Part 15

Aku gak senaif kak Rey. Aku bisa berpikir jernih! Semua pemujaku hanya tabungan untuk diambil matanya, untuk princess Lisa. Untuk mencapai mimpi kecilku agar adikku bisa melihatku. Batin Bara sambil mengelus punggung dan rambut Clara yang berada dipelukannya.

Clara juga. Dia sama kayak yang lain. Dia cuma calon pendonor. Batin Bara menguatkan dirinya agar tidak membuka hati untuk Clara.

Perlahan Clara membuka matanya, menatap sekitar dengan matanya yang bengkak. Bara benar-benar mengobati kewanitaannya, yang meskipun sudah tidak sesakit tadi dan sudah jauh lebih baik.

"Ayo makan," ajak Bara yang sudah memesan menu baru untuk Clara.

Clara hanya diam lalu memunggungi Bara.

"Clara jangan melawan. Aku lagi gak mau dilawan," ucap Bara lembut tapi sarat akan ancaman.

Penjahat! Cabul! ********! Penjahat Kelamin! Umpat Clara dalam hati lalu bangun dan duduk bersandar di tempat tidur.

"Mau makan di mana?" tanya Bara begitu melihat Clara yang tidak melawannya.

Clara masih diam enggan bicara dengan Bara.

"Clara jawab," perintah Bara sambil mencolek dagu Clara agar menghadap padanya.

Clara cepat-cepat menepis tangan Bara, lalu memalingkan wajahnya.

Ini sudah keterlaluan nona Clara. Batin bara kesal dengan perlawanan kecil Clara yang hanya mengandalkan 'ngambek'.

Bara langsung memegangi dagu Clara dan ******* bibir Clara.

"Stop!" bentak Clara dengan napas yang tersengal.

"Ternyata bisa ngomong," ucap Bara lalu mengecup kening Clara.

***

Usai sarapan yang dipenuhi drama, Bara langsung mengajak Clara ke toko buku. Seolah tidak merasa bersalah sama sekali pada Clara dan perbuatannya.

Tau kalau Clara tak mungkin mau bersiap-siap dengan baik, akhirnya Bara yang merapikan Clara. Mulai dari menyisir rambutnya dan mengepangnya, lalu mengganti baju Clara dan membelikannya pakaian dalam juga. Bara benar-benar memperlakukan Clara layaknya putri setelah siksaannya.

Tadi aku disiksa, dihina, diperkosa. Sekarang dia jadi pelayanku gini. Apa dia kayak gini ke yang lain juga? Batin Clara heran.

"Dah cantik ayo," ajak Bara dengan lembut "Kamu pakek sepatu heels aja. Boots bututmu ku buang," sambung Bara lalu memakaikan alas kaki untuk Clara sambil menciumi kakinya.

Clara sendiri bergidik ngeri dan jijik ketika kakinya diciumi Bara. Bukan apa-apa tapi Clara merasa kakinya kotor sehingga tak seharusnya Bara menciumnya.

Clara hanya sedikit menarik kakinya lalu bangun dan berjalan keluar mendahului Bara. Bara yang melihat Clara hanya tersenyum lalu menggandeng tangannya dengan satu tangan lagi membawa barang-barangnya.

"Clara, kamu suka buku apa?" tanya Bara memecah keheningan.

"Komik," jawab Clara singkat.

"Wah sama dong. Buku lain apa?" tanya Bara lagi dengan antusias.

"Novel," jawab Clara singkat.

"Ciee sama lagi," ucap Bara dengan ceria.

"Hmm," tanggap Clara dengan jutek.

"Selain itu kamu suka apa?" tanya Bara sambil membawa Clara masuk ke dalam mobilnya.

"One Piece," jawab Clara singkat.

"Aku juga suka. Aku paling suka sama Caesar Clown. Keren bisa jadi asap. Tapi kayaknya jadi Sanji juga keren. Atau jadi Luffy ya. Bisa disukai sama Boa Hancok gitu," ucap Bara panjang lebar berusaha memancing jawaban atau ucapan lebih panjang dari Clara.

Hening, Clara enggan menanggapi.

"Eh Clara dulu anak apa?" tanya Bara.

"Anak punk," jawab Clara singkat yang malah membuat Bara tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha," tawa Bara yang meledak-ledak begitu mendengar jawaban Clara.

"Padahal aku berharap kamu jawab anak IPS Kak, anak IPA Kak. Atau anak ayah bunda kak. Eh ini malah anak punk. Hahaha Clara lucu. Ternyata bisa ngelawak juga Clara ini. Aduh perutku jadi sakit," ucap Bara saat selesai tertawa.

"Kamu cuma tanya anak doang," jawab Clara membela diri dengan wajahnya yang merona malu.

"Sorry iya. Kamu sekolah dulu anak apa?" tanya Bara yang masih saja ingin tertawa.

"IPS," jawab Clara singkat.

"Yah singkat lagi jawabnya," gumam Bara.

Bodo amat! Kak Bara ini gila apa gimana sih? Apa dia gak tau dah ambil apa yang paling berharga dari aku? Sekarang ngajak ngobrol, bentar lagi nyiksa, ni orang maunya apa gitu loh! Batin Clara kesal.

Aku harus gimana lagi ini biar Clara gak marah? Aku dah banyak banget lagi bikin salah sama dia. Baru sehari semalam aku sama dia. Dia dah gak perawan lagi. Ku siksa juga. Aku kudu gimana ini. Batin Bara bingung.

"Clara kenapa kamu gak cakar aku?" tanya Bara setelah memasuki gedung department store milik Kakaknya.

"Gapapa," jawab Clara acuh tak acuh.

"Clara aku tanya sama kamu jawab yang benar!" bentak Bara.

Clara hanya memejamkan mata lalu mendengus keras karena di paksa Bara.

"Aku gak bisa!" jawab Clara.

"Kenapa gak bisa?" tanya Bara penasaran setelah memarkir mobilnya sembarangan, sangat persis dengan Rey yang tak pernah mau parkir dengan benar di tiap tempat usahanya.

"Aku gak bakal bisa bikin kamu sakit, aku gak tega!" bentak Clara kesal karena Bara kembali membahas sesuatu yang enggan dibahasnya dan diingatnya lagi.

Bahkan setelah aku ambil apa yang gak mungkin ku kembalikan dia tetap gak mau nyakitin aku? Anak punk macam apa dia ini? Batin Bara heran.

Clara turun terlebih dahulu meninggalkan Bara yang masih termenung di dalam.

"Clara!" panggil seorang teman Clara.

"Hai Ninda!" jawab Clara lalu menghampiri Ninda dan terlibat obrolan ringan.

Bara hanya menatapnya dari dalam mobilnya.

Deg deg deg

Tanpa sadar Bara memegangi dada kirinya sendiri saat melihat Clara yang tengah mengobrol dengan temannya, Clara terlihat ceria dan sangat senang. Bahkan beberapa kali Clara tertawa lepas sambil menepuk pelan bahu temannya, tak hanya itu senyum manis Clara juga tak kunjung hilang dari wajah cantiknya.

Setelah apa yang kulakukan Clara gak mau nyakitin aku. Clara emh. Deg-degan apa ini? Masa iya serangan jantung. Batin Bara yang masih memegangi dadanya sambil menatap Clara.

"Clara ini hari ulang taun gue loh. Lu traktir dong," pinta Ninda pada Clara.

"Perasaan dari dulu tiap ketemu elu, lu ulang taun mulu Nin," sindir Clara lalu masuk ke dalam cafe bersama Ninda.

Clara memesan tiga buah donat dan dua gelas ice coffee. Clara juga memesan ice cream dengan ukuran yang cukup besar untuk dimakan bersama Ninda.

"Eh Cla liat deh cakep kan cowok gue," ucap Ninda memamerkan foto Bara yang muncul di time line IGnya.

"Lu masih halu ya?" tanya Clara lalu duduk berhadapan dengan Ninda "Lah Lee Min Ho gak jadi?" sambung Clara menggoda Ninda.

"Ish yang sama bebeb Min Ho ma jangan ditanya. Dia selamanya dihati akoh," ucap Ninda yang membuat Clara terbahak-bahak.

"Terus yang tadi?" tanya Clara memancing Ninda sambil mulai memakan ice creamnya.

"Kalo Bara ma itung aja gebetan," ucap Ninda yang masih suka berkhayal.

"Hahaha sa ae lu," ucap Clara "Padahal Bara calon suami akoh," sambung Clara jujur yang malah mengundang tawa dari Ninda yang mengiranya berkhayal sepertinya.

"Clara," panggil Bara yang akhirnya turun dari mobil.

"Kak bayarin," bisik Clara sambil menarik Bara menjauh dari Ninda yang sibuk memakan makanan yang dibawa Clara sambil mempostingnya ke sosmed.

"Hah?" pekik Bara yang langsung dibungkam Clara.

"Nanti ku ganti kalo dah pulang," ucap Clara yang masih membungkam Bara.

Deg deg deg

Haduh ini deg-degan kenapa lagi ini? Batin Bara sambil menatap Clara yang entah bicara apa dengan wajahnya yang memanas saat berdekatan sedekat ini dengan Clara.

"Eh sorry," ucap Clara lalu melepas bungkamannya pada mulut Bara dengan tatapan khawatirnya.

"Kamu jajan berapa banyak?" tanya Bara.

"Dua ratus," jawab Clara lalu menunjuk ke satu-satunya meja yang ada pengunjungnya.

"Yaudah iya duduk sana," ucap Bara dengan napasnya yang tersengal karena deg-degan dan tatapan Clara dalam posisinya yang sedekat ini, sungguh Bara terbakar dibuatnya.

Clara langsung menuruti perintah Bara lalu duduk kembali dengan Ninda. Clara mulai bercanda dan mendengarkan khayalan Ninda, juga curhatan Ninda yang baru saja bercerai diusianya yang baru dua puluh satu tahun.

"Oh iya ku kenalin sama Bara mau gak?" tanya Clara menawari Ninda.

Ninda langsung tertawa merasa kalau Clara hanya akan menggodanya dan ingin menghiburnya saja seperti biasanya.

"Kak ku kenalin sama fansmu yuk," ajak Clara sambil menarik tangan Bara yang duduk dikejauhan menunggunya.

Deg deg deg

Detak jantung itu lagi. Batin Bara lalu pasrah mengikuti Clara.

"Tada!" ucap Clara ceria sambil mendudukkan Bara di depan Ninda.

"Hah? Serius ini C-Cla-Clara ya ampun," ucap Ninda yang langsung terharu begitu dipertemukan dengan Bara.

"Halo Bara, temannya Clara ya?" ucap Bara yang langsung basa-basi.

Ninda langsung memeluk Bara dan menciumi pipinya dengan arogannya layaknya fans yang bertemu idolanya. Bara sedikit mendorong Ninda karena takut sendiri dengan keganasannya.

Cukup lama Ninda menangis sambil menggengam tangan Bara. Tangis haru fans yang bertemu idolanya. Bara sangat sering mengalaminya, terutama fans yang ABG macam Ninda ini.

"Lo serius mau nikah sama Bara?" tanya Ninda sambil tersenyum sumringah.

Clara langsung menatap Bara, begitu pula dengan Bara meskipun tangannya masih di genggam Ninda.

"Belum ditetapkan kapan waktunya," ucap Bara lalu menarik tangannya yang digenggam Ninda.

"Gak jadi aja. Biar Bara sama aku," ucap Ninda menggoda Clara.

"Hahaha Min Ho-oppa buat aku?" tanya Clara sambil terbahak-bahak.

Min Ho-oppa itu siapa? Cowok lain? Batin Bara kesal sambil menyimak pembicaraan Clara dan Ninda yang asyik membicarakan ini itu.

"Ini punyamu?" tanya Bara sambil menunjuk ice coffee yang masih utuh.

"Iya minum aja," ucap Clara lalu melanjutkan rumpiannya setelah memberikan ice dan donatnya.

Setelah semuanya Clara melupakan begitu saja. Sekarang malah ngehibur temen nya. Dia ini gimana sih sebenarnya. Harusnya kan dia yang curhat. Batin Bara yang terus memperhatikan Clara.

Terpopuler

Comments

Liiee

Liiee

bagus ceritanya cuma part 12 dan 14 hilang jadi agak gak nyambung

2021-01-20

1

Tati Sukenti

Tati Sukenti

msh bingung baca.y aneh amt ha ketemu enak m bacaa.y bingung

2020-08-29

0

Tati Sukenti

Tati Sukenti

msh bingung baca.y aneh amt ha ketemu enak m bacaa.y bingung

2020-08-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!