnya aku cantik. Hahaha bisa aja si Bob ya kak. Padahal suka beneran gapapa loh. Mana tadi masih panggil aku little monster lagi," ucap Clara yang jadi salting sendiri lalu menutupi wajahnya dengan tangannya.

Sebuah cubitan dilayangkan Bara ke pinggang Clara.

"Aw! Apa sih kak?" tanya Clara tidak peka.

"Kamu deket banget ya sama Bob?" tanya Bara lalu melingkarkan tangannya di pinggang Clara.

"Beh! Bukan main kak. Aku sering diciduk bareng sama dia gara-gara ayah. Tiap mabuk aku juga larinya sama Bob. Dia baik. Aku muntah aja dia gak jijik. Dulu dia dari ponpes juga. Jadi ya gitu lah kak. Seru," jawab Clara lalu menunjukkan foto Bob yang disimpannya "Ini Bob, jangan liat tampangnya. Gini-gini dia solid banget. Sip lah seru," sambung Clara yang dengan bangganya memamerkan temannya.

Bara tidak berkomentar sama sekali. Bara langsung keluar dari kamar Clara dan pamit pada orang tua Clara dengan alasan ada masalah di hotelnya.

Kak Bara kenapa? Dasar aneh. Bukannya dia mau umroh buat doain kak Tina. Bukannya dia sukanya cuma sama kak Tina? Terus kenapa dia bohong gini? Orang gak ada masalah juga di hotelnya yang kemahalan itu. Batin Clara heran dengan sikap Bara.

Terpopuler

Comments

Liiee

Liiee

gemes ya sama bara.. egois se'enaknya sendiri..
dia main cewek trang trangan tapi se'enaknya ngatur2 clara😏

2021-01-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!