Part 8

Clara terlihat lebih cantik dan anggun dari sebelumnya. Rambutnya yang berwarna-warni juga dipotong dan dirapikan, baru mendapatkan pewarnaan dengan warna coklat gelap yang membuatnya sempurna. Tindiknya juga dilepas semua hingga hanya sepasang anting yang dikenakannya.

Aksesoris gothicnya tak hanya dilepas tapi juga dibuang Bara dengan sadisnya. Cincin di jari Clara diganti dengan cincin berlian dari Bara.

"Aku gak suka!" ketus Clara berdusta meskipun dalam hati ia sudah menjerit girang karena Bara benar-benar memperhatikannya, bahkan Clara sudah memaafkan perlakuan tidak mengenakkan dari Bara tadi pagi.

"Itu untuk jari nakalmu yang sudah kelewat batas," ucap Bara lalu menghela napas dan menunjukkan cincin yang sama seperti yang dipakai Clara.

"Tapi aku gak suka cincinnya," ketus Clara lagi.

"Aku gak tanya," jawab Bara lalu melanjutkan aktivitasnya merapikan kumis dan bulu halus lain di wajahnya.

"Hai Bara," sapa Tina yang baru datang untuk mencuci rambutnya dan sedikit berdandan.

"Oh halo Tina," jawab Bara lalu memeluk Tina dan mengecup pipinya.

Clara hanya menatap Tina dan Bara dengan tatapan tidak enak dan risih. Clara tau, tak seharusnya ia yang seorang bocah menikahi Bara yang begitu dewasa. Oke Clara memang bukan bocah lagi saat usianya 20 tahun, tapi dewasa adalah sikap dan soal usia adalah masalah penuaan.

"Kenalkan ini Tina. Tina ini mantan em ralat, dia cantikku. Sampai sekarang masih gitu," ucap Bara mengenalkan Tina pada Clara yang tengah melakukan perawatan di kaki dan tangannya.

"Oh ya? Hai," sapa Clara ramah.

"Dan kau Clara?" tebak Tina lalu melambaikan tangan karena tak bisa menyalimi Clara "Bara banyak cerita soal kamu," sambung Tina lalu menjaga jarak dengan Bara.

Bara yang dijauhi malah merangkul pinggang Tina dengan mesra dan posesifnya.

"Bara!" pekik Tina dengan lembut dan halus "Jangan kita sudah selesai kan? Jangan bikin aku bahas ini lagi," hardik Tina.

"Ck! Cerewet! Nyebelin!" kesal Bara lalu mengecup bibir Tina dan melepaskannya dari rangkulannya.

Tina hanya menunduk menyembunyikan wajahnya yang bersemu karena Bara, lalu tersenyum sungkan pada Clara dan pergi mengikuti pegawai salon yang akan melayaninya.

"Kita punya kenakalan masing-masing. Anggap saja ini rahasia kecilku yang kamu tau. Jadi kita impas," ucap Bara lalu pergi mengintili Tina dan menggodanya lagi.

Dasar menyebalkan! Gak sebaik yang ku kira! *******! Batin Clara.

***

"Kamu kapan operasinya?" tanya Bara sambil duduk di samping Tina yang sedang dikeramasi.

"Belum ada benjolan tambahan. Masih tunggu dulu. Nanti mungkin mau coba kemo bulan depan," ucap Tina sambil memejamkan mata menikmati pijitan di kepalanya.

Bara langsung memegang payudara Tina, mengitarinya dengan lembut lalu meremasnya dengan lembut.

"Bara!" pekik Tina manja lalu menyingkirkan tangan Bara dari dadanya.

"Apa? Aku cuma mau tau doang, memastikan," jawab Bara lalu mengecup pipi Tina dengan lembut seolah meminta maaf.

"Eh gimana hubunganmu?" tanya Tina pada Bara sambil menggenggam tangan Bara.

"Sama siapa? Clara?" tanya Bara.

"Jangan playboy mulu ah. Gak keren," ucap Tina lalu menarik tangannya dan berpindah tempat untuk mengeringkan rambutnya dan memakai masker rambut "Yang madu ya mbak," pesan Tina sambil melirik Bara yang selalu suka aroma manis di rambutnya.

"Aku baru tadi mulai mendidik dia. Dia kayak adikku. Em gitulah caraku menganggapnya," ucap Bara sambil duduk di samping Tina.

"Tapi dia tetap bakal jadi istrimu kan?" tanya Tina sedikit mengejek.

"Harusnya kamu!" ralat Bara dengan cepat.

"No!" jawab Tina cepat "Never!" sambung Tina.

"Kenapa? Aku bisa bikin perjanjian sama dia, kamu jadi yang nomer dua, dia yang nomer satu. Tapi kamu yang ku nomer satukan. Dia dapat fasilitas dan kudidik sampai baik. Kita hidup bersama. Begitu. Lalu aku cerai dari dia, dan terus sama kamu," jelas Bara cepat.

"Lisa? Mata Lisa?" tanya Tina serius.

Bara terdiam, rahangnya mengeras menahan emosi.

"Aku bisa kasih mataku buat Lisa, kamu tau aku gak lama. Kamu sangat tau itu. Kamu tau Lisa butuh mataku. Dan aku tau janjimu buat Lisa. Lagian mana ada wanita yang mau dimadu?" ucap Tina tegas sambil mengelus pipi Bara.

"Kamu punyaku gak boleh pergi," ucap Bara sambil menciumi tangan Tina "Gak harus kamu yang donor, bisa orang lain, jangan kamu, please jangan menyerah," sambung Bara.

"Lagian aku dah gak sempurna lagi kalo payudaraku hilang. Nanti anakmu mau di kasih minum apa kalo ibunya gak punya *****?" tanya Tina berusaha menghibur Bara sambil tertawa kecil.

"Itu bukan masalah. Asal sama Tina," ucap Bara sambil menggenggam erat tangan Tina.

"Bara," panggil Tina yang kehabisan kata-kata.

"Apa?" tanya Bara lembut.

"Kamu dulu nyiksa aku kan waktu aku nakal, kamu cemburu, tidak sesuai maumu, apa kamu gitu juga ke cewekmu yang lain?" tanya Tina lembut.

"Aku cuma gitu kalo benar-benar suka. Benar-benar cinta. Aku cuma gitu ke kamu. Apa kamu keberatan?" tanya Bara ragu.

"Apapun yang kamu lakukan itu bentuk cinta kan?" tanya Tina.

Bara langsung mengangguk dengan cepat.

"Kalo gitu gapapa. Aku suka," ucap Tina lalu mengecup kening Bara.

Kalo saja kamu tau aku dah kanker stadium dua. Kamu pasti paham. Apa mau ku. Batin Tina sambil menatap wajah Bara dengan lembut.

"Terima kasih," ucap Tina.

"Untuk?" tanya Bara heran.

"Untuk tiap waktu dan pendidikan dari pak Bara," ucap Tina tulus.

"Kalo gitu kenapa kamu mau pergi?" tanya Bara.

"I chose my freedom," jawab Tina dengan bangga.

"Aku gak setuju!" ucap Bara.

"Aku gak minta izin," sahut Tina sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Kalo kamu masih punyaku, kamu dapat hukuman berat nona Tina," ucap Bara lalu pergi melihat kondisi Clara yang malah tertidur karena lama menunggu cat rambutnya dan perawatan tangan dan kakinya.

Kamu penghalang kecilku Clara. Batin Bara sambil melihat Clara yang tertidur pulas.

"Clara?" panggil seorang wanita yang baru saja datang.

"Emhh oh hay," jawab Clara sedikit linglung karena baru bangun.

"Lu ngapain di sini?" tanyanya heran saat melihat Clara.

"Ganti warna rambut," jawab Clara sekenanya lalu tersenyum canggung.

"Tumben," ucapnya "Rambutku dipapak aja ya sis," sambungnya memberi perintah pada pegawai salon.

"Iya diajak kak Bara," jawab Clara lalu kembali duduk.

"Mau?" tawar wanita tadi sambil menyodorkan rokonya.

"Lu sendiri ngapain ke sini?" tanya Clara lalu mengambil sebatang rokok dan menyulutnya.

"Clara! Don't do it!" perintah Bara lalu mengambil rokok yang baru saja di sulut clara.

"Flo gue minta satu lagi," ucap Clara santai.

"Iya ambil," jawabnya lalu menyodorkan koreknya.

Bara langsung merampas sekotak rokok yang ada lalu mematahkan semuanya dan membuangnya begitu saja juga dengan koreknya.

"Heh! Lu ngapain ganggu orang sih? Gak pernah muda lu ye!" ucap Flo pada Bara.

Bara langsung menatap Flo dengan tatapan tajamnya.

"Pintu keluar sebelah sana," ucap Bara sambil menunjuk pintu keluar.

"Kak! Kakak kenapa sih? Dia temanku! Kakak ada masalah apa?" pekik Clara kesal.

"Sekarang dia bukan temanmu," putus Bara tegas.

Tak lama bagian keamanan datang untuk menyeret Flo keluar.

"******** lu! Lo juga Clara! Awas ya!" geramnya lalu keluar dari salon dengan di seret satpam.

Clara terdiam lalu mundur beberapa langkah mendengar ancaman Flo.

"****** gue," gumam Clara lalu memijit pelipisnya.

Satu-satunya yang bisa bikin kamu ****** ya cuma aku. Batin Bara saat melihat gumam penuh kepanikan Clara.

Terpopuler

Comments

🌈 𝙎𝙩𝙚𝙥𝙝 𝙈𝙘𝙆𝙚𝙣𝙣𝙖

🌈 𝙎𝙩𝙚𝙥𝙝 𝙈𝙘𝙆𝙚𝙣𝙣𝙖

aku suka sama sifat Clara bukan attitude dia yang ga baik ya maksudnya Clara tuh ga kaya beberapa pemeran cewek di novel lain yang lembek dan nurut dan juga diem aj klo si cowok tuh berbuat yang tidak sepatutnya didepan dia.

2021-04-05

0

Lastri Gete

Lastri Gete

belum mengena ceritanya ke aku yang baca....

2021-03-29

0

Liiee

Liiee

lah katanya punya kenakalan masing2! setidaknya kenakalan clara gak cium2 cwok d depan kamu kan bara😡😡 keseellll😒

2021-01-20

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!