Part 16

Usai obrolan dan rumpian Clara dan Ninda, Bara dan Clara akhirnya bisa pergi ke toko buku. Bara memilihkan banyak buku bank soal SBMPTN SOSHUm, juga beberapa materi SBMPTN.

"Kak kamu beliin aku selusin?" tanya Clara yang terkejut melihat apa yang dibawa Bara setelah ia memilih buku cerita bertema unicorn.

"Biar pinter," jawab Bara.

"Ogah! Kebanyakan! Itu ku baca selesai dua biji aja dah bagus! Ogah ah balikin sana!" perintah Clara lalu memilih novel.

"Tapi ini penting semua loh Cla," jawab Bara sambil membawakan buku yang dipilih Clara.

Heran deh. Biasanya kalo ku tolak bakal marah. Ini gak marah. Kak Bara ini gimana sih sebenarnya. Batin Clara sambil menatap sampul belakang novelnya.

"Ya udah terserah," ucap Clara lalu berjalan ke arah kasir.

Clara meletakkan novelnya, lalu disusul Bara yang meletakkan buku bawaannya yang setumpuk.

"Kak aku laper," keluh Clara.

"Lah kan tadi abis jajan, sama temenmu juga," ucap Bara yang selesai membayar semua barang belanjaannya "Ini bawa ke mobilku," perintah Bara pada salah seorang satpam.

"Siap mas," jawabnya dengan sigap.

"Yaudah kalo gitu kita pulang aja yuk," ajak Clara.

"Gak jadi makan?" tanya Bara.

"Enggak aku dah banyak buang uangmu hari ini," jawab Clara "Lagian kalo aku ngajak makan ayah belum transfer duit jajan," sambung Clara lalu berjalan keluar dari toko buku.

Biasanya aku bakal buang lebih banyak duitku buat cewek lain. Duh Clara ini. Ternyata gak seburuk yang kukira. Batin Bara.

"Clara!" panggil Nita yang baru saja keluar dari baby shop.

"Hai!" jawab Clara lalu menghampiri Nita dengan ceria.

Deg deg deg

Bara kembali memegang dada kirinya yang berdebar karena melihat betapa cerianya Clara.

Gila temennya banyak bener. Batin Bara.

"Gimana kapan ngelairin?" tanya Clara.

"Tiga bulan lagi. Nih tadi abis USG" jawab Nita lalu menunjukkan foto hasil USGnya.

"Duh sorry banget loh ya. Aku gak bisa nemenin. Tapi sehat kan?" tanya Clara dengan cemas sambil membantu Nita membawa belanjaannya.

"Sehat, tapi aku masih bingung ni anak bapaknya siapa," ucap Nita miris yang malah mengundang tawa dari Clara.

Deg deg deg

Lagi-lagi Bara berdebar-debar saat melihat Clara tersenyum bahkan tertawa.

Ngapain aku malah deg-degan gini? Batin Bara.

"Kak, aku mau nemenin Nita. Nanti aku bilang ayah. Kamu kalo mau pulang-pulang aja," usir Clara pada Bara yang dari tadi diam di belakangnya.

"Gak! Kamu yang ikut aku! Enak aja ngusir-ngusir!" ketus Bara yang kesal.

"Itu abang lu? Leh uga," bisik Nita pada Clara.

Clara langsung menarik Nita menjauh setelah memberikan tatapan tajam pada Bara.

"Ya itu yang mau dinikahin ama gue. Galak bener. Bokap aja gak segalak dia. Kejem pula," bisik Clara.

"Tapi keliatannya cakep, baik gitu," ucap Nita yang masih berbisik.

"Elu aja yang belum kenal. Nih lihat rambut gue di potong sama dia gara-gara gak sesuai sama baju gue kemarin. Sepatu boots gue yang biasanya juga dibuang," adu Clara pada Nita sambil menunjukkan rambut dan alas kakinya "Dah gitu suka nampar lagi," sambung Clara mengadu pada Nita.

"Elu ditampar?" tanya Nita sedikit berteriak.

Clara cepat-cepat membungkam mulutnya lalu mengangguk dan menarik Nita lebih jauh lagi dari Bara yang menatap mereka dengan kesal.

Please jangan ngerumpi lagi. Batin Bara sambil mengawasi Clara.

Bruk!

"Duh maaf mas. Maaf gak sengaja," ucap seorang SPG yang sengaja menabrak Bara untuk memulai modusnya.

"Haduh jadi kotor," kesal Bara saat melihat sepatunya yang ketumpahan kopi "Lah Clara mana? Lo ya! Bikin bini gue ilang!" bentak Bara begitu menyadari Clara dan Nita yang sudah tidak ada di tempatnya.

Si SPG langsung pucat, awalnya ia berniat agar bisa merasakan cinta satu malam pada salah satu big bosnya dan ia malah kena marah sejadi-jadinya.

***

"Makan apa nih?" tanya Nita pada Clara.

"Babymu mau makan apa aku ngikut. Kan kamu yang bayar hahaha," jawab Clara sambil tertawa riang.

"Heleh kamu ini," ucap Nita lalu memesankan ramen untuknya dan Clara.

"Eh Nit tadi gue ketemu Ninda loh," ucap Clara saat Nita kembali duduk untuk menunggu pesanannya datang.

Sementara Nita dan Clara ngobrol dengan santai dan penuh Canda, di sisi lain Bara tengah panik mencari Clara. Hingga akhirnya Bara memerintahkan seluruh bagian keamanan untuk mencari Clara.

"Bara!" pekik Rey begitu datang ke departemen storenya setelah dapat laporan orang hilang.

"Kata pak Muji kamu pekek semua bagian keamanan, kamu bikin masalah apa lagi?" omel Rey yang datang sambil menggandeng putri kecilnya dan Leo yang baru pulang sekolah.

"Clara ilang kak!" jawab Bara panik bukan main.

"Kok bisa ilang?" tanya Rey yang jadi ikut panik.

"Tadi aku liat lagi sama temennya. Ada SPG iseng mau modus. Sepatuku jadi kotor. Aku marah, Clara dah ilang kak," ucap Bara sambil menunjuk SPG tadi.

"Kamu dipecat!" ucap Rey yang langsung memecat SPG baru tersebut.

"Papi, ayo pulang," rengek Aya yang sudah masuk jam tidur siangnya sambil memukul dada Rey beberapa kali.

"Bentar dong Ay. Om Bara ini loh lagi hilang temannya," ucap Rey menenangkan putri kecilnya.

"Papi ayo aku dah laper juga," ajak Leo yang juga baru pulang sekolah.

"Sabar dong nak. Bentar ini loh om Bara banyak masalah," ucap Rey lalu mengajak anak-anaknya menepi dan duduk terlebih dahulu.

Semua kepala bagian langsung berdatangan dengan paniknya begitu tau ada Rey dan Bara yang berkunjung.

"Om Bara tidak punya teman kak. Jadi kita cariin teman dulu buat om Bara. Baru pulang. Iya kan papi?" ucap Aya berusaha memberikan pengertian sekenanya pada Leo yang malah membuat Rey tertawa karenanya, begitu pula dengan asistennya yang mendengar ucapan polos Aya.

"Oke aku temenin dulu," ucap Leo lalu mengecup pipi adiknya dengan gemas.

"Kak, mau makan gak?" tanya Rey.

"Enggak tapi aku mau jajan takoyaki," jawab Leo.

"Yaudah sana jajan. Aya mau makan apa nak? Mau ikut jajan kakak juga gak?" tanya Rey yang tengah memangku Aya.

"Aku maunya eek aja," jawab Aya yang langsung membuat panik Rey.

"Lah terus Clara gimana kak?" tanya Bara yang seolah dilupakan.

"Kan kamu dah gede. Kenapa gak ditelfon?" tanya Rey kesal sambil menggendong Aya ke kamar mandi "Mbak Iis! Ini Aya dibantu dulu," perintah Rey pada pengasuhnya Aya.

Gokil kak Rey ngurus anak, ngurus aku juga, masih ngantor pula. Duh hot papi bener. Batin Bara yang otomatis menjaga Leo.

"Om ayo kita cari temen," ajak Leo yang sudah dapat takoyaki.

"Bentar nunggu papi selesai nemenin Aya pup ya," ucap Bara.

Bara menunggu Rey cukup lama. Sebenarnya hanya lima menit tapi berhubung Bara terburu-buru dan masih harus mencari Clara. Jadilah ia tak sabaran.

Tapi rasanya penantian Bara tak sia-sia. Begitu kakaknya datang bersama Aya dan pengasuhnya dengan balon yang dibawa Aya. Salah satu bagian keamanan mengabarkan kalau Clara tengah berada di salah satu restoran masakan jepang dan tengah menikmati ramen.

"Ini buat om Bara," ucap Aya sambil memberikan balonnya pada Bara.

"Makasih sayang. Coba om lebih muda 25 tahun. Pasti om lamar kamu," ucap Bara lalu mencium pipi Aya.

Bletak!

Rey langsung memukul Bara.

"Gak bakal kuizinin Aya sama kamu!" ucap Rey yang langsung mengambil lagi balon yang diberikan Aya pada Bara lalu menjauhkan putrinya dari Bara.

"Ckckck kasihan om Bara," komentar Leo.

"Oh, papi mau juga?" tanya Aya pada papinya sambil menguap.

"Aduh unicornnya papi dah ngantuk. Dah minum susu. Dah eek. Tinggal bobo ya nak?" ucap Rey yang diangguki Aya yang berpegangan pada leher papinya dengan manja "Si Clara gimana?" tanya Rey pada Bara.

"Dah ketemu. Ini mau ke sana sebelum kabur lagi," jawab Bara.

"Yaudah sana. Aku pulang dulu," ucap Rey lalu menggandeng tangan Leo.

"Eh kak, istrimu emang kemana?" tanya Bara yang heran melihat Rey yang mengurus anak-anaknya sendirian.

"Hana lagi ke salon. Katanya mau keramas, mau maskeran, mau apa lah dia bodo amat selama seneng aja aku bolehin," jawab Rey lalu berjalan keluar karena Aya sudah menguap beberapa kali dan makanan Leo juga sudah habis, jadi jelas anak-anaknya Rey ini bakal rewel lagi kalau tidak cepat dibawa pulang.

Setelah Rey pergi, Bara langsung berlari menuju Clara. Clara yang kabur dan dengan santainya malah makan siang sementara Bara tengah panik.

Awas aja nanti kalo ketemu ya! Batin Bara kesal.

Terpopuler

Comments

Aulia Nevil Isnain

Aulia Nevil Isnain

gaterlalu paham, tp ga suka sm bara pemaksa

2021-05-27

0

Linda P

Linda P

CERITANYA AKU NGGAK NGERTI,,NGGAK NYAMBUNG
PENULISANNYA DIPERHATIKAN, ALURNYA JUGA
COBA THORNYA PERHATIKAN LAGI
NNGAK NGERTI AKOOOOH

2020-08-16

4

Yulinar Adelio Darrel

Yulinar Adelio Darrel

seharusnya bab yg hilang di revisi thor.. biar nggak loncat ceritanya.. secara cerita Bagus.. cuma aneh aja bab nya loncay

2020-06-28

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!