Ayah lagi konsen menbaca buku sambil menyandar di sandaran tempat tidur. sang istri tertarik duduk di samping sang suami. malam ini sang bunda ingin membujuk sang suami agar mau berdamai dengan sang putri.
"yah..... sampai kapan kamu menutupi semua ini....?" sang suami tak merespon masih sibuk dengan bukunya sendiri.
"kasian kan lia.... ia memendam kemarahanya sendiri..... bunda jadi sedih" nada bicara sang istri mulai parau dia pun menyimpan kesedihan atas apa yang di alami sang putri dan sang ayah
"dia itu beda..... tidak seperti mali.... yang selalu bisa mengutarakan perasaanya...." lanjut bunda akhirnya sang suami terterik untuk mendengarkan
"ayah menunggu waktu yang tempat bunda..... lagian dia belom lulus." alasan sang ayah.
"apa ayah tak kasian pada lia.....?" selidik bubda.
"bunda tak lihat dia semakin dewasa..... sudah bisa membedakan antara hubungan di antara mereka tu sudah tak lazim...." puji ayah.
"ayah tak melarang lia dekat dengan sepupunya. tapi dia harus punya batasan kalo di antara mereka ada muhrimnya dan yang bukan" urai sang ayah
ayah melihat apa yang di lakukan nafik pada ibra. akhirnya dia merasa tenang dan mulai yahkin akan keputusanya untuk segera menjodohkan sang putri dengan pemuda yang baik yang di rasa pantas menjadi imam bagi sang putri kelak.
"jadi selama ini sengaja membiarkan putri kita salah paham....." protes bubda.
"ha....ha......ha....nanti dia juga tau" ayah tertawa
"dasar... ayah dan anak sama saja.... keras kepala" bunda sebal
"itu tandanya dia putriku... " ayah pede
"kalo ayah tak mau bicara hal ini pada lia...biar bunda saja " bunda tak sabar.
bunda keluar menuju kamar putrinya di lantai dua. dia ingin sang putri pergi dengan ketenangan tidak memendam kemarahan. karena kini sudah nampak ada yang berbeda dari temperamen sang putri.
tok....tok....tok...
"assalamualaikum. ... lia... apa kamu sudah tidur.boleh bunda masuk?" pangil bunda.
"waalaikum salam bunda masuk... lia belum tidur kok...." lia masih sibuk dengan buku bukunya sambil sesekali merapal berapa rumus dengan duduk di meja bekajar.
"ada apa bunda....?" nafik menatap ibunya dengan curiga.
"apa kamu masih marah pada ayah.....?" tanya bunda.
"tidak bun.....ya walao sebenarnya lia kesal....tapi itu hanya kesal ....mana berani lia marah. bisa kualat nanti" nafik senyum manis.
"kalo bunda ceritakan sebenarnya apa kamu mau dengar?" nafik penasaran.
"masalah apa bund....?" nafik penasaran
belom mulai cerita ayah masuk tanpa mengetuk pintu.
"assalamualaikum. ..."tiba tiba sang ayah datang.
"waalaikum salam. .." jawab ibu dan anak bersama.
"ayah....." panggil ke duanya.
"apa bunda tak mau kasih kesempatan pada ayah....?" ayah prihatin.
"ya sudah.... ayah yang jelaskan" ucap sang istri gemas.
sang ayah meminta sang putri untuk duduk di antara ke2nya. mulai menjelaskan perihal perjodoha sang putri dengan seorang pemuda. sang ayah memohon maaf sangat karena telah mengambil keputusan sendiri. tanpa berfikir bagainana perasaan nafik sebenarnya. nafik tak marah dengan itu hanya kenapa sang ayah merahasiakan sehingga nafik hanya mendengar dari orang lain.
ayah kira respon nafik akan sama seperti kakak sulungnya amalia saat di jodohkan. menerima dengan senang hati. tapi respon nafik berbeda. dia menolak di temui menolak pulang dalam waktu yang lama.. 1tahun ya selama di pesantren baru nafik sama sekali tak pernah pulang baru kali ini.
"apa itu ibra ayah...?" nampak kekagetan di wajah ke2orang tua itu
"kenapa kamu pikir itu ibra?...." ayah penasaran.
"karena lia pernah dengar akan hal itu. kalo lia di jodohkan dengan ibra...." kontan ayah dan bunda malah tertawa
ha.....ha...ha.. .
"itu memang ide dari bibimu... untut melakukan perjodohan itu. tapi ayah tak setuju melihat hubungan persaudaraan kalian selama ini" urai ayah
"kami tak mau hubungan kekeluargaan kita jadi putus..." tambah bunda
"jadi siapa kalo bukan ibra," nafik penasaran
"jadi mau tau....?" tanya ayah sambil senyum mebelai kapala sang putri.
"ah.....tidak nanti saja setelah lulus." tolak nafik
"ya sudah kalau itu keputusanmu." ayah setuju.
" kau tak penasaran. ..?." goda bunda.
"tidak bunda sekarang yang penting kesalah pahaman ini sudah hilang" nafik sedikit merasa tenang.
sebenarnya nafik takut kalo dia tau siapa pemuda itu dua tak akan bisa mengendalikan persaanya. sehingga dia akan lalai dalam mencintai kekasihnya yang haqiqi
ALLAH AZZA WAJALLA
.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Devi Handayani
wahh jangan jangan Alwi nih yg mau dijodohkan buat nafik🤔🤔🤔🤔
2023-03-27
1
ENDAH_SULIS
papa amar
2022-10-23
0
Eliyanti Sari
muah mudahan gus alwi
2020-05-05
2